24
HARIAN PAGI
HALAMAN
SELAS A P AHING SELASA PAHING 26 AGUSTUS 2014 29 SYAWAL 1435 NO 1217/TAHUN 4
RP 2.000 SPIRIT BAR U DIY -J ATENG BARU DIY-J -JA
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0274-7122000, 0274-557687 EXT 219
Opini ISIS dan Mendesaknya Revolusi Mental Hendra Kurniawan MPd Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP USD Yogyakarta PROPAGANDA Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS), yang sekarang menjadi Islamic State (IS), masih hangat dibicarakan. Munculnya video orang Indonesia berjudul “Join the Ranks”, yang berisi ajakan untuk bergabung ke dalam kelompok militan tersebut, telah memicu berbagai reaksi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam mengeluarkan pernyataan menolak ISIS. Ditegaskan ISIS merupakan
gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam namun tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil alamin. ISIS menghalalkan cara kekerasan, membunuh orang-orang yang tidak berdosa, menghancurkan tempat-tempat suci umat Islam, dan merongrong negara. MUI meminta agar umat Islam di Indonesia tidak terhasut oleh provokasi dan agitasi yang dilakukan oleh ISIS. Pemerintah melalui Menkopolkam Djoko Suyanto juga secara resmi telah melarang dan menolak ISIS di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. Apalagi Indonesia merupakan negara Bersambung ke Hal 11
TribunOpini menerima kiriman artikel opini tentang beragam isu populer lokal, regional, maupun nasional. TribunOpini tayang setiap Selasa, Rabu, dan Jumat. Panjang artikel 3.000 karakter atau sekitar 525 kata. Kirim naskah via email : tribunopini@gmail.com tribunopini@gmail.com, sertakan foto dan identitas diri Anda.
Tewas Dalam Truk
1 Enam truk mengantre material pasir di bawah tebing Sungai Pabelan, Wonogiri, Kapuhan, Sawangan, Kabupaten Magelang, sekitar pukul 07.00
3 Akibat tanah longsor tersebut, sopir truk bernomor polisi H 1905 FV, Sugiyono (45), warga Bergas, Karangjati, Kabupaten Semarang, tewas saat hendak keluar dari truk.
Sungai Pabelan, Wonogiri, Kapuhan, Sawangan,Magelang Magelang Boyolali
Muntilan
TRIBUN JOGJA/AGUNG ISMIYANTO
BANGKAI TRUK - Dua alat berat dipakai mengevakuasi bangkai truk yang tertimbun tanah longsor di Sungai Pabelan, Dusun Wonogiri, Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Senin (25/8) siang.
Saat Itu Saya Sudah Tidak Bisa Lari Satu Warga Tewas Saat 6 Truk Pasir Tertimbun Tebing Longsor
MAGELANG, TRIBUN- Juandi (34), warga Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jateng, masih trauma mengingat kejadian tebing longsor yang dialaminya pada Senin (25/8) pagi. Dia mengucap syukur lantaran nyawanya selamat, meskipun giginya patah dan truk baru yang dikemudikannya rusak. Diwawancara Tribun, Jumat, 4 Jasad korban ditemukan di antara timbunan tanah dan batu sekitar pukul Juandi merupakan satu di antara 10.25.Relawan, BPBD, dan PMI Kabu- enam sopir truk yang tertimpa longpaten Magelang membawa jasad dibasoran tanah dan batu dari tebing wa ke rumah sakit terdekat.
2 Tiba-tiba muncul longsoran sedikit demi sedikit dari tebing setinggi 70 meter dan selebar 50 meter. Kemudian terjadi longsor dengan material tanah dan batu berukuran besar
setinggi 70 meter dan lebar 50 meter, di bagian hulu Sungai Pabelan, Dusun Wonogiri, Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jateng. Juandi selamat, setelah dia tetap bertahan di dalam kabin saat longsor menimpa enam truk tersebut. Dia mengatakan, musibah itu terjadi saat enam truk mengantre material pasir, Jumat sekitar pukul 07.00. Enam truk yang mengantre material itu masing-masing bernomor polisi AA 1911 DB, dikemudikan Agus warga
Tampingan, Tegalrejo, Kabupaten Magelang; H 1982 DS, yang dikemudikan Ismanto (46) warga Ngasinan, Bawen, Kabupaten Semarang; AA 1938 NE, dikemudikan Juandi, warga Pringsurat, Kabupaten Temanggung; truk H 1905 GG, yang dikemudikan Bahrodin; dan truk H 1941 CL yang disopiri Susi, warga Karangjati, Ungaran , serta truk bernomor polisi H 1905 FV, yang dikemudikan Sugiyono (45). Bersambung ke Hal 11
Jokowi Ingin Harga BBM Naik
GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
Berawal dari Kelompok Mini Cross Dari mana asal muasal geng remaja, yang kemudian hari merambah ke kalangan pelajar? Dr Sidik Jatmika, pemerhati masalah sosial, mencoba menguraikan sejarah singkat kelompok tersebut bermula. PENGAJAR Prodi Ilmu Hubungan Internasional UMY ini kepada Tribun Jogja, pekan lalu, menguraikan bahwa dekade tahun 1970-an merupakan awal munculnya kumpulan pemuda yang kemudian akrab disebut geng. Kala itu basis utamanya adalah kumpulan pemuda di suatu wilayah atau kampung. Satu dekade berikutnya, atau era 1980-an, basis tongkrongan beranjak ke tempat umum. Biasanya di lokasi strategis tepi jalan raya atau titiktitik kumpul yang telah ditentukan. Kala itu mereka menggunakan sepeda BMX sebagai sarana utama,
sehingga muncul kelompok-kelompok mini cross. “Perkembangan teknologi turut memengaruhi kelompok-kelompok ini,” ujar Sidik, yang menuangkan kajiannya pada buku berjudul Genk Remaja. Pada pertengahan 1980-an, menguatnya fenomena geng dikuatkan oleh munculnya berbagai kelompok bermotor. Mereka merupakan metamorfosis dari geng mini cross atau BMX yang telah ada. Sebelumnya, terjadi pergeseran ciri kelompok mini cross ini. Dari yang bernuansa simpatik menjadi ke arah geng yang mendekati gaya tawuran, lantaran adanya persaingan atau gesekan kecil diawali dari rasa superioritas masingmasing kelompok. Sidik memaparkan, masuk era 1990-an, atmosfir geng remaja di Yogyakarta banyak diwarnai geng sekolah setingkat SMA. Kelompok ini dibentuk sebagian kecil murid-murid sekolah tersebut, sehingga sifatnya lebih ke arah geng murni. Karena sifat keanggotaannya eksklusif pada murid-murid sekolah tersebut, sehingga nama geng
Laudya Cynthia Bella Masuk Tempat
Prostitusi
B
ERADA di lokasi prostitusi ternyata tidak semenyeramkan yang dibayangkan. Setidaknya, begitulah pengalaman artis peran dan penyanyi Laudya Cynthia Bella (26) setelah berada di sebuah lokalisasi prostitusi di Thailand. Ia bukan hanya masuk ke area lokalisasi tetapi juga ke dalam gedung, kemudian berinteraksi
Bersambung
ke Hal 11
ke Hal 11
JAKARTA, TRIBUN - Presiden terpilih Joko Widodo berharap penekanan subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi sebelum dirinya dilantik sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia pada 20 Oktober 2014. “Alangkah lebih baik kalau sebelum (pemerintahan baru),” ujar Joko Widodo, atau sapaan akrabnya Jokowi, saat diminta tanggapan atas krisis ketersediaan energi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/8). Gubernur DKI Jakarta ini juga berharap penekanan subsidi BBM bisa disetujui untuk diusulkan ke dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. “Akan lebih baik itu disetujui. Tapi kan kami bertemu dulu,” ucap mantan Wali Kota Solo ini. Jokowi mengatakan dirinya menyampaikan soal penekanan subsidi BBM itu kepada utusan Presiden SBY pada pertemuan Sabtu (23/8) malam.
SBY mengutus Menko Polhukam Djoko Suyanto, guna membicarakan pertemuan kedua tokoh sesegera mungkin. SBY menawarkan pertemuan sesudah kegiatannya di Papua, Timor Leste, dan di Bali selesai.
KLA TEN, TRIBUN - Riyanto (50), warga KecaKLATEN, matan Klaten, mengaku hanya dapat membeli premium dengan total harga Rp 100 ribu di SPBU Jonggrangan, Klaten Utara, Senin (25/8). Dia membeli bensin untuk mobil yang dikendarainya ke Semarang. “Saya ini tadi mau membeli bensin Rp 150 ribu, tapi tidak diperbolehkan. Kata petugasnya saya hanya boleh membeli maksimal Rp 100 ribu. Terpaksa yang harus membeli lagi dalam perjalanan ke Semarang ini,” kata Riyanto. Dia mengatakan, pembatasan pembelian BBM bersubsidi jenis premium itu dikarenakan
Cerita Kuno dalam Kemasan Modern Cerita kuno Jawa jarang diketahui oleh sebagian kalangan, khususnya generasi muda. Umumnya, mereka memandang cerita kuno sebagai kisah yang kurang menarik.
NAMUN apabila dikemas atau disampaikan dalam bentuk yang berbeda, kesan kuno pun seolah hilang. Inti dari pesan dalam cerita-cerita kuno tersebut tetap bisa tersampaikan kepada penonton. Itulah yang tampak dalam pementasan Teater Kolosal bertajuk ‘Mangir’, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Senin (25/8) malam. Tata panggung, koreografi tari, teknik pencahayaan (lighting), hingga instrumen musik pengiring, dikemas dalam konsep modern. Komunitas Rasis sebagai pengagas acara, mampu membuat betah para penonton yang Bersambung
ke Hal 11
Atau di sela-sela kegiatan kenegaraan itu. Akhirnya disepakati pertemuan digelar 27 Agustus 2014 di Bali, sesudah SBY menuntaskan kunjungan ke Dili. Bersambung
ke Hal 11
Riyanto Hanya Dijatah Boleh Isi Rp 100 Ribu
Pentas Kolosal Naskah Mangir Pramoedya Ananta Toer
Bersambung KAPANLAGI.COM
27 Agustus Temui SBY di Bali Jero Wacik Tunggu Arahan
stok yang terbatas di SPBU itu. Hal itu tentu akan menyulitkan masyarakat dalam beraktifitas akibat pengurangan jatah atau kuota bagi SPBU. “Kita sebagai pembeli tidak dapat menyalahkan ke SPBU, karena pengurangan stok yang dilakukan pemerintah. Kita sebagai masyarakat yang menggunakan bensin, tentu terdampak. Dengan pembatasan ini tentu mengganggu kelancaran kita beraktifitas,” imbuhnya. Mengenai hal itu, pihak pengelola SPBU yang berada di pinggir Jalan Solo Jogja itu Bersambung
ke Hal 11
Citizen Journalism Sinta Maharani SSos Humas STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, perusahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen Journalism Harian P agi TTribun ribun Jogja. Pagi Sertakan foto kegiatan dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribunjogja @gmail.com atau tribunjogja@yahoo.com.
Orientasi Mahasiswa Ala STIKES ‘Aisyiyah
TRIBUN JOGJA/HENDRA KRISDIANTO
KOLOSAL - Adegan drama kolosal ‘Mangir’ yang dipentaskan Komunitas Teater Rasis di Concert Hall TBY, Senin (25/8) malam. Drama ini diadaptasi dari karya Pramoedya Ananta Toer dan beberapa dialog diambil dari ‘Serat Centhini’ karya Elisabeth D Innandiak.
SEBANY AK 800 mahasiswa baru STIKES ‘Aisyiyah YogSEBANYAK yakarta mengikuti kuliah perdana yang digelar dalam Opspek di kampus terpadu, Senin (25/8). Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti Mkep Sp, saat menyampaikan kata sambutan menjelaskan tiga hal pokok penunjang yang menentukan keberhasilan mengikuti pendidikan di perguruan tinggi yaitu kedewasaan, kemandirian dan kerja keras. Ketiganya itu hendaknya dapat ditunjukkan mulai sekarang awal menjadi mahasiswa baru STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Lebih lanjut Warsiti mengatakan bahwa ketiga hal tersebut harus tetap dipertahankan sekuat tenaga Bersambung
ke Hal 11