24
HARIan pagi
halaman
sabtu legi 19 september 2015 5 Djulhijjah 1436 No 1603/tahun 5
Rp 2.000
sPIRIT BARU DIY-JATENG
Langganan RP 55.000 SMS 0851 0212 2000, 0274-557687 EXT 219
Sudirman dan Badar Dibebaskan Secara Adat
JAKARTA, TRIBUN - Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya mengungkapkan, pembebasan terhadap Ladiri Sudirman (28) dan Badar (29), dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok bersenjata di Papua Nugini dilakukan dengan pendekatan adat. “Dibebaskan sukarela, adat yang turun. Di sana adat yang diangkat,” ujar Lenis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/9). Lenis mengatakan, dirinya sendiri yang menghubungi kepala suku yang ada di Papua Nugini agar mengembalikan WNI ke tanah air “Tadi kepala suku di sana sudah diterima, sudah dikembalikan.
Dua-duanya selamat,” ucap Lenis. Menlu Retno LP Marsudi mengatakan, dua WNI yang telah diserahterimakan oleh pemerintah Papua Nugini kepada Konsul Jenderal RI (KJRI), Vanimo, pada Kamis malam. “Sandera telah dapat dibebaskan, telah kami terima semalam sekitar pukul 19.35 WIB. Sebagaimana teman-teman ketahui, bahwa komunikasi sangat intensif terus dilakukan antara Indonesia dan PNG untuk pembebasan kedua sandera tersebut,” ungkapnya. Panglima Angkatan Bersenjata Papua Nugini/PNG (PNGDF) Brigadir Jenderal Gilbert Toropo hari, Jumat (18/9) mengatakan, Sudirman dan Badar, diculik oleh pria bersenjata ketika
TribunJogja/ANT/Indrayadi
EVAKUASI - Anggota TNI memapah Badar (tengah), sandera yang sempat ditahan kelompok bersenjata saat tiba di Skouw, Kota Jayapura, Papua, Jumat (18/9). Sudirman dan Badar n Bersambung Ke Hal 11 diserahkan kelompok bersenjata kepada pihak militer PNG, yang kemudian diserahkan ke TNI Kamis (17/9) malam sekitar pukul 22.00 waktu PNG.
Yang Pukul Saya Orangnya Gemuk
l Anggota Panwascam Dianiaya saat Bertugas di Kampanye Ida-Munir edukasi politik l Penganiayaan dan intimidasi dialami Petugas Panwascam saat mengawasi kampanye pasangan IdaMunir di Sanden, Kamis (18/9) malam l Panwascam yang menjadi korban awalnya mengingatkan bahwa waktu kampanye hampir habis. l Saat peserta kampanye pulang, seorang panitia mengatakan bahwa kampanye dibubarkan oleh Panwascam sehingga memicu suasana menjadi panas. l Bawaslu DIY sebut insiden tersebut merupakan buah kegagalan Parpol yang gagal memberi edukasi politik.
BANTUL, TRIBUN - Tindak kekerasan dan intimidasi dialami Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dalam gelaran Pilkada Serentak Bantul 2015. Agung Santoso, anggota Panwascam Sanden menderita luka lebam setelah dua kali dipukul saat mengawasi kampanye pasangan Sri Surya Widati-Mis-
bakhul Munir di Aula Balai Desa Gadingsari, Sanden pada Kamis (17/9) malam. Ketua Panwas Bantul, Supardi menjelaskan, penganiayaan diduga terjadi lantaran kesalahpahaman antara Panwascam dan pendukung pasangan calon. “Kejadiannya tadi malam, temanteman Panwas Sanden berinisiatif
Rusak Citra Calon yang Diusung BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY prihatin dengan kasus kekerasan yang menimpa petugas Panwaslu Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Kasus yang dilakukan para oknum pendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, harusnya tidak perlu terjadi. Ketua Bawaslu DIY, M Najib mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi kasus pen-
ganiayaan terhadap petugas Panwascam di Bantul. Menurutnya, prosedur yang dilakukan Panwas sudah sesuai yakni memberikan peringatan agar kegiatan kampanye tidak melampui batas waktu yang ditentukan. “Pengawas kan mengingatkan agar tidak terjadi adanya pelanggaran. Karena, ada batasan waktu untuk n Bersambung Ke Hal 11
mengingatkan panitia karena batas waktu kampanya sudah mau habis. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 22.00,” kata Supardi, Jumat (18/9). Menurutnya sesuai dengan kesepakatan KPU Bantul dan tim kampanye, kampanye tersebut dibatasi mulai pukul 19.30 hingga 22.00. Selain itu agenda di Balai Desa tersebut juga sudah disesuaikan dengan STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan). “Tapi kegiatan kesenian seperti menyanyi bisa dilanjutkan sampai jam 24.00,” katanya. Dalam acara tersebut, hingga pukul 24.00 pun menurutnya pengenalan calon yang bersifat tidak formal juga bisa dilakukan. Saat itulah anggota Panwascam berinisiatif mengingatkan panitia. Gandung Pardiman selaku juru kampanye Ida-Munir yang
YOGYA, TRIBUN - PKL Gondomanan yang digugat satu miliar kembali menggelar aksi kumpul koin, di perempatan Gondomanan dan di depan BI, Jumat (18/9). Aksi yang dilakukan oleh lima orang PKL itu untuk menarik simpati dari masyarakat. Kelima orang PKL berjalan dari lapaknya di Jalan Brigjen Katamso, menuju perempatan Gondomanan dan BI, dengan membawa kardus dan spanduk bertuliskan “kami akan tetap bertahan walau digugat satu Tribun Jogja / Rendika Feri Kurniawan miliar” mengumpulkan koin dari SIMPATIK PKL Gondomanan melanjutkan aksi para pengguna jalan. pengumpulan koin menyikapi gugatan Rp1 miliar yang n Bersambung Ke Hal 11 dialamatkan kepada mereka, Jumat (18/9).
Bikin Ricuh
P
enyanyi A u r a Kasih membuat heboh stasius kereta api Manggarai, Jakarta Selatan. Sekitar pukul 15.00, Aura tiba di lokasi dengan pengawalan seorang pria berbadan tambun. Penampilan Aura saat itu, membuat calon penumpang KRL terpukau. Betapa tidak, Aura mengenakan jumpsuit hitam lengkap dengan kacamata gelap. Rambut Aura tribun
n Bersambung Ke Hal 11
DIEGO Costa menyudahi puasa gol dengan sumbangan satu gol ke gawang Maccabi Tel Aviv pada gelaran Liga Champions, tengah pekan lalu. Sabtu (19/9) malam ini, di venue yang sama, Stamford Bridge, sang striker berjanji untuk bermain semakin gila. “Rekening golku sudah terbuka lagi, dan saya tak ingin menghentikan momentum tersebut. Saya akan meneror gawang lawan, dan sepertinya akan terjadi lagi akhir pekan ini (malam ini),” tegas Costa, seperti dirilis BBC.com, Jumat (18/9). Ancaman tersebut bukan sekadar isapan jempol belaka. Tak heran, gawang yang paling terancam tentu saja n Bersambung Ke Hal 11
n Bersambung Ke Hal 11
PKL Lanjutkan Aksi Pengumpulan Koin
Aura Kasih
Costa Ancam Cech
Gusti Hadi Tagih Perdais Pertanahan YOGYA, TRIBUN - Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat mendesak agar Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan DPRD DIY untuk tidak menunda dan segera membahas Peraturan Daerah Istimewa (Perdais) tentang Pertanahan. Penghageng Panitikismo Keraton, Kanjeng Gusti
Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto mengatakan, keraton menginginkan agar pembahasan Perdais Pertanahan segera dilaksanakan. Supaya pelayanan masyarakat tidak semakin banyak yang terbengkalai. Gusti Hadi mengatakan, pelayanan tersebut adalah n Bersambung Ke Hal 11
Sepenggal Kisah saat Jenderal Sudirman Bermarkas di Pacitan
PETR CECH
DIEGO COSTA
CHELSEA
ARSENAL
Begovic
Baba Cahill Terry Azpilicueta Fabregas Ramires Oscar Hazard Matic Costa
Cech Mertesacker Koscielny Monreal Bellerin Oezil Ramsey
Live On Sabtu (19/9) Pukul 18.45 WIB
JOSE MOURINHO 4-3-2-1
ARSENE WENGER 4-3-2-1
Sanchez Cazorla Coquelin Walcott
grafis/suluh Prasetya
Supadi Biasa Habiskan Susu Mbah Dirman netizen report
Kisah tentang gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman sudah cukup banyak ditulis. Para tokoh besar pelaku sejarah bertutur lewat buku-buku biografinya. Namun kisah Supadi alias Padi, wong cilik asal Pacitan ini, tak pernah tercatat di buku sejarah.
Polisi Amankan Lima Pasangan di Hotel
PRIA kelahiran 1942 ini masih punya ingatan jernih tentang Panglima Besar Jenderal Sudirman. Padi, begitu ia biasa disapa, berumur tujuh (7) tahun saat Pangsar Sudirman memasuki rumah bapaknya di Dusun Sobo, Desa Nawangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Pacitan, pada 1 TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA April 1949. Mbah Dirman, begitu Supadi mengingat nama FOTO BERSEJARAH - Supadi berpose di sebelah foto pemimpin militer republik yang masih belia bersejarah sesaat sebelum Pangsar Sudirman meninggalkan usianya, memilih Dusun Sobo sebagai markas persembunyiannya di Dusun Sobo, Nawangan, Pacitan pada n Bersambung Ke Hal 11
awal Juli 1949. Supadi yang waktu itu masih kecil ikut berfoto di dekat Pak Dirman dan para prajurit pengawalnya.
LIMA pasangan bukan suami istri terjaring operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Polsek Wirobrajan, saat sebagian besar masyarakat melaksanakan ibadah Salat Jumat. Ketika diamankan, kelima pasangan itu sedang bermesraan di dalam kamar salah satu hotel di wilayah Wirobrajan, Jumat (18/9) siang. Kejadian ini juga sempat diinfokan oleh akun Senja Putranta ke Grup Facebook Netizen Report Tribun Jogja. “Pasangan diamakan polisi dari kamar hotel pas jumatan.. Ora do ibadah malah ...(?)” Kelima pasangan yang terjaring terdiri dari berbagai usia dan latar belakang. Namun, empat pasangan diketahui telah berumah tangga. Sedangkan satu pasangan berusia masih cukup muda. “Kami sangat prihatin sekali, itu parah. Kami amankan mereka
n Bersambung Ke Hal 11