Tribunjogja 23-09-2014

Page 1

24

HARIAN PAGI

HALAMAN

SELASA KLIWON 23 SEPTEMBER 2014 28 DZULQA’DAH 1435 NO 1245/TAHUN 4

RP 2.000

SPIRIT BARU DIY-JATENG

LANGGANAN RP 55.000 SMS 0274-7122000, 0274-557687 EXT 219

Opini Pilkada Langsung Masih Sesuai Sila ke-4

Saya Hanya Boleh Pakai Dua Ini

POLEMIK RUU Pilkada tampaknya belum akan setidaknya ada dua opsi yang sedang dibahas. menemui titik terang, bisa diibaratkan seperti Pertama, pelaksanaan Pemilu dilakukan secara bola salju yang terus menggelinding dan semakin langsung baik untuk pemilihan Presiden, DPR/ membesar. Akhir dari drama ini akan DPRD, maupun Kepala Daerah. Kedua, ditentukan pada 25 September nanti. pelaksanaan Pemilu dilakukan secara Mencuatnya isu ini, menurut beberapa langsung untuk memilih Presiden, DPR/ pengamat politik maupun akademisi, DPRD, dan tidak langsung (diwakilkan) sebagai manuver politik Koalisi Merah untuk memilih Kepada Daerah. Kembali ke Sila 4 Putih (KMP) atas kekalahan mereka pada sengketa hasil Pemilihan PreSatu alasan yang dikemukakan siden (Pilpres) 2014. fraksi-fraksi par tai politik yang Bisa jadi, secara hukum mereka mendukung pelaksanaan Pemilu tidak menerima hasil putusan Mahkamah langsung (diwakilkan oleh DPR), bangsa Konstitusi yang dibacakan pada 21 ini perlu kembali pada sila ke-4 Agung SS Agustus, akan tetapi tak menutup Widodo MA Pancasila, dimana secara redaksional kemungkinan dengan kuatnya barisan tertulis ‘kerakyatan yang dipimpin oleh Peneliti Pusat Studi KMP di parlemen (legislatif) menjadi hikmat kebijaksanaan dalam peluang melakukan manuver politik. Pancasila UGM dan permusyawaratan perwakilan’. Direktur Lisan Saat ini pembahasan atas pelakIndonesia ■ Bersambung ke Hal 11 sanaan RUU Pilkada sedang berjalan,

Gubernur yang juga ber tahta sebagai Raja Keraton Kasultanan Yogyakar ta, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mengoleksi batu mulia dan batu akik. Bedanya, tak ada satupun yang ia dapatkan melalui jual beli.

“AKU ratau tuku, tapi oleh akik (Saya nggak pernah beli tapi dapat akik),” kata Sri Sultan dijumpai di Kepatihan, Senin (22/9). Dalam kesehariannya, Sri Sultan biasa mengenakan dua cincin bertahtakan batu mulia. Satu cincin ber warna kehitaman dikenakan di jari manis kirinya. Diduga batu kecubung wulung. Satu cincin lainnya, berlingkar emas dengan batu ber warna kemerahan dikenakannya di jari manis tangan kanannya. Jenisnya diduga

FOTO: TEPAS/GRAFIS/SULUH PRASETYA

batu bacan atau kecubung merah. Namun, Sri Sultan enggan bercerita banyak soal cincin batu mulianya. Ia mengaku hanya memiliki empat cincin, satu di antaranya merupakan warisan leluhurnya, atau Sultan sebelumnya. “Tapi, yang boleh saya pakai ya cuma ini,” ungkapnya sembari memamerkan kedua cincin yang dikenakan di jari tangan kiri dan kanan. Sri Sultan lebih banyak bercanda karena mendadak ditodong pertanyaan di luar urusan kedinasan. Bagi Sri Sultan, penggunaan cincin batu mulia merupakan tradisi masyarakat Yogyakarta sejak zaman dulu. Jadi, ketika penggunaan batu mulia jadi trend, itu justru turut melestarikan budaya Yogya. “Itu kan budaya kita dari dulu,” ujarnya. Ajudan Sultan, Aceng Supriyadi juga termasuk penggemar batu mulia. Ia mulai ■ Bersambung ke Hal 11

Sultan Siap Turun Tangan

● Polisi Ngotot Jerat Ketua Pokdarwis Terbaik ● Pemkab Harus Ikut Tanggungjawab YOGYA, TRIBUN - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X siap turun tangan membantu penyelesaian konflik perebutan akses dan hak pengelolaan objek wisata Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Kecamatan karangmojo, Gunungkidul. Syaratnya, harus ada permintaan dari Bupati Gunungkidul untuk itu. “Ya, kalau Bupati minta tolong dibantu, ya kami (Pemda DIY) baru bisa ikut campur. Kalau tidak, nanti bisa di-

anggap intervensi,” kata Sri Sultan di Kepatihan, Senin (22/9). Sejauh ini, Gubernur masih menyerahkan penanganan kasusnya kepada Pemkab. Untuk penyelesaiannya, Pemkab harus menegaskan dulu batasan kepemilikan lahannya. Apakah ketika warga membeli tanah di atas, maka seluruh sumber daya alam di bawahnya praktis menjadi haknya penuh. ■ Bersambung ke Hal 11

TRIBUN JOGJA/HARI SUSMAYANTI

AKSI DEMO - Warga sekitar objek wisata Gua Pindul menggelar unjuk rasa ke Mapolres Gunungkidul, Senin (22/9). Mereka mempertanyakan penetapan Bagya sebagai tersangka.

Saya Meminta Perlindungan Pemkab ST ATUS tersangka yang diSTA sandang Ketua Kelompok Sadar Wisata Dewa Bejo, Bagya, tidak hanya berdampak terhadap warga yang menggantungkan hidup dari obyek wisata Gua Pindul. Orangtua dan anaknya terpukul. “Dari awal saya sudah siap dengan semua risikonya. Namun yang paling berat itu orangtua saya, sekarang men-

jadi ter tekan,” kata Bagya seusai ber temu Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, Senin (22/9). Menurutnya, setelah mengetahui dirinya ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian, orangtuanya yang sudah lanjut usia terus memikirkan dirinya, begitu juga anaknya yang saat ini masih sekolah punya beban

Marcella Zalianty

psikologi berat. “Saya sudah diperiksa sebanyak enam belas kali sejak 2011. Kalau saya dijadikan tersangka, saya siap. Tapi keluarga saya menjadi tertekan,” kata Bagya tegar. Namun ia juga bingung mengapa diriya ditetapkan menjadi tersangka. ■ Bersambung ke Hal 11

Sungai & Gua Diatur Negara

GYA

Dr Jur Any Andjarwati SH MJur Pakar Hukum Agraria UGM

DALAM hukum agraria, bumi, laut, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya bisa dikategorikan menjadi ranah publik dan ranah privat. Ranah privat murni juga tidak bisa diterapkan lantaran ada fungsi sosial di mana masyarakat juga membutuhkan sumber daya tersebut. Karenanya untuk hal-hal tersebut, diperlukan peran pemerintah yang berhak menggunakan kekayaan alam untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks Gua

Bima Sakti, Little Krisna Tom & Jerry Berbahaya

JAKARTA, TRIBUN - Komisi Penyiaran Indonesia menilai film kartun Bima Sakti (ANTV), Little Krisna (ANTV), serta Tom & Jerry (ANTV, RCTI, dan Global TV) sebagai tayangan yang memiliki muatan-muatan kekerasan dan berbahaya. Sebaliknya, KPI juga memberikan pujian terhadap beberapa program televisi untuk anak. Dalam siaran pers, Senin (22/9), KPI menilai ada sejumlah adegan pada program anak-anak yang dapat berdampak buruk bagi perkembangan fisik dan mental anak. Muatan itu meliputi kekerasan fisik, kekerasan terhadap hewan, penggunaan senjata tajam dan benda keras untuk menyakiti dan melukai, kata-kata kasar, hingga perilaku yang tidak pantas. KPI juga menyoroti adanya unsur-unsur mistis, muatan porno, dan sifat-sifat negatif, seperti emosi kemarahan, serakah, pelit, rakus, dendam, iri, malas, dan jahil. Berdasarkan kajian yang dilakukan KPI bersama sejumlah pakar terhadap sejumlah tayangan anak dan kartun, KPI menemukan muatan-muatan kekerasan dan berbahaya dalam tayangan tersebut. KPI menyoroti program kartun dengan kekerasan yang eksplisit dan masif ditayangkan setiap hari dengan frekuensi dua kali sehari. Adapun dua tayangan anak dan kartun yang masuk dalam kategori hati-hati adalah Crayon

■ Bersambung ke Hal 11

Jemaah Haji Asal Sleman Meninggal Terlindas Bus

Menjadi Keluarga Sangat Berat Melepas Keberangkatannya Produser

K

ATA ‘mantan’ tidak selalu berkonotasi negatif. Begitupula bagi ar tis Marcella Zalianty. Buatnya, mantan itu menyisakan pengalaman dan kesan nan indah. “Mantan pasti memiliki konteks masa lalu, ada sebuah pengalaman indah dan berkesan di sana,” ujarnya saat mempromosikan Film Mantan Terindah di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), ■

Bersambung ke Hal 11

Keinginan menunaikan ibadah haji sudah disampaikan Mudjijem sejak lama. Sedikit demi sedikit ia mengumpulkan uang dari hasil jerih payahnya sebagai buruh tani. Hingga suatu ketika, perempuan sepuh itu sempat mengatakan ingin dimakamkan di Mekah.

SUASANA sepi dan lengang begitu terasa saat wartawan Tribun Jogja mendatangi rumah duka almarhumah Mudjijem Amat Sadjilah (73) di Dusun Sorasan, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Senin (22/9) siang. Hanya terlihat beberapa orang anggota keluarga di rumah sederhana itu. Mudjijem merupakan jemaah

haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 24 Embarkasi Solo. Perempuan sepuh itu meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Mekah. Nasrudin, putra bungsu almarhumah, mengatakan, TRIBUN JOGJA/ANGGA PURNAMA ibundanya pernah meMUDJIJEM Nasrudin (berpeci) menunjukkan FOTO nyampaikan keinginannya foto ibunya, Mudjijem Amat Sadjilah, di rumah duka, pergi haji ke Tanah Suci, dan Dusun Sorasan, Bimomartani, Ngemplak, Senin (22/ dimakamkan di Mekah. De■ Bersambung ke Hal 11

9). Mudjijem meninggal setelah mengalami kecelakaan di Mekah.

■ Bersambung ke Hal 11

Citizen Journalism Tri Agus Susanto Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD”

Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, per usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com

Sikam APMD Penuh Tawa SEORANG mahasiswa baru asal Papua diminta maju ke depan oleh panitia seniornya karena dianggap melanggar aturan. “Apa hukumannya?” tanya senior lainnya kepada seluruh peser ta Sikam (Sosialisasi Intern Kampus). “Joget dangdut oplosan!” teriak sebagian mahasiswa baru dan panitia. “Ah tidak. Sa mo kasih mop saja, boleh ka?” ujar mahasiswa yang dihukum dengan logat khasnya. Lalu, meluncurlah dengan lancar mop atau lelucon khas Papua, dari mulut mahasiswa. Geerr! ■ Bersambung ke Hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.