Tribunjogja 22-03-2016

Page 1

SELASA LEGI 22 MARET 2016 12 JUMADIL AKHIR 1437 NO 1785 /TAHUN 5

RP 2.000

The Best Of Java Newspaper IPMA 2012

LANGGANAN RP 55.000

The Best Of Java Newspaper IPMA 2016 www.tribunjogja.com

Y

I

J O I N T I

likes: tribun jogja

S V L O ARP

G

T

M A Y

E

A

A

G

M

K E R A T O N A T

A

I

A

S

R O E S PER

O P O S A N N

U

O

R I

A

N

N

S Y A U Q I

Jogja Independent (Joint) yang telah dideklarasikan di Kampung Code, Minggu (20/3). Meski gerakan tersebut semakin menguat, namun hal tersebut tak membuat Haryadi Suyuti dan Imam

P O I N

A

Joint Simbol Kritik KEMUNCULAN Jogja Independent (Joint) yang akan mencari calon wali kota dan maju melalui jalur perseorangan menjadi posisi tawar baru bagi partai politik. Selama ini, partai politik selalu menjadi penentu kandidat yang bakal tampil untuk dipilih publik dalam Pilkada. Bila berkaca dari pengalaman, hampir tidak mungkin menjadi pemimpin daerah tanpa keterlibatan dan ‘restu’ dari partai politik. Namun dengan kemunculan

KATA MEREKA

D P

L

I

I H

A M A N T A N T

I

O R

D E

I

O

D

D

A

A

E N D E N

A

O

F A D H L O L A B O E B L

A

A I K O T A

Peluang Hadirkan Kandidat Terbaik

MELIHAT aspek regulasi, keberadaan calon independen diakui dalam Undang-undang Pilkada. Aspek regulasi ini menjadi satu di antara pintu masuk dalam rotasi kekuasaan. Dulu kesempatan itu memang dibuka karena aspirasi publik tidak semuanya tertampung oleh partai, sehingga calon independen dianggap sebagai satu alDr Arie Sudjito ternatif pencalonan kepala daerah. Sosiolog Politik UGM Kalau di Yogya, kemunculan calon independen bukan hal yang baru. Pilkada serentak pada 2015 lalu di Gunungkidul juga ada calon yang maju melalui jalur perseorangan. Meski akhirnya kalah dari  ke halaman 11

Wali Kota Yogyakarta harus tegas, berbudaya itu pasti namun terlalu nurut atau manutan dan mampu beradaptasi dengan warga yang beragam. Walikota tidak harus asli orang Yogyakarta. RIZQI NURROHMAH Mahasiswi.

MENDAPAT tugas sebagai seorang ibu, saat ini tengah dirasakan pemain sinetron, Alyssa Soebandono. Ia menyadari, peran orangtua sangat besar dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak. (*)

Hal

TRIBUNNEWS/J PRIMA

I

NEWS ANALYSIS

 ke halaman 11

Joint menurut saya bagus karena merupakan inovasi pemimpin daerah tidak harus berasal dari parpol. Namun calon-calonnya dirasa perlu diseleksi lagi. Latar belakangnya harus lebih beragam lagi dan mereka yang benar-benar mengenal Yogyakarta. DANANG ANTON PAMUNGKAS Karyawan Swasta

Alyssa Soebandono Fokus Asuh Anak

8

D

I D E A W A L

B U S R O

I N D E P

S D

calon dari Joint ini sebagai pengingat, bahwa ada arena lain, kendaraan lain, yang bisa dipakai ketika muncul ketidakpercayaan pada partai politik. Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Institute For Research and Empowerment (IRE), Sunaji Zamroni mengatakan, posisi calon independen bisa jadi punya potensi kuat untuk berhasil pada Pilwali 2017 men-

D

Z

R

 ke halaman 11

T R I B U N

Terhadap Kinerja Parpol

E N

Priyono tergoda. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta yang dimungkinkan akan kembali maju untuk Pilwali 2017 ini tak akan memanfaatkan jalur

U U N N S Y U K R I A G U S GRAFIS/FAUZIARAKHMAN

S U Y U T I

P R A

 Joint Beri Kesempatan Bagi Kandidat Ideal Maju Pilwali YOGYA, TRIBUN - Fenomena jalur perseorangan untuk bertarung di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Yogyakarta 2017 semakin menguat. Sejumlah tokoh Yogya dan bahkan nasional menggulirkan Gerakan

V

E

P A R P O L A T R

Haryadi - IP Tetap Pilih Jalur Parpol

Y

H

N A G AN

H A R Y A D I

P A R T T E

SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219

@tribunjogja

P

I

R

follow us: @tribunjogja

Setuju saja asal pemimpin Yogyakarta harus bijaksana, tegas, jujur, dan anti korupsi. Diharapkan lebih mengayomi rakyat dan mau blusukan. Intinya mempunyai sifat sederhana sehingga dekat dengan rakyat. JUJU JUNENGSIH Wiraswasta.

Kalau calonnya bagus, kenapa tidak didukung. Saya setuju saja asal demi kebaikan masyarakat menengah kebawah. Pemimpin Yogyakarta harus lebih memperhatikan masyarakat kecil. NURCHOLIS Pekerja Parkir

Kisah Anak SD yang Cekatan Membantu di Bengkel Orangtuanya

Fajar Bercita-cita Jadi Mekanik Andal Tangannya tampak cekatan membongkar roda sepeda motor yang antre di bengkel milik orangtuanya. Meski terbilang masih anak-anak, satu per satu, sepeda motor yang mengalami ban bocor ia selesaikan dengan memuaskan.

A

NAK itu adalah Muhammad Fajar Nugroho (11). Ia masih duduk di Sekolah Dasar (SD), tepatnya di SD Muhammadiyah Bodon Karangturi, Bantul. “Saya sudah bisa masang jeruji ban

sepeda motor, nambal ban, masang ban, buka cakram dan banyak hal lainnya,” ungkap Fajar, Senin (21/3). Fajar mengaku bahwa ia memang rutin membantu  ke halaman 11

Hal

Red Bull Minta Maaf ke Borobudur

11 TERAMPIL -

TRIBUN JOGJA / USMAN HADI

Fajar (11) saat membongkar ban sepeda motor, di Bengkel Fajar, yang terletak di Desa Jogoragan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Senin (21/3)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.