24
HARIAN
HALAMAN
RABU W AGE WA 20 MEI 2015 2 SYA’BAN 1436 NO 1484/TAHUN 4
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 2000, 0274-557687 EXT 219
TRIBUN JOGJA/DOK.SAR DIY
KOMP AK - Kerjasama solid seluruh anggota Tim SAR Gabungan menjadi kunci sukses proses evakuasi Erri Yunanto. Tampak sejumlah anggota SAR OMPAK saat berhasil mengangkat jeazah dari bibir kawah Gunung Merapi.
TRIBUN JOGJA/DOK.SAR DIY
EVAKUASI - Proses evakuasi korban berbeda dengan titik korban jatuh maupun rute tim menuruni kawah (atas). Saat evakuasi dihentikan pada Senin (18/5) posisi jenazah menempel di tebing (bawah).
Tak Perlu Ada Lagi Erri Kedua KEBERHASILAN dalam mengangkat jenazah Erri Yunanto (21) tak luput dari kerjasama seluruh personel SAR yang tergabung dalam misi ini. Staf Search Mission Commander (SMC) Irwan Santosa, menjelaskan, pihaknya juga mendapat dukungan dari balai penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). “BPPTKG selalu mendampingi guna memberikan masukan mengenai kondisi kawah itu sendiri terkait suhu dan gas,” jelasnya. Sementara itu kepala resort Selo Boyolali Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Suwiknya menjelaskan, penge-
rahan tim evakuasi telah dilakukan sejak Selasa (19/5) pukul 06.00. Sebanyak 28 personel memulai perjalanan dari camp Pasar Bubrah menuju puncak. “Setelah sampai dipuncak, mereka lantas mempersiapkan lintasan. Setelah lebih kurang tiga jam pada pukul, 11.41 tim gabungan berhasil mengangkat korban melewati bibir kawah,” urainya, yang juga pengendali misi pencarian, operasi evakuasi Eri Yunanto. Setelah melewati bibir kawah, evakuasi dilanjutkan dengan sistem estafet. Tim pertama Bersambung ke Hal 11
Marsha Timothy Enggak Nyangka Menang
S
KAPANLAGI.COM
Saya Merasa Ada Keterlibatan Tuhan
Tim SAR Temukan Jenazah Erri dalam Posisi Tengkurap BOYOLALI, TRIBUN - Jenazah Erri Yunanto (21), akhirnya berhasil diangkat oleh Tim SAR gabungan dari Kawah Merapi sedalam kurang lebih 200 meter pukul 11.41, Selasa (19/5). Medan yang terjal, labil dan suhu di kawah serta ancaman gas beracun menjadi ancaman yang menyulitkan tim. Dijelaskan staf Search Mission Commander (SMC) Irwan Santosa, proses evakuasi melewati tebing curam dengan kemiringan bervariatif, antara 45 sampai 90 derajat. Selain itu, tim juga menghadapi bahaya gas dan suhu panas yang fluktuatif. Misi pengangkatan terhadap Erri Yunanto pada Selasa (19/5) ini merupakan misi lanjutan setelah sehari sebelumnya, Senin (18/5) misi dihentikan lantaran
sudah gelap. Saat misi dihentikan, jenazah Erri sudah berhasil diangkat dan ada di posisi 50 meter di bawah dinding kawah. “Untuk Mas Eri sudah kita tarik ke atas dan kami kondisikan di titik aman,” ujar pengendali misi pencarian (Search Mission Commander-SMC) operasi evakuasi, Suwiknya. Misi evakuasi kemudian dilanjutkan pada Selasa (19/05). Tepat pukul 06.00 tim SAR mulai bekerja melanjutkan misi evakuasi terhadap korban. Selain kendala yang dihadapi, proses evakuasi korban dari dalam kawah ini juga baru kali pertama dilakukan. Kerja tim yang solid menjadi kunci keberhasilan proses Bersambung ke Hal 11
Jenazah Singgah 45 Menit
TRIBUN JOGJA /KHAERUREZA
PEMAKAMAN - Jenazah Erri Yunanto langsung dimakamkan setelah sempat disemayamkan 45 menit di rumah duka, Selasa (19/5) malam.
DENGAN nada terbatabata, Eki, kakak kandung Erri Yunanto mencoba tabah saat membacakan sambutan mewakili keluarga saat acara pemakaman adik bungsunya, Selasa (19/5) malam. Namun tak urung, tangis Eki pun pecah di keheningan ratusan pelayat yang memadati rumahnya di Biru, Trihanggo, Gamping, Sleman. Mewakili keluarga, Eki
mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada semua pelayat yang datang berkumpul dan meluangkan waktunya untuk datang melayat di pemakaman adik. Ia juga berterimakasih dengan upata Tim SAR gabungan yang akhirnya berhasil mengevakuasi adiknya. “Karena Erri memang suka kumpul-kumpul. Tapi tentu bukan kumpul-kum-
Lampah Ratri Topo Bisu Sambut Harkitnas
Lintas Agama Berdoa untuk Bangsa
LAKU budaya topo bisu lampah ratri adalah tradisi budaya leluhur berjalan kaki di waktu malam dalam keheningan, bisu tanpa bicara. Prosesi itu dilakukan bila ada keprihatinan, permohonan dan harapan memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Lampah ratri diawali dengan berjalan kaki dari Tugu Pal Putih hingga Pagelaran Keraton. Sebelumnya, lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama-sama. Sambutan semangat, dan kidung-kidung diperdengarkan. Sambil
Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11
Citizen Journalism
Rosalima
Astaliani
Mahasiswa Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, perusahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen Journalism Harian P agi TTribun ribun Jogja. Pagi Sertakan foto kegiatan dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja jogja-tribunjogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com.
Prihatin terhadap kondisi bangsa yang sengkarut, kesatuan aksi masyarakat lintas agama yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Umat Beriman Yogyakarta (FPUB) menggekar laku budaya lampah ratri topo bisu, di Tugu Pal Putih, Selasa (19/5), sekitar pukul 21.00.
ETELAH membintangi 14 layar lebar, artis peran Marsha Timothy akhirnya menerima penghargaan pertamanya di industri perfilman Indonesia. Istri aktor Vino G Bastian itu diganjar dua penghargaan sekaligus sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dan Tervaforit di ajang Indonesian
pul yang seperti ini yang kami harapkan,” kata Eki sambil dengan sekuat tenaga melanjutkan pembicaraannya. Suasana tersebut tak urung membuat ratusan pelayat ikut hanyat dalam duka. Tangis dari Eki inipun tak ayal langsung menular ke pelayat lainnya. Tampak di antara pelayat
Mengenang Lagu Lawas Lewat Orkestra
TRIBUN JOGJA/RENDIKA FERRI K
PANJ ATKAN DO A - Masyarakat lintas agama ANJA DOA menggelar doa bersama sebelum memulai laku budaya lampah ratri topo bisu menuju Pagelaran Keraton, menyambut Harkitnas, Selasa (19/5) malam.
PERSAINGAN industri musik saat ini sangat ketat. Banyak judul ataupun jenis musik baru yang melengkapi dan memeriahkan industri musik tanah air. Alhasil, karena lagu-lagu yang baru sudah banyak bermunculan, lagu-lagu lama mulai ditinggalkan. Maka dari itu, HIMA Musik Uiniversitas Negeri Yogyakarta (UNY) mempersembahkan sebuah konser dengan tema “Jang Doeloe. Ketika Masa dan Akoe Bersatoe” pada Rabu, (13/5) bertempat di Stage Tari Bersambung ke Hal 11