RABU PAHING
Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999
Halaman
28 MARET 2018 10 RAJAB 1439 NO 2514/TAHUN 6
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000
Tarif Baru Mencekik Driver Ojek Online Pengemudi Minta Kembali ke Rp4000 per Kilometer JAKARTA, TRIBUN - Pengemudi ojek daring/online (ojol) melakukan aksi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (27/3). Massa pengemudi ojol menuntut pemerintah membantu mereka berdiskusi dengan perusahaan tranportasi daring agar merasionalkan tarif. “Kami mau supaya tarifnya dinaikkan, sekarang tarifnya sudah enggak manusiawi, Bang,” ujar Adi, seorang pengemudi ojol dari aplikasi GrabBike. ke halaman 11
ke halaman 11
AKSI MASSA - Pengemudi
ojek daring yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia melakukan aksi di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3). Dalam aksinya mereka menuntut kebijakan rasionalisasi tarif ojek daring. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Dishub DIY Tunggu Arahan Pusat KEPALA Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Sigit Sapto Raharjo mengaku belum bisa memberikan tanggapan terlalu banyak. Hal ini merupakan respons atas aksi serupa yang dilakukan ratusan pengemudi ojol di Yogyakarta, Selasa (27/3).
Para pengemudi meminta perusahaan yang menaungi mereka memberlakukan tarif menjadi Rp4 ribu per km, yang kini Rp2 ribu/km. Pengemudi juga meminta pemerintah mengeluarkan regulasi dan payung hukum mengenai ojek daring.
Pemda DIY masih menunggu arahan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan mengenai persoalan dan tuntutan para pengojek daring. ke halaman 11
Tata Janeeta
Pengemudi memita aplikator agar skema bonus, tarif poin, dan performa dihapus.Pada aksi di Istana Merdeka kemarin, disepakati poin-poin saat para pengemudi bertemu Presiden Jokowi.
GRAFIS/FAUZIRAKHMAN
Widi Tetap Gelar Pernikahan Meski Terisolasi di Lahan Bandara
Bahagia di Tengah Ancaman Penggusuran
Menikah KABAR bahagia datang dari penyanyi Tata Janeeta. Dia resmi melangsungkan pernikahannya dengan Mehdi Zati. Tata dan Mehdi menggelar pernikahan tempo hari dengan sederhana. (*)
Kebahagian bisa muncul di mana saja, sekalipun dalam kondisi tanpa kepastian dan harapan. Kiranya hal inilah yang diyakini para warga penolak pembangunan bandara di Temon. Meski terancam tergusur dari tempat tinggalnya dan cenderung terisolasi, mereka tetap berbahagia dengan caranya sendiri.
Hal
9
Tuntutan Pengojek Daring
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
M
EGA mendung menggantung di langit Pedukuhan Kragon II, Desa Palihan, Kecamatan Temon, Selasa (27/3) pagi. Bulir gerimis beterjunan ke tanah disertai dingin embusan angin pesisir. Dalam kondisi begitu, Kragon II terlihat seperti sebuah pedukuhan mati. Saat ini hanya tersisa beberapa rumah warga saja di sana setelah terkena proyek pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). ke halaman 11
TRIBUN JOGJA/SINGGIH WAHYU
RESEPSI - Suasana resepsi pernikahan dari keluarga penolak Bandara NYIA di Palihan, Kulonprogo, Selasa (27/3).
Menteri Perhubungan diminta mempertemukan aplikator, manajemen ojek daring, dan pengemudi untuk membahas persoalan ini. Presiden Jokowi meminta harus ada patokan atas dan bawah dalam penentuan tarif ojek daring.
Aksi serupa juga dilakukan para pengojek daring di Yogyakarta, dengan tuntutan yang sama.