Tribunjogja 07-03-2015

Page 1

IPM

A

24

IN PRDON AWINT ESIA AR ME D D

HARIAN

HALAMAN

IA

SABTU KLIWON 7 MARET 2015 16 JUMADIL AWAL 1436 NO 1410/TAHUN 4

The Best Of Java

Newspaper IPMA2013

RP 2.000

SPIRIT BARU DIY-JATENG

LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 2000, 0274-557687 EXT 213

TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI

SABD ATAMA - Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X membacakan sabdatama di Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta, Jumat (6/3). Turut mendampingi Paku Alam IX dan GKR Hemas. SABDA

Sultan HB X Beri Peringatan ● Ekspresikan Kegundahan Gejala Konflik Internal Keraton KARATON NGAYOGYAKARTO HADININGRAT Sabdotomo Ingsun paring dawuh marang sira kabeh; pra pitra-putra Dalem, sederek Dalem, Sentono Dalem, uga para abdi Dalem, lan sira kang duwe klenggahan ana ing Kraton Ngayogyakarta, nyambung karo Sabdotomo ingsun nalika Surya kaling 10 Mei 2012. Mangertia, Ingsun uga netepi pranatan, paugeran lan janjiku marang Gusti Allah, Gusti Agung kang Kuwasa Cipta uga para leluhur-leluhur kabeh, mula Ingsun paring dhawuh yaiku : 1. Ora isa sapa wae, ngungkuli utawa nduwuri mungguhing Kraton. 2. Ora isa sapa wae, nutuske utawa rembugan babagan Mataram, luwih-luwih kalenggahan tatanan Mataram.Kalebu kang gandeng-cenenge karo tatanan pemerintahan, kang bisa mutuske Raja. 3. Marang sapa wae kang uwis kaparingan kalenggahan, manut karo Raja, sing maringi kalenggahan. 4. Sing gelem lan ngrumangsa bagian saka alam lan gelem nyawiji karo alam, kuwi sing pantes diparingi lan diparengake ngleksana ake dawuh lan isa diugemi, yaiku:

■ Bersambung ke Hal 11 GRAFIS/SULUH PRASETYA

Dinda Kanya Dewi

YOGYA, TRIBUN - Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X secara mendadak mengeluarkan Sabdatama di Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta, Jumat (6/3) pagi. Hadir mendampingi Sri Paku Alam IX, GKR Hemas, putri dan menantu, serta kerabat keraton. Sabdatama disampaikan seutuhnya dalam bahasa Jawa. Namun intinya, Sultan HB X memperingatkan semua kerabat keraton untuk tidak memberikan komentar apapun terkait proses suksesi Keraton Yogyakarta. “Ora isa sapa wae, nutuske utawa rembugan babagan Mataram, luwih-luwih kalenggahan tatanan Mataram. Kalebu kang gandeng-cenenge karo tatanan pemerintahan, kang bisa mutuske Raja.” Demikian butir kedua

Sabdatama 6 Maret 2015. Makna sabda di atas kurang lebih, “Siapa saja tak bisa memutuskan atau membicarakan soal Mataram. Terlebih tata aturan Mataram, termasuk yang terkait tata pemerintahan. Yang bisa memutuskan Raja.” Dari pokok Sabdatama ini, muncul kesan kuat Sultan HB X merespons polemik penyusunan Perda Keistimewaan DIY di DPRD DIY. Terutama terkait pasal krusial tata cara pengisian jabatan Gubernur DIY dan pengangkatan Raja Keraton Yogyakarta. Selain peringatan kepada putra-putri, kerabat sentono dalem, Sultan HB X juga memberi penegasan terkait suksesi tahta kerajaan. Hal ■ Bersambung ke Hal 11

Penegasan Sultan

Otonomi Keraton SECARA kultural memang masalah suksesi kepemimpinan keraton menjadi otoritas penguasa di PROF DJOKO SURYO internal Guru Besar Sejarah kerajaan. Jadi UGM saya kira itu memang menjadi otoritas internal keraton. Artinya, maksud Sultan, pihak luar keraton tidak memiliki wewenang mengenai suksesi ini. Baik terkait siapa dan menjadi apa ■ Bersambung ke Hal 11

Para Lansia Perkasa yang Semangat Bekerja (2, Habis)

Merasa Parmi Terampil Buat Tas di Usia 114 Tahun Istimewa Tepergok, Pencuri D

UA ar tis peran yang akan main dalam pementasan teater berjudul Subversif! berseloroh bahwa mereka sudah akan merasa istimewa jika para penonton nanti betah mengikuti pertunjukan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, 12-14 Maret 2015. Mereka FOTO/TRIBUNNEWS.COM

■ Bersambung ke Hal 11

Seorang nenek, yang disebut-sebut berusia 114 tahun, menjadi bahan perbincangan banyak netizen di media sosial. Sehari-hari ia masih terlihat sehat, dan sering bepergian dengan berjalan kaki.

SANG nenek bernama Suparmi Kartosuwiryo, warga Sadang RT 34 RW 12, Tanjung Harjo, Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Mbah Parmi tinggal bersama dua buyut bernama Ferdana Putra dan Agustinus Angga,serta anak dan menantunya, yaitu Tukiyem dan Tujio. Mereka tinggal berlima dalam rumah penuh tas hasil kerajinan tangan. Kepada jurnalis Tribun Jogja yang datang ke rumahnya, Kamis (5/3), Suparmi menunjukkan kebolehannya. Ia merajut daun pandan pantai menjadi sebuah tali tampar untuk dibuat ■ Bersambung ke Hal 11

Kena Bogem Warga

TRIBUN JOGJA/CAHYO NUGROHO

SA YANG CUCU - Mbah Suparmi Kartosuwiryo SAY (tengah), di Sadang, Kulonprogo, Kamis (5/3). Meski berusia 114 tahun, ia tetap bekerja, dan sebagian hasilnya diberikan cucu maupun buyut.

ABDUL Rohim (30), pedagang tahu yang juga warga Ngadisuryan, Kraton, Kota Yogyakarta, DIY, mulai Jumat (6/3) pagi, mendekam di Mapolsek Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. Penyebabnya, ia dipergoki sedang mengambil handphone alias ponsel. Kejadian ini terpantau Michael Aditya Kristiawan, yang ke-

mudian melaporkannya ke Grup Komunitas Info Cegatan Jogaj (ICJ) di facebook. “Diduga maling, kronologi, keluar dari gang sebelah smp 1, make mtor trus ditarik warga, terjatuh d dpan smp, sempat dihajar, kmdian diamankan anggota TNI, sempat ditambah beberapa bogem lagi, kmd sdh diamankan aparat polisi. ■ Bersambung ke Hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.