IPM
A
IN PRDON AWINT ESIA AR ME D D
24
HARIAN PAGI
HALAMAN
IA
RABU PON 21 OKTOBER 2015 7 MUHARRAM 1437 NO 1634/TAHUN 5
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 213
PEKAT T - Warga berjalan menembus kabut asap di PEKA kawasan Tugu Soekarno, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (20/10). Kabut asap tebal yang berbahaya bagi kesehatan kembali menyelimuti kawasan Palangkaraya dan menyebabkan jarak pandang kurang dari 30 meter. Asap tersebut juga memaksa anak-anak di Palangkaraya tak bebas bermain dan belajar.
Zulham Zamrun Kaget Jadi yang Terbaik
ANT/ RONNY NT/RONNY NT
Pasien Tak Boleh Repot Mencintai Tak Harus Memiliki Banyak alasan yang mendasari seseorang untuk membeli dan memelihara satwa termasuk satwa liar dilindungi. Satu di antaranya adalah rasa cinta dan sayang. Menurut Angelina Pane, aktivis Jogja Animal Friends (JAF) hal ini perlu diluruskan.
PEREMPUAN yang akrab disapa Ina ini menyebutkan, banyak orang yang salah kaprah saat mengaku menyayangi satwa namun memelihara satwa tersebut. Karena dengan dipelihara justu akan menyiksa satwa tersebut. “Banyak orang salah kaprah, mengaku sayang akhirnya memelihara. Rasa sayang tidak harus Bersambung ke Hal 11
ORI Periksa Kasus Ambulans di Puskesmas Banguntapan II YOGYA, TRIBUN - Protes warga terkait pelayanan Puskesmas Banguntapan II pada Senin (9/10) mendapat perhatian serius dari Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang menurunkan tim investigasi pada Selasa (20/10). Asisten Ombudsman Republik I n d o n e - sia (ORI) Perwakilan DIY, Jaka Susila menjelaskan, pihaknya
TRIBUNJOGJA/BRAMASTO ADHY
TJ P AF 20 15 - Pemain SMAN 1 Babarsari (putih) berebut PAF 201 bola dengan pemain SMK Tamansiswa dalam kualifikasi TJ PAF 2015 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Selasa (20/10).
Bersambung ke Hal 11
Mantan Manajer PSS Peroleh Sanksi Seumur Hidup
PROSEDUR AMBULANS 1 Ombudsman RI menerjunkan tim untuk melakukan investigasi terkait pelayanan di Puskesmas Banguntapan II 2 Sebelumnya, warga memprotes pelayanan di Puskesmas Banguntapan II yang tidak segera merujuk pasien ke rumah sakit dan warga kesulitan memakai ambulans 3 Dalam kurun waktu sepekan, ada tiga pasien yang disebut telantar akibat layanan Ambulans yang lambat. 4 Sultan berharap layanan untuk pasien utamanya gawat darurat tak dibuat rumit 5 Dinkes Bantul menegaskan pemakaian ambulans memang harus didasarkan prosedur.
Pardji Tak Lantas Ciut Nyali
SLEMAN, TRIBUN Mantan Manajer PSS Sleman, Supardjiono mengaku santai menanggapi hukuman yang dijatuhkan kepada dirinya. Akibat sepakbola gajah yang diperagakan PSS Sleman kontra PSIS Semarang 26 Oktober 2014 lalu Supardjiono dilarang beraktifitas dalam kegiatan yang terkait sepakbola di lingkungan PSSI seumur hidup.
Susila. Pihaknya nanti akan melakukan evaluasi secara menyeluruh, tidak hanya pada kasus tidak diberikannya layanan ambulans. Dia optimis, kesimpulan dari hasil penelusuran pihaknya akan keluar pada minggu depan. Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menga Bersambung ke Hal 11
Petugas Sudah Patuhi Prosedur
Penentuan Tiket Play Off BABAK kualifikasi Tribun Jogja Putih Abu Abu Futsal (PAF) 2015 bakal memasuki hari terakhir pada Rabu (21/10) hari ini. Tentu saja, ini akan menjadi pertandingan yang sangat penting bagi beberapa tim guna memastikan tiket lolos babak play off sebelum menjalani fase regional. SMAN 1 Pakem misalnya, yang harus mampu meraih kemenangan saat melawan SMAN 1 Prambanan jika ingin memuluskan jalan lolos ke babak play off. Pasalnya, mereka belum mengoleksi satu poin pun usai di pertandingan perdana saat me-
nanti juga akan meninjau terkait pelanggaran jam operasional Puskesmas tersebut yang seharusnya buka 24 jam, namun kenyataannya tidak demikian. Temuan itu didapatkannya dari sejumlah warga setempat. “Kata warga, seharusnya buka 24 jam, tapi kok nggak ada dokter jaganya. Tapi Puskesmas tersebut berjanji kepada desa untuk memperbaiki pelayanannya,” kata Jaka
Dikonfirmasi pada Selasa (20/10) siang, Pardji sapaan akrab Supardjiono sama sekali tak menunjukkan respon panik apalagi ciut nyali. Dengan suara lantang ia mengaku tak memikirkan soal sanksi tersebut. “Sama sekali saya tidak memikirkan Bersambung ke Hal 11
KEPALA Puskesmas Banguntapan II, Sugondo mengakui memang pelayanan puskesmasnya belum maksimal, namun permasalahan ambulans yang tidak bisa segera dipakai dalam kasus-kasus minggu ini menurutnya lebih karena adanya protap (prosedur tetap) yang harus dilalui untuk penggunaan ambulans. “Penggunaan ambulans harus sesuai protap, menunggu pemeriksaan, obat, infus, dan lainnya, dan harus telepon RS
dulu, kalau seanddinya tidak telepon dulu, di sana bisa ditolak kalau penuh, itu maslah kami kenapa tidak bisa cepat,” tuturnya. Pihaknya memahami tuntutan masyarakat agar pelayanan puskesmas bisa cepat, namun puskesmas juga memiliki masalah seperti kurangya SDM khususnya sopir ambulans
yang hanya satu namun harus bersiap selama 24 jam, juga prosedur yang harus dijalani untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan. “Setelah ini kebijakan kami akan sedikit melonggarkan protap yang ada, akan kita Bersambung ke Hal 11
Gawat Darurat Peroleh Prioritas KELUHAN terkait layanan pemakaian ambulans di Puskesmas ini sebelumnya pernah mencuat di Puskesmas Pathuk. Saat keluhan tersebut muncul, alasannya sama dengan kasus yang ada di Banguntapan, yaitu terkait prosedur. Kasus tersebut tampaknya menjadi pelajaranberharga bagi jajaran Pemkab Gunungkidul terkait layanan kesehatan. Dikonfirmasi
Sebelum Dirujuk menggunakan ambulans, yang harus dilewati adalah: a. menunggu pemeriksaan b. menunggu obat c. menunggu infus
A
Selasa (20/10), Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menegaskan, seluruh Puskemas diwajibkan untuk mengutamakan penanganan pasien darurat dan memberi kemudahan dalam penggunaan mobil ambulans. Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Budi Martono mengatakan, pemerintah memberikan Bersambung ke Hal 11
Sebelum dirujuk, Puskesmas harus menghubungi RS tujuan untuk memastikan ketersediaan tempat.
B
GRAFIS/FAUZIRAKHMAN
Genap Setahun Joko Widodo Menjabat Presiden (3-habis) Marwan Jafar netizen report Pemberantasan Korupsi Masih Dibayangi Parpol Surati KPK Tangkap Semua Desa Tokoh Hanura M ENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar menilai pelaksanaan dana desa di DIY sudah baik. Meski begitu, untuk di Indonesia, DIY
TRIBUN JOGJA/HENDRA KRISDIANTO
Bersambung ke Hal 11
Satu tahun sudah Joko Widodo menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Sejumlah catatan diberikan dari masyarakat, pengamat hingga gubernur. Apa yang mereka katakan terkait kinerja mantan Wali Kota Solo ini?
SATU tahun rupanya terlalu singkat untuk menilai kinerja seorang presiden. Namun beberapa catatan tentui bisa menjadi bahan evaluasi untuk tahun-tahun berikutnya. Semiran yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang becak di Jalan Malioboro, mengaku jika kenaikan harga selama kepemimpinan Jokowi membuat ia sebagai rakyat kecil menjerit. “Saya lihat dari TV, beliau (Jokowi) dekat dengan masyarakat kecil. Tapi saya lebih suka zamannya SBY. Ada Bantuan Langsung Bersambung ke Hal 11
TRIBUNNEWS/HERUDIN
KINERJA - Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan menjelaskan hasil survei mengukur kinerja pemerintah Jokowi Jusuf Kala (JK) di kantor SMRC, Selasa (20/10). Sebanyak 52 persen masyarakat puas dengan kinerja Jokowi.
J AKAR TA , TRIBUN AKART Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap anggota DPR RI dari Fraksi Hanura, Dewi Yasin Limpo (Sulsel). Sumber Tribun di KPK menjelaskan, legislator tersebut ditangkap bersama delapan (8) orang lainnya saat transaksi suap. “Ditangkap di bandara,” ujar sumber KPK kepada Tribun di Jakarta, Selasa (20/10) malam. Namun sumber lain menyebut penangkapan perempuan asal Sulsel itu dilakukan di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mereka ditangkap sekitar Magrib dan dibawa ke gedung KPK pukul 19.00. Turut dicokok seorang pengurus parpol di daerah dan pengusaha. Bersambung ke Hal 11