Tribunjogja 25-05-2018

Page 1

JUMAT KLIWON

Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999

Halaman

25 MEI 2018 9 RAMADAN 1439 NO 2572/TAHUN 7

Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333

RP 2.000

LANGGANAN RP 55.000

Sultan: Tetap Tenang tapi Waspada  Merapi Dua Kali Erupsi Kemarin YOGYA, TRIBUN - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengunjungi BPPTKG Yogyakarta, Kamis (24/5). Kunjungan ini berkaitan dengan memantau aktivitas Gunung Merapi yang menggeliat beberapa hari terakhir.

Sebelum menemui awak media, Sultan masuk ke ruang CCTV BPPTKG Yogyakarta dan menerima penjelasan dari Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida. Sekitar 20 menit menerima  ke halaman 11 RUMAH SAKIT “JIH”

SAKSIKAN LIVE STREAMING @tribunjogjafanspage

ON FACEBOOK BARENG RUMAH SAKIT “JIH”

Tema: MANFAAT AKUPUNTUR BAGI METABOLISME TUBUH dr. Harizah Umri, Sp.Ak

5/25/2018 | Pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit “ JIH ”

TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI

MENGUNGSI - Menggunakan mobil pikap, warga mengungsi di pos pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (24/5). Bawah: Petugas

memeriksa pengungsi yang baru tiba di Pos Pengungsian Balai Desa Glagaharjo.

Pilih Tidur di Balai Desa

Mutiara Ramadan

Ramadan dan Kerukunan Umat TEMA soal kerukunan mungkin sudah banyak diulas di berbagai media, mengingat negeri kita adalah negeri yang majemuk. Perbedaan-perbedaan tidak seharusnya menjadi pemicu konflik, karena di situlah Allah SWT memberi anugerah kepada bangsa ini agar satu sama lain saling mengenal. Dalam QS: Al-Hujurat: 13, yang artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki KH. Dr. Cholil dan seorang perempuan dan menjadikan Nafis kamu berbangsa-bangsa dan bersukuKetua Komisi Dakwah MUI suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa keragaman sesungguhnya menjadi kekuatan.

MALAM hari adalah waktu yang dikhawatirkan warga lereng Merapi. Mereka banyak yang memilih untuk turun dari rumah dan tidur di balai desa. Tak sedikit yang harus bolak-balik dari balai desa ke rumah mereka karena harus mengurusi ternak. Seperti yang dilakukan Jumiyem (45) warga Kalitengah Lor, yang masih ha-

rus mengurusi sapi-sapinya. “Yang ditakuti saat malam, terdengar suara gluduk-gluduk. Akhirnya ke balai desa. Tapi saya juga menyempatkan untuk pulang ke rumah untuk memberikan makan ternak saat siang,” jelasnya. Berbeda dengan Wiji (67), dia sudah tinggal di Balai Desa Gla-

gaharjo selama tiga hari tanpa pulang. Pekerjaan rumah dilakukan oleh anak-anaknya. Di usianya yang sudah senja, ia memilih untuk tetap tinggal di balai desa ketimbang harus bolakbalik ke rumah selama kondisi Merapi masih belum pasti.  ke halaman 11

Kemunculan Kera Tak Selalu Pertanda KERA ekor panjang diketahui mulai menampakkan diri di Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Kaliurang, Kamis (24/5). Informasi ini tersebar melalui media sosial. Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGM, Akhmadi menyatakan, munculnya kera ekor panjang ini belum tentu berasal dari lereng Merapi. “Kera jenis ini memang habitatnya di sekitar jurang dan sungai. Kebetul-

an di belakang kantor kita ada sungai,” jelas Akhmadi saat ditemui di BTNGM, kemarin sore. Menurut dia, kemunculan primata dengan nama latin Macaca fascicularis ini bisa jadi karena mereka mencari makan ke arah permukiman warga. Perilaku ini terbentuk lantaran mereka terbiasa diberi makan oleh wisatawan yang berkunjung ke kawasan Kaliurang. “Kebetulan saat ini Kaliurang sedang sepi wisatawan.  ke halaman 11

 ke halaman 11

Pahlawan Terlupakan Hal

20

JELANG laga final Liga Champions Eropa, nama-nama tenar seperti Cristiano Ronaldo dan Mohamed Salah kerap diperbincangkan Namun, sejatinya banyak pemain kunci lain yang seakan terlupakan, padahal punya peran menentukan. (*)

Merapi Terus

Menggeliat

T Terpantau mengalami dua kali erupsi freatik pada dini hari dan siang.

Pertama terjadi pukul 02.56, beramplitudo 60 mm, durasi 3,5 menit dengan tinggi kolom 6.000 meter ke barat.

Radius tiga kilometer dari puncak Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk.

Dinas Sosial Sleman mencatat ada 52 pengungsi dari Srunen, Kalitengah Lor, dan Kalitengah Kidul.

GRAFIS/FAUZIRAKHMAN

Dea Dalila

Singgah di Masjid Al Huda dalam Program Masjid Bersejarah (9)

Menata Emosi Langgar Itu Peninggalan Ki Ageng Giring

BERBEDA dari bulan Ramadan sebelumnya, kali ini penyanyi Dea Dalila berusaha lebih menata emosi dan perasaannya. Menurut Dea, bulan suci adalah waktu untuk dirinya memperbaiki diri.

 ke halaman 11

INSTAGRAM DEA DALILA

Usia Masjid Al Huda sudah sangat tua. Diyakini, Ki Ageng Giring membangun masjid di Desa Sodo, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul ini pada 1575.

S

arto, seorang Takmir Masjid Al Huda mengisahkan, Ki Ageng Giring yang membangun masjid ini merupakan murid Sunan Kalijaga. Sarto menjelaskan, Ki Ageng Giring diutus oleh Sunan Kalijaga untuk me-

nyebarkan ajaran Islam di selatan Jawa, sekaligus untuk menunggu wahyu keraton. Dalam menunggu wahyu keraton, Ki Ageng Giring mendapat perintah untuk menanam sabut kelapa, dan

Video Masjid Peninggalan Ki Ageng Giring

 ke halaman 11

BERSEJARAH

TRIBUN JOGJA/WISANG SETO

- Masjid Al Huda tampak dari depan. Konon, masjid bersejarah ini dibangun Ki Ageng Giring pada tahun 1575.

Terdiri dari 38 lanT sia, 8 dewasa, 4 anak-anak serta 2 balita.

26 siswa SMP Muhammadiyah 2 Sawangan asal Magelang dan Boyolali menginap di sekolah.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.