IPM
A
24
IN PRDON AWINT ESIA AR ME D DIA
HARIAN PAGI
HALAMAN
SENIN P AHING PAHING 9 NOVEMBER 2015 26 MUHARRAM 1437 NO 1653/TAHUN 5
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 213
SEMANG AT - Pebalap SEMANGA Valentino Rossi saat berusaha memperbaiki posisi dalam balapan di Valencia yang menjadi akhir dari musim 2016. Jorge Lorenzo memberi salam kemenangan sebelum naik podium (kiri atas) dan Rossi saat menyeka peluhnya jelang lomba (kiri bawah).
Rossi Juara Tanpa Mahkota
Start dari posisi terdepan, Lorenzo langsung memacu motornya dengan kecepatan tinggi saat balapan dimulai. Duo
VALENCIA, TRIBUN Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, akhirnya tampil sebagai juara dunia MotoGP 2015 setelah memenangi GP Valencia, Minggu (8/11).
Bersambung ke Hal 11
MOTOGP.COM
1 Suparmi, warga Wonosari Gunungkidul mengeluh sakit di bagian perutnya. Perut wanita 60 tahun ini juga tampak membesar
2 Oleh keluarga, Suparmi dibawa ke RSUD untuk mendapatkan perawatan. Setelah menjalani pemeriksaan, pasien didiagnosa menderita kista
3 Dokter menya-
4 Setelah dilakukan operasi, pasien sempat menjalani rawat inap (4 hari) hingga kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang.
rankan agar pasien segera dioperasi dan disetujui pihak keluarga. Operasi dilaksanakan pada 27 Oktober.
5 Beberapa hari di rumah, tepatnya (3/11) kondisi pasien terus menurun dan dibawa ke UGD RSUD Wonosari. Setelah dirawat, pasien diperbolehkan pulang.
6 Sesuai jadwal, pasien diminta kontrol pada (5/11) dan oleh pihak rumah sakit dinyatakan kondisinya cukup baik
Parmi Merintih Menahan Sakit
7 Minggu (8/11) pagi, pasien mengeluh sakit batuk. Bersamaan dengan itu, luka bekas operasi terbuka. Organ dalam pasien tampak keluar
GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
Organ Dalam Pasien Keluar Lewat Luka Bekas Operasi TTadi adi pagi ibu (Suparmi) kelihatan kesakitan, katanya seper ti ususn seperti ususnyya keluar dari bekas jahitan operasi itu. Kami semua anaknya melihat memang ada organ dalam ibu yang keluar terus sempat kami bawa ke UGD RSUD Wonosari
YOGYA, TRIBUN - Rintihan kesakitan sayup-sayup terdengar dari dalam ruangan 102 Elisabeth, RS Panti Rapih Yogyakarta. Rintihan tersebut datang dari Suparmi (60), warga Wonosari yang merupakan pasien rujukan dari RSUD Wonosari. Di dalam ruangan tersebut, anak dan keluarga tampak setia menunggui dan mencoba menenangkan Suparmi alias Parmi yang tampak berusaha menahan kesakitan. Suparmi dirujuk ke RS Panti Rapih setelah jahitan bekas operasinya kembali robek pada Minggu (8/11) pagi. “Tadi pagi ibu (Suparmi) kelihatan kesakitan, katanya seperti ususnya
Pasien Bisa Tempuh Dua Langkah
keluar dari bekas jahitan operasi itu. Kami semua anaknya melihat memang ada organ dalam ibu yang keluar terus sempat kami bawa ke UGD RSUD Wonosari,” ungkap Eko Prawobo, anak Suparmi, Minggu (8/11) saat ditemui di RS Panti Rapih Yogyakarta. Suparmi akhirnya dilarikan ke RS Panti Rapih setelah dokter jaga UGD di RSUD Wonosari tak sanggup memberikan tindakan medis kepada pasien. Apalagi kondisi pasien juga cukup mengkhawatirkan. Saat itu tampak luka di jahitan bekas operasi yang robek.
Budhi Masturi Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY
SAAT seorang pasien mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya di fasilitas umum kesehatan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Langkah ini juga bisa dilakukan oleh keluarga Suparmi yang diduga mengalami kesalahan diagnosa saat menjalani perawatan di RSUD Wonosari. Langkah pertama adalah melaporkan dokter yang bersangkutan ke MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia). Kalau profesi dokter nanti larinya ke kode etik kedok-
Bersambung ke Hal 11
Diagnosa Berubah saat Operasi
TRIBUN JOGJA / JIHAD AKBAR
RUJUKAN - Keluarga Suparmi saat menunggui wanita berusia 60 tahun tersebut di RS Panti Rapih Yogyakarta, Minggu (8/11)
Aplikasi Digital
Tatjana Anita Saphira Siswanto
PRAKTIS menjadi alasan bagi Tatjana Saphira untuk lebih senang membeli lagu favoritnya di aplikasi digital. Menurutnya, dengan membeli secara digital, jauh lebih praktis dibanding dalam bentuk CD atau format fisik lainnya. Pemain film “Negeri Van Orange” tersebut menjelaskan, jika membeli dalam bentuk CD karekaternya yang pelupa juga membuatnya kerepotan saat menyimpannya. (*)
Halaman
8
DERIT A Suparmi ini bermula saat DERITA warga Wonosari ini mengeluh pada bagian perut akhir Oktober lalu. Eko Prabowo, anak Suparmi menjelaskan, lantaran sakitnya tak mereda, mereka membawa perempuan 60 tahun tersebut ke rumah RSUD Wonosari. Di rumah sakit, Suparmi langsung ditangani oleh dua dokter spesialis kandungan. Dari hasil pemeriksaan, dokter mendiagnosa kalau Suparmi mengidap kista. Oleh dokter, disarankan untuk melakukan operasi. Agar segera lepas dari derita sakit, keluarga langsung menyetujui saran dari dokter yang menyarankan agar pasien segera dioperasi. Akhirnya operasi dilaksanakan pada 27 Oktober. Saat dilakukan operasi, dokter justru membuat diagnosa berbeda dan penyakit
KASUS salah diagnosa dokter RSUD yang menyebabkan seorang pasien harus dirujuk ke RS Panti Rapih tidak hanya mendapatkan sorotan dari warga. Kalangan dewan pun juga menyoroti kinerja RSUD Wonosari yang dinilai kurang profesional tersebut.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho mengatakan kasus salah diagnosa ini bukan kali ini saja terjadi. Dewan sebelumnya sudah memanggil manajemen RSUD untuk segera melakukan perbaikan pelayanan. Hanya saja, ternyata permintaan dari
Bersambung ke Hal 11
dewan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh pihak rumah sakit. “Dulu secara lisan pihak rumah sakit siap untuk memperbaiki kinerja, tapi tidak ada tindak janjut serius dari rumah sakit,” katanya. Politisi Partai Golkar ini menilai, salah diagnosa ini merupakan kesalahan yang Bersambung ke Hal 11
Restitusi 1755 untuk Memperingati 260 Tahun Perjanjian Giyanti
Bocah Buta pun Ikuti Ritual 3 Seniman di Jatiharjo Gelap malam menjadi pelengkap kehidmatan sebuah kegiatan ritual di tempat bersejarah. Ya, apalagi ketika hujan turun di kemarau yang berkepanjangan. Kaki kaki tanpa alas pun menginjak bunga yang wangi tercium dengan semerbak hingga hidung.
Bersambung ke Hal 7
teran, bisa malapraktik medis atau lainnya. Harusnya nanti keluarga pasien bisa mengupayakan haknya ke sana. MKDKI akan menguji apakah ada keteledoran atau tidak. Kalau terbukti terjadi malapraktik, dokter yang bersangkutan bisa dikenai pidana. Lalu kedua, melihat dari sisi Rumah Sakitnya. Kita lihat apakah RS memberi
Dewan Minta RS Beri Sanksi Tegas ke Dokter
Bersambung ke Hal 11
SUASANA itulah yang tergambar ketika ratusan orang berkumpul di sebuah tempat yang sangat bersejarah bagi masyarakat, khususnya masyarakat Yogyakarta. Bagaimana tidak. Tempat ini menjadi saksi bisu tentang sebuah perjanjian yang sangat sakral dan perlu diingat oleh masyarakatnya. Perjanjian Giyanti.
LUKA OPERASI
8 Pasien dilarikan ke RSUD Wonosari, namun petugas mengaku tak sanggup. Oleh dokter UGD dengan persetujuan dokter yang merawat, pasien dirujuk ke RS Panti Rapih
KPU Batasi Tamu Debat Paslon KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Sleman akan membatasi warga yang datang pada debat terbuka pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sleman. Rencananya, debat akan digelar 21, 28 November, dan 5 Desember mendatang. (*)
Halaman
9
Praperadilan SP3 Skandal Hibah Persiba TRIBUN JOGJA/SEPTIANDRI MANDARIANA
LANTUNKAN MIJIL - Bocah Panca Rahmadi digendong dua orang berpenampilan seperti prajurit, melantunkan “Mijil”, di petilasan Perjanjian Giyanti, Desa Jatiharjo, Karanganyar, Jateng. Acara memperingati 260 tahun Giyanti ini berlangsung Jumat (6/11) malam.
AKTIVIS antikorupsi di Yogyakarta tetap berniat membuka kembali kasus dugaan korupsi dana hibah Persiba. Meski sudah di SP-3 oleh Kejati DIY, sejumlah aktivis anti korupsi berniat mengajukan gugatan Praperadilan. (*)
Halaman
13