IPM
A
24
IN PRDON AWINT ESIA AR ME D DIA
HARIAN PAGI
HALAMAN
RABU KLIWON 6 MEI 2015 17 RAJAB 1436 NO 1470/TAHUN 4
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 2000, 0274-557687 EXT 213
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
SABD ARAJ A - Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X memakai baju kebesaran saat akan memasuki Siti Hinggil Keraton Yogyakarta, SABDARAJ ARAJA Selasa (5/5) siang. Sabdaraja kali ini, Sri Sultan HB X menetapkan perubahan nama dan gelar GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi.
GKR Pembayun Jadi
Tugas Berat Pep Guardiola .PEP Guardiola kembali ke rumahnya, Stadion Camp Nou, saat Bayern Muenchen ditantang Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions, Kamis (7/5) dini hari. Pelatih Bayern Muenchen ini pemain penting skuad Blaugrana di era 1990-an, yang mempersembahkan tujuh trofi La Liga, serta empat piala di level Eropa. Setelah gantung sepatu, Guardiola dipercaya menangani raksasa Catalan selama empat tahun. ■ Bersambung ke Hal 11
GKR Mangkubumi
● Bergelar Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng Ing Mataram YOGYA, TRIBUN - Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan Sabdaraja di Siti Hinggil Keraton, Selasa (5/5) sekitar pukul 11.00. Prosesi yang berlangsung singkat ini digelar tertutup. Menurut penuturan satu kerabat keraton, Kanjeng Pengeran Haryo (KPH) Purbodiningrat, Sabdaraja berisikan pemberian nama baru GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng Ing Mataram. “Tadi acara di dalam berlangsung cepat. Ngarso Dalem Dawuh Asma Kalenggahan enggal kagem GKR Pembayun (Ngarso Dalem memberi nama baru untuk GKR Pembayun). Tidak ada penobatan apapun atau hal-hal lainya,” ujar menantu Sultan HB X tersebut. Ketika ditanya arti pem-
berian nama baru tersebut, politisi PDIP tersebut enggan memberikan komentar. “Pasti nama yang diberikan tersebut memiliki arti, terlebih kita sebagai orang Jawa pasti bisa menafsirkannya. Tetapi bukan wewenang saya menjelaskan arti pemberian nama tersebut,” ujarnya lagi. Dia juga menegaskan, dalam acara yang berlangsung singkat tersebut hanya satu poin tersebut yang disampaikan Ngarso Dalem. Dalam minggu ini pihak keraton akan memberikan penjelasan mengenai dua Sabdaraja yang dikeluarkan Sultan HB X dalam waktu berdekatan. Satu poin Penghageng Tepas Tandha Yekti (Pusat Data dan ■ Bersambung ke Hal 11
Dinas Akui Sulit Pantau Penghuni Dari hasil penelusuran Tribun Jogja di Rusunawa Dabag, terungkap adanya penyewa mahasiswa dan belum berkeluarga. Selain itu, pada rusunawa tersebut juga terlihat banyaknya mobil yang terparkir di rusunawa yang seharusnya diperuntukkan bagi warga berpenghasilan rendah.
GKR Mangkubumi TRIBUN JOGJA/HENDRA KRISDIANTO
Legitimasi Keraton Lagi Dipertaruhkan
GRAFIS/SULUH PRASETYA
Cinta Laura
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Bertato Huruf V M
ESKI hanya menganggap Verrel Bramasta sebagai sahabat, di tangan sebelah kanan Cinta Laura terdapat tato berlambangkan huruf V. Saat ditanya sejumlah awak media, Cinta lantas buru-buru menampiknya. Ia menjelaskan kalau tato tersebut hanya sementara bukan permanen. ■ Bersambung ke Hal 11
YOGY A, TRIBUN - Pemberian gelar baru di lingYOGYA, kungan keraton adalah suatu hal yang lumrah. Tetapi di balik nama atau gelar baru yang disematkan pada seseorang ada konsep tanggung jawab dan fungsi yang harus dijalankan. Hal tersebut diungkapkan Prof Dr Pur wo Santoso, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM menanggapi pemberian nama baru bagi GKR Pembayun.
“Setiap pemberian nama dan gelar baru akan ada peran yang didistribusikan atau komitmen yang janjikan. Tetapi untuk pemberian nama dan gelar kepada GKR Pembayun itu urusan keraton, saya juga masih menunggu penjelasan mengenai hal tersebut,” ujar Ketua Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini. ■ Bersambung ke Hal 11
SEKRETARIS Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman, Diah S Sitawati, meminta data atau laporan jika memang ada penghuni rusunawa yang tidak sesuai persyaratan. Data tersebut akan dicek data administrasi dari UPT Rusunawa. “Kalau ada seperti itu kita diberi datanya, nanti akan kami cek di kamar berapa, untuk kami cek siapa yang nakal. Di sini ada datanya. Kalau sesuai aturannya, rusunawa itu diperuntukkan bagi masya-
Diskusi Tribun Forum Kritisi Pergub 112/2014
Pergub Bertentangan dengan UU Desa Masalah tanah kas desa, terutama di Yogyakarta masih menjadi masalah. Terutama setelah dikeluarkannya UU Desa, yang menyebut bahwa tanah kas desa adalah aset desa dan bukan sumber pendapatan perangkat desa. PENJELASAN tersebut dinilai bertentangan dengan Peraturan Gubernur No 112 / Tahun 2014 yang diterbitkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang menyatakan bahwa pelungguh desa digunakan untuk menambah pendapatan. Untuk memberikan gambaran berkaitan de-
ngan masalah tersebut, Tribun Jogja bekerja sama dengan Yayasan Satunama mengadakan diskusi dengan tema ‘Tanah Kas Desa: Tinjauan Kritis atas Pegub DIY No112/2014’ di Ruang Rapat Redaksi Tribun Jogja, Jl. Sudirman, Selasa (5/5). Diskusi yang berlang-
rakat yang berpenghasilan rendah (MBR),” kata Diah beberapa waktu lalu. DPUP mengaku selama ini data calon penyewa yang masuk ke intansi pemerintah itu sudah sesuai persyaratan. Persyaratan tersebut antara lain calon penyewa memiliki KTP atau Kipem, berkeluarga, belum memiliki rumah, dan berpenghasilan maksimal Rp 2,5 juta per bulan. “Mestinya jika ada permohonan yang masuk ke kami, dan disertai rekomen■ Bersambung ke Hal 11
Citizen Journalism Zahra Y uniar ti Yuniar Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, per usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com
Charity Taman Baca TRIBUN JOGJA/KHAERUREZA
DISKUSI - Tribun Jogja dan Yayasan Satunama saat menggelar diskusi bertema ‘Tanah Kas Desa di Ruang Rapat Redaksi Tribun Jogja, Jl Sudirman, ■ Bersambung ke Hal 11 Selasa (5/5).
SABTU (25/4) telah digelar charity oleh Dreamdelion Yogyakarta bekerjasama Cendekia Teknik UGM di KPFT UGM. Charity Dreamdelion Yogyakarta komunitas sosial yang bergerak di bidang sosiopreneur pembuatan aneka handycraft unik ini bertemakan Teman Hujan. Pada kegiatan ini juga diadakan bedah buku Hujan Matahari dan Teman Imaji. Acara ini dihelat ■ Bersambung ke Hal 11