KARNA
Apresiasi Terhadap Warisan Leluhur
Patung craki kini ada di Pasar Ngasem, Kota Yogyakarta. Patung tersebut merupakan karya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, sebagai wujud untuk meneruskan warisan leluhur berupa jamu dan merupakan rangkaian dari Dies Natalis ke-73 UGM.
Sebab, craki sendiri diartikan sebagai penjual jamu. Maka, patung craki menggambarkan seorang perempuan penjual jamu gendong yang tengah duduk menekuk lutut, lalu menuangkan botol jamu ke dalam sebuah mangkuk.
Patung diletakkan di tengah pintu masuk pasar Ngasem ini sengaja dibuat seukuran tubuh manusia, yang seluruh bahannya dari logam dan berdiri di atas pondasi batu kali.


Ketua Panitia Dies Natalis ke-73 UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., mengatakan pemasangan patung craki atau peracik jamu di

jamu.

“Para perajin jamu inilah yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan kesehatan dan kebugaran masyarakat nusantara sejak ratusan tahun silam.

Sampai saat ini pun masih melestarikan budaya minum jamu secara tradisional,” ucap Eni saat peresmian,
Jumat (16/12).


Menurut Eni, para perajin jamu yang hingga saat ini masih meneruskan dan melestarikan warisan leluhur tersebut sebagai penjual jamu gendongan sekaligus peracik jamu. ”Sejak dulu hingga sekarang, penjual jamu gendong selalu terampil dan setia mengun-
ke halaman 7








VIDEO musik band pop punk asal Wates, KARNAMEREKA berjudul ‘Ayah Ibu’ viral, bahkan sudah ditonton lebih 2,5 juta kali dalam waktu kurang dari 3 pekan. (*)
MEREKA Terinspirasi Putra Ridwan Kamil Hal 4
Modifikasi Motor Tapi Aman Dikendarai
z Final Battle Honda Modif Contest (HMC) 2022
SLEMAN, TRIBUN - Ajang modifikasi motor honda terbesar di Indonesia, Honda Modif Contest (HMC) 2022 digelar lagi. Dan, Yogyakarta mendapat kehormatan sebagai venue Final Battle, yakni di Sleman City Hall Sleman, Sabtu (17/12).
Adu final ini diramaikan ratusan sepeda motor honda modifikasi. Para finalis bersaing di 9 kelas dari 12 area regional.
General Manager Planning And Analysis PT Astra Honda Motor, Andy Wijaya berharap, HMC yang konsisten digelar sejak 2009 ini bisa menjadikan Astra Honda
Motor (AHM) sebagai main dealer sepeda motor honda terbesar di Indonesia semakin dekat dengan konsumen.
Selain itu, ajang modifikasi bergengsi ini diharapkan juga bermanfaat sebagai wadah antargenerasi untuk saling belajar, berkreasi maupun berinovasi dalam memodifikasi sepeda motor.
“Tentunya dengan tema ‘Kita Nggak Cuma Modif Motor untuk Sekadar Tampilan Estetika’. Tapi, juga harus mempertimbangkan faktor bahwa motor yang kita create juga bisa dikendarai aman, sesuai stan-
dar layak jalan di lalu lintas. Semoga semua yang kita lakukan dapat memberikan kegiatan yang positif bagi generasi muda, bagi generasi bangsa kita,” katanya.
Kegiatan Final Battle HMC 2022 yang dipusatkan di atrium SCH ini berlangsung semarak. Ajang adu karya modifikasi motor honda ini dimeriahkan beragam kegiatan. Misalnya, MLBB Competition, Photo Contest, Decal Talkshow, Community Gathering bersama Mario Iroth (Wheel Story) maupun Honda Riding Trainer Challenge. Seorang Dewan Juri HMC 2022,

Hidayat Priyo Wibowo mengungkapkan, ada empat basic penilaian dalam ajang modifikasi sepeda motor Honda ini. Antara lain, keselarasan konsep. Lalu, teknologi mekanis yang diaplikasikan di sepeda motor.
“Jadi beberapa itu, adalah basic penilaian kita. Di luar itu, ada beberapa yang kita memang melihat, karena beberapa peserta ini historikalnya juga kami sudah tahu. Kemampuannya juga kita sudah tahu. Jadi, kami menimbang karya-karya mereka ini. Mereka itu levelnya di mana,” kata dia. (rif/ord)

Yakin Jadi Primadona Objek Wisata
SLEMAN, TRIBUN - Dinas
Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Sleman mulai melakukan persiapan menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Pada momen libur akhir tahun ini, jumlah pergerakan pelancong yang diperkirakan mengunjungi destinasi di Bumi Sembada ditarget tinggi, yakni 250 sampai 325 ribu wisatawan.
“Perkiraan pergerakan wisatawan selama periode libur nataru, 24 Desember 2022 - 1 Januari 2023, lebih kurang 250.000 - 325.000 orang di sejumlah objek wisata di Kabupaten Sleman,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dinpar Sleman, Kus Endarto, Sabtu (17/12).
Dari kunjungan tersebut, besaran belanja yang dikeluarkan wisatawan selama periode Nataru mulai 12 Desember hingga 1 Januari 2023 diperkirakan di angka Rp312,5 miliar sampai Rp525 miliar.
Jumlah perkiraan itu merupakan akumulasi yang dikeluarkan wisatawan untuk keperluan transportasi, kuliner, belanja oleh-oleh, maupun akomodasi penginapan selama berwisata di Bumi Sembada.
Kus Endarto mengatakan, untuk memberi rasa nyaman, di sejumlah objek wi-
Perkiraan pergerakan wisatawan selama periode libur nataru, 24 Desember 2022 - 1 Januari 2023, lebih kurang 250.000 - 325.000 orang di sejumlah objek wisata di Kabupaten Sleman.
sata telah disiagakan petugas, pengelola, pengamanan maupun pemandu wisata yang siap memberikan pelayanan kepada pengunjung. Bahkan, Dinas Pariwisata juga membuka telepon pengaduan di nomor (0274) 869-613.
Sekadar informasi, sejumlah objek wisata di Kabupaten Sleman saat ini masih menjadi primadona untuk dikunjungi saat wisatawan luar daerah berlibur ke Yogyakarta. Terbukti, total jumlah kunjungan wisata hingga tanggal 14 De-
Jembatan Kretek 2 Dibuka Selama Liburan
JEMBATAN Kretek 2 rencananya akan dibuka saat libur Nataru nanti. Pembukaan jembatan ini sebelumnya juga dilakukan saat libur Lebaran kemarin. Dinas Pariwisata menyatakan, bahwa dengan dibukanya Jembatan Kretek 2 untuk sementara akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke objek wisata pantai selatan (pansela) Kabupaten Bantul. Kasi Promosi dan Informasi Wisata, Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Markus Purnomo Adi menjelaskan, jika jembatan Kretek 2 dibuka maka wisatawan dapat menikmati seluruh wisata pantai baik sisi timur atau barat dengan hanya membayar satu tiket retribusi.
Sebelum Jembatan Kretek 2 dibuka, wisatawan yang masuk ke kawasan pantai timur dari Pantai Parangtritis sampai Pantai Depok harus membayar retribusi di TPR Induk Parangtritis atau TPR Pantai Depok. Jika wisatawan setelah berkunjung ke wilayah timur ingin ke pan-
“Namun dengan dibukanya Jembatan Kretek 2 yang menghubungkan antara objek wisata pantai di sisi timur dan barat Kabupaten Bantul ini, maka wisatawan cukup membayar sekali tiket retribusi masuk objek wisata pantai hanya sekali sebesar Rp10
sember tercatat mencapai 6.577.100 kunjungan.
Data akumulasi kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara ini dimungkinkan masih terus bertambah. “Karena ada beberapa destinasi yang sampai saat ini, masih belum menyampaikan laporan jumlah pengunjung. Insya Allah (tahun ini) bisa melebihi target kunjungan pada kisaran 6 juta sampai dengan 6,25 juta kunjungan,” katanya.
Diketahui sebelumnya, Dinpar Kabupaten Sleman, tahun ini tak menggelar acara apapun di objek wisata pada momen malam pergantian tahun baru. Acara untuk menarik wisatawan di objek wisata diselenggarakan bukan pada malam tahun baru. Tetapi di libur natal pada 24 dan 25 Desember.
Pos Pengamanan dan Titik Rawan
Menghadapi Natal dan Tahun baru, Satlantas Polresta Sleman akan mendirikan lima pos pengamanan untuk mengatur apabila terjadi kepadatan arus lalu lintas. Pos pengamanan didirikan di Prambanan, Tempel, Gamping, Ambarukmo Plaza (Amplaz), dan Kaliurang.
Kasatlantas Polresta Sleman AKP Gunawan Setyabudi mengatakan, selain lima pos pengamanan, polisi juga menyiapkan dua tim urai yang bertugas mengurai kepadatan arus dengan berkeliling memakai sepeda motor.
Kemudian, ada tim patroli untuk mewaspadai disejumlah titik rawan di jalur wisata. Satu di antaranya, di jalur arah Breksi maupun Obelix.
“Akan ada petugas patroli, dan kami juga akan memasang spanduk imbauan hati-hati. Terutama bagi pengemudi bus untuk pakai gigi rendah karena jalurnya cukup rawan,” ujarnya. (rif)
Konser Amal HIPMI Bantul Mampu Galang Dana Rp16 juta
BANTUL, TRIBUN - Konser amal yang diinisiasi Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Bantul berhasil mengumpulkan total donasi sejumlah Rp16.718.500 dan siap disalurkan kepada korban bencana alam di Cianjur dan Semeru. Konser bertajuk kolaborasi kemanusiaan ini dihelat di Pasar Seni Gabusan, Kamis (15/12), menggandeng sejumlah musisi lokal dan pelaku kreatif asli Bantul.
Ade Putra, ketua panitia kegiatan mengatakan, jumlah yang terkumpul pada konser amal tersebut masih akan ditambah donasi anggota HIPMI Bantul. Semua dana yang terkumpul akan disalurkan kepada korban bencana alam di Cianjur dan Semeru.
“Kami masih akan merapatkan
dan evaluasi acara kemarin. Tetapi, kemungkinan dana yang terkumpul akan diberikan berupa uang tunai. Kemarin ada rencana sekalian trauma healing, tapi masih akan dibahas,” ujarnya, Sabtu (17/12).
Kabid Ekonomi Kreatif, Pariwisata, Koperasi dan UMKM HIPMI Bantul ini menyatakan, bahwa acara kolaborasi kemanusiaan merupakan program kerja HIPMI Bantul di bidang sosial. Program ini merupakan respon kemanusiaan BPC HIPMI Bantul kepada korban bencana gempa di Cianjur dan erupsi Gunung Semeru.
“Terimakasih kepada semua yang datang dan memeriahkan konser amal kemarin. Dan, semoga dana yang terkumpul ini dapat meringankan penderitaan saudara-saudara

kita di sana,” katanya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyambut positif penyelenggaraan konser yang digawangi anakanak muda Bantul di bawah payung HIPMI. Atas respon positif itu, Bupati Bantul pun ikut tampil bernyanyi di atas panggung.
“Bantul ini merupakan Kabupaten dengan relawan terkuat di Indonesia. Konser amal malam ini juga bukti anak-anak muda di Bantul punya kepedulian tinggi,” ujar Halim. Bentuk kepedulian warga Bantul untuk membantu korban bencana alam di daerah lain ini diakui Halim dikemas dengan berbagai cara kreatif. “Bantul patut berbangga, karena memiliki solidaritas tinggi,” tandasnya. (nto)
PGN Siapkan Gas Bumi untuk Transportasi Darat dan Nelayan
YOGYA, TRIBUN - Indonesia masih memiliki potensi gas bumi yang mencukupi sebagai sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan. Momentum ini dimanfaatkan PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina menjadikan gas bumi sebagai energi alternatif, untuk bahan bakar sepeda motor, kapal nelayan tradisional, dan kendaraan roda empat dalam lima tahun ke depan.
“Program gas bumi untuk transportasi darat dan kapal nelayan tradisional, akan menggunakan CNG. Kami proyeksikan, program
ini akan mengoptimalkan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN. Ada 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap. Saat ini, sudah 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi,” jelas Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto, saat memaparkan pada Webinar Kedaulatan Energi di UII Yogyakarta.
Haryo menyatakan, bahwa target konversi untuk sepeda motor sebanyak 100 ribu unit. Ukuran tabung CNG berukuran 14 x 53 cm, dinilainya ringkas, sehingga memungkinkan penempat-
BNI Berbagi Bahagia Dengan Paket Pangan Damai Natal
YOGYA, TRIBUN - Kedamaian Natal tahun ini tetap dihayati umat Kristen dan Katolik di Indonesia dengan penuh rasa syukur. Meski segala perayaan harus dilaksanakan dengan memperhatikan persebaran virus Covid-19 dan menegakkan protokol kesehatan, masyarakat dapat tetap merasakan sukacita pada hari lahirnya Yesus Kristus ini.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada perayaan Natal tahun ini turut berpartisipasi berbagi kebahagiaan bersama anak yatim piatu, kaum lansia, dan masyarakat

tak mampu untuk melaksanakan ibadah Natal secara online, baik di panti asuhan, panti wreda, serta panti sosial.
BNI berbagi kebahagiaan dengan menyerahkan 35.000 Paket Pangan Damai Natal. Paket yang diharapkan dapat menopang kesejahteraan penerimanya ini, berisi bahan makanan beras, gula, minyak, sirup, teh, biskuit serta makanan lain.
BNI menebar paket-paket tersebut di 17 wilayah operasional di seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatan Natal 2022 di BNI Kantor Wilayah 17 (DIY
dan Jawa Tengah Selatan), diawali pembagian 2.000 Paket Pangan Damai Natal dan Bantuan Pembangunan kepada 5 Gereja pada Rabu (8/12) kepada panti asuhan, panti wreda, panti sosial serta masyarakat tidak mampu di sekitar unit-unit kerja di bawah BNI Kantor Wilayah 17. Kegiatan dilanjutkan Perayaan Natal Bersama secara luring, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Perayaan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (17/12) di Prime Plaza Hotel Jogjakarta dibuka Pemimpin Wilayah 17 Yogyakarta,
Beby Lolita Indriani, dengan mengundang perwakilan Panti Asuhan Rumah Anak Indonesia, Panti Asuhan Bina Putra, Gereja Tirta Kencana dan beberapa warga kurang mampu di sekitaran lingkungan kerja BNI.
“Bahwa sebagai umat yang beriman, pandemi ini tak boleh membuat kita putus asa. Karena dalam setiap perayaan Natal kita akan menemukan lilin-lilin kecil yang cahayanya mengingatkan kita semua akan kehadiran Tuhan yang selalu memberikan harapan” ucap Beby. (rls/ord)
an yang aman di sebelah kiri dan kanan kolom kemudi tanpa mengurangi kenyamanan berkendara.
“Komposisi utama CNG untuk sepeda motor adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Lanjut Haryo, penggunaan konversi BBM ke BBG pada sepeda motor dapat meningkatkan kesejahteraan atas potensi penghematan harga bahan bakar hingga 55% setara Rp6,9 juta per tahun (konsumsi 4 liter BBM perta-
lite/hari). Menurutnya, kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri menjadi momentum tepat untuk optimalisasi gas bumi. Di samping untuk peningkatan kinerja bisnis SPBG, akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara.
“Pada prinsipnya, program nasional CNG untuk kendaraan darat dan kapal nelayan ingin kami tingkatkan agar masyarakat punya energi alternatif dengan harga yang lebih murah dan ramah lingkungan,” lanjutnya. (ard)
Asik Mengelola Karya Seni
DARA bernama Chaerunnisa pernah


mengenyam pendidikan seni rupa di Universitas Negeri Jakarta. Seusai merampungkan kuliahnya, Runi begitu ia akrab disapa, meniti karier juga di dunia seni. Terkini, ia menjadi manajer seorang perupa di Yogyakarta dan mengelola studio seni milik Sang Seniman Tersenyum. Runi mengaku menikmati kesibukannya sebagai orang belakang layar.
Ia bertanggung jawab mengatur jadwal aktivitas pameran hingga kunjungan sang seniman. Bagi Runi, banyak tantangan di belakang layar sebuah hajatan seni yang memacu adrenalin, yang jarang orang ketahui.

Satu di antaranya mempersiapkan karya seniman untuk dipajang pada sebuah pameran. Apalagi, jika pameran tersebut digelar di luar kota atau negeri.
“Salah satu proses yang kadang bikin adrenalin berpacu adalah pengiriman karya ke lokasi pameran. Aku dan tim harus memastikan jasa ekspedisi benar-benar memperlakukan karya dengan baik dan sampai tujuan tepat waktu,” ungkap Runi.
Runi menuturkan, perjalanan sebuah karya seni untuk bisa dinikmati di dalam ruang pameran memang panjang. Masing-masing karya memiliki perlakuan berbeda tergantung dari bahan dan media yang digu-
nakan.


Karena itu, membutuhkan pengetahuan khusus dalam mengelola sebuah karya seni. Kebetulan, Runi memiliki latar belakang pendidikan yang salah satunya mempelajari tata kelola seni, sehingga sangat membantu dalam bidang pekerjaan yang sampai saat ini ia tekuni.


Kurang lebih 5 tahun Runi pernah bekerja di sebuah studio seni di daerah Kemang, sebelum memutuskan hijrah ke Yogyakarta, setahun lalu. Bagi Runi, Yogya memberikan energi baru untuk berkarya dan mengembangkan pengetahuan lebih dalam lagi tentang pengelolaan karya seni.

“Meski aku sekarang kerja di Yogya, malah kerap ke Jakarta balik ke kampung halaman, karena sering ada undangan workshop maupun pameran seni di sana,” kata Runi.
Menurut Runi, mengelola karya seni dan mengatur aktivitas seorang seniman memiliki tantangan besar yang membuatnya senantiasa beradaptasi dan melek perkembangan teknologi.






Runi berusaha mengikuti perubahan industri dunia seni, agar bisa terus bertahan dan berkembang.


Memiliki banyak relasi menjadi satu alasan kuat Runi memilih profesi yang ia tekuni kini. Menurutnya, memiliki banyak teman adalah sebuah capaian yang berharga dalam hidupnya.
“Kalau kita banyak teman, kemana saja itu enak. Bisa saling memberi dukungan dan saling bantu. Memiliki relasi baik secara profesional dalam pekerjaan maupun pertemanan itu modal utama dalam kita membangun kepercayaan,” kata Runi. (yud)
Suka Jalan Kaki dan Gravel
DARA kelahiran Jakarta 21 Februari 1991 ini gemar berjalan kaki dan bersepeda. Ketika awal tinggal di Yogya, ia berjalan kaki setiap hari ke kantornya dengan jarak kurang lebih 3 kilometer. Runi sengaja membiasakan diri berjalan kaki pergi dan pulang kantor untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Bagi Runi, berjalan kaki setiap hari dengan jarak tertentu, diharapkan bisa menjaga metabolisme tubuhnya berjalan
baik. “Beberapa temanku heran kenapa aku memilih jalan kaki dengan jarak menurut mereka jauh. Padahal, 3 kilometer itu deket, karena aku sudah terbiasa sepedaan waktu di Jakarta. Di sini (Yogya), selain jalan kaki, aku mulai jatuh cinta dengan Gravel, yakni sepedaan dengan rute blusukan,” kata Runi. Hampir setiap pekan, Runi selalu menyempatkan gravelan, istilah bersepeda dengan
menempuh jalur blusukan. Menurut Runi, saat gravelan, ia mendapatkan banyak sekali kejutan, mulai pemandangan alam yang menakjubkan hingga trek yang memacu adrenalin.
“Gravelan di Yogya itu ngga ada habisnya. Banyak sekali rute yang menawarkan tantangan yang asik mendebarkan dan membuat takjub karena menemukan spot-spot yang indah,” kata Runi. (yud)






Vespa VBB ‘Gendhis’ 1964 58 Tahun Dikandangkan





Odometernya Baru 3,5 KM




ENAHAN diri untuk merawat dan tak menggunakan motor hingga puluhan tahun tentu bukanlah hal mudah. Namun, juga bukan hal mustahil dilakukan, tengok saja Vespa VBB ‘Gendhis’ lansiran 1964 milik Veriyanto Chandra.


VBB

setelah itu hanya disimpan,” terang Verianto.
Diakui Veriyanto Chandra, tak ada perawatan khusus yang ia lakukan pada Vespa VBB ‘Gendhis’ ini. “Paling bagian bodi saya beri oli, agar karatkaratnya tidak bertambah. Dicuci pun setahun sekali, menjelang kontes. Itu

pun hanya disemprot menggunakan air, tanpa sabun,” terangnya.

Cerita menarik lainnya dari VBB ‘Gendhis’ ini, ialah odometernya yang ternyata masih berfungsi kendati tak pernah sekalipun dikendarai. Dari semula odometer menunjukkan angka 3,4 kilometer, naik menjadi 3,5 kilometer.
“Odometer ini ternyata masih berfungsi. Naiknya odometer karena didorong saat berpindah tempat. Namun setelah tahu kilometernya masih berjalan, saya belikan alat bantu un-
kilometer.










VBB 3,5


































Bagaimana tidak, Vespa VBB berkelir biru muda ini sudah ‘dikandangkan’ selama 58 tahun, bahkan odometernya baru menunjukkan angka 3,5 Veriyanto menceritakan, Vespa VBB yang ia beri nama ‘Gendhis’ ini baru ia koleksi pada 2019, setelah dua tahun lamanya seri Vespa yang diproduksi rentang waktu 1960 sampai dengan 1965 ini ia incar.




“Vespa VBB ini simpan puluhan tahun hingga akhirnya sang suami meninggal dunia. Akhirnya, Vespa VBB ini dibawa dari Surabaya ke Jogja, ke rumah sang anak lantaran tak ada lagi yang ngopeni setelah ibundanya juga semakin sepuh,” lanjutnya.
“Setelah sampai Jogja, motor ini pun hanya disimpan di gudang,” tambahnya.
tuk memindahkan motor,” tambahnya.
Sejauh ini, Veriyanto Chandra mengaku belum berniat menjual Vespa VBB ‘Gendhis’ miliknya, yang namanya terinspirasi dari sebutan gadis Jawa yang manis dan unik.

“Tawaran terakhir sudah di angka Rp200 jutaan lebih. Tapi, saya belum berniat menjual motor ini, sebab belum tentu dengan uang yang nantinya saya dapatkan, saya bisa mendapatkan unit Vespa yang kondisinya seistimewa ini,” tandasnya. (han)
melihat

“Informasi perihal motor VBB ini saya dapat dari saudara saya. Nah, awalnya tidak langsung saya follow up, karena saya pikir unit Vespa biasa. Setelah beberapa bulan berselang, saudara menawarkan diri untuk menemani saya mengecek langsung Vespa ini di Jogja. Begitu saya lihat langsung unitnya, ternyata VBB. Makin kaget saat melihat odometernya yang baru menunjukkan angka 3,4 kilometer,” terang Veriyanto Chandra kepada Gaspol 52 Tribun Jogja.
Berdasarkan penuturan anak dari pemilik sebelumnya, Vespa VBB lansiran 1964 ini merupakan hadiah ulang tahun yang diberikan sang ayah kepada ibunya.
“Jadi, Vespa

Saat pertama kali mengecek kondisi motor ini, Veriyanto mengungkapkan, bahwa VBB ini berdebu, serta berkarat di beberapa bagian karena faktor usia.

“Tapi, menurut saya, dengan usia yang sudah tua, Vespa VBB ini kondisi catnya masih istimewa. Beruntungnya, Vespa VBB ini disimpan di dalam rumah, jadi tidak terpapar langsung panas matahari maupun hujan,” ujarnya.
Negosiasi pun alot dan tak mudah untuk meyakinkan pemilik sebelumnya melepaskan Vespa VBB warisan dari orangtuanya. Dua tahun lamanya Veriyanto Chandra mencoba meyakinkan si pemilik, hingga akhirnya baru dilepas pada awal 2019 lalu.
Bukan tanpa alasan Veriyanto Chandra rela negosiasi alot hingga sabar menunggu 2 tahun lamanya demi mendapatkan Vespa VBB ini. Selain orisinalitasnya, Vespa series VBB, menurutnya, memiliki bentuk estetik dan siluet-siluet membulat di kedua sisi yang khas dan tak ditemui pada motor lainnya.
Menilik sejarahnya, Vespa VBB diproduksi pada 1960 sampai dengan 1965, didukung mesin kapasitas 150cc dan mengalami penyempurnaan di bagian karburator dan transmisi dari generasi sebelumnya.
Generasi sebelumnya, yakni Vespa VBA menggunakan sistem transmisi manual tiga percepatan, namun pada VBB perubahan dilakukan dengan mengusung transmisi manual empat percepatan.
Di Indonesia sendiri menemukan Vespa VBB dengan kondisi yang masih orisinil sudah tidak mudah lagi. Kebanyakan Vespa VBB yang masih ada di Indonesia sudah hasil cat ulang dan restorasi. (han)