Besok Minimarket Steril dari Alkohol
BERALKOHOL Minuman yang mangandung alkhohol dijual di minimarket kawasan Tugu, Yogyakarta, Selasa (14/4). Terkait Permendagri Nomor 6 2015, mulai 16 April 2015, minimarket dilarang menjual minuman beralkohol.
● Pemkot dan Polisi Siap Sisir Minimarket dan Toko
FOTO/BRAMASTO ADHY/GRAFIS/FAUZIRAKHMAN
YOGYA, TRIBUN - Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Yogyakarta takkan melakukan tindakan apapun terkait pelarangan penjualan minuman beralkohol di semua minimarket, sebelum 16 April 2015, atau besok. Per 16 April, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 tahun 2015, penjualan minuman keras golongan A di semua minimarket dilarang. Semua jenis minuman beralkohol, termasuk bir, dengan demikian mesti menyingkir dari rak-rak minuman. Kepala Seksi Operasional Dintib Kota Yogyakarta, Bayu Laksmono, menyatakan monitoring juga belum dilakukan ke minimarket yang ada di Kota Yogya. Secara aturan saat ini para pengelola minimarket memang masih diizinkan untuk menjual miras golongan A.
Lima Tahun Pacaran dengan Gibran Rakbuming
Selvi Ananda Bangga Bakal Jadi Menantu Joko Widodo SOLO, TRIBUN - Selvi Ananda Putri mengaku dirinya bangga dan tak menyangka bakal jadi menantu Presiden Joko Widodo. Hubungannya dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, sudah berjalan mulus selama lima tahun terakhir. “Ya bangga, saya tidak menyangka dan membayangkan akan menikah dengan anak presiden, karena hubungan kami terjalin sebelum Pak Jokowi menjadi presiden,” ujar Selvi. “Senang
dan bangganya karena kami (Selvi dan Gibran) melangkah ke jenjang yang lebih serius,” imbuhnya. Selvi mengatakan pertemuan pertama dirinya dengan Gibran ketika dia menjadi peserta Putri Solo 2009. “Pertemuan pertama saat Mas Gibran jadi juri di Putri Solo, tetapi saat itu hanya kenalan,” aku Selvi di Solo, Selasa (14/4). “Kemudian kami bertemu lagi saat saya menjadi duta wisata Solo di Singapura, dan kebetulan Mas Gi-
bran sekolah di sana (Singapura),” ujarnya saat jumpa pers bersama Iriana Jokowi dan Gibran di Gedung Saba Bhuana. Pernikahan mereka akan digelar awal Juni. Namun Selvi tidak mau mengaku ketika para wartawan menanyakan soal tempat pertama kali Gibran menyatakan cinta kepadanya. “Off the record saja. Biar itu menjadi rahasia kami,” sambungnya malu-malu. Pada jumpa pers ini, Selvi
Ar tinya, setelah 16 April tidak boleh ada sama sekali miras yang dijual di minimarket dan toko kelontong Bayu Laksmono Kepala Seksi Operasional Dintib Kota Yogyakarta “Tapi nanti setelah 16 April 2015, jika masih ada yang kedapatan menjual miras golongan A, akan kami tindak. Karena tahap sosialisasi sudah jauhjauh hari dilakukan Disperindagkoptan,” jelas Bayu, Selasa (14/4). Tak hanya minimarket, lanjut Bayu, toko-toko kelontong juga akan ikut dirazia terkait hal ini. Sebab dengan adanya Per-
mendag Nomer 6 tahun 2015 tersebut, toko kelontong termasuk jenis toko yang dilarang menjual miras golongan A. Lebih lanjut Bayu menjelaskan, aturan tersebut dikeluarkan dengan pertimbangan lokasi mini-
market dan toko kelontong umumnya dekat dengan masyarakat dan mudah diakses siapa saja. Di Kota Yogya terdapat tak kurang 52 minimarket waralaba. “Artinya, setelah 16 ■ Bersambung ke Hal 11
Jangan Sampai Ada Toleransi ANGGOT A Komisi A DPRD Kota Yogyakar ta ANGGOTA Bambang Anjar Jalumur ti mengaku siap mengawal proses pener tiban penjualan miras golongan A di minimarket. Ia pun meminta ke Dintib Kota Yogyakar ta untuk segera membuat skema operasi yang besok akan diterapkan. “Kami berharap Dintib segera membuat skema operasi. Jangan sampai mentolerir minimarket yang besok masih kedapatan menjual miras. Harus ada sanksi tegas, yaitu bisa sampai pencabutan izin usaha,” kata Bambang. Dari hasil sosialisasi yang dilakukan Disperindagkoptan Kota Yogyakar ta sejak
Februari, lanjut Bambang, hanya tinggal beberapa minimarket di Kota Yogyakar ta yang masih menjual miras golongan A. Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena pihak minimarket tersebut ingin menghabiskan stok yang terdahulu. “Tapi ini ar tinya, sebagian besar pengelola minimarket yang ada di Kota Yogyakar ta sudah memahami aturan ini. Sehingga diharapkan tidak perlu ada tindakan-tindakan jika semua sudah tunduk (tiq) aturan,” tandas Bambang.(tiq)
Tetap Optimistis
Tanpa Ibrahimovic
PELATIH Paris Saint Germain (PSG), Laurent Blanc, tak pernah meragukan pemainnya. Ia punya keyakinan bahwa anak asuhnya memiliki kekuatan fisik dan mental yang mumpuni menghadapi LEG I LIGA Barcelona pada leg pertama CHAMPION
■ Bersambung ke Hal 11
■ Bersambung ke Hal 11
Kamis (16/3) 01.45WIB
P.SAINT GERMAN PELATIH:LAURENT BLANC Sirigu Wiel 4-4-2 Rabiot
Cabaye
Pastore
Matuidi
BARCELONA Silva
Maxwell
Alba
Lavezzi
Cavani
Messi
PELATIH:LUIS ENRIQUE Pique Mathieu Bravo 4-3-3 Suarez
Neymar
Rakitic
Iniesta
Busquets GRAFIS/FAUZIRAKHMAN
Meyda Safira
Keluarga Miskin di Playen Terancam Tak Bisa Cairkan PSKS
Gemar Ngatono Rawat Ibunya Sebelum ke Ladang Nulis Buku B
AGI pecinta film tanah air, pasti tak asing dengan film ‘Ketika Cinta Bertasbih’. Film yang disandur dari novel laris karangan Habiburahaman El Shirazy ini, menghantarkan Meyda Sefira FOTO/TRIBUNNEWS
■ Bersambung ke Hal 11
Keterbatsan fisik tak membuat kasih sayang Ngatono (60) terhadap ibu kandungnya luntur. Mesti tidak bisa berbicara dan mendengar, warga Dusun Wiyoko Tengah, Desa Plembutan, Playen tersebut setia merawat ibunya, Darmo Suwito (90) yang sudah lanjut usia.
SUASANA Dusun Wiyoko Kulon Selasa (14/4) pagi cukup lengang. Warga yang sebagian besar bekerja sebagai petani pergi ke ladangnya untuk merawat tanaman palawija yang tumbuh subur. Sementara di dalam sebuah rumah reyot berdinding anyaman bambu, Ngatono tengah menanak nasi di dapur. Dengan keterbasan fisik yang tidak bisa mendengar dan berbicara, pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani tersebut terlihat cekatan dalam menyiapkan makan siang. Tiga buah tempe goreng sudah disiapkannya untuk lauk makan siang TRIBUN JOGJA / HARI SUSMAYANTI dirinya dan ibunya. Sementara nasinya masih dimasak dengan BERBAKTI - Darmo Suwito (90) dan Ngatono ( 60) cara diliwet menggunakan ketel. saat ditemui di rumahnya di dusun Wiyoko Tengah, ■ Bersambung ke Hal 11 Plembutan, Playen, Selasa (14/4).
Citizen Journalism Drg Theresia Puspitawati, M Kes Dosen Prodi S1 Kesmas Unriyo
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan per ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com
Momentum Berbenah Tenaga Kesehatan INDONESIA harus belajar dari Filipina, yang begitu rapi menyiapkan aspek pengetahuan, skill ser ta keterampilan bahasa Inggris warga negaranya yang akan bekerja di luar negeri. Tidak mengeherankan bila posisi tawar warga negara Filipina yang bekerja di luar negeri cukup tinggi. Hal ini diungkapkan oleh narasumber pertama, Dr Ir Hj Paristiyanti Nurwandari, MP (SEAMEO) dalam Seminar Nasional “Tantangan &Peluang Profesi Tenaga Kesehatan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Daya Saing di ASEAN Community 2015” Minggu 12 April 2015 di Balai Utari , Gedung Mandala Bakti Wanitatama, Jl Adisucipto ,Yogyakarta. ■ Bersambung ke Hal 11