Densus Sergap Jaringan Dulmatin LAMONGAN, TRIBUN - Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri menciduk Toni Saronggalo, orang yang diduga kuat anggota jejaring almarhum Abdul Matin alias Dulmatin. Toni diringkus di Desa Kentong, Kecamatan Glagah, Lamongan, Bersambung ke Hal 11 GRAFIS: FAUZIA RAKHMAN
Jokowi Bebaskan Eva
Grasi Pertamanya untuk Pembela Lingkungan
Story Highlight
JAKARTA, TRIBUN - Bertepatan peringatan Hari Ibu 2014, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan pemberian grasi kepada aktivis lingkungan dan agraria asal Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Eva Susanti Hanafi Bande. Pengumuman dan pemberian grasi secara simbolis disampaikan Jokowi di GOR Ciracas, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Senin (22/12). Ini merupakan grasi pertama Jokowi dalam wewenangnya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia. “Saya tahu, yang diperjuangkan oleh Ibu Eva Bande adalah hak rakyat yang berkaitan dengan tanah, dengan lahan. Saya kira hal-hal seperti inilah yang terus harus kita perjuangkan,” kata Presiden. Grasi adalah salah satu dari lima hak yang dimiliki Kepala Negara Republik Indonesia di bidang yudikatif. Grasi adalah
Pada 26 Mei 2011, Eva Bande memimpin aksi protes massa ke areal PT Kurnia Luwuk Sejati di Banggai, Sulteng Aksi massa berakhir anarkis setelah massa mengamuk dan membakar aset-aset perusahaan sawit milik Murad Husein Eva Bande dipidanakan dengan tuduhan menghasut. Ia divonis 4,5 tahun penjara oleh hakim PN Luwuk Eva mengajukan kasasi, namun pada 2 April 2013, hakim kasasi MA menguatkan putusan PN Luwuk, dan ia dihukum 4 tahun penjara Pada 15 Desember 2014, Presiden Joko Widodo mengabulkan permohonan grasi yang diajukan Eva Bande
Bersambung ke Hal 11
Aktivis Militan Sejak Mahasiswi ANT
Jangan sampai, ada lagi aktivisaktivis perempuan yang perjuangkan hak-hak rakyat, justru malah akhirnya masuk tahanan. Jangan ada lagi hal seper ti seperti itu! JOKO WIDODO Presiden RI
SIAPA sebenarnya Eva Bande? Perempuan bernama lengkap Eva Susanti Hanafi Bande ternyata adalah momok bagi korporasi perkebunan dan perusahaan pengelolaan hutan di Sulawesi Tengah. Eva lahir di Luwuk, 36 tahun silam. Dia menamatkan SMA di kota kelahirannya itu, kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako di Palu, Sulawesi Tengah. Eva lulus sebagai sarjana pada 1998. Semasa di bangku kuliah, Eva sudah akrab dengan dunia aktivis karena sering terlibat dalam gerakan mahasiswa. Latar belakang ini lah yang membuat Eva langsung bergerak ketika mendengar penderitaan para petani di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Toili Barat, Banggai. Para petani diperlakukan semena-mena oleh PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS), milik pengusaha besar Murad Husein. Dia pun meng-
advokasi petani untuk memprotes tindakan perusahaan perkebunan kelapa sawit itu. Kasus ini membesar karena diduga kuat PT KLS melakukan pelanggaran hak penguasaan lahan, selain telah menyalahgunakan dana proyek hutan tanaman industri. Perusahaan itu menggunakan aparat negara bersenjata untuk menakutnakuti masyarakat. Manajer Advokasi Walhi Sulteng, Aries Bira, menambahkan, dalam catatan Walhi Sulteng, kurun waktu lima tahun terakhir, di Banggai setidaknya ada 32 petani yang berhadapan dengan perkebunan sawit menjadi korban kriminalisasi dari perusahaan maupun aparat negara. Kriminalisasi Eva Bande menguatkan beberapa indikator penegakan hukum di Indonesia, khusus Bersambung ke Hal 11
Peppy Sedih Gua Seluman Makin Telantar
TRIBUN JOGJA/M NUR HUDA
SALURAN LIMBAH - Pintu belakang Gua Seluman di Wonocatur terlihat jadi saluran buang air limbah.
Karina Salim
Ngobrolin
Pacar B
AGI aktris Karina Salim, sosok ibu bukan hanya sekadar orangtua. Tapi juga bisa menjadi teman cerita ketika dirinya sedang dirundung masalah, baik pekerjaan hingga percintaan. Bersambung Hal 11
NET
NETIZEN REPORT
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta mencatat ada sebanyak 75 situs purbakala yang sangat bernilai di wilayah DIY. Namun dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya kondisinya tidak terawat, rusak, bahkan hampir musnah.
KEPALA Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti mengatakan, pihaknya sejauh ini ada keterbatasan dana dalam melakukan pelestarian. Upaya yang bisa dilakukan secara preventif adalah dengan menerjunkan juru pelihara di setiap lokasi minimal dua orang. “Juru pelihara hanya membersihkan. Sebetulnya bisa juga mengamankan, tapi ya bagaimana, karena berbenturan langsung dengan masyarakat. Sebetulnya kalau ada dana itu bisa
dilakukan untuk rehabilitasi, tapi yang mendesak kan banyak,” katanya. BPCB Yogyakarta, pada 2015 masih fokus melakukan pemugaran di sejumlah titik strategis. Di antaranya Candi Ratu Boko, halaman Candi Prambanan (halaman yang tergenang air, Candi Siwa, Candi Perwara), memugar Tamansari, dan kawasan Kotagede di Benteng Cepuri. Menurutnya, dalam pelestarian sebuah situs purbakala, tidak bisa jika hanya mengan Bersambung ke Hal 11
ICJ/YUSUF LEE
TERBAKAR - Pasar Induk Wonosobo terbakar, Senin (22/12), dini hari. Ratusan kios pedagang ludes. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Api Lalap Kios-kios di Pasar Wonosobo RA TUSAN dasaran di los dan RATUSAN ratusan kios di lantai I, II, dan III, Pasar Induk Wonosobo, dilalap si jago merah, Senin (22/12), dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sementara, ribuan pedagang tak bisa kembali berjualan. Informasi kebakaran ini menyebar luas di media sosial, di antaranya dikabarkan oleh netizen, Yusuf Lee, anggota grup Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ). Informasi yang dihimpun wartawan Tribun Jogja, kebakaran hebat
Pedagang Pasar Talok Rayakan Hari Ibu
Saya Merasa Cantik Kalau Pakai Kebaya Ibu-ibu pedagang itu tampak anggun mengenakan kebaya dipadu kain jarit. Penampilan mereka membawa nuansa Pasar Talok, Timoho, Kota Yogyakarta, berbeda dibanding hari-hari biasanya. Kala itu, mereka sedang merayakan Hari Ibu yang jatuh pada Senin (22/12). PERINGATAN Hari Ibu ini juga diwarnai kegiatan pesta seni campursari di pintu masuk Pasar Talok. Sehingga, suasana pagi itu betulbetul semarak menghibur konsumen yang sedang berbelanja. Seorang pedagang, Indrawati (35), pagi itu mengenakan kebaya hijau pupus nan lembut. Biasanya, ia hanya mengenakan kaus tanpa Bersambung ke Hal 11
ini terjadi pada Selasa sekitar pukul 02.00. Api diperkirakan berasal dari arah lantai dasar di bagian barat laut. Api dengan cepat merambat ke los lain di pasar berlantai tiga yang cukup megah itu. Dalam waktu sekitar empat jam, seluruh los di lantai dasar, I dan II sebelah barat pasar induk habis dilalap api. Adapun lantai dasar dan I yang menjadi sumber api, merupakan bangunan yang paling ramai dan terpadat. Bersambung ke Hal 11
Citizen Journalism
Erwan
Widyarto
Pembina Bank Sampah Griya Sapu Lidi, Sidoarum
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, perusahaan Anda, dan jadilah Citizen Reagi TTribun ribun Jogja. porter melalui Citizen Journalism Harian P Pagi Sertakan foto kegiatan dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribunjogja@gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com.
Terus Berkomitmen Mengolah Sampah TRIBUN JOGJA/THERESIA ANDAYANI
MENY AMBUT HARI IBU - Menyambut Hari Ibu, pedagang di Pasar Talok MENYAMBUT Kota Yogyakarta memakai kebaya, Senin (22/12). Pedagang juga menggelar kegiatan menyanyi campursari, lomba joget, dan mewiru kain.
PARA aktivis Bank Sampah se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkomitmen terus menjalankan dan mengembangkan bank sampah sebagai bentuk kecintaannya pada Daerah Istimewa Yogyakarta. Komitmen tersebut terungkap dalam silaturahmi akhir tahun Anggota Paguyuban ‘’DIY Green and Clean” (DIYGC) yang digelar di Bank Sampah Griya Sapu Lidi, Perum Gumuk Indah RT 26, Sidoarum, Bersambung ke Hal 11