IPM
A
20
IN PRDON AWINT ESIA AR ME D DIA
HARIAN PAGI
HALAMAN
MINGGU PON 11 OKTOBER 2015 27 DJULHIJJAH 1436 NO 1624/TAHUN 5
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 213
KRONOLOGI PEMBUNUHAN 1 Agus Darmawan 1. (39) mengonsumsi cairan bekas menghisap shabu 2 Dalam pengaruh 2. nar-kotika, Agus melihat korban melintas di depan warung
4 4. Saat di dalam warung itulah, Agus berusaha memperkosa korban dengan cara membuka paksa pakaian korban.
Jaringan Tubuh Tersangka Menempel di Kaos Kaki Korban
3 Karena sudah 3. akrab, korban bersedia masuk ke warung saat dipanggil Agus Darmawan
5 Korban yang 5. tak berdaya dan dalam posisi terbaring di lantai pun disumpal mulutnya dengan kaos kaki.
6 Tak hanya 6. itu, tangan dan kakinya diikat kabel charger ponsel.
JAKARTA, TRIBUN - Agus Darmawan (39) mengaku panik begitu melihat Eneng meronta dan berteriak saat ia perkosa. Dalam keadaan panik itulah, warga RW 07 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat ini kemudian mengambil kabel listrik dan menjerat leher korban hing ga bocah 9 tahun itu tewas. Pengakuan Agus tersebut disampaikan saat menjalani pemeriksaan di Ma-
polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (10/10). “Saya ambil kabel, saya jerat sampai mati,” tutur pria tinggi besar dan bertato ini. Sebelumnya, Agus menjelaskan bahwa ia baru saja mengonsumsi sisa shabushabu. Dalam pengaruh narkotika tersebut ia melihat Eneng, bocah berusia 9 tahun tersebut melintas di Bersambung ke Hal 7
Pelaku Berstatus Pisah Ranjang
7.7 Saat diperkosa, kemaluan korban mengalami luka hingga berdarah
8
Agus Darmawan Panik Ketika Eneng Berteriak
AYAH Eneng, Asep Saipullah geram dengan tersangka Agus Dermawan. Dia tak menyangka, pria yang dikenalnya itu adalah pelaku pembunuhan terhadap bocah perempuan berusia 9 tahun yang tewas dan ditemukan di dalam kardus di Kalideres, Jakbar yang tak lain adalah putrinya. “Saya nggak nyangka bener bener Agus ini jadi pelaku, benar benar tega. Saya itu kalau ketemu dia, ya biasa saja. Karena saya sering ketemu, saya tahu bagaimana dia itu. Nggak nyangka saja,” terang sang ayah yang ditemui di rumahnya di Kalideres, Jakbar, Sabtu (10/10).
Setelah memperkosa korban, pelaku yang masiih dalam pengaruh narkoba mearasa panik dan menjerat leher korban dengan kabel listrik hingga meninggal dunia. 9 Melihat korban tewas, Agus 9. Darmawang mengaku baru menya dari perbuatannya. 10 Saat itulah ia berusaha 10 menghilangkan jejak dengan cara memasukkan tubuh korban ke dalam kardus dan dibuang.
Sepeda motor matic bernopol B 3039 BTP berserta helm warna merah (untuk membuang korban)
Solatif (untuk mengikat tubuh korban agar masuk ke dalam kardus)
Dia menyampaikan, Agus memang seorang residivis kasus narkoba. Tapi itu tak membuat tetangga curiga dengan Agus. “Dari penglihatan saya, dia memang deket sama anak anak. Nggak paham kalau dia macam macam. Tapi, sekali lagi mas. Benar saya enggak nyangka. Enggak nyangka,” terang sang ayah sambil menangis. Dari beberapa sumber diketahuio bahwa Agus Darmawan (39), sejak kecil sudah tinggal di komplek Citra 1, Kalideres, Jakarta Barat. Dia mulai tinggal sejak sang ibu menikah dengan ayah tirinya pada 30 tahun lalu. Bersambung ke Hal 7 Kaos kaki (milik korban ditemukan jaringan kulit pelaku)
Tungku/Anglo (digunakan pelaku untuk membakar barang bukti)
TRIBUNNEWS/HERUDIN
TERSANGKA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian saat rilis kasus pembunuhan bocah di dalam kardus, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (10/10). Kepolisian akhirnya meningkatkan status Agus Darmawan (39) dari saksi menjadi tersangka.
Geng Boel Tacos Ikut Jadi Korban POLISI akan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam penanganan anak anak anggota geng Boel Tacos. Anak anak ini diduga ikut menjadi korban Agus Dermawan yang juga bos geng Boel Tacos. “Untuk itu kita akan membicarakannya dengan pihak KPAI dulu,” tutur Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, Sabtu (10/10). Anak anak geng Boel Tacos ini kerap menginap di bedeng di Rawa Kardus (digunakan untuk membungkus mayat korban)
Kawat listrik (sudah berusaha dibakar yang dugunakan untuk membunuh
Lele dan memakai narkoba yang diberikan Agus. Belum diketahui apakah anak anak ini mengalami pencabulan. Agus Dermawan merangkul anak anak bergabung dalam geng Boel Tacos. Sebagian besar anak anak itu adalah mereka yang putus sekolah. “Itu tadi yang nggak lulus
Charger HP (digunakan untuk mengikat tangan korban)
Kaos dalam warna putih
sekolah, nggak ada kerjaan pada nongkrong di situ,” terang Piah, perempuan paruh baya warga Rawa Lele, Kalideres, Jakbar. Petunjuk penyimpangan perilaku Agus ini juga terungkap dari buku tulis milik satu dari anak Bersambung ke Hal 7
Buku IPA kelas 2 SD (milik korban yang berusaha dibakar oleh pelaku)
Kaos lengan panjang hitam (Milik pelaku yang digunakan saat mengeksekusi korban)
TRIBUNNEWS/HERUDIN
BARANG BUKTI - Petugas Polda Metro Jaya menunjukkan barang bukti terkait pembunuhan di Kali Deres, Sabtu (10/10) GRAFIS/SULUH PRASETYA
Kualifikasi Grup D Piala Eropa 2016
Dua Pria Sepakat Mengikat Janji Suci
Der Panzer Wajib Menang JERMAN memilih jalan terjal menuju putaran final Piala Eropa 2016 di Prancis, tahun depan. Kekalahan dari Republik Irlandia, dua hari lalu, membuat Der Panzer kini wajib meraih angka atas Georgia pada laga pamungkas kualifikasi Grup D di Red Bull Arena, Minggu (11/10). Sebagai pelatih, Joachim Löw tak mampu menyembunyikan kekecewaannya melihat kegagalan anak asuhnya memastikan tiket ke Piala Eropa tahun depan, lebih cepat seperti yang diharapkan. Pelatih yang sukses membawa negaranya mengangkat
trofi Piala Dunia 2014 itu menilai Mesut Özil dkk tampil ceroboh. Meski hanya membutuhkan satu angka untuk lolos, Jerman malah kecolongan gol Shane Long pada menit ke 70. “Kami punya banyak peluang dan tidak mengonversinya, dan kemudian kami membuat satu kesalahan, dan mendapat hukuman,’ ujar Löw kepada RTL seperti dikutip Soccerway. Bagi Jerman, kekalahan itu meruapakan kekalahan kedua mereka di laga kualifikasi
Aurel Hermansyah
Pacari Anak
Bersambung ke Hal 7
Bersambung ke Hal 7
Bersambung ke Hal 7
Krakatau dan Casiopea 3rd Reuni di Yogyakarta Yogyakarta dimeriahkan dengan kehadiran dua band legendaris dari dua negara. Kedua band tersebut bisa dibilang memainkan genre musik yang sama, yaitu fusion jazz dengan warna yang berbeda. Tak heran dengan keberadaan dua band legendaris ini, mampu menyedot ribuan masyarakat dari berbagai kota di Indonesia.
P
TRIBUNNEWS/KAPANLAGI.COM
tersebut adalah sepasang laki-laki. Laiknya sebuah hajatan perkawinan, tasyakuran yang digelar di rumah Ratu alias Dar tersebut juga menghadirkan tamu undangan dan diiringi hibutan musik dan dangdut campursari. Meski demikian, tak urung
Trie Utami Atraktif Tampil di Economic Jazz 2015
Gubernur E N YYA ANYI dan artis peran Aurel Hermansyah (17) dikabarkan memiliki hubungan asmara dengan anak Gubernur Sulawesi Tenggara (Sulteng), Radhan Nur Alam. Kabar ini merebak sejak beberapa
ISTIMEWA
PASANG AN SEJENIS - Raja dan Ratu saat menggelar ASANGAN tasyakuran janji sudi keduanya di sebuah dusun di Boyolali, Sabtu (10/10).
BOYOLALI, TRIBUN - Sebuah hajatan pernikahan terpaksa harus dibungkus dengan label tasyakuran di Kecamatan Musuk, Boyolali, Sabtu (10/10). Label tasyakuran tersebut terpaksa dilakukan lantaran sepasang pengantin yang menikah bukan selazimnya, yaitu lelaki dan perempuan. Namun pasangan pengantin
TRIBUN JOGJA/SEPTIANDRI MANDARIANA
ENERJIK - Penampilan Trie Utami bersama Krakatau Reunion masih enerjik pada konser Economic Jazz 2015 di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Sabtu (10/10) malam.
MEREKA adalah Casiopea 3rd asal negeri sakura, dan Krakatau Reunion yang berasal dari negeri yang dilintasi oleh garis katulistiwa. Dua band tersebut seakan menjadi sebuah nikotin bagi para penggemarnya yang telah lama tidak melihat penampilannya, ataupun baru pertama
kali melihat dengan mata kepala sendiri. Tepuk tangan menggema ketika Dwiki Dharmawan Cs (Krakatau) memasuki panggung Economic Jazz 2015 yang diselenggarakan di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Sab Bersambung ke Hal 7
Baca Halaman
9