IPM
A
IN PRDON AWINT ESIA AR ME D D
24
IA
HARIAN PAGI
HALAMAN
SELASA KLIWON 26 MEI 2015 8 SYA’BAN 1436 NO 1490/TAHUN 4
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 2000, 0274-557687 EXT 213
Sejam Dimasak Tidak Matang
● Pemilik Kantin Laporkan Beras Mencurigakan ● Pedagang Mengaku Jual Beras Jatah Raskin SLEMAN, TRIBUN - Rahayu (36), seorang pedagang kantin di SMP N 3 Sleman laporkan temuan dugaan beras plastik. Rahayu merasa curiga setelah beras yang ia tanak terlihat lebih kenyal dan tidak tanak secara sempurna. Padahal ia menanak
nasi itu hampir satu jam. Kepada wartawan, Rahayu mengungkapkan kecurigaannya, seusai menanak nasi sebanyak enam kilogram, ia mendapati nasi yang ia tanak tidak pulen seperti biasanya, melainkan tetap berbentuk seperti beras
dengan tekstur yang kenyal. “Nasinya tidak tanak, kenyal dan membal,” jelasnya. Untuk menguatkan kecurigaannya, ia lantas mencoba memakan nasi yang tidak sempurna itu sebanyak dua sendok makan. Rahayu
mengaku walaupun hanya dua sendok, perutnya terasa penuh. Karena merasa bahwa beras yang ia beli, merupakan beras plastik, ia lantas mengembalikan sisa beras ke
OPINI
Ijazah Palsu, Cermin Pelacuran Intelektual Mardiyanto Managing Coordinator Mishbah Cultural Studies Center
ASLI apa palsu? Ini bukan acara di sebuah stasiun televisi swasta yang sedang naik daun saat ini, tapi kenyataan yang menghebohkan masyarakat pekan ini. Hampir semua lini massa dan media cetak sedang gencar memberitakan tentang keberadaan beras sintesis.
Beras yang kabarnya “made in” Tiongkok ini menurut Kepala Bagian Perngujian Laboratorium PT Sucofindo dipastikan positif berbahan baku plastik dengan kandungan senyawa polyvinyl chloride (Tribun, ■ Bersambung ke Hal 11
TribunOpini menerima kiriman artikel opini tentang beragam isu populer lokal, regional, maupun nasional. TribunOpini tayang setiap Selasa, Rabu, dan Jumat. Panjang artikel 3.000 karakter atau sekitar 525 kata. Kirim naskah via email : tribunopini@gmail.com tribunopini@gmail.com, sertakan foto dan identitas diri Anda.
■ Bersambung ke Hal 11
Isu Beras Untungkan Petani DAMP AK pemberitaan adanya beras yang dicampur bahan sintetis justru memberi keuntungan DAMPAK kepada petani di Gunungkidul. Sejak berita beras plastik banyak muncul di media massa, permintaan beras kepada petani meningkat. Salah seorang warga Playen, Tumiran mengaku dalam beberapa hari terakhir banyak tetangganya yang membeli beras hasil panenannya sendiri. Warga memilih untuk membeli beras lansung kepadanya karena keasliannya terjamin. “Beras C4 saja jual Rp 8.500 perkilogram, untuk Sidenuk saya jual Rp 9000 perkilonya. Ada juga yang harganya Rp 7.750 perkilo,” ungkapnya. Tidak bisa dipungkiri, isu beras sintetis atau bercampur bahan plastik telah membuat masyarakat resah.
Laptop Melayang saat Ditinggal Makan KASUS pencurian di kamar kos dengan modus congkel jendela terjadi di Mancasan Lor Condongcatur Depok Sleman Minggu (24/5) malam. Akibat kejadian ini, mahasiswa STMIK Amikom Yogyakarta, Deni Setiawan harus mengalami kerugian jutaan rupiah, akibat laptop beserta charger dan tasnya raib tak berbekas. Kejadian ini awalnya sempat diinfokan oleh akun Putut Wijanarko di Grup Facebook Konunitas Info Cegatan Jogja (ICJ). Ketika berbincang dengan Tribun Senin (25/5), Putut Wijanarko (19) yang merupakan tetangga kos korban menceritakan, kejadian
■ Bersambung ke Hal 11
■ Bersambung ke Hal 11
TIDAK TANAK 1
1. Rahayu, pedagang di kantin SMPN 3 Sleman menemukan beras mencurigakan saat akan memasak untuk konsumsi rapat sekolah
ICJ/PUTUT WIJANARKO
BEKAS CONGKELAN - Kondisi jendela kamar Deni yang terdapat dua bekas congkelan.
Saat dimasak selama satu jam, beras sebanyak 6 kilogram tersebut tidak tanak secara sempurna dan bahkan tetap berbentuk beras
Setelah dicoba dimakan dua sendok, ia merasakan sakit perut, iapun mengembalikan 9 kilogram beras ke pedagang.
2
GRAFIS/SULUH PRASETYA
3
Beras sebanyak 15 kilogram tersebut dibeli dari seorang pedagang di Pasar Denggung dengan harga Rp7 ribu per kilo
4
Polisi yang melakukan pemeriksaan mendapat penjelasan bahwa pedagang memperoleh beras tersebut dari jatah Raskin.
5
RASKIN - Inilah kondisi beras mencurigakan yang ditemukan oleh pedagang kantin di SMPN 3 Sleman. Foto diambil dari beras yang sudah pernah dimasak selama satu jam namun kondisinya tetap layaknya beras.
Keberadaan gumuk pasir Parangtritis terancam oleh okupansi pertanian, permukiman, penghijauan cemara udang, dan tambak udang. Kemunculan tambak udang terjadi beberapa tahun terakhir, dan meski mengancam zona geo heritage, kini zona tambak udang bakal dilegalkan.
DIY Bakal Legalkan Zona Tambak Udang DINAS Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY telah memberikan pemaparan ke Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengenai rencana penataan tambak udang di kawasan pesisir selatan Kabupaten Bantul.
Kepala DKP DIY, Andung Prihadi Santoso, Senin (25/5) menjelaskan, dari hasil pemaparan DKP DIY dan Bupati Bantul pada Gubernur, Kamis (21/5) lalu, Sultan meminta agar tambak udang ditata dalam satu ■ Bersambung ke Hal 11
TRIBUN JOGJA/SANTO ARI
Citizen Journalism SITI MAR YATI SPd MARY Waka Humas SMA Gama Yogyakar ta
Mengulik Manisnya Madu Bisnis Sarjana Palsu
Gelar Rektor Lembaga Kursus Ini Sederet
Jelajah Medan ala SMA Gama
Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi Prof Dr M Nasir membeber maraknya institusi pendidikan tinggi abal-abal yang membisniskan gelar dan ijazah palsu. Ada yang mencatut nama universitas legendaris di AS, dan ada pula yang melayani kuliah alakadarnya, tapi mahasiswa dijamin bergelar sarjana.
PADA Minggu (17/5), Gugus depan Gerakan Pramuka SMA GAMA mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah. Kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan dalam kurikulum Gerakan Pramuka untuk peserta didik mempraktikkan semua ketrampilan yang telah didapati selama latihan rutin Ambalan. Jelajah medan salah satu kegiatan Pramuka Penegak untuk mengasah ketrampilan navigasi dan memimpin kelompoknya menuju titik yang telah disiapkan oleh sangga kerja, selaku panitia pelaksana kegiatan. Kegiatan ini diikuti lima sangga yang beranggotakan 6-
NASIR membeber di Bekasi, sebuah institusi pendidikan tinggi memberi syarat seorang mahasiswa cukup kuliah 16 SKS, selanjutnya bergelar sarjana. Tentu tidak gratisan. Gelar sarjana dengan jumlah kredit minimal 144 SKS itu dibanderol sejumlah uang. “Saya itu kan lihat di dokumen saya, melalui pangkalan data pendidikan tinggi, ditemukan ada lulusan yang sudah lulus sebagai seorang sarjana hanya kuliah 16 SKS, ada juga yang 30 SKS, itu kan
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan per ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com
■ Bersambung ke Hal 11
TRIBUN JOGJA/ISTIMEWA
SIDAK - Menristekdikti, M Nasir saat melakukan sidak di kampus Univercity of Berklay di Jalan Proklamasi Jakarta Pusat, Kamis (21/5)
Raisa
Tegang Ditonton KD
R
AISA sukses menggelar konser
solo perdananya. Lebih dari 5.000 penonton hadir di konser tersebut, termasuk dua diva Indonesia, Krisdayanti dan Titi DJ. Konser bertajuk
■ Bersambung ■ Bersambung ke Hal 11 ke Hal 11
TRIBUNNEWS/JEPRIMA