JUMAT PON
Redaksi 0274 557 687 (102) / 082325485004
9 MARET 2018 21 JUMADIL AKHIR 1439 NO 2495/TAHUN 6
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000
Potensi Uang Ratusan Miliar Rupiah Sirna Dampak Belum Beroperasinya PT JMI
MANGKRAK
TRIBUN JOGJA/SINGGIH WAHYU
- Warga melintas di depan bangunan gedung perkantoran milik JMI yang mangkrak di Karangwuni, Wates, Kamis (8/3). Gedung itu terletak di timur bangunan pabrik percontohan.
KULONPROGO, TRIBUN - Asa bakal mendapatkan pendapatan asli daerah dengan nilai besar itu masih sebatas mimpi. Harapan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mendapat bagian ‘rejeki’ dari PT Jogja Magasa Iron (JMI) belum juga terwujud. Pemkab Kulonprogo pun kecewa. Sebab, hampir lima tahun berjalan kontrak karya penambangan pasir besi dipegang JMI, perusahaan itu tak kunjung beroperasi melakukan eksploitasi sumber daya alam tersebut menjadi bijih besi. ke halaman 11
Belum Punya Smelter TAK kunjung beroperasinya PT JMI sejak mengantongi izin pada 2012 silam, mengundang tanda tanya besar. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun sejauh ini belum mengetahui secara pasti kendala apa yang dihadapi perusahaan itu. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Budi Wibowo menuturkan, lokasi penambangan seluas 54 hektare yang berstatus Pakualaman Ground, sudah jelas legal hukumnya. Karena itu, meski sempat disengketakan, saat ini tidak ada masalah lagi terkait lahan.
TAMBANG PASIR BESI TAK BEROPERASI PT JMI sudah mengantongi izin penambangan pasir besi di pesisir selatan Kulonprogo sejak 2012.
Ada pula kerugian lain, yakni seharusnya 55% (6.000) dari total pekerja pabrik itu adalah warga lokal Kulonprogo. Total luas area penambangan pasir PT JMI mencapai 54 hektare di atas lahan Pakualaman Ground.
ke halaman 11
Satu kendala belum beroperasinya pabrik ini adalah tidak memiliki smelter (fasilitas pengolahan hasil tambang).
Sampai saat ini masa izin itu hampir habis, PT JMI belum melakukan produksi sama sekali.
Jika PT JMI hanya menjual konsentrat, maka dipastikan kandungan vanadium dan dan titaniumnya ikut terjual.
Akibatnya ada potensi pendapatan Pemkab Kulonprogo yang hilang jika pabrik itu tak beroperasi.
Padahal negara bisa mendapat keuntungan lebih besar jika penjualannya tak hanya dalam wujud konsentrat.
Akibatnya ada potensi pendapatan Pemkab Kulonprogo yang hilang jika pabrik itu tak beroperasi. Meski begitu, penambangan pasir besi adalah objek pajak dari pemerintah pusat, daerah mendapat bagi hasilnya.
Hari ini PT JMI dipanggil Pemda DIY untuk mengetahui kejelasan eksploitasi pasir besi yang izinnya menjelang kedaluwarsa ini.
Kantor PT JMI Lengang TRIBUN Jogja menelusuri keberadaan PT JMI berkantor. Kantor perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan pasir besi tersebut, terletak di Timoho, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Namun, keberadaan kantor PT JMI bisa dibilang jarang diketahui. Bagaimana tidak, selain bentuk bangunannya yang seperti rumah biasa, di depan gerbangnya pun tidak ada pelang yang menun-
jukkan kalau gedung tersebut merupakan kantor tempat PT JMI bernaung. Praktis, Tribun Jogja pun sempat kesulitan mencarinya. Sebagai perusahaan yang memiliki hak mengelola area pertambangan di sepanjang kawasan pesisir Kulonprogo, kantor milik PT JMI jauh dari kata mewah. ke halaman 11
GRAFIS/ FAUZIA RAKHMAN
Marsha Timothy
Gelapkan Kulit TOTALITAS adalah kunci dalam bermain peran. Seperti yang dilakukan Marsha Timothy untuk persiapan film Ku Lari ke Pantai. Dia harus menggelapkan kulitnya untuk film bergenre anak ini. (*)
Kisah Sukses Iffah dan Bisnis Batiknya ke halaman 11
Rejeki Saya Lewat 3 Teman Difabel Bisnis Sogan Batik Rejodani sempat surut. Namun kegigihan sang pemilik membuat usaha batik ini kini berkembang pesat.
Hal
P
9
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
TRIBUN JOGJA/SITI UMAIYAH
ada 2009 adalah tahun kebangkitan Sogan Batik Rejodani. Padahal saat itu, usaha yang hampir 8 tahun tidak berkembang dan hampir dihentikan. Namun, kehadiran tiga karyawan yang kebetulan difabel itu mampu menyuntikkan semangat dan usaha ini kembali menyala. Iffah Maria Dewi, pemilik dari usaha Sogan Batik Rejodani mengatakan, jika sudah dari 2001 dia bersama seorang temannya yang saat itu masih duduk di kuliah, mencoba mendirikan usaha pembuatan batik.
- Para pekerja difabel berbaur dengan pekerja lainnya di Sogan Batik, Rejodani, Rabu (7/3).
ke halaman 11
BEKERJA