SELASA LEGI
Redaksi 0274 557 687 (102) / 082325485004
10 JULI 2018 26 SYAWAL 1439 NO 2613/TAHUN 7
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000
Harga Telur dan Cabai Meroket Harga telur ayam dan cabai di sejumlah pasar di DIY terpantau merangkak naik, Senin (9/7) siang. Beberapa pedagang menganggap, kenaikan harga dua komoditas tersebut selama beberapa hari terakhir tidaklah wajar. (*)
9
PERFORMA DI RUSIA 2018: :Gol
4
:Kebobolan
24 PRANCIS MENANG
Hal
3 14
74 MAIN
20
:Gol
5
PERFORMA DI RUSIA 2018:
:Kebobolan
30 BELGIA
IMBANG
MENANG
LLORIS
COURTOIS
HERNÁNDEZ
VERTONGHEN
UMTITI
KOMPANY
VARANE
ALDERWEIRELD
PAVARD
CARRASCO
POGBA
WITSEL
Kawan dan Lawan Bernama Thierry Henry
KANTÉ MATUIDI GRIEZMANN GIROUD
PERINGKAT FIFA: 7 M
M
S
M
CHADLI HAZARD
THIERRY Henry berada dalam situasi yang sangat ganjil. Legenda Prancis ini sekarang berada dalam posisi strategis untuk merancang menyingkirkan negaranya dalam duel
MBAPPÉ Pemain absen: Djibril Sidibe
FELLAINI
M
BRUYNE PERINGKAT FIFA: 3 M
ke halaman 11
M
M
M
M
LUKAKU Pemain absen: Thomas Meunier
Sekolah Tarik Biaya Jutaan Rupiah
GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
ORI DIY Terima Laporan Dugaan Pungli PPDB Tidak Transparan dan Mencurigakan
Tidak Boleh Menjual ORI Perwakilan DIY, Senin (9/7), menerima laporan dari orangtua murid SMPN 4 Ngaglik, Sleman. Pihak sekolah dianggap tidak transparan dan mencurigakan.
Orangtua murid saat di pertemuan disodori dua kuitansi yang harus dibayar. Kuitansi seragam Rp1.050.000 dan kuitansi untuk keperluan pribadi siswa Rp505.000. Sesuai aturan, tidak diperbolehkan menarik biaya terkait PPDB.
Saat kami minta rincian seragam, tidak boleh. Alasannya nanti (sekolah) ditegur sama dinas. Jumlah yang disodorkan itu bisa dicicil semua, baik seragam atau uang kegiatan. Tapi kapan tenggat pelunasannya tidak jelas. Orangtua siswa
YOGYA, TRIBUN - Sekolah tidak diperbolehkan menarik biaya terkait Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), baik untuk seragam maupun biaya operasional. Faktanya, praktik penarikan biaya seragam dan operasional oleh sekolah itu tetap ada di DIY. Penarikan biaya seragam dan operasional menjadi persoalan lantaran pihak sekolah dinilai tidak transparan. Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY, Senin (9/7), menerima laporan dari satu orangtua siswa SMPN 4 Ngaglik, Sleman. Orangtua siswa melapor ke ORI setelah disodori dua kuitansi yang harus dibayarnya, yakni kuitansi Rp1.050.000 untuk seragam, dan kuitansi Rp505.000 untuk keperlu-
an pribadi siswa. Keperluan pribadi siswa yang dimaksud meliputi kunjungan muskala, pengadaan air minum, kegiatan kemah, latihan kurban, map dokumen, foto, pentas seni tutup tahun, dan dana sehat. Kepada wartawan, seorang wali murid tersebut, mengatakan, setelah anaknya diterima di SMPN 4 Ngaglik, pihak sekolah mengadakan pertemuan antara kepala sekolah dan seluruh orangtua siswa. Di sana orangtua siswa disodorkan kuitansi seragam dan kegiatan se-
lama satu tahun. “Saat kami minta rincian seragam, tidak boleh. Alasannya nanti (sekolah) ditegur sama dinas. Jumlah yang disodorkan itu bisa dicicil semua, baik seragam atau uang kegiatan. Tapi kapan tenggat pelunasannya pun tidak jelas,” terangnya. Menurut dia, ada hal mencurigakan terkait kuitansi seragam dan keperluan pribadi siswa. Pada keperluan pribadi siswa, misalnya, tertulis keterangan untuk pentas seni tutup tahun yang seharusnya hanya dibebankan kelas dua SMP ataupun kelas tiga SMP, tapi ini justru dibebankan oleh anak baru. Selain itu ada pula uang pengadaan air minum, yang menurutnya hal itu tidak diperlukan. ke halaman 11
Memesan Seragam
Pihak sekolah mengaku pengadaan seragam berdasarkan permintaan orangtua siswa. Dikuatkan dengan surat permohonan bermaterai. PP Nomor 17 Tahun 2010 dan Permendikbud 45 Tahun 2014 mengatur soal seragam. Sesuai aturan, bahwa guru, karyawan, dan komite sekolah, dilarang menjual seragam.
PURWANTI selaku Tim PPDB di SMPN 4 Ngaglik, menjelaskan, sebelumnya sudah ada persetujuan terlebih dahulu dengan wali murid, terkait penarikan biaya seragam dan keperluan operasional lain yang dibebankan kepada peserta didik baru. Saat wali murid dikumpulkan pada Sabtu, 7 Juli 2018, sebagian besar wali murid menginginkan pengadaan seragam sekolah melalui panitia PPDB. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya surat permohonan bermaterai. Surat permohonan tersebut intinya berisikan bahwa wali murid meminta kepada Panitia PPDB untuk melakukan pengadaan seragam sekolah bagi putra-putrinya.
Sesuai aturan, dilarang adanya aktivitas menjual. Mau ada kesepakatan sebelumnya atau tidak ada, selama terjadi transaksi jual beli, hal itu tetap dikatakan menjual.
ke halaman 11
TRIBUNJOGJA/SANTO ARI/SITI UMAIYAH
Nadine Chandrawinata
Laporan Wartawan Tribun, Deodatus Pradipto dari Saint Petersburg
Serba Putih
Saya Menonton di Televisi Saja “Selamat pagi, Deo. Apa kabar? Sudah tiba di St. Petersburg?” Itu pesan singkat via WhatsApp yang saya terima Minggu (8/7) pagi pukul 08.08 waktu Saint Petersburg. Itu adalah pesan singkat dari Baltasar Lukem, SVD, seorang misionaris asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur di Saint Petersburg, Rusia. Saya mengenal dia lewat seorang kawan yang juga misionaris dari kongregasi SVD di Rusia.
NADINE Chandrawinata dan Dimas Anggara merayakan pesta pernikahannya di Lombok Barat, akhir pekan lalu. Serba putih adalah nuansa yang mengemuka pada pesta itu. (*)
S
AYA masih dalam kondisi mengantuk dan kelelahan karena tiba di Saint Petersburg dari Nizhny Novgorod kurang dari dua jam sebelumnya. Saya menempuh perjalanan selama 16 jam menggunakan k an moda transportasi kereta.
Hal
9
ke halaman 11 IST
MISIONARIS
TRIBUN/DEODATUS PRADIPTO
- Baltasar Lukem, SVD, seorang misionaris asal Manggarai, NTT, di Saint Petersburg, Minggu (8/7). Baltasar menjalani misi di Rusia sejak 1999.
Trending Topic di tribunjogja.com
Hewan Paling Mematikan di Pulau Amazon