Tribunjogja 20-10-2015

Page 1

Sultan Sebut Bukan Urusan Keraton 24

HALAMAN

:Tanah Sultan Ground :Jalur akses ke jalan

HARIAN PAGI

SELASA PAHING

RP 2.000

SPIRIT BARU■ Bersambung DIY-JATENG ke Hal 11

GRAFIS/FAUZIARAKHMAN

LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 0212 2000, 0274-557687 EXT 219

Butuh Tetenger di Segaran Pulo Gedong

OPINI

o r nOPINI er Kampanye Cerdas dan Solutif Setahun Cita‑cita Nawacita

Proses Pemberhentian Sri Muslimatun Masih Buntu

Saat ini, tidak ada satupun tanda yang bisa menjelaskan dan menginformasikan bahwa perkampungan di sisi timur Kamandhungan Keraton adalah situs bagian dari Pesanggrahan Tamansari.

Arif Rebut Atribut Gerindra dari Peserta Aksi

TAHAP AN Pilkada saat ini medan program. AHAPAN Bahasa yang digunakan pada masuki masa kampanye, dimulai umumnya adalah bahasa sedersejak 27 Agustus 2015. TEPAT Hingga setahun pemerintahan pemerintahan Jokowi‑JK masih hana, atau dengan istilah kerenretorika yang minim minggu kedua September, ter- Joko Presiden Widodo‑Wapres sebatas adalah bahasa rakyat. Meski nyata kampanye yang digelar Kallapada (Jokowi‑JK) berkua‑ dari pembuktian. Itu mengapa, praktiknya berbicara dengan para kandidat bupati Jusuf di DIY sa. Tapi, faktanya, sembilan dalam survei yang digelar Indo bahasa rakyat ternyata tidak masih terasa adem ayem saja, program prioritas Barometer mudahatau juga.Nawacita Ruang dialog itu pada 14‑22 September belum ada greget yang mampu sejatinya dapat menjadi 2015, tak tingkat kepuasan pub‑ kondisi yang senyatanya menyengat antusiasme yang publik. pernah terjadi, jika agenda yang Dari pengamatan penulis,penunjuk untuk arah pembangunan lik terhadap kinerjaWIR Presiden BUDHI YAWAN WIRY inginjelas ditawarkan, hanya sementara kampanye masih ber- tidak nasional, arahnya.ternyata Jokowi turunPengamat 11,5 persen dari Sosial, Politik, BAMBANG ARIANTO sifat normatif dengan deterdan Kebudayaan di Artinya, cita‑cita Nawacita Direktur Riset Bulaksumur Empat/ Lembaga INCODE 11 minasi penyampaian misi, ■ Bersambung Bersambung Ke Hal 11 Mahasiswa S2 Fisipol UGM visi, yang pernah diutarakan oleh ke Hal n

yang mengetahui Aksi spontan Arif itupun men‑ SLEMAN, TRIBUN ‑ Aksidahulu unjuk ditosa PADAHAL tempat tersebut hal tersebut segera mendatangi rasa yang digelar Tim Santun di segaran adalah sebuah denganmobil tersebut gundang kemarahan massa dan sebuah puloSenin di tengahnya. Meskipun dan bermaksud untuk menyita terkena tonjok saat merebut atribut depan Kantor DPRD Sleman, saat ini bentuk atributsudah partai tidak berlogo kepala ga‑ Partai Gerindra tersebut. Beruntung (19/10) diwarnai kericuhan. Seorang aslinya dikenali lagiruda danitu. hanya bisa sejumlah korlap aksi dan petugas anggota Dewan bisa dari Fraksi Gerin‑ dikenali melalui topografinya, tempatdilakukan Arif kepolisian yang mengetahui ke‑ Sikap tersebut dra, M Arif Priyo Santosa sempat tersebut masih disebut sebagai situs terkena dari pukulan dari massa dalam lantaran dengan jelas Gerindra marahan massa itu segera menga‑ bagian Tamansari. mendukung pasangan Yuni Satya mankannya ke dalam gedung DPRD unjuk rasa tersebut. Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Seksi PerlinduTRIBUN JOGJA / HASAN SAKR Kericuhan terjadi saat Rahayu - Danang ngan, Pengembangan dan sebuah Pemanfaatan, BPCB Yogya-Wicaksono, se‑ Sleman. JEMBA TAN - Seorang JEMBAT abdi wartawan, dalem keraton Kepada Arifmelintas men‑ di jalan mobil dengan bendera mentara unjukrasa karta, Wahyumembawa Astuti saat ditemui Tribun Jogja didilakukan oleh yang menghubungkan antara Kamandhungan dan kantornya akhir muncul pekan kemarin. Partai Gerindra di tengah massa pendukung Sri Magangan. Purnomo - Di Jalan tersebut dahulu merupakan sebuah n Bersambung Ke Hal 11 massa. Saat itulah M Arif Priyo San‑ Muslimatun. jembatan dan dibawahnya merupakan perairan yang

TribunOpini menerima kiriman ar tikel opini tentang beragam isu populer lokal, regional, maupun nasional. TribunOpini tayang setiap Selasa, Rabu, dan Jumat. Panjang ar tikel 3.000 karakter atau sekitar 525 kata. Kirim naskah via email : tribunopini@gmail.com tribunopini@gmail.com, ser takan foto dan identitas diri Anda.

Revalina S Temat

RAJA Keraton Kasultanan Yogyakar ta, Sri Sultan Hamengku Buwono 10 mengatakan, bahwa persoalan hukum yang melibatkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan pemegang serat kekancingan Sultan Ground (SG) di Gondomanan, bukan urusan keraton. “Persoalan itu, kan antara yang diberi hak (kekancingan_Red) dan PKL, bukan urusan keraton,” ujar Sultan saat ditemui di Gedung DPRD DIY, Senin (14/9). Raja Yogyakar ta yang juga Gubernur DIY tersebut mengaku, dirinya tidak tahu persis proses dan teknis dikeluarkannya serat kekancingan pada suatu bidang

A Eka Aryawan memiliki tanah hak milik yang di depannya ada sultan ground yang ditempati oleh lima PKL B Untuk membuka akses, Eka Aryawan mengajukan kekancingan ke keraton pada 2010 dan oleh keraton diterbitkan kekancingan pada 2011 dengan nomor 203/HT/KPK. C Selain mengajukan kekancingan, Eka Aryawan juga telah menganthongi keputusan kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta No. 014/GM/2013/ 1839/04 tentang Pemberian Izin Pembuatan jalan Masuk tertanggal 15 Maret 2013. D Merasa dirugikan, dan tidak pernah memperoD. leh mufakat, Eka mengajukan gugatan ke pengadilan dan menuntut para PKL meninggalkan lokasi berikut denda Rp1 miliar.

Sementara itu, Surya- Seandainya saya lepon dan pesan masuk tiningsih, istri Sriyono tapi tidak ada respon,” tidak pegang tampak lebih tabah diungkap Fauzan saat Alquran, saya banding putrinya. Ia tamditemui di rumah duka, tidak tahu lagi pak tegar saat menerima Senin (14/9). tamu yang datang meski Menurutnya kabar sisa air mata masih teryang terakhir diterima lihat di kelopak mata. oleh keluarga adalah saat Sriyono memang merupakan satu Sriyono selesai menunaikan ibadah Salat dari tiga nama yang diumumkan Jumat di Masjidil Haram. Sriyono Kementerian Luar Negeri terkait jumlah mengatakan ia berpisah dengan jemaah haji asal Indonesia yang tewas rombongan yang kembali ke pemondokan akibat insiden crine di Masjidil Harom, terlebih dahulu. Saat itu, Sriyono 20 OKTOBER 2015 Jumat (11/9) siang. bermaksud memanfaatkan kesempatan 6 MUHARRAM 1437 Saat insiden crane terjadi, keluarga NO 1633/TAHUN 5 ke Hal 11 sebenarnya sempat menghubunginya, ■ Bersambung

■ Bersambung ke Hal 11

Rio Bisa Jual Anakan Kucing Bengali Hingga Rp 35 juta

Petugas Berburu Satwa di Medsos Dilarang Suami

A

ktris Revalina S Temat tampaknya mengurangi jadwal syutingnya setelah hamil 5 bulan. Ia mengaku terakhir membintangi sinetron Hijrah Cinta 26 episode. “Iya ini udah stop dari kegiatan syuting, udah enggak sama sekali,” ucap Reva saat ditemui di De La Rosa Restaurant, Kem a n g , Jakar ta

Rasanya Seperti Piara Macan Jinak netizen report

Memiliki macan jinak yang bisa diajak bermain tentu sangat menyenangkan. Keinginan tersebut tidaklah sulit untuk diwujudkan. Kucing Bengali bisa menjadi solusi hasrat tersebut, sebab dengan warna bulu yang menyerupai macan, kucing jenis ini tetap jinak dan asyik diajak bermain.

Lawan Arus Lalin, Polisi Sita 5 Betor

BENTUK tubuhnya seperti kucing berbulu pendek pada umumnya. Tetapi warna kucing ini memiliki ciri khas seperti macan tutul atau leopard yakni memiliki totol hitam di sekujur tubuhnya dari kepala hingga ekor. Banyak kalangan yang tak TRIBUN bisa di pasar hewan, melainkan juga YOGYA, memeliharan macan akhirnya memilihinter‑ melakukan patroli online. ‑ Kemajuan memelihara macan mini ini, net yakni kuKoordinator Polisi Hutan Seksi menuntut cing Bengali. Tapi siapa yang meTRIBUN JOGJA / SANTO ARI Wilayah Dua BKSDA DIY, Uut Balai Konserva‑ MACAN - Rio tengah menunjukkan Kucing Bengali miliknya Budiarto penjual Sumber Hal 11Daya ■ Bersambungsike di ruang khususmenjelaskan, yang disulap sebagai taman bermain kucing.

l Penjual Satwa Liar Mulai Tinggalkan Pasar Hewan BAD TRIBUNNEWS/JEPRIMA

menjadi bagian dari situs Segaran Pulo Gedong .

■ Bersambung ke Hal 11

■ Bersambung ke Hal 11

satwa dilindungi sudah mulai mengurangi bentuk berjualan secara fisik. Mereka juga tidak mendisplay dagangan mereka dan lebih memanfaatkan jaringan. Melalui internet, penjual bisa

Alam (BKSDA) DIY untuk mem‑ b u a t langkah terobosan untuk melawan penjualan ilegal satwa yang dilindungi. Untuk mencegah dan menindak perdagangan gelap satwa dilindungi, petugas tak hanya bisa mengandalkan operasi

Peluang via Online Besar

SA TLANT AS Polresta Yogyakar ta kembali mengamankan lima SATLANT TLANTAS becak motor (Betor) saat menggelar operasi ter tib lalu lintas d Jalan Rotowijayan, Kraton, Yogyakarta, Senin (14/9). Kelima Beto diamankan lantaran melanggar peraturan lalu lintas. “Mereka (Betor) kami amankan karena tidak menaati aturan lalu lintas dengan melawan arus,” terang Kasat Lantas Polresta Yogyakar ta, Kompol Sugiyanta. “Saat ini kami sedang melaksanakan bulan ter tib lalu lintas Dengan menindak pelanggaran lalu lintas yang kasat mata semisal tidak pakai helm, melawan arus, parkir liar, melangga marka, dan lampu merah,” tambahnya. Selanjutnya, petugas juga melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat kendaraan yang digunakan oleh Betor. Sampa

n Bersambung Ke Hal 11

Japri Setelah Kencan di Facebook

INDONESIA nyaris sama dengan negara lain di Asia, satwa memiliki nilai budaya dan satwa sebagai hewan peliharaan. Namun untuk perkem‑ bangan saat ini, masyarakat modern bukan hanya memelihara satwa‑satwa semacam perkutut, namun hewan lain termasuk yang dilindungi. Masyarakat modern cenderung unik, ketika mereka diekspose akan informasi binatang yang unik‑unik mereka tertarik untuk mengambilnya atau memilikinya. M ALI IMRON Dosen / Laboratorium Satwa Di sini ada salah kaprah tentang Liar Fak Kehutanan UGM pemahaman tersebut, menyayangi binatang masih disamakan dengan menangkapnya dan memeliharanya. Selain itu saat ini ada mi‑ nat hobi khusus yang melihat n Bersambung Ke Hal 11 bahwa memelihara satwa me‑

PENJUALAN satwa langka melalui internet bisa ditemukan di forum‑forum. Namun demikian penjual tampak berhati-hati saat bertransaksi. Penjual dan pembeli tidak akan berinteraksi di forum tersebut secara terbuka, namun akan berkomunikasi lagi secara personal. Menurut warga Yogyakarta yang men‑ jual satwa langka secara online, sebut saja namanya Krucil. Menjual secara online saat ini lebih digandrungi, karena lebih aman,

tetapi menjual secara offline juga masih ada meski secara sembunyi‑sembunyi. “Kalau saya biasanya beli terus dirawat sampai besar dan punya skill terus baru saya jual. Dengan demikian harganya jadi mundak,” ujarnya kepada Tribun Jogja pekan kemarin. Krucil, sudah menjual beberapa satwa, terutama predator seperti Alap‑alap dan

WIRATNA ADITAMA Hewan liar wjb dilindungi dan ditem‑ patkn dialam konservasi,Pemerintah harus brtindak tegas tntg hal ini,krna menyangkut kelestarian hewan liar dan kalau dibiarkn bkn tdk mungkin habitatnya akn trancam kepunahan.

n Bersambung Ke Hal 11

SUPRIYANTO Kecanggihan teknologi menuntut pemerin‑ tah dalam hal ini BKSDA lebih kreatif. Ter‑ masuk dalam hal menindak penjualan satwa dilindungi di media online. Prinsipnya, kekayaan hayati perlu dilindungi dan tidak diperdagangkan.

KARANTINA - Sejumlah satwa liar dilindungi yang berhasil disita kini dikarantina di penampungan satwa BKSDA di kawasan hutan Bunder, Gunungkidul. TRIBUN JOGJA/DWI NOURMA HANDITO

1

SATWA LANGKA

BERKELIARAN DI MEDSOS

2 Penggunaan facebook dinilai lebih fleksibel untuk display dan transaksi selanjutnya melalui jalur pribadi

Penjualan satwa dilindungi mulai bergeser dari pasar hewan ke media sosial

3 BKSDA sering melakukan apa yang disebut sebagai patroli online untuk mencegah penjualan satwa dilindungi

DATA SATWA YANG DITERIMA BKSDA DIY Tahun 2013 70 Satwa (Elang, Merak, Kakak tua Jambul Kuning, Nuri Bayan,Alap-Alap, dsb) Tahun 2014 8 Satwa (Buaya Muara, Kakak tua, Siamang dsb) Tahun 2015 (Hingga September) 30 Satwa (Kakak tua, Kancil, Kucing Hutan dsb) GRAFIS/SULUH PRASETYA

Enam Korban Lawu Masih Satu Keluarga

SURYA/DONI PRASETYO

KORBAN LAWU - Keluarga Sumarwan, korban kebakaran Gunung Lawu yang meninggal meratapi kepergiannya didepan kamar jenazah, Senin (19/10)

Winda Viska

Pasang Alarm

Antimaling

R

UMAH artis penyanyi je‑ bolan Indo‑ nesia Idol musim pertama, Winda Viska, disa‑ troni maling pada Sabtu (17/10) kemarin. Akibat kejadian apes itu, Winda mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. “Barang besar sih enggak ada yang hilang. Tapi yang di‑ ambil barang kayak jam, perhiasan, uang real simpanan mama

JEPRIMA

MAGETAN, SURYA - Enam dari tujuh pendaki korban kebakaran hutan di puncak Gunung Lawu ternyata masih satu keluarga. Dari enam kor‑ ban ini, empat meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka parah. “Empat korban mening‑ gal dan dua luka bakar parah masih satu keluarga,” kata Widodo warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi yang masih keluarga Sumarwan (korban meninggal) kepada Surya, Senin (19/10).

Disebutkan Widodo, em‑ pat korban meninggal adalah Sumarwan (45), Nanang (17) (anak Sumarwan), Rita Septi (21) (keponakan Sumarwan) dan Awang Fery Pradika (25), tunangan Rita. Sedang korban luka bakar parah, Novi Dwi Istiwanti (15) dan Eko Nurhadi Desa Brang‑ kal, Kec Karangjati, Ngawi merupakan keponakan Sumar‑ wan. Korban lainnya yang bukan dari keluarga Sumarwan ini hingga saat ini masih ditangani

Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Ketiga korban ini merupakan warga Kebon Jeruk, Jakarta. “Yang mengajak muncak (naik puncak Gunung Lawu) Noviyang tahu bahwa bapak‑ nya sering muncak. Saat itu ia mengajak kakaknya yang juga mengajak Rita dan Awang (pa‑ car Rita),” jelas Widodo. Hingga, Senin (19/10) pu‑ kul 17.00, tiga dari tujuh korban meninggal belum bisa diiden‑ n Bersambung Ke Hal 11

Genap Setahun Joko Widodo Menjabat Presiden (2)

Akui Banyak Janji yang Belum Terlaksana Hobi blusukan dan makan di warung tegal membuat nama Jokowi melekat di masyarakat kecil. Tak terkecuali hal tersebut juga dirasakan oleh Hajjah Djunah, pemilik warung tegal (warteg) di dekat Masjid Sunda Kelapa yang mengaku masih menaruh harapan besar terhadap Jokowi.

MENYELESAIKAN masalah bangsa tidak lah semudah membuang nasi basi yang tak laku saat dijual di warung miliknya. Pemahaman itulah yang rupanya melandasi pemikiran Djunah untuk tetap percaya dengan Jokowi. Karena itu, Djunah tak kecewa jika hasil kerja Jokowi dalam setahun terakhir belum seperti yang dijanjikannya. “Kan baru setahun, saya percaya saja sama TRIBUN JOGJA / KURNIATUL HIDAYAH Pak Jokowi,” katanya. EVALUASI Mahasiswa UGM mengevaluasi kinerja satu tahun Djunah memiliki kedekatan emosional dengan Jokowi. Wanita berusia 65 tahun itu Jokowi-JK dengan cara mengadu ke Kebun Binatang Gembira Loka, Senin (19/10). Aksi tersebut dilakukan lantaran mereka menilai Jokowi tak pernah mendengar kritikan mereka. n Bersambung Ke Hal 11 n Bersambung Ke Hal11

KORBAN LAWU Luka Bakar Eko Nurhadi (L) (45), warga Campur Asri, Karangjati, Ngawi Evi Dwi (L) warga Beran, Ngawi, Meninggal Dunia Nanang (L) (22) warga, Berang, Ngawi Sumarwan (L) (40) warga Jln, Rajawali Rt 04/01 Ngawi Joko Paryitno (L) (28) Warga Jakarta Kartini (P) (28) Warga Jakarta Rita Septi Nurika (P) (16) warga Gelung, Paron, Ngawi Awang Fery Pradika (L) (25), Warga Ngawi Aris (L) warga kebon Jeruk Jakarta GRAFIS/SULUH PRASETYA

Kritik Sosial Muncul dari Tribun Penonton YOGYA, TRIBUN ‑ Aksi supor‑ ter tim futsal SMK SMTI Yogya‑ karta di GOR Amongraga, Senin (19/10) saat babak kualifikasi Tribun Jogja Putih Abu‑Abu Fut‑ sal (PAF) 2015 menyita perhatian penonton. Bukan hanya karena keseriusan dan kreatifitas mereka menampilkan koreo, namun juga pesan men‑ dalam yang mereka sampaikan. Memakai seragam laboratorium putih, suporter SMK SMTI Yogyakarta menunjukkan kepedulian terhadap kebakaran hutan di Riau sampai menimpulkan polisi udara melalui aksi koreo. Pesan ini terlihat dari tulisan ‘Save Our Riau’ dan gambar api bertanda silang melalui sebuah stereofom berdiameter sekitar 40 senti‑ meter yang dibawa maskot naruto milik mereka. n Bersambung Ke Hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tribunjogja 20-10-2015 by tribun jogja - Issuu