24
HARIAN
HALAMAN
RABU LEGI 18 MARET 2015 27 JUMADIL AWAL 1436 NO 1421/TAHUN 4
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 2000, 0274-557687 EXT 213
Mbah Harso Sujud Syukur Pernah Ditahan Sebulan, Tuduhan Polisi-Jaksa Tak Terbukti WONOSARI, TRIBUN Majelis Hakim Pengadilan Negeri Wonosari yang diketuai Yamti Agustina SH memvonis bebas terdakwa kasus dugaan pengrusakan hutan, Harso Taruno (63) dalam persidangan, Selasa ( 17/3). Putusan tersebut langsung disambut sujud syukur oleh Harso Taruno. Mbah Harso terus mengucap syukur di depan meja majelis hakim. Dengan menengadahkan kedua tangan, dia terlihat komat-kamit melafalkan doa. Keluarga dan belasan warga yang menginginkan Bersambung ke Hal 11
Saya Sudah Pasrah dengan Yang Kuasa
TRIBUN JOGJA/HARI SUSMAYANTI
BERS YUKUR - Harso Taruno langsung bersujud syukur BERSYUKUR seusai divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Wonosari, Selasa ( 17/3). Inse Insett : Harso Taruno
MENANTU Harso Taruno, Basuki Rahmad, yang setia menemani mertuanya, mengaku lega atas keputusan majelis hakim PN Wonosari, Selasa (17/3). Apa yang sudah diputuskan hakim dirasakannya keadilan yang sesungguhnya. Ia selama ini yakin bapak mertuanya itu tidak pernah melakukan pengrusakan hutan seperti yang dituduhkan BKSDA, kemudian ditindaklanjuti aparat Polsek Paliyan, Polres Gunungkidul, dan Kejari Wonosari. “Alhamdulillah Mas, sekarang masalah bapak sudah selesai. Ini menunjukkan hukum masih adil dan tidak tumpul ke atas. Masih ada keadilan,” katanya bungah. Suami Samsilah ini mengaku, untuk mencegah hal serupa terulang, ayah mer-
tuanya sudah tidak diperbolehkan lagi mengolah lahan di kawasan Suaka Margasatwa Paliyan. Mbah Harso hanya diperbolehkan mengolah lahan yang ada di sekitar pekarangan rumah saja. “Sekarang sudah tua mas, anak-anaknya tidak lagi memperbolehkan Mbah Harso mengolah lahan. Garapan (lahan di suaka margasatwa) ditinggal saja,”ucapnya. Mbah Harso pun mengamini permintaan anak menantunya. Seusai sidang, Mbah Harso bilang ingin fokus menjalani kehidupannya normal seperti sebelum tersandung kasus hukum. Bersambung ke Hal 11
Sujiah Tergiur Bunga Besar dari Koperasi
ANGGOTA ICJ/SUGENG SETYO ASIH
DIAMANKAN - Sardiyatno (kiri) di Mapolsek Moyudan, Sleman, Selasa (17/3).
Sardiyatno Gagal Bobol BRI Moyudan PEMUDA bernama Sardiyatno (24), asal Balong, Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, DIY, sampai Selasa (17/3) masih mendekam
di ruang tahanan Mapolsek Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY. Sebelumnya, ia tertangkap basah Bersambung ke Hal 11
SLEMAN, TRIBUN - Puluhan pedagang Pasar Godean melapor ke Polres Sleman terkait dugaan penggelapan uang nasabah tak kurang Rp 4 miliar, Senin (16/3). Sebagian besar korban memiliki tabungan di Koperasi Pedagang Pasar Godean Gebyok, dan bergabung sejak 1995. Dari penelusuran yang dilakukan, pedagang tergiur iming-iming koperasi yang menyebutkan mereka akan mendapatkan bunga per satu jutanya sebesar Rp 12.500. Salah seorang yang tergiur adalah Sujiah, pedagang di Pasar Godean. “Saya bergabung sejak 2006. Karena iming-iming itu saya kepincut dan menjadi nasabah di Koperasi Gebyok,” ujarnya. Sujiah menceritakan mulanya ia menabung lancar di koperasi yang terletak di utara Pasar Godean tersebut. Sejak bergabung dari 2006 hingga 2008 ia sudah mengumpulkan uang sejumlah Rp 28 juta. “Tadinya enak, bisa diambil. Puncaknya 2008 itu, kami jadi susah ngambil uang di tabungan,” ujar Sujiah. Ia mengaku sudah sempat me-
Penentuan Pellegrini MASA depan Manuel Pellegrini di Manchester City sepertinya bakal ditentukan dari hasil laga City melawan Barcelona di leg kedua 16 besar Liga Champions di Camp Nou, dini hari nanti.
ngambil sejumlah uangnya secara bertahap hingga Rp 13 juta. Akan tetapi setelah kasus mencuat, ia kesulitan mengambil sisa uangnya. Sujiah pun bingung ke mana lagi mencari sisa tabungannya yang Rp 15 juta itu. Eks kantor Koperasi Gebyok kini ditempati Winarsih, seorang pedagang, setelah hak pemakaian kios ditarik Dinas Pasar Sleman. Winarsih bukan anggota koperasi, meski dahulu sempat tertarik jadi anggotanya. Tetapi niat itu ia urungkan lantaran mendapati banyaknya pedagang yang kesulitan menarik uang dari koperasi itu. Agus Sutopo, warga Godean yang mengaku jadi pengurus baru Koperasi Gebyok, menjelaskan, koperasi itu diprakarsasi pensiunan TNI bernama Kardono, warga Godean. “Pak Kardono ini waktu itu berpikiran ingin menolong pedagang kecil untuk berkembang. Selain itu juga niatnya menjauhkan pedagang dari rentenir-rentenir,” ujar Agus. Pada 1995 mulailah Kardono mendirikan Kope-
Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11 GRAFIS / SULUH PRASETYA
Citra Scholastika
Ogah Aneh-aneh S ULAM alis sedang marak. Mayoritas kaum hawa pun mengubah bentuk alisnya menggunakan cara sulam alis. Namun, berbeda dari wanita pada umumnya, penyanyi Citra Scholastika (22) mengungkapkan bahwa dirinya
Bersambung ke Hal 11 WARTAKOTA/NUR ICHSAN
Mbah Jirah Hidup di Gubuk Kecil Bersama Seekor Anjing
Semut Ya Makan Apa yang Saya Masak Dalam gubuk berukuran 2x3 meter di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, hiduplah seorang nenek berusia 90 tahun bernama Jirah. Ia hidup seorang diri, dan hanya ditemani seekor anjing bernama Semut. TAK sulit menemukan rumah Mbah Jirah, yang biasa dipanggil Mbah Jinem oleh warga sekitar. Rumahnya di depan Green House penangkaran anggrek Dusun Turgo. Kendati demikian, perlu tenaga ekstra untuk bisa sampai di gubuk itu. Sebab, jalur yang dilalui berupa jalan setapak berbatu, dan bersudut kemiringan sekitar 45 derajat. Di sekeliling jalan setapak terdapat Bersambung ke Hal 11
Citizen Journalism Andyn
Meilyndawati
Pecinta es krim/warga Badegan, Bantul
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, perusahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen Journalism Harian P agi TTribun ribun Jogja. Pagi Sertakan foto kegiatan dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja tribunjogja jogja-@gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com.
Roemi Resto Bagikan Infak
TRIBUN JOGJA/SANTO ARI
HIDUP SENDIRIAN - Mbah Jirah di tengah belantara pepohonan di Turgo, Sleman. Sehari-hari ia ditemani seekor anjing betina bernama Semut.
WAKIL restoran spesialis es krim, Roemi Resto Kotabaru, Kota Yogyakarta, mengunjungi Panti Asuhan Yatim Piatu dan Fakir Miskin Sayyidina Ali, di Dusun Nogosari, Madurejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Minggu (15/3) sore. Kunjungan ini dilakukan untuk menyalurkan infak dari para konsumen yang dikumpulkan selama setahun. Sekretaris Manajer Roemi Resto Yogyakarta, Bersambung ke Hal 11