3 minute read
Ledakkan Dua Single Kolaborasi
PROYEK musik yang digawangi trio Ari Hamzah, Arumtaka, dan Kiki Pea, Megatruh Soundsystem belum lama ini, ‘meledakkan’ dua single kolaborasi sekaligus bertajuk ‘Petrus’ dan ‘Nuh Bread Sound’. Sekadar informasi, ketiga kawanan ini sebelumnya, dikenal bermain musik di grup berbeda. Ari Hamzah adalah drummer band Pop Punk, Fun As Thirty, yang juga mantan personel Endank Soekamti. Kiki Pea dikenal sebagai vokalis band Rockabilly, Kiki & The Klan, dan band Rock bernama Roket. Sementara Arumtaka, selain menjadi disc jockey di beberapa tempat Ago-Go, juga bermain kibor di Rendramahatma dan beberapa band lain, di antaranya ERWE yang memainkan Ska Rock.
Dilihat latar belakang personelnya, Megatruh Soundsystem justru tak memainkan Pop Punk, Rockabilly, atau Techno. Namun, mengadopsi elemen musik Jamaika, yakni Reggae, Ska, hingga Dub untuk eksplorasi bunyi dan teksteks yang ingin disampaikan ke publik.
Advertisement
Adapun single perdana ‘Petrus’ diluncurkan Megatruh Soundsystem pada 24 Maret lalu. Pada single ini, Megatruh Soundsystem menggandeng SkinheadBop untuk mengisi vokal.
SkinheadBop juga dikenal sebagai gitaris band HC Punk, Something Wrong, dan band
Oi! Bernama The Glad. “Lagu
Petrus mengajak pendengar menilik lagi ke zaman orde baru yang mewariskan banyak hal; pembangunan sana-sini, Repelita, Swasembada Pangan, ABRI Masuk Desa, dsb, termasuk korupsi, kolusi, nepotisme yang menggurita, dan pembantaian massal,” terang
Ari Hamzah.
Lewat irama Ska Punk, tembang mukadimah ini menguak lagi satu di antara banyaknya tragedi berdarah pada era Soeharto. Aksi ‘Petrus’ telah menghabiskan ratusan nyawa, dan Jogja jadi kota pertama target operasi. Hingga kini, pelaku aksi brutal terstruktur dan masif ini masih menjadi misteri.
Tanpa menunggu lama, seminggu kemudian tepatnya pada 31 Maret 2023, Megatruh Soundsystem meledakkan lagi peluru bertajuk ‘Nuh Bread Sound’. Kali ini, mereka berkolaborasi dengan Aset Negara Sistem Suara.
Single ini merupakan kolaborasi dua kota
JKT-YK yang dinyanyikan dengan gaya Patwa Jamaika, sebuah bahasa kreol berbasis bahasa Inggris dengan pengaruh Afrika Barat yang diucapkan mayoritas warga Jamaika.
“Nuh Bread Sound ini juga menjadi semacam ‘kulonuwun’ Megatruh Soundsystem, khususnya di skena yang mengusung Jamaican Music (Reggae, Ska, Dub, Rocksteady, dll),” sambung Kiki Pea.
Aset Negara Sistem Suara adalah duo Sound System asal Jakarta yang berisikan Jenggo (Sing Jay, Toasting) dan Boriez Got Soul (Riddim). Terbentuk pada 2019, duo ini memainkan reggae klasik dari era tahun 60’s- 80’s dengan kombinasi Dub dalam format Sound System.
Terinspirasi Filosofi Jawa
Nama Megatruh sendiri memiliki banyak tafsir, baik secara makna maupun bunyi. Dikutip dari filosofi Jawa, Megatruh merupakan salah satu tembang macapat yang menggambarkan kondisi manusia saat sakaratul maut.
Kata Megatruh berasal dari kata megat/pegat (berpisah) dan ruh, yang artinya berpisahnya antara jiwa dan raga.
Sementara secara bunyi, Megatruh terdengar layaknya band thrash metal Amerika yang di pimpin Dave Mustaine, Megadeth. Secara makna, Megadeth berarti kematian massal/holocaust umat manusia akibat senjata nuklir. Sementara Megatruh adalah bagaimana manusia mengenal jalan kematiannya. Namun, jika dibaca dengan aksen Inggris, Mega=Besar/Akbar, Truh=Truth/Kebenaran/Haqq. “Maka Megatruh adalah Kebenar an yang Besar, karena tak ada kebe naran paling nyata selain kematian atau kondisi Megat-Ruh itu sendiri,” jelas Arumtaka. Secara tradisi, karakter dari tem bang macapat Megatruh ini adalah cerita yang mengandung rasa penye salan, prihatin, dan kesedihan. Meskipun tak menembangkan tembang-tembang Jawa klasik, kebanyakan lirik Megatruh Soundsystem bercerita tentang kisah kriminal, kematian yang tragis, pembunuhan massal, kisah gangster, dan sebagainya. Namun di sisi lain, Megatruh Soundsystem juga bernyanyi tentang romantika remaja dan gelora pergaulan anak muda. Secara musikal, Megatruh Soundsystem mengadopsi elemen musik Jamaika, yakni Reggae, Ska, hingga Dub untuk eksplorasi bunyi dan teks-teks yang ingin disampaikan ke publik. Nyaris di setiap rilisannya, proyek musikal ini berkolaborasi dengan para musisi lintas genre dan seniman lintas disiplin. (han)
TRIBUN JOGJA/ISTIMEWA
EASY LISTENING - Selera Rakyat luncurkan single perdana ‘Welcome Ramadhan’.
TRIBUN JOGJA/ ISTIMEWA MELEDAKKAN - Proyek Musik yang digawangi trio Ari Hamzah, Arumtaka, dan Kiki Pea yakni Megatruh Soundsystem.
Welcome Ramadan
Angkat Toleransi Beragama
GRUP musik baru, Selera Rakyat, menyambut bulan suci Ramadan dengan merilis single perdana mereka bertajuk ‘Welcome Ramadhan’, yang mengangkat tema toleransi dalam keagamaan.
Selera Rakyat beranggotakan Ofix Okefix dan Renal Mahardhika, juga Daniella Meijer. Mereka menjajal menjadi vocalist dan diiringi musik DJ yang dimainkan Daniella Meijer. Selain itu, Selera Rakyat turut menggandeng musisi Arman Harjo, personel dari Langit Sore.
“Memilih genre musik koplo dibalut irama disko, kiranya musik yang dibawakan oleh Selera Rakyat Musik dapat diterima tiap lapisan masyarakat di Indonesia,” kata personel Selera Rakyat, Ofix Okefix.
“Ditambah lirik lagu yang easy listening ini Selera Rakyat Musik berharap, bisa menyampaikan pesan dan kesan mengenai puasa, salat 5 waktu yang jangan sampai tertinggal, serta pentingnya bertoleransi antaragama di lingkungan kita,” tambahnya.
Renal menambahkan, lagu yang beatnya sangat berenergi ini kiranya dapat diterima dan didengarkan seluruh masyarakat Indonesia untuk penyemangat dalam menjalankan puasanya. Lirik sederhana yang mudah didengarkan ini diciptakan Renal sebagai komposernya dan Nyubi Stusio sebagai music producer. Lewat single lagu yang sederhana ini, Selera Rakyat Musik membuktikan, bahwa lagu bertema Ramadan dapat kita buat dengan dibalut candaan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat kita. (han)