24
IPM
A
IN PRDO AWINTNESIA AR ME D DIA
HARIAN PAGI
HALAMAN
SENIN PAHING 5 OKTOBER 2015 21 DJULHIJJAH 1436 NO 1618/TAHUN 5
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219
Mobil Cat Kusam,
Seperti Karatan, Tengah Digemari
Lulut Wahyudi, Director Kustomfest, mengatakan Ratrod merupakan sebuah tren yang akhir‑akhir ini banyak digandrungi oleh para pecinta custom culture dan pecinta otomotif lain. Ketika sebuah warna sebuah body mobil dijaga dengan baik, terbalik dengan tren Ratrod. “Jadi warnanya dikupas hingga menemukan warna dasar body mobil. Seperti karat pun dibiarkan terlihat di body mobil. Ini banyak digandrungi di setiap negara,” ungkap Lulut kepada Tribun Jogja, Minggu (4/10) malam. Selain itu, ada pula VW T3 Squareback tahun 1965 yang sudah mengalami modifikasi.
YOGYA, TRIBUN ‑ Ribuan penonton mengunjungi acara Kustomfest 2015, yang mengusung tema Showing Soul, Sabtu (3/10) dan Minggu (4/10), di Jogja Expo Center Hall, Janti, Kabupaten Bantul, DIY. Festival ini menghadirkan berbagai pertunjukan karya custom terbaik, seperti Custom Bike Show, Hot Rod & Custom Car Show, Custom Paint Battle, Custom Art & Klasik Island, Custom Bicycle & Pedal Car. Minggu (4/10) malam, sebagian di antara penonton asyik menyaksikan Hot Rod & Custom Car Show, yang menampilkan lebih dari 30 mobil tua hasil modifikasi maupun yang masih dijaga keasliannya. Salah satunya, Toyota Corolla tahun 1978 yang dibuat Ratrod.
n Bersambung Ke Hal 11
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
KUSTOMFEST 2015 - Pengunjung melihat kendaraan yang dipajang dalam arena Kustomfest 2015 di Jogja Expo Center, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (4/10). Pada ajang tahunan ditampilkan ratusan kendaraan modifikasi hasil kreasi para builder Yogyakarta dan berbagai kota lain.
Saya Pakai Sejak SMP l Mahasiswa/Pelajar Rangking Dua Pengguna Narkoba YOGYA, TRIBUN ‑ Mahasiswa dan pelajar saat ini menjadi target utama dalam peredaran narkotiba dan obat-obatan berbahaya (narkoba) di DIY. Rekapitulasi data kasus 2014, segmen ini rangking dua setelah pengguna berstatus swasta. Total ada 120 mahasiswa dan pelajar yang kasusnya tercatat. Sedangkan juaranya, kalangan swasta ada 295 kasus. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY melihat segmen mahasiswa/pelajar memang sasaran utama bandar dan pengedar. Kepala BNNP DIY, Komisaris Besar Soetarmono menyebut pemakai di kalangan pekerja baik swasta mau-
HANTU NARKOBA DI DIY 2014 Rekap Kasus
397 Jumlah Kasus
512
308
Jumlah Jumlah Pemakai Tersangka Rekap Profesi
Swasta dan Wiraswasta : 295 Mahasiswa : 116 Buruh : 38 Pengangguran : 18 Ibu Rumah Tangga : 10 Tani : 5 Pelajar : 4 PNS : 1 Lain-lain : 25
204 Jumlah Pengedar
453 Laki-laki
58 Perempuan
Pendidikan 24 SMA: 460 460 PT: 19 SMP: 24 19 Ranking Nasional DKI Jakarta 1 Jumlah penyalahguna 364.174, prevalensi 4,74 %, Populasi (10-59), 7.688.600 Kaltim 2 Jumlah penyalahguna 59.195, prevalensi 3,07 %, Populasi (10-59), 1.930.936 Sumut 3 Jumlah penyalahguna 300.134, prevalensi 3,06 %, Populasi (10-59), 9.808.600 Kepri 4 Jumlah penyalahguna 41.767, prevalensi 2,94%, Populasi (10-59), 1.421.800 DIY 5 Jumlah penyalahguna 62.028, prevalensi 2,37 %, Populasi (10-59), 2. 621.600 Trend di DIY (Jenis Penyalahguna) SD: 99
21.526 18.787 24.430
2008
rus bayar, mereka akan menghalalkan semua cara untuk narkoba. Setelah hidupnya hancur, tidak punya apa‑apa, jadi pengedar adalah satu dari sedikit pilihan hidup untuk n Bersambung Ke Hal 11
Yogyakarta Pasar Besar BNNP DIY melihat saat ini DIY adalah pasar bagi narkoba, dan bukan hanya tempat transit. DIY menjadi pasar besar karena banyaknya mahasiswa dan pen‑ datang yang merangsang naluri bisnis pengedar dan bandar. “DIY miniatur Indonesia, mahasiswa datang membawa budaya mereka, mulai nyabu mereka mempengaruhi
teman‑temannya sehingga cukup tinggi di DIY,” jelas Soetarmono. Pengungkapan kasus sabu‑sabu yang dibawa Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria bersama istrinya yang merupakan WNI pada awal bu‑ lan lalu mengindikasikan kuatnya DIY n Bersambung Ke Hal 11
Sosialisasi Bahaya Sudah Tak Mempan MEMANG sekarang target penge‑ dar adalah mahasiswa dan pe‑ lajar. Jadi kalau dulu yang dicari orang‑orang yang sudah bekerja, tetapi orang‑orang yang sudah bekerja dalam pikiran mereka yang sudah punya uang.
SUPRAPTO
Sosiolog/Kriminolog UGM
Itu ternyata tidak manjur dan mereka mengubah strategi mereka justru yang dicari orang yang mencari uang. Karena mahasiswa bukan hanya sekedar sebagai pengguna namun juga arahnya sebagai pengedar. n Bersambung Ke Hal 11
4.236
Jumlah : 68.980 orang/Prevalensi 2,72/ Jumlah Populasi 2.537.100
24.629 36.027 21.730
2011
pun nonswasta, dibentuk sejak masih berada di bangku sekolah. “Generasi pemakai dibentuk sejak sekolah, dengan metode iming‑iming gratis, enak, fly, gak bayar,” ujar Soetarmono kepada Tribun Jogja, pekan lalu. Saat sudah kecanduan dan ha-
1.566 Machfud Dhes wiitat memberantas narko ba bukan cuma tugas polisi tp kita smua.jika ada gejala disekeliling kita baiknya langsung dilaporkan..
Jumlah : 83.951 orang/Prevalensi 2,84/ Jumlah Populasi 2.955.311
26.726 16.369 17.138
1.795
Jumlah : 62.028 orang/Prevalensi 2,37%/Jumlah Populasi 2.621.600 :Coba Pakai :Teratur Pakai :Pecandu Non Suntik :Pecandu Suntik
2014
GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
Sandra Dewi
Wiratna Aditama narkoba adlh slh satu penyakit msyrkt yg meny erang kalangan anak muda,dan skrg penyalahgunaan nar koba sdh merambah DIY,
oleh sebab itu narkoba wajib diperangi krna klo dibiarkan bkn tdk mgkin akan meru sak masa dpn mereka.Dan diharapkan para penegakan hukum menindak tegas para bandar n pengedar supaya DIY bisa terhindar dari peny
alah gunakan narkoba. Dian Al Farabiy Aparat terkait.. harus lebih fo kus mendalami kasus ini. Me lakukan operasi
Oleh-oleh dari Travel Heritage Disbud DIY ke Cirebon (1)
Ingkari Masjid Ini Punya Tujuh Muazin
Janji M
sa‑
FOTO/KAPANLAGI.COM
ENYAK SIKAN sebuah proses sakral pem‑ berkatan pernika‑ han, mem‑ buat artis peran Sandra Dewi (32) tidak sang‑ gup menahan rasa harunya. Terlebih, dua mempelai yang menikah adalah habatnya sendiri, Chelsea Olivia
n Bersambung Ke Hal11
Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY menyelenggarakan Travel Heritage ke Cirebon, Jabar, selama dua hari, Kamis (1/10) dan Jumat (2/10). Jurnalis Tribun, yang ikut dalam rombongan ke Cirebon tersebut, menulis hasil reportasenya secara bersambung.
HAL lumrah jika menjelang waktu salat di masjid, panggilan azan dikumandangkan oleh seorang muazin, alias juru azan. Namun bagaimana jika ternyata pihak yang azan ada tujuh orang, mengundangkannya secara bersama‑sama, dan ibadah salat dipimpin dua orang sekaligus? TRIBUN JOGJA/RENDIKA FERRI KURNIAWAN Adalah Masjid Agung Sang Cipta Rasa, TRADISI SEJAK LAMA - Tujuh muazin berbaju hijau, dan atau biasa disebut Masjid Keraton Kasepumemakai surban, bersama-sama mengumandangkan azan ketika han Cirebon, yang mempunyai tujuh orang salat Jumat berlangsung, Jumat (2/10), di Masjid Agung Sang n Bersambung Ke Hal 11 Cipta Rasa Cirebon. Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun.
netizen report Dua Gempa Kecil Guncang Bantul DUA gempa, dalam skala ke‑ cil, mengguncang Samudera Hindia di selatan Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (4/10). Gempa ini tidak dirasakan banyak, warga dan tak men‑ imbulkan kerusakan. Pemilik akun Robert Ber‑ ezoutsky, yang mendapatkan informasi awal dari Twitter, sempat menginfokannya ke Grup Facebook Netizen Report TRIBUN JOGJA. “Ada yang kerasa gak den? Saya di kota tidak berasa dan semoga tidak ada apa‑apa,” tulisnya, Minggu. Adapun menurut akun twit‑ ter resmi Badan Penanggulan‑ gan Bencana Daerah (BPBD) Bantul @PusdalopsBantul,
gempa pertama terjadi pukul 07:06:19 WIB dengan kekua‑ tan 3,3 Skala Richter. Pusat gempa berada pada koordinat 8.91 LS, 109.98 BT atau 119 KM Barat Daya dari Bantul, atau berada di laut dengan kedalaman 27 KM. Beberapa jam kemudian, tepatnya pada pukul 10:34:42 WIB, gempa terjadi lagi, kali ini berkekuatan 3,4 Skala Richter. Pusat gempa ini berdekatan dengan pusat gempa pertama, tepatnya berada pada koordi‑ nat 8.98 LS, 109.91 BT atau sebelah Barat Daya Bantul. Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 35 Km. n Bersambung Ke Hal 11