KAMIS LEGI 21 APRIL 2016 13 RAJAB 1437 NO 1815 /TAHUN 6
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000
www.tribunjogja.com
likes: tribun jogja
follow us: @tribunjogja
SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219
@tribunjogja
Pedagang Malioboro Tampil Berkebaya ADA pemandangan yang berbeda di selasar pertokoan Jalan Malioboro dan Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA) pada Rabu (20/4). Beberapa Pedagang Kaki Lima (PKL) Hal perempuan tampak rapi dan cantik karena menggunakan kebaya, lengkap dengan sanggul dan riasan. (*)
15
TRIBUNJOGJA/BRAMASTO ADHY
KARTINI - Sejumlah pedagang di kawasan Malioboro dan Parkir Abu Bakar Ali mengenakan kebaya untuk menyongsong hari Kartini, Rabu (20/4).
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Rani Tak Persoalkan Jika Raja Perempuan
GELEDAH - Suasana ruangan Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Edy Nasution yang telah disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di PN Jakarta Pusat, Rabu (20/4).
Polemik Suksesi Keraton Yogya di Mata Aktivis Perempuan
KPK Tangkap Panitera
PN Jakarta Pusat
JAKARTA, TRIBUN - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali melakukan operasi Tangkap Tangan (OTT). OTT tersebut berhasil menjaring seorang Panitera Sekretaris pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. “Betul (telah dilakukan tangkap tangan),” kata Ketua KPK, Agus Rahardjo, Rabu (20/4). Penangkapan panitera tersebut diduga terkait tindak pidana suap terkait perkara perdata. Kali ini KPK menangkap Panitera Sekretaris PN Jakarta Pusay, Edy Nasution. Edy tertangkap tangan menerima suap oleh penyidik KPK di sebuah tempat di daerah Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Selain Edy, penyidik lembaga antirasuah juga menangkap dua orang lainnya sehingga total yang diamankan adalah tiga orang termasuk sang Pa ke halaman 11
OTT DI ERA AGUS RAHARDJO 1 13 Januari 2016
2
3
4
5
6
KPK menangkap anggota Komisi V DPR yang juga Politikus PDI Perjuangan, Damayanti Wisnu Putranti terkait suap pembangunan jalan di Indonesia bagian Timur. 12 Februari 2016 KPK menangkap Kasubdit Pranata Perkara Perdata Mahkamah Agung Andri Tristianto dan beberapa pihak yang memberi suap. 31 Maret 2016 KPK menangkap seorang pejabat di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta terkait penanganan perkara PT Brantas di Kejati DKI Jakarta. 31 Maret 2016 Di hari yang sama KPK juga menangkap Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi dalam kasus suap proyek reklamasi pantai Jakarta. 11 April 2016 Penyidik KPK mencokok Bupati Subang Ojang Sohandi. Selain Ojang KPK juga menangkap dua jaksa Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar). 20 April 2016 KPK menjaring seorang Panitera Sekretaris pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
YOGYA, TRIBUN - Sosok kartini telah memberi inspirasi bagi kaum wanita di Indonesia untuk terus memperjuangkan kesetaraan hak dengan laki-laki. Semangat tersebut terus tumbuh hingga saat ini. Namun bagaimana jika semangat
emansipasi tersebut dikaitkan dengan suksesi di keraton? Manajer Riset dan Media, Parahita Institut, Pipin Jamson menuturkan, masalah kemungkinan adanya raja perempuan ini ternyata sudah mencuat dan menjadi
Motivasi
Perempuan
IST
PERINGATAN hari kartini bukan sekadar seremoni. Hari Kartini harus menjadi motivasi bagi setiap perempuan untuk berjuang meraih cita-citanya. Itulah pendapat asrtis Chelsea Islan terhadap momen Hal hari Kartini. (*)
8
yang terjadi di medio 2007 ini telah muncul diskusi panjang dari dua kubu yang saling silang pendapat. Saat itu, NA dibahas oleh dosen Ilmu Pemerintahan UGM dan Kera ke halaman 11
Tak Ada Batasan Lagi Bagi Wanita WANITA dianggap sebelah mata, mereka dicap sebagai kaum yang lemah dan tidak bisa melakukan banyak hal. Namun itu dulu di mana dalam mencapai segala hal masih serba terbatas. Di zaman sekarang, segalanya jadi terasa lebih mudah yang membuat wanita memiliki pengetahuan, kemampuan dan lainnya yang sama dan bahkan melebihi kaum pria sekalipun. Contohnya di negeri ini sendiri banyak orang-orang sukses, pemimpin dan lainnya yang berasal dari kaum wanita. Hal ini membuktikan, kaum yang tadinya dianggap lemah dan tidak bisa melakukan banyak hal ini tidak berlaku lagi di zaman sekarang. M.Ch Esti Riestianingsih, salah satu Pionir terbentuknya Komunitas Perempuan
Berkebaya Yogyakarta mengatakan, pria maupun wanita diciptakan oleh tuhan tugasnya adalah untuk saling melengkapi. Munculnya isu emansipasi wanita merupakan sebuah kesempatan di mana wanit diberi keleluasaan untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri. Kesempatan sama Contohnya seperti wanita diberikan kesempatan untuk memiliki tingkat pendidikan yang sama, berkarir yang sama dan lainnya. Bagi dirinya pribadi, di balik itu semua wanita memiliki tugas yang lebih, yaitu menjadi seorang ibu bagi anak dan istri bagi suaminya. Jika tugas pria adalah bertanggung jawab, posisi wanita di dalam keluarga di antaranya berfungsi merawat, membesarkan dan masih banyak lagi. “Wanita yang bekerja itu ke halaman 11
GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
Chelsea Islan
diskusi panjang saat proses penyusunan Naskah Akademik (NA) Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK). Menurut Pipin, pembahasan
Paugeran
dan Demokrasi
Perdebatan soal kemungkinan adanya raja perempuan rupanya telah menjadi dialog panjang saat penyusunan Naskah Akademik (NA) Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK). Sejak itu memang muncul dua kubu, dimana ada yang ingin mempertahankan tradisi ada yang ingin bersikap modern. Terkait dengan emansipasi, hampir seluruh perempuan yang dimintai pendapat terkait suksesi di keraton tak mempermasalahkan jika muncul raja perempuan. Penolakan terhadap munculnya pemimpin perempuan bahkan dianaggap melanggar asasi manusia yang diatur dalam Convention on Elimination of All Forms of Discrimation Againts Women). Meski demikian beberapa pihak mengaku munculnya raja perempuan ini akan rumit lantaran Keraton Yogyakarta menganut islam yang hanya menempatkan lakilaki sebagai pemimpin.
NEWS ANALYSIS
Dr Anna Marie Wattie MA
Memunculkan Raja Perempuan Itu Rumit
Antropolog UGM KERAJAAN yang ada di Jawa, khususnya di Yogya, tidak hanya mewakili kultur Jawa, namun juga ada tradisi islam. Hal tersebut juga tampak di Ke-
Perjuangan Hidup Keluarga Buruh Batu Bata di Magelang
Bripda Putri Tinggal di Rumah Gedek
Semangat pantang menyerah Putri Tanti Rahayu (20) dalam melakoni cobaan hidup patut dicontoh. Dia seorang polisi wanita berpangkat Bripda. Keluarganya hidup miskin. Rumahnya berdinding gedek (anyaman yang terbuat dari bilah bambu) dan masih berlantai tanah.
S TRIBUN JOGJA/AGUNG ISMIYANTO
BERCENGKERAMA - Bripda Putri Tanti Rahayu (20) bercengkerama bersama
ayahnya, Tobi’i, di rumahnya. Tempat tinggal keluarganya itu berada di Dusun Dilem RT 12 RW 3, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
IANG itu terik matahari sangat menyengat tubuh. Sejumlah polisi bertandang ke sebuah rumah di Dusun Dilem, RT 12, RW 3, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Rumah sangat sederhana itu milik keluarga Bripda Putri, staf bagian perencanaan Polres Magelang. Putri, panggilan akrab Putri Tanti Rahayu , hidup kurang layak jika dibandingkan rekan-rekan seprofesinya. Ayah Putri, Tobi’i (48), bekerja sebagai buruh batu bata dengan penghasilan tak menentu. Ibunya, Mulyanti (45), ke halaman 11
raton Ngayogyakarta, yang tidak sekadar Jawa namun juga bernafaskan Islam. Hal tersebut yang ke halaman 11
Harga Khusus untuk Pelanggan Tribun Jogja BAGI pelanggan Tribun Jogja akan memeperoleh harga khusus saat ingin mengikuti jalan sehat dengan tema Tribun Jogja Melangkah Bersama Paramex yang akan digelar di Balai Kota Jogja, Minggu (24/4) mendatang. Jika pendaftar umum harus bayar Rp 25 ribu, maka pelanggan Tribun cukup bayar Rp Hal 15 ribu. (*)
13