Tribunjogja 21-01-2018

Page 1

MINGGU LEGI

Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999

21 JANUARI 2018 3 JUMADIL AWAL 1439 NO 2448/TAHUN 6

Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333

Halaman

RP 2.000 LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219

Mobil Roni Punya Dua STNK

Sumarah Syok Melihat M Riyadi Tertimpa Pohon  Hujan Disertai Angin Kencang Melanda Yogyakarta Waspada Cuaca Ekstrem Pohon tumbang akibat angin kencang

Sleman

12

Sewaktu kejadian saya lagi sama anak saya, di sisi luar. Pas pohon tumbang anak saya suruh keluar

Kota Yogyakarta

3 titik

titik

Gunungkidul

1

titik

Sumarah Korban Angin Kencang

Kulonprogo

23 + 1

Bantul

titik

37

tanah longsor

titik

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi akan melanda wilayah DIY sampai lima hari mendatang.

INSPIRING 9

BEAUTY

ENGAWALI karier sebagai penyiar radio, Artika Amelia dikenal dan lebih sering membawakan berbagai acara sebagai pembawa acara stasiun TV negeri di Yogyakarta. Dunia penyiaran dan broadcasting memang telah akrab dalam hidup perempuan bernama lengkap Lia Kartika Dewi SSos ini. Lebih 10 tahun berkecimpung di dunia penyiaran, perempuan kelahiran 8 Juni 1987 ini ingin membagikan ilmu serta pengalamannya kepada generasi muda yang mencintai dunia siar dan broadcasting. “Kalau keinginan sih ingin membuka semacam sekolah gratis broadcasting, sharing ilmu gitu. Sekarang kan banyak anak-anak yang pengen jadi youtuber, vlogger,” jelas perempuan asli Magelang ini.

Keinginan berbagi rupanya sudah menjadi cita-cita perempuan yang telah dikaruniai dua orang anak ini. “Inginnya balik ke Magelang bisa sharing ilmu ke temen-temen yang minat, terutama almamaterku di Magelang,” lanjutnya perempuan berambut panjang ini. Sekolah nonprofit atau bisa dibilang gratis menjadi tujuan yang ingin dicapai, meski saat ini masih terkendala waktu dan jarak. Saat ini, perempuan berzodiak Gemini ini tengah sibuk berbagai program acara. Perjalanan Karier Berawal pada 2005, selepas lulus SMA, perempuan kelahiran Magelang ini melanjutkan pendidikannya di Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta lewat jalur tanpa tes. “Awalnya suka komunikasi, karena tiap hari nontonnya berita

Pernah Hobi Kumpulkan Perangko

dan jadinya pengen jadi penyiar,” ungkap perempuan cantik ini. Meski ilmu komunikasi merupakan jurusan favoritnya, rupanya ia tak mendapati materi yang sesuai minat dan bakatnya. Tak ada konsentrasi broadcasting atau penyiaran yang ia harapkan dari awal masuk kuliah. Namun, tak berarti dirinya menemukan jalan karir, rupanya karir bersiarannya justru berawal dari sebuah kelompok studi mahasiswa (KSM) radio di kampus tersebut. Kelompok studi tersebut ialah radio komunitas Communication Radio Station. Merasa berkumpul orang-orang yang sehobi dengannya, Artika tak puas hanya disitu. Perempuan ini akhirnya mengambil pengalaman di sebuah radio swasta di Yogyakarta sejak 2007. “Dari kuliah hingga

November 2017 lalu, saya menjadi penyiar di radio,” jelasnya. Tak hanya radio, dirinya juga mengembangkan kemampuan bersiarannya melalui dunia penyiaran televisi. Semasa kuliah, Artika juga mengambil kerja di beberapa stasiun TV lokal Yogyakarta dan membawakan berbagai acara. “Jadi waktu kuliah itu ya nyambi siaran radio, ya tivi, ya nge-mc,” paparnya. Meski sibuk, didalam benaknya tak ada rasa lelah sekalipun. Ia mengakui banyak peran orang dekat yang selalu mendukungnya dari balik layar. Mulai orangtua yang mendukung sejak masih SMA hingga pasangannya saat ini yang telah menjadi suaminya. “Menjalankan hobi dan sekaligus dibayar, kita jadi menikmati prosesnya dan tak ada rasa mengeluh,” jelasnya. (wsn)

Prestasi

FOTO : BRAMASTO ADHY/ GRAFIS/SULUH PRASETYA

Artika Amelia

PEREMPUAN berkemampuan sebagai MC, presenter televisi, hingga penyiar radio ini rupanya pernah memiliki hobi filateli. Hobi mengumpulkan perangko ini ia lakukan kala masih duduk dibangku SMP dan SMA. “Waktu itu kan memang lagi hits banget, jadi ikutan ngumpulin perangko,” jelas perempuan dua anak ini. Artika rela membeli mahal sebuah perangko dan hingga titip perangko kepada teman yang tengah pergi keluar negeri. “Ya, waktu itu kadang sampai disempetin beli, terus kadang titip juga pada teman yang keluar negeri, tukeran yaa begitulah,” lanjutnya. Meski kini sudah tak ia teruskan, koleksi perangko miliknya sudah mencapai ratusan macam perangko dari berbagai daerah. “Sekarang masih ada, tapi kebetulan lupa aku simpan dimana,” ujarnya. (wsn)

BIODATA

Hal

7

cemara yang tumbang itu ditebang kemdian dipotongpotong menjadi sejumlah bagian, agar tak memperparah kerusakan bangunan. “Baru sekitar tiga bulan lalu, kami perbaiki rumah habis puluhan juta (rupiah). Ini malah tertimpa. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana ini,” keluh Sumarah.  ke halaman 7

Cuaca Buruk Berlangsung Hingga Kamis Depan BADAN Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengimbau kepada masyarakat untuk lebih mencermati kondisi lingkungannya, sebagai antisipasi cuaca ekstrem yang melanda kawasan DIY dan sekitarnya. Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang yang mendera, mengakibatkan tumbangnya sejumlah pohon. Oleh sebab itu, ia berharap, masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan, sekaligus lebih berhati-hati.  ke halaman 7

Bantul Terdampak Paling Banyak ras dan angin kencang turut merubuhkan tiga tiang listrik, serta satu menara internet. Di Kulonprogo, sedikitnya terdapat 23 titik pohon tumbang, plus satu tanah longsor. Kemudian, di wilayah Sleman, cuaca ekstrem yang diperkirakan masih mendera kawasan DIY hingga beberapa hari ke depan ini, mengakibatkan tumbangnya pohon di 12 titik.  ke halaman 7

UNIK

ANTARA/RAISA N AL FARISI

- Dua orang sopir berada di dalam mobil dua muka di Cibeureum, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/1). Sementara itu Roni Gunawan, pemilik mobil tersebut tampak berpose di depan mobil yang sempat viral di media sosial ini.

MINGGU LEGI 21 JANUARI 2018

Kisah Penjual Sayur Asal Ponorogo yang Terus Digerogoti Kanker Kulit

Ingin Buka Sekolah Broadcasting Gratis

M

Bergerak cepat, keluarga bersama warga sekitar melarikan Riyadi yang berprofesi sebagai penarik becak ini, ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Yogyakarta, tak seberapa sebelah timur rumahnya. Kabar peristiwa ini langsung dimonitor sejumlah relawan. Mereka langsung menuju ke rumah Riyadi untuk melakukan evakuasi. Pohon

HUJAN deras disertai angin kencang yang melanda DIY, Sabtu (20/1), mengakibatkan tumbangnya sejumlah pohon di beberapa titik. Berdasar data Pusdalops BPBD DIY, pohon tumbang terjadi seluruh kota dan kabupaten di DIY. Hingga pukul 14.00 WIB, sebagian besar kasus pohon tumbang terjadi di Bantul, tersebar di 37 titik. Tidak sampai sampai di situ, masih di bumi Projo Tamansari, hujan de-

Warga diminta mewaspadai dampak cuaca buruk. Antara lain; banjir, tanah longsor, juga angin kencang.

GRAFIS/SULUH PRASETYA

YOGYA, TRIBUN - Sedari pagi, Sabtu (20/1), hujan deras disertai angin cukup kencang mengguyur hampir sebagian besar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Slamet Riyadi, 53 tahun, saat itu harus melihat atap bocor yang menyebabkan air masuk ke rumahnya di Jalan Wakhid Hasyim, Ngabean, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Maksud hati Riyadi adalah ingin memperbaiki atap bocor itu. Namun nahas. Satu pohon cemara yang berdiri tak jauh dari rumahnya roboh setelah diterpa angin. Celakanya, Riyadi tertimpa pohon itu hingga melukai kepalanya. “Sewaktu kejadian saya lagi sama anak saya (Lutfi Latifah, 7 tahun), di sisi luar. Pas pohon tumbang anak saya suruh keluar,” kata Sumarah, istri Riyadi, kepada Tribun Jogja, sesaat seusai peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.

OBIL Toyota Vios Limo D 1871 BG milik Roni Gunawan ini memang aneh. Selain memiliki dua muka, mobil warna oranye ini juga memiliki mesin ganda. Tak terkecuali STNK nya juga dua dan semua diperpanjang. Kondisi itulah yang membuat polisi yang menilang mobil ini pun tak kuasa menahan tawa sekaligus decak kagum atas ide gila Roni. (*)

Hal

9

Jemadi Harus Pasrah Kehilangan Wajahnya Seorang penjual sayur asal Ponorogo harus kehilangan muka setelah digerogoti kanker kulit empat tahun terakhir. Saat ini, ia hanya bisa terbaring lemah di kediamannya di Dusun Slemanan, Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

S

IANG itu, Jemadi (53), tampak terbaring lemas tak berdaya di lantai beralaskan tikar dan kasur gulung di rumahnya di RT 002/RW 003, Dusun Slemanan, Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (19/1). Meski lemas, Jemadi masih bisa menggerakan tangan dan kakinya.

Sesekali ia menggapai potongan kardus untuk menghalau puluhan lalat yang menghinggap pada wajah dan tubuhnya.Terlihat belasan lalat beterbangan di sekitar tubuh Jemadi yang tertutup kain hitam. Lalat itu juga terlihat hinggap di atas tubuh yang terbungkus selimut warna hitam.  ke halaman 7

LEMAH

KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI

- Jemadi terbaring lemah di kediamannya di Dusun Slemanan, Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur Jumat (19/1). Insert wajah asli Jemadi.

Trending Topic di tribunjogja.com

Pengantin Dirudapaksa Pria Lain di Malam Pertama


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.