28
HARIAN PAGI
HALAMAN
SENIN KLIWON 17 NOVEMBER 2014 24 MUHARRAM 1435 NO 1300/TAHUN 4
RP 2.000 SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0274-7122000, 0274-557687 EXT 219
Bahaya, Data e-KTP Ada di India
Mendagri Setop Proyek e-KTP Tanpa Batas Ajak Konsolidasi Polri, TNI, BIN, Bais TNI YOGYA, TRIBUN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memutuskan penghentian LIPUTAN proyek e-KTP setidaknya hingga 1 Januari 2015. Selama dua bulan ke depan, Mendagri ingin memastikan keamanan basis data e-KTP dari penyalahgunaan asing. “Server database e-KTP berada di India. KORAN Meskipun kuncinya ada di kita (Indonesia), tapi tetap saja ini soal keamanan data negara. Makanya
REKAM D ATA Petugas merekam sidik jari warga saat pendataan e-KTP pada 2012
Bersambung ke Hal 11 TRIBUN JOGJA/BRAMASTO ADHY
1 Pemohon me-
3 Proses selan-
ngumpulkan syarat pembuatan E-KTP, kemudian menuju loket. Petugas melakukan verifikasi data penduduk dan database
jutnya dilakukan tandatangan pada alat perekam tanda tangan, perekaman sidik jari dan scan retina mata.
2 Petugas kemudian mengambil foto pemohon secara langsung.
5 Basis data individu penduduk Indonesia yang sudah terekam dikelola di server yang dikontrak operator di luar negeri
6 Lalulintas pengiriman dan pengelolaan basis data menggunakan jaringan internet dan satelit komunikasi
7 Server penyimpan basis data penduduk Indonesia terkait e-KTP disebut berlokasi di negeri India
Alat Rekam di Sanden Rusak
GRAFIS : FAUZIARAKHMAN
4 Pemohon dipersilahkan pulang untuk menunggu hasil. Data -data tersebut kemudian disimpan di server pusat
BANTUL, TRIBUN - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Bantul tak dapat melakukan perekaman KTP elektronik atau e-KTP karena kerusakan alat. Akibatnya, perekaman terpaksa dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bantul. Camat Sanden, Fatoni mengungkapkan, Bersambung ke Hal 11
Patgulipat Air
PINTU AIR Sampah menumpuk di salah satu pintu air di Selokan Mataram wilayah Kalasan, Sleman. Praktik jual beli air terselubung diduga kuat terjadi di sejumlah wilayah karena pasokan air yang terbatas. Foto diabadikan, Jumat (14/11).
Bisa Berlipat Praktik Liar Bayar Air Jatah di Selokan Mataram story highlights Kalau petani ingin dapat aliran air dari Selokan harus bayar dulu ke petugas Jika petani ingin memperoleh air, mereka harus berkoordinasi dengan petani lain dalam satu blok. Selanjutnya, iuran diberikan ke petugas agar mau membuka pintu air memakai kunci khusus.
Punya Nama Unik
SLEMAN, TRIBUN - Para penggarap lahan pertanian yang mengandalkan pengairan dari aliran Selokan Mataram di Kabupaten Sleman, DIY, mengeluh. Sebab, Mereka harus membayar ketika membutuhkan air untuk keperluan lahan. Mereka keberatan dengan pembayaran itu tapi tak kuasa menolak. Menurut seorang petani di Desa Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, yang meminta identitasBersambung ke Hal 11
Sanksi apa yang akan diberikan kepada petugas yang menjual air Selokan Mataram kepada para petani? Simak hanya di
Whulandary Herman
Diduga Ada yang Persoalan Menduplikasi Kunci MELIHA T persoalan ini, MELIHAT terdapat dua poin yang bisa dianalisis. Pertama, perencanaan sektor pem-
KEPALA Seksi Perencanaan, Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO), Muhammad Alboneh alias Boneh, mengatakan, tidak ada kebijakan ataupun perintah dari instansinya untuk menarik uang dari petani maupun masyarakat yang membutuhkan air. “Kan ini harusnya digunakan untuk pertanian. Kita tidak ada kebijakan penarikan dana dari masyarakat. (Tapi) misalnya kecuali warga untuk memeroleh air, berusaha memberikan stimulus ke pengamat (petugas lapangan), itu bisa saja,” katanya saat ditemui Tribun di kantornya, pekan lalu.
Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11
Besar di DIY Derajad S Widhyharto Sosiolog UGM
Alur Kali Oya di Gunungkidul Simpan Potensi Batu Akik (1)
Jualan Batu Pancawarnanya Tak Kalah Indah Keripik
P
KAPANLAGI.COM
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Demam batu akik dan batu mulia masih dirasakan banyak orang di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul. Maka, batu akik pun menjadi barang buruan berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, pejabat, anggota dewan, pelajar, pegawai negeri hingga masyarakat umum di pedesaan.
UTRI Indonesia 2013, yang kini aktif sebagai peragawati, Whulandary Herman (27), berusaha tetap melakoni gaya hidup sehat kala bekerja. Sebagai seorang vegetarian, Whulan sering merasa tidak cocok dengan makanan-makanan yang disediakan pihak penyelenggara kegiatan yang dia ikuti. Makanan tersebut,
BAGI sebagian orang batu akik menjadi salah satu aksesori wajib. Selain dianggap menambah kewibawaan dan kegagahan, akik juga diyakini bisa meningkatkan kepercayaan diri bagi pemakainya. Ledakan tren batu akik dan batu mulia selama beberapa bulan terakhir memberikan dampak positif bagi warga Gunungkidul. Salah satunya dirasakan Puji Kiswanto (47), warga Dusun Ngringin, Desa Bejiharjo, Karangmojo.
Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11
Yulius Wiwin sebaiknya diinvestigasi dulu apa penyebab yang pasti mengenai masalah ini..apakah ada kelemahan dalam pengaturan ‘jatah’ air Selokan Mataram,atau memang terjadi penyalahgunaan wewenang oknum.. Bersambung ke Hal 11
Citizen Journalism Weni Hidayati
Humas UIN Sunan Kalijaga Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, perusahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui agi TTribun ribun Jogja. Ser tak an ffo oto Citizen Journalism Harian P Pagi Sertak takan kegiatan dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja jogja@gmail.com tribunjogja @ yahoo.com.
Membahas Pesona Islam
TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA
BA TU AKIK - Sejumlah contoh batu akik berbahan lokal batuan BATU Gunungkidul yang diolah pengrajin di Dusun Ngringin, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Sabtu (15/11).
FAKULTAS Ushuluddin dan Pemikiran Islam mengadakan Seminar Nasional dengan Tajuk “Pesona Islam dalam Sinergi Budaya Lokal”, bertempat di Convention Hall universitas setempat, Selasa (11/11). Dalam seminar nasional ini dihadirkan pembicara yang ahli dalam bidang budaya yaitu Dr Aprianus Salam (ketua Pusat Studi Kebudayaan UGM), Bersambung ke Hal 11