Tribunjogja 16-09-2014

Page 1

Opini Melawan Tirani Mayoritas DPR

HALILI Koordinator Lingkar Kajian Demokrasi dan HAM FIS Universitas Negeri Yogyakarta

ARUS mundur demokratisasi di Indonesia tampaknya sulit dicegah, jika Koalisi Merah Putih tetap memper tahankan “banting setir” pilihan politiknya terkait mekanisme pemilihan kepala daerah (Pilkada) oleh DPRD, bukan melalui pemilihan langsung. Dalam beberapa hari ini, dinamika politik belum berubah. Partai-partai Koalisi Merah Putih, yang mengusung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Rajasa, ngotot dengan opsi Pemilihan Kepala Daerah melalui DPRD. Arus mundur tersebut bisa dibaca dari beberapa parameter. Pertama, Pilkada secara langsung merupakan konsekuensi dari desen-

REAL

Real Madrid vs FC Basel

Tekanan untuk Benzema

tralisasi yang berhilir pada otonomi daerah. Otonomi daerah memberikan ruang politik (political space) sebesar-besarnya kepada daerah untuk mengelola pemerintahan di tingkat lokal. Ruang politik tersebut tidak semata disediakan untuk penyelenggara pemerintahan daerah, tetapi juga untuk rakyat, demi melakukan ekstensifikasi par tisipasi melalui pemilihan kepala pemerintahan daerah, pengawasan, dan kontrol publik. Dengan demikian, upaya politik untuk memangkas salah satu saluran par tisipasi

STRIKER Real Madrid, Karim Benzema, mulai gerah dengan kritikan yang terus menerpa. Statistik memang menyudutkan penyerang asal Prancis ini, yang hanya mampu mencetak dua gol dari 18

GK Navas B Ramos B Varane B Pepe B Marcelo GB Modric GB Kroos G Isco G Rodriguez G Bale G Benzema

VERSUS GK Vaclik B Safari B Samuel B Schar B Suchy G Xhaka G Frei G Calla G El Nenny G Kakitani G Streller

■ Bersambung ke Hal 11 Penyisihan grup B Stadion S Bernabeu, Wasit: D Skomina

LIVE Rabu (17/9) Pkl : 01.45WIB

■ Bersambung ke Hal 11

MADRID C Ancelotti I 4-2-3-1

P Sousa I 4-5-1

FC BASEL TribunOpini menerima kiriman artikel opini tentang beragam isu populer lokal, regional, maupun nasional. TribunOpini tayang setiap Selasa, Rabu, dan Jumat. Panjang artikel 3.000 karakter atau sekitar 525 kata. Kirim naskah via email : tribunopini@gmail.com tribunopini@gmail.com, sertakan foto dan identitas diri Anda. GRAFIS/FAUZIARAKHAM

SBY Ubah Peta RUU Pilkada ● Setuju Sistem Pemilihan Langsung ● Tegaskan Demokrat Tak Masuk Koalisi

TRIBUNNEWS

Kalau kita kembali pada pilihan kita, buah dari reformasi yang kita jalankan selama ini, tentunya pilihan kepala daerah langsung itu mesti kita jaga dan per tahankan pertahankan SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Ketua Umum DPP Partai Demokrat

JAKARTA, TRIBUN - Jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (sby) konsisten dengan sikap dan pandangan pribadinya yang setuju sistem Pemilu Kepala Daerah secara langsung, maka dipastikan akan mengubah peta politik menjelang pengesahan RUU Pilkada di DPR RI. Sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, SBY masuk akal jika ia menginstruksikan kadernya di DPR RI untuk merealisasikan sikap dan pandangan politiknya itu. Dominasi Koalisi Merah Putih plus yang semula Demokrat ikut di

dalamnya, bisa diatasi jika terjadi voting. Parpol-parpol yang tergabung di Koalisi Merah Putih, pengusung Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa belakangan ini getol menginginkan perubahan sistem Pemilukada dari langsung menjadi lewat DPRD untuk tingkat provinsi, kota, dan kabupaten. Padahal sejak pembahasan awal beberapa tahun lalu, mereka setuju Pemilukada langsung di semua tingkatan. Peru■ Bersambung ke Hal 11

Adik Prabowo Marah Besar JAKAR TA, TRIBUN - Buntut mundurJAKART nya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari Par tai Gerindra gara-gara beda pandangan soal RUU Pilkada, menyulut amarah Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto. Secara khusus, Hashim menggelar jumpa pers di Hotel Interconti-

nental, Senin (15/9). Pada kesempatan itu Hashim mengungkapkan ketidakpercayaannya Ahok mundur begitu cepat dari Par tai Gerindra. “Saya mendapatkan laporan dari staf saya pengunduran diri Ahok

Titik Nol Belum Ada Paguyuban Seniman jalanan cukup senior di kawasan Malioboro, Yoyok Gondrong, menyampaikan keprihatinannya atas perkembangan situasi tak kondusif di jantung kota Yogya itu. Menurutnya, perilaku sejumlah oknum telah mencederai nama baik pengamen Malioboro yang sesungguhnya ramah. “SAYA sebagai pengamen atau seniman jalanan yang dituakan di sini, saya tidak setuju jika ada pemaksaan. Soalnya kita yang dijual itu kan seni, bukan ngamen untuk alat mencari duit dengan pemaksaan,” kata Ketua Paguyuban Seni Musik Lesehan Malioboro (Pasmal) Wilayah Utara ini. Ia mengungkapkan, setelah adanya peristiwa 15 Agustus yang memakan korban jiwa itu, pengamen di sepanjang Jalan Malioboro sempat diminta untuk meliburkan diri oleh

pihak Polrestabes Yogyakarta. Hal itu untuk menghindari aksi balasan dari kelompok korban. “Setelah peristiwa itu, hari berikutnya kita diingatkan dari Polrestabes untuk berhenti dahulu agar tidak terjadi sesuatu. Jadi kalau tamu sepi, teman-teman langsung pulang. Padahal biasanya sampai jam tiga dini hari,” katanya. Yoyok mengungkapkan, aksi pemaksaan tersebut jelas berpengaruh terhadap citra seniman jalanan di kawasan Malioboro. Sebab selama ini, Yoyok dan kawan-kawan sudah berupaya sebaik mungkin menciptakan situasi yang nyaman dan aman bagi pengunjung sepanjang waktu. Ia menjelaskan, sebenarnya di sepanjang Malioboro, terdapat pembagian wilayah kerja bagi para pengamen. Kelompok utara memiliki wilayah mulai depan Hotel Inna Garuda hingga Hotel Ibis. Kelompok

kedua mulai Hotel Ibis sampai Pasar Beringharjo. “Kalau yang kawasan Titik Nol itu belum ada paguyuban, jadi di sana liar semua orang bisa masuk. Di sana belum ada organisasi, hanya memang ada kelompok-kelompok kecil,” ungkapnya. Maka, ketika ada kekerasan antara oknum pengamen dengan pengunjung, pengamen di Malioboro terkena imbasnya. Padahal daerah yang dikategorikan rawan hanya di sebelah selatan. Disebabkan tidak ada yang mengoordinir, sementara pengamen yang berdatangan selalu berganti. “Dulu waktu ada rapat dengan pemerintah, kita sudah minta agar ditata supaya tidak semrawut dan tidak asal-asalan. Tapi sampai sekarang tidak ditanggapi serius, jadi ya kita hanya diam. Kalau saya disuruh mengoordinir sendiri ya ■ Bersambung ke Hal 11

■ Bersambung ke Hal 11

■ Bersambung ke Hal 11

Tessa Kaunang

Pasar Yakopan BBY Hadirkan Nuansa Tradisi dan Bersejarah

Diminta Yani Jajakan Koran Lawas Terbitan 1950-an Rujuk A

RTIS peran sekaligus pembawa acara Tessa Kaunang (37) tak menutup kemungkinan untuk rujuk dengan sang suami, Sandy Tumiwa, yang kini ia gugat cerai di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Menurut dia, majelis hakim memberi waktu satu

Sebagian masyarakat, khususnya generasi muda, mungkin tak pernah membaca atau melihat koran terbitan 1950-an. Karena, koran-koran pada masa tersebut sulit ditemui lagi pada masa sekarang.

NAMUN jika kaum muda penasaran, dan ingin melihatnya, bisa datang ke gelaran Pasar Yakopan di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Pada acara yang digelar Senin (15/9) sampai Minggu (21/9) ini ada satu stan yang menjual beberapa koleksi koran dan bukubuku lawas edisi tahun 1940 atau 1950-an. Adalah Sri Mulyani, ■ Bersambung ke Hal 11 yang menjual surat kabar

terbitan awal masa kemerdekaan itu. Sejumlah koran, semisal Panjebar Semangat edisi Februari 1956, koran Nasional tahun 1953, hingga koran Merdeka terbitan September 1946, terpajang di stan miliknya, Senin. Wanita berusia 46 tahun ini menuturkan, sebagian koran lawas tersebut merupakan koleksi pribadinya. ■ Bersambung ke Hal 11

Citizen Journalism Danu Eko Agustinova Mpd Tim Humas FIS UNY

Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, per usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com

Senam Massal dan Kebersamaan

TRIBUN JOGJA/HENDRA KRISDIANTO

MENY AMBUT PENGUNJUNG - Patung Jakob Oetama MENYAMBUT (pendiri Kompas) ikut menyambut pengunjung yang melihat maupun membeli barang-barang di acara Pasar Yakopan, di Bentara Budaya Yogyakarta, Senin (15/9).

JUMA T (12/9) pagi itu tampak berbeda dari pagi JUMAT biasanya. Sejak pukul 06.30, Taman Depan Dekanat Fakultas Ilmu Sosial UNY dipenuhi oleh Civitas Akademika dan pengurus organisasi mahasiswa (Ormawa) di lingkungan FIS UNY, yang bersiap untuk melakukan upacara pembukaan Dies Natalis ke-49 FIS UNY, yang dimeriahkan senam sehat dan pembagian doorprize. Sekitar pukul 07.00, acara dimulai dengan ■ Bersambung ke Hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.