24
HARIAN PAGI
HALAMAN
RABU KLIWON 8 OKTOBER 2014 13 DZULHIJJAH 1435 NO 1260/TAHUN 4
RP 2.000 SPIRIT BARU DIY-JATENG
Massa WTT Geruduk Kantor Sultan
Lahan Pertanian Kami Produktif YOGYA, TRIBUN - Ratusan warga Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DIY, yang tergabung dalam Paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT), kembali menggelar aksi penolakan pembangunan bandara in-
ternasional di Temon. Kali ini, mereka datang berbondong-bondong ke Kompleks Perkantoran Pemda DIY di Kepatihan, Selasa (7/9), untuk menemui Gubernur ■ Bersambung ke Hal 11
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
MENOLAK BANDARA - Ratusan warga dari beberapa desa di Kecamatan Temon, Kulonprogo, yang tergabung dalam Paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT), di Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (7/10).
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0274-7122000, 0274-557687 EXT 219
Sepeda motor tanpa surat-surat yang lengkap seringkali dijual dengan harga yang murah. Siapa yang tidak tergiur untuk mendapatkan sepeda motor murah. Terlebih barang-barang tersebut dipereteli, kemudian dijual dan total harganya lebih mahal.
Waspadai Motor Hanya Ber-STNK MENILIK dari kasus yang menjerat Artantyo Nugroho (27), warga Jalan Sorosutan Nomor 56, Kecamatan Umbulharjo, dan Ahmad Muzammil (26), warga Sungai Batang, Indrahilir, Jambi yang tinggal di Mantrijeron. Polisi mengungkapkan satu dari tersangka ikut dalam grup Facebook yang melakukan jual beli sepeda motor STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) only, atau hanya memiliki STNK tanpa Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). ■ Bersambung ke Hal 11
Minuman Itu Dibeli Patungan ● Sang Penjual pun Ikut Meninggal Dunia ● Tujuh Warga Tewas Setelah Berpesta Miras Oplosan Story Highlight ◗ Tiga kelompok warga berpesta miras oplosan di tiga lokasi terpisah di Kabupaten Magelang, Sabtu (4/10) malam. ◗ Tiga lokasi itu berada di Kecamatan Salaman, Kecamatan Tempuran, dan Kecamatan Mertoyudan, ◗ Mulai Minggu (5/10) hingga
MAGELANG, TRIBUN Sigit, warga Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jateng, hanya bisa terbaring lemas di rumahnya, Selasa (7/10). Dia merasa mual-mual, pusing, saki di bagian dada, dan Tujuh w arga Magelang, me warga me-dunia gara-gara ninggal miras oplosan. Sebagian lagi ma sih dirawat di Pus kesmas. masih Puskesmas. Ikuti perkembangan kasus ini di
pandanganya kabur setelah berpesta minuman keras (miras) jenis oplosan, Sabtu (4/ 10) malam lalu. Sigit boleh dibilang masih beruntung. Ia merupakan satu dari tujuh korban miras oplosan yang selamat. Tujuh warga lainnya tewas garagara menenggak minuman keras oplosan tersebut. Tujuh orang itu berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Salaman, Tempuran dan
PPP Akhirnya Ikut Paket Pro-Jokowi Kena Tipiring
Beberapa Kali PIHAK Kepolisian Resor (Polres) Magelang masih mendata jumlah korban minuman keras (miras) oplosan yang terus bertambah hingga Selasa (7/10). Mereka juga masih menyelidiki dan mendalami secara intensif kasus tersebut. “Kami masih mendata dan AKBP Murbani Budi Pitono
■ Bersambung ke Hal 11
■ Bersambung ke Hal 11
Tempuran
Mertoyudan Salaman
2 Pesta miras oplosan dilakukan di tiga lokasi oleh beberapa kelompok warga secara terpisah. Sigit dan tujuh rekannya minum bersama di perempatan Brengkel, Kecamatan Salaman. Dua lokasi lain pesta miras itu adalah di wilayah Kecamatan Tempuran dan Mertoyudan.
Kapolres Magelang
■ Bersambung ke Hal 11
3 Sigit dirawat di rumahnya, di Kalisalak, Kecamatan Salaman. Adapun tiga kawannya dirawat di Puskesmas Salaman I dalam kondisi terbaring lemas, satu di antaranya dibantu memakai oksigen.
Magelang, Jawa Tengah 4 Menurut Sigit, miras yang dipakai berpesta diberi secara patungan. Dia patungan Rp 10.000. Dia mengaku membeli minuman tiga liter, seharga Rp 35 ribu /liter.
1 Pesta Miras berlangsung
Sabtu (4/10) malam, Tujuh korban meninggal sejak Minggu (5/10) hingga Selasa (7/10) dini hari. Korban meninggal dari Kecamatan Salaman satu orang, dari Kecamatan Tempuran tiga orang, dan dari Mertoyudan tiga orang.
Oplosan
Maut
● Pemilihan Pimpinan MPR Alot JAKARTA, TRIBUN - Pemilihan ketua MPR RI, yang dijadwalkan Selasa (7/10) mulai pukul 10.00, tak selesai hingga berita ini ditulis, Selasa menjelang tengah malam. Diperkirakan sidang paripurna memilih pimpinan MPR RI ini baru akan berakhir paling cepat Rabu (8/10) dini hari. Sidang berlangsung alot sehingga pukul 12.30 diskors. Sidang baru dibuka lagi pada pukul 22.00. Lamanya proses pemilihan ini karena kencangnya tarik-menarik antara fraksifraksi MPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pro-Joko Widodo-Jusuf Kalla. Termasuk, faktor nama yang diajukan oleh pihak DPD sebagai calon ketua MPR, yaitu Oesman Sapta Odang. Osman Sapta dikenal punya riwayat permusuhan dengan Prabowo, khususnya terkait keberadaan dua tokoh tersebut dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Muncul-
nya nama Osman Sapta, sempat direaksi keras oleh pihak Prabowo. Faktor lain, di antaranya, PPP yang merasa ditinggalkan kawan-kawannya dalam KMP karena tak diberi jatah pimpinan MPR oleh KMP. (Tribun, Selasa, 8/10). Menurut Wakil Sekjen DPP PPP, Syaifullah Tamliha, KMP pernah menjanjikan jabatan di pimpinan MPR jika tak memperoleh posisi dalam pimpinan DPR RI. “Riwayatnya ketika itu PPP tidak kompak, (jatah pimpinan MPR) diberikan ke PKS. PAN juga minta jatah pimpinan MPR. Gerindra mundur, diberikan ke PAN. Sekarang kan PPP kompak, sekarang PKS tidak mau mengembalikan hak itu ke PPP,” katanya, di Gedung DPR/MPR Jakarta Selasa. Setelah serangkaian lobi dan pertemuan, akhirnya PPP memilih meninggalkan KPM dalam proses pemilihan pimpinan MPR ini. Mereka resmi ikut paket pimpinan KIH. Sudah ■ Bersambung ke Hal 11
GRAFIS/FAUZIRAKHMAN
Jenny Cortez
Nenek Ini Jadi Korban Tabrak Lari Saat Hendak ke Pasar
Dibohongi Fatanah Ingin Pakai Semua Perhiasannya Calon Suami A
RTIS peran Jenny Cortez (27) sedih saat menceritakan kegagalan rencana pernikahannya bersama pria bernama Gian Rudiansyah. Matanya basah. Ucapannya terhenti sejenak karena harus mengingat kembali masa lalunya yang ■ Bersambung Hal 11 FOTO/KAPANLAGI.COM
Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga almarhumah Siti Fatanah (56), di Duwet Pedukuhan Gentong RT 01, Desa Srimulyo, Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (7/10) malam. Sejumlah lak-laki terlihat duduk-duduk sambil mengobrol beralaskan tikar, di depan rumah bercat merah muda itu.
MEREKA baru saja selesai menggelar tahlil untuk Fatanah, korban tabrak lari di Perempatan Rejowinangun, Kota Yogyakarta, Selasa dini hari. Di salah satu sudut, putri sulung Fatanah, yakni Srituwuh (34), dan suaminya Diyono (36), menyalami beberapa tamu yang datang. Sebelumnya jenazah Fatanah dibawa dari RSUP Prof Dr Sardjito ke rumah duka, Selasa pukul 10.30. Jenazah kemudian dimakamkan pukul 14.00, di pemakaman desa setempat. “Sebelum kejadian engga ada firasat apa-apa kok, cuma setahun belakangan ini saya merasa takut banget kehilangan ■ Bersambung ke Hal 11
Citizen Journalism
Aswi Malik Sholikhah
Mahasiswi Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Suka
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, perusahaan Anda, dan jadilah Citizen Reagi TTribun ribun Jogja. porter melalui Citizen Journalism Harian P Pagi Sertakan foto kegiatan dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribunjogja@gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com.
Olah Data Perpus Kraton-Kirti Griya
REPRO TRIBUN JOGJA/SITI ARIYANTI
FOTO KENANGAN - Siti Fatanah (dua dari kanan) saat berfoto bersama keluarga ketika acara wisuda putri keduanya.
DALAM rangka pengabdian diri dan mengaplikasikan keilmuannya dari bangku perkuliahan, mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta mengerjakan proyek pengolahan dan otomasi perpustakaan Kraton Yogyakarta. Tak hanya proyek bertitel “Perpustakaan Kagoengan Dalem Bibliotheek Bandjar Wilopo”, namun juga pengolahan Perpustakaan Museum Dewantara Kirti ■ Bersambung ke Hal 11