Tribunjogja 14-07-2014

Page 1

IPM

A

28

IN PRDON AWINT ESIA AR ME D D

IA

HARIAN PAGI

HALAMAN

SENIN W AGE WA 14 JULI 2014 16 RAMADHAN 1435 NO 1177/TAHUN 4

The Best Of Java

Newspaper

RP 2.000

IPMA2013

SPIRIT BARU DIY-JATENG

Lampu Merah Kualitas Kali di Kota Yogya ● Mutu Air Jauh di Atas Ambang Batas ● Kandungan Bakteri Escherichia Coli Tinggi story highlights TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI

KERAMBA - Seorang anak bermain di sekitar keramba yang ada di Kali Code, Kota Yogyakarta, Rabu (26/3/2014). Hasil penelitian BLH menyebut kualitas air di sejumlah sungai, termasuk Code jauh di atas ambang batas sehat.

Hulu dan Hilir Harus Ketemu PRINSIP penanganan masalah seputar sungai sebenarnya berkaitan kondisi di hulu dan di hilir. UpaHALIK SANDRA ya penanganan Direktur Walhi di kedua sisi itu harus terkoYogyakar ta neksi. Ironinya, saat ini penanganan persoalan sungai di DIY masih terpisah-pisah. Antara satu instansi dan instansi lainnya serta antar wilayah masih bekerja sendiri-sendiri. Kota punya program sendiri, Sleman juga, Bantul pun demikian. Hal itu berarti pola komunikasi antar wilayah dan instansi pun masih belum terhubung. Jika demikian dilanjutkan, penanganan persoalan sungai yang selama ini sudah cukup memprihatinkan akan tetap sulit dilakukan. Dampak paling kelihatan pasti akan dirasakan oleh masya-

rakat dan wilayah yang berada di hilir. Pasalnya, wilayah hilir menerima aliran air sungai terakhir. Dengan kondisi air sungai saat ini, tentu wilayah tersebut yang paling dirugikan. Problem sungai bisa dicari kemungkinan penyebabnya. Pemerintah harus intensif melakukan pemantauan, tidak hanya pada kualitas air sungai, tapi juga terhadap aktivitas di sekitar sungai tersebut. Pencemaran bisa jadi karena pola perilaku industri rumah tangga. Selain itu keberadaan perusahaan juga sangat mungkin menimbulkan polutan di sungai. Pemerintah belum ketat menerapkan hal ini. Kontrol pemerintah sangat kurang. BLH masih dalam taraf memantau kondisi air, uji laboratorium dengan sampel. Namun, untuk memantau kondisi instalasi pengolahan air limbah pada setiap peru■ Bersambung ke Hal 11

◗ Hasil survei BLH Kota Yogya tingkat cemaran air sungaisungai di Yogya tinggi ◗ Sumber pencemaran utama dari limbah rumah tangga dan industri skala sedang ◗ Ada juga bocoran buangan limbah tinja dari rumah tangga secara terselubung ◗ Kandungan bakteri ecoli tinja mencapai 93 ribu, jauh di atas ambang baku 1.000 ◗ Cemaran lain Sulfida sebesar 0,14 dari baku mutu 0,002, deterjen 225 dari baku mutu 200

YOGYA, TRIBUN - Data hasil survei Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta menunjukkan kondisi lingkungan sungaisungai yang mengalir di Kota Yogya saat ini jauh di atas ambang baku mutu. Ada banyak kandungan biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), bakteri escherichia coli (e-coli) dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang berasal dari limbah industri serta rumah tangga. COD adalah kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air. Sedangkan BOD merupakan kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme. “Kondisi air sungai dari waktu ke waktu mengalami peningkatan atau lebih baik.

Tapi secara data masih di atas ambang baku mutu,” kata Kepala Bidang Kapasitas Lingkungan BLH Kota Yogyakarta, Ika Rostika, Senin (30/6). Tidak berbeda jauh data dari BLH DIY yang menunjukkan betapa kondisi sungai di Yogyakarta masih memprihatinkan. Hasil uji laboratorium BLH DIY pada Februari 2013, kandungan BOD di Kali Winongo mencapai 15 atau di atas ambang baku mutunya hanya tiga. Sementara kandungan COD lebih baik, yaitu 20, dari ambang batas 25. Data tersebut fluktuatif dari waktu ke waktu. Demikian juga kandungan e Coli tinja mencapai 93 ribu, jauh di atas ambang baku mutunya sebesar 1.000, dengan total e Coli 460 ribu dari ambang batas ■ Bersambung ke Hal 11

Tetap Asyik Meski Tak Layak SEKELOMPOK kecil anak-anak asyik mandi di salah satu penggal alur Kali Code, tepatnya di wilayah Jetisharjo Kota Yogyakar ta beberapa pekan lalu. Sebuah pemandangan yang sebenarnya jarang lagi dijumpai di sungai-sungai di kota besar di Yogyakarta. Meski air Kali Code tampak keruh diser tai keberadaan sampah organik dan anorganik di sanasini, bocah-bocah bertelanjang dada yang tinggal di permukiman padat sekitar bantaran sungai itu tetap tampak bergembira mengisi waktu liburan sekolahnya. Beberapa saat menenggelamkan diri di air yang tampak begitu dangkal, sejumlah anak-anak tersebut kemudian mentas. Mereka berlari beriringan naik ke bantaran.

Seorang anak di antaranya menuju dapur rumah, mengambil sebuah perabot rumah tangga berbahan plastik yang memiliki banyak lubang di sisi-sisinya. Seakan belum tuntas kesenangan mereka mandi di kali, siang itu anak-anak kembali turun ke dasar sungai menjaring ikan. Perabot dapur tersebut mereka fungsikan sebagai alat penjaring. Teriakan anak-anak menunjukkan betapa riangnya mereka, seolah mengubur dalam-dalam kenyataan bahwa air dan sungai tempat mereka bermain itu jauh dari kata layak. Selain airnya kotor, di sekitarnya tampak sampah ■ Bersambung ke Hal 11

Agus Sayangkan C1 Salah Tetap Diunggah ● Tiga TPS di Kasihan Bantul Terpaksa Coblos Ulang YOGYA, TRIBUN - Ketua Panwaslu Kota Yogyakarta, Agus Triatno, menyayangkan adanya formulir C1 atau form berita acara perolehan suara yang terdapat kesalahan dan tetap diunggah ke situs KPU. Seharusnya, form C1 yang terdapat kesalahan tersebut diperbaiki terlebih dahulu melalui mekanisme yang ada sebelum diunggah. “C1 yang salah seharusnya jangan diunggah dulu. Tetapi diperbaiki dan baru diunggah setelah benar,” kata Agus Triatno kepada Tribun, Minggu (13/7). Dari penelusuran Tribun, memang ada kesalahan dalam C1 yang sudah diunggah di website milik KPU. Seperti form C1 TPS 7 Baciro, Gondokusuman, dalam form C1 yang sudah diunggah tersebut terdapat kesalahan penjumlahan total

suara yang sah. Dalam form tersebut, pasangan nomor urut satu mendapatkan 97 suara, sedangkan pasangan nomor urut dua mendapatkan 193 suara. Namun dalam jumlah yang dituliskan di kolom surat suara sah 270 suara. Seharusnya yang dituliskan 290 suara. “Dikhawatirkan form C1 yang salah dan sudah diunggah tersebut malah menimbulkan masalah di kemudian hari,” kata Agus. Komisioner KPU Kota Yogyakarta, Sri Surani menyebutkan form C1 yang diunggah dan salah itu bisa diperbaiki lewat mekanisme yang ada. Kesalahan manusia atau human error memang dimungkinkan terjadi dalam penulisan form C1. Karena setiap TPS ■ Bersambung ke Hal 11

TRIBUN JOGJA / HASAN SAKRI GHOZALI

PILPRES ULANG - Warga mengikuti pemungutan suara ulang di TPS 56 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Minggu (13/7). Pilpres di TPS tersebut diulang karena ada pemilih luar daerah yang memaksa ikut nyoblos.

LANGGANAN RP 55.000 SMS 0274-7122000, 0274-557687 EXT 213

Indonesia Juara

di Toko FIFA Laporan Wartawan Tribun Jogja dari Brasil

YUDIE THIRZANO

PIALA Dunia 2014 ditutup, Minggu (13/7) dengan laga puncak Jerman vs Argentina di Stadion Maracana, Rio de Janeiro. Siapa juara dunia 2014 pasti sudah Anda semua ketahui pagi ini. Aktivitas Fan Fest nonbar serba gratis di layar raksasa dan

Fan Shop juga ditutup. Sehari menjelang berakhirnya Piala Dunia 2014, atau saat digelar laga perebutan tempat ke-3 antara Brasil vs Belanda, ribuan warga menyerbu Fan Shop FIFA di kawasan Copacabana. Toko yang menjual atribut Piala Dunia berlabel FIFA itu dipenuhi antrean pembeli. Mereka adalah warga Rio de Janeiro dan pendukung kedua tim serta para supoter Argentina yang sudah memenuhi Copacabana. Saya melihat suasana Fan Shop FIFA benar-benar semarak menjelang hari terakhir. Sepanjang pertandingan hingga akhir suasana riuh di dalam area Fan Shop. “Biasanya kami tutup pada saat Fan Fest ditutup. Tetapi khusus untuk Fan Shop akan menyesuaikan kondisi pembeli,” kata Andrea Pessoe, Staf Media di Fan Fest FIFA Copacabana. ■ Bersambung ke Hal 11

Akhir Kelam Felipe Scolari RIO DE JANEIRO, TRIBUN “Bawa kembali Pele!” Spanduk itu diusung seorang penonton di Stadion Nasional, Brasilia saat Brasil kembali takluk 0-3 oleh Belanda dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2014, kemarin. Tapi bahkan Pele sendiri jadi bagian dari jutaan pendukung Brasil yang meratapi hal paling memalukan dalam sejarah sepak bola tim Samba. Di depan pendukungnya sendiri, hanya dalam tempo kurang dari sepekan, Selecao kalah dua kali beruntun (setelah di semifinal dilindas Jerman 1-7), kemasukan 10 gol, dan hanya memasukkan satu gol. Itulah bencana terburuk sejak 74 tahun silam. Terakhir kali Brasil kalah beruntun di kandang adalah pada 1940 ketika disikat Argentina 1-6, dan kemudian ditekuk Uruguay 3-4. Kendati ikut meratapi, tapi Pele, tak seperti para pendukung Brasil lainnya, tetap mendukung posisi pelatih Luiz Felipe Scolari. “Ini adalah bencana. Tragedi nasional. Tapi Scolari tak bisa disalahkan,” kata pria yang membawa Brasil tiga kali juara dunia ini. “Sejauh ini rekor Scolari bagus, tapi mendadak terkena badai di tengah perjalanan.” Scolari, yang kontraknya berakhir usai Piala Dunia ini, memang hampir pasti tak akan dipertahankan lagi. Sejumlah nama pun kini diusung untuk jadi pengganti Scolari.

Yang mengejutkan, nama Pelatih Chelsea, Jose Mourinho pun masuk dalam bursa. Adalah koran Spanyol, Marca yang mengklaim kubu federasi sepak bola Brasil (CBF) menginginkan “the Special One” mengganti Scolari untuk Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun, koran Inggris, Metro, mengklaim bahwa Mourinho menolak tawaran tersebut. Saat ini, ia masih menjalani kontrak selama tiga tahun ke depan dengan kubu Chelsea. Nama lain yang masuk bursa adalah Tite. Pria berusia 53 tahun ini sukses membawa ■ Bersambung ke Hal 11

■ Bersambung ke Hal 11

Raisa

Kisah Surveyor Quick Count dari Pelosok Negeri

Peduli Gaza Terjang Hujan Badai Demi TPS Amatan P ENY ANYI Raisa ENYANYI pantang diam saja melihat situasi di Jalur Gaza. Ia melihat melalui pemberitaan di media, baru-baru ini, terkait banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat serangan militer yang dilancarkan oleh tentara Israel. “Insya Allah, membantu melalui doa dan sumbangan sebisanya,” ucap Raisa ditemui Sabtu (12/7) malam di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

■ Bersambung ke Hal 11

Citizen Journalism Kapten Sus M Rizwar Kepala Penerangan AAU

Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei memantik silang pendapat. Pangkal masalah ada pada hasil survei empat lembaga yang berbeda dari hitung cepat setidaknya delapan lembaga survei lain. Dari peta itu, proses hitung cepat RRI dan Litbang Kompas, menyisakan kisahkisah menarik para surveyor dan relawannya di pelosok negeri.

Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, per usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com

sampel. Ada yang mesti berangkat sejak malam sebelum coblosan, menyeberang pulau naik kapal motor, menyeberangi sungai berarus besar, naik turun pegunungan di jalan berbatu,

BERAGAM kegiatan dilaksanakan oleh umat Muslim untuk menyemarakkan Ramadan, bulan yang penuh maghfiroh, rahmat serta hidayah dari Allah SWT. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Safari Tarawih yang diikuti oleh Pejabat dan Aparat Pemerintah DIY @QQRRI yang diselenggarakan di Gedung Sabang Merauke SURVEYOR RRI - Sri Ropiah, surveyor RRI yang ditugaskan Akademi Angkatan Udara (AAU), Sabtu (12/7) malam. mengirimkan data hasil Pilpres dari salah satu TPS di Pulau Ratusan orang yang terdiri dari pejabat, aparat

■ Bersambung ke Hal 11

■ Bersambung ke Hal 11

MENYUSUL kontroversi dan keraguan atas hasil hitung cepat (quick count), Puslitbangdiklat RRI pun merasa perlu membuat akun Twitter, dan secara simultan mentwitkan beragam kisah dan foto-foto perjuangan surveyor dan relawannya mencapai TPS

Safari Tarawih di Gedung AAU

Beeng, Sangihe, diguyur hujan dan menghadpai badai saat menjangkau pulau terpencil itu, Rabu (9/7).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tribunjogja 14-07-2014 by tribun jogja - Issuu