HARIAN PAGI
RABU KLIWON 21 JANUARI 2015 30 RABIU’UL AWAL 1436 NO 1365/TAHUN 4
RP 2.000 SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 08510212000, 0274-557687 EXT 219
Fosil Jutaan Tahun Ini Ada di Kali Oya
● Petunjuk Penting Fauna Purba Hidup Tak Jauh dari Gua Pindul
ME MANG KAS MEMANG MANGKAS PO HON POHON Petugas BLH Kabupaten Sleman memangkas pohon perindang di Jalan Patukan, Gamping, Sleman, Selasa (20/ 1). ICJ/AGUS RAHARJO
Pangkas Pohon Cegah Bahaya BADAN Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sleman, DIY, mengintensifkan pemangkasan ranting pohon perindang di sejumlah jalan kabupaten dan provinsi. Hal tersebut dilakukan, setelah terjadi peningkatan eskalasi hujan dalam beberapa hari terakhiri. Aktivitas pemangkasan pohon perindang, dilakukan antara lain di Jalan Patukan, Gamping. Agar pemangkasan ranting lancar, petugas memberlakukan buka tutup jalan. Kegiatan ini pun sempat terpantau
WONOSARI, TRIBUN - Tiga fosil hewan purba ditemukan di delta Kali Oya di Dusun Sokoliman, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Penemuan ini terjadi pertengahan Desember 2014, namun baru terungkap akhir pekan lalu. Fosil-fosil terdiri dua tulang sendi paha depan binatang berkaki empat, dan diduga fosil gigi geraham ditemukan Bambang Sukito, seorang peminat batu akik asal Dusun Ngringin, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Dua objek yang ditemukan Bambang Sukito telah dikonfirmasikan ke Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, Senin (19/1). Siswanto membenarkan dua objek itu fosil asli,
diduga ujung tulang persendian hewan purba jenis Bovidae. Usia fosil itu antara 800 ribu tahun hingga satu juta tahun. Hewan purba jenis Bovidae sekeluarga dengan sapi, kerbau, dan banteng. “Ini sudah menjadi fosil sempurna,” kata Siswanto saat mengamati langsung dua objek yang dibawa reporter Tribun. “Usianya lebih dari 800 ribu tahun hingga satu juta tahun. Atau seusia dengan fosil-fosil yang banyak ditemukan di Sungai Baksoka di Pacitan Jawa Timur,” imbuhnya. Siswanto mengatakan, memang di Gunung■ Bersambung ke Hal 11
Berapa banyak temuan fosil yang terdata oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogy ak ar ta? ogyak akar
Suttaz Panggeran Kodox Gunungkidul memang surganya wisata sejarah. Semoga selalu terpelihara dan informasi tentang potensinya semakin di gencarkan lagi. Agar wisatawan semakin banyak
Saat Itu Terpusat di Pinggir Sumber Air
Sofwan Noerwidi Arkeolog
JIKA melihat dari periodesasi, Sungai Oya sudah terbentuk jauh sebelum manusia purba. Kenapa mereka beraktivitas di pinggiran sungai? Pertama, karena di sungai terdapat sumber air. Selain makhluk manusia perlu minum, hewan juga perlu minum; dan manusia juga memerlukan binatang sebagai bahan makanan.
Kemungkinan mereka berburu, kebetulan berkumpul di sana (di pinggir Sungai Oya, Red Red). Itu lebih mudah dari pada harus berburu ke tempat lain. Kedua, biasanya sepanjang sungai juga lembap dan banyak sumber karbohidrat seperti tumbuh■ Bersambung ke Hal 11
Kali Oya-Sangiran Satu Zaman TEMUAN fosil ujung tulang persendian hewan di lembah Kali Oya, Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo, ini kian menguatkan wilayah Gunungkidul sesungguhnya pernah jadi habitat ramai makluk prasejarah. Masanya sezaman dengan
situs purba di Sangiran, Sragen. “Ada banyak temuan fosil, tapi berbeda dengan di Sangiran dari sisi jumlahnya. Periodenya sama dengan di Sangiran,” kata Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, Senin (19/ 1). Ia berharap, masyarakat
yang menemukan fosil serupa agar tidak melakukan pemecahan atau dipotong. Sebab jika sudah terpotong, maka akan sulit untuk diketahui misalnya tinggi badan dan lainnya. ■ Bersambung ke Hal 11
Damma Ayya sekali lagi indonesia negara yang kaya.. sebaiknya daerah tersebut lebih ditindak lanjuti kembali,untuk mengetahui apakah masih atau tidak adanya fosil yang lain.
■ Bersambung ke Hal 11 GRAFIS/FAUZIRAKHMAN
Kartika Putri
Cerita Kecil dari Bawah Jembatan Tempel (2-Habis)
Dapat Tamu Suyanto Terancam Banjir Lahar Hujan dari Merapi Istimewa Kisah menggelandangnya Suyatno alias Ponijo alias Boyahmin bermula ketika bekal uangnya, sebanyak Rp 13 juta, dicuri orang, beberapa tahun lalu. Saat itu ia pulang dari Sumatera Selatan, menengok keponakannya di Magelang. Akhirnya dan istrinya, Sajiyem, hidup memprihatinkan di bawah jembatan Tempel.
A
KTRIS cantik Kartika Putri merayakan hari lahirnya yang ke- 24, Selasa (20/ 1). Saat berulang tahun ia mengisi acara di program musik Dahsyat, dan menjadi bulan-bulanan, dikerjai oleh rekanrekannya yang menjadi host acara yang disiarkan di RCTI itu. Dalam program tersebut memang sudah menFOTO/TRIBUNNEWS
■ Bersambung Hal 11
TRIBUN JOGJA/CAHYO NUGROHO
TIDUR DI GUBUK - Istri Suyatno, Sajiyem, tidur di gubuk yang sehari-hari ditinggali pasangan itu, di bawah jembatan Tempel, Sleman. Foto diambil beberapa hari lalu.
Citizen Journalism
Citayana Fani Refalta Siswi Kelas XI MIA 1 SMAN 2 Bantul
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, perusahaan Anda, dan jadilah Citizen Reagi TTribun ribun Jogja. porter melalui Citizen Journalism Harian P Pagi Sertakan foto kegiatan dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribunjogja@gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com.
Hujan Tak Surutkan Smadaba University Fair
BERMULA dari peristiwa itu, Suyatno pun selalu menerima uang pemberian dari orang untuk dikumpulkan dan untuk biaya hidup. Hingga akhirnya, awal tahun 2011, tinggal di bawah jembatan Tempel sampai sekarang. Keadaan sekitar gubuk juga sangat memprihatinkan, banyak orang dari luar Dusun Ngepos tinggal di bawah jembatan tanpa izin ketua RT atau dukuh setempat. Tempatnya pun terkesan kumuh, terlebih gubuk yang ditinggali Suyatno. Di samping gubuk terdapat semak
SEPERTI pada tahun sebelumnya, SMAN 2 Bantul kembali menyelenggarakan Smadaba University Fair 2015. Kali ini mengambil tema #FromUsToYou, SabtuMinggu, 17-18 Januari 2015, di SMAN 2 Bantul. Acara ini melibatkan 27 perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar Yogyakarta. Pada hari pertama, pembukaan dimulai pukul 10.00, yang dipandu oleh dua MC. Setelah sambutan oleh ketua panitia, sambutan dilanjutkan oleh Yakun
■ Bersambung ke Hal 11
■ Bersambung ke Hal 11