24
IPM
A
PR
IN T AR ME D D
IA
HARIAN PAGI
HALAMAN
SABTU LEGI
The Best Best Of Java Java
28 NOVEMBER 2015 15 SAFAR 1437 NO 1672 /TAHUN 5
IPMA2013 IPMA 2013
RP 2.000
Newspaper SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219
INDAH - Sejumlah pengunjung yang penasaran akhirnya datang langsung untuk berfoto di kebun bunga Lily di kawasan pathuk Jalan Wonosari, Jumat (27/11). Bunga ini juga dikenal dengan bunga Bakung. FOTO-FOTO : HENDRA KRISDIANTO DAN HAMIM THOHARI
Selfie di Kebun Bunga Serasa di Eropa Nuansa seperti di Eropa dalam beberapa hari terakhir ini bisa dirasakan saat melintas Jalan raya Yogyakarta Wonosari, tepatnya di dusun Ngasem Ayu, Desa Salam, Kecamatan Pathuk. Di sisi kanan jalan menuju arah Wonosari ini kita bisa melihat hamparan bunga Lily berwarna oranye yang tengah berbunga.
RIBUAN bunga tersebut tumbuh di lahan seluas kurang lebih dua ribu meter persegi milik Wartini (38). Karena menyajikan pemandangan yang cantik kebun tersebut menjadi objek wisata dadakan. Warnanya yang cerah dan juga suasananya awalmusim penghujan yang mendukung membuat pengunjung Bersambung Ke Hal 11
Tim Santun Komitmen untuk Bertanggungjawab SLEMAN, TRIBUN -Sudah lima hari berlalu, namun itikad baik pihak Santun untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap Fariz Afristya dan Ayudyah Eka Apsari, tak kunjung datang. Kedua korban pengeroyokan dan perusakan mobil di Jalan Damai pada Senin (23/11), tidak dihubungi sama sekali oleh mereka, yang menjanjikan akan melanjutkan pembicaraan saat mengunjungi keduanya di Rumah Sakit senin silam. Hal tersebut disampaikan langsung oleh orangtua Fariz, Setya Winarno. “Hingga saat ini belum ada pihak mereka yang menghubungi kami. Saya nggak ngomong mereka nggak ada itikad baik, melainkan belum ada. Mungkin saja nanti ada itikad baik. Kan kita nggak pernah tahu,” jelasnya saat dihubungi Tribun Jogja, Jumat (27/11). Setya menginginkan pihak Santun menepati janji mereka untuk berbicara menyelesaikan kasus yang membuat anak mereka menjadi korban. “Kami meminta pertanggungjawaban mereka, baik secara moral
maupun material,” tegas Setya. Sementara itu, ibu Fariz, Afridah Hendrawati membenarkan perkataan suaminya. Selain itu, wanita yang akrab disapa Ida ini juga membeberkan jika kedatangan simpatisan ke rumah sakit pada Senin lalu membuat keponakannya, Ayu pingsan. “Mereka tanya apakah kami melaporkan kasus ini ke polisi. Lalu suami saya menjawab, tanpa kami lapor pun polisi sudah tahu, dan kami diminta untuk membuat berita acaranya. Dari sana mereka bilang kalau juga memiliki bukti dan saksi kalau anak-anak kami yang bersalah dan akan melaporkan ke polisi,” ungkapnya. Ida menjelaskan, jika saat itu Ayu mendengar percakapan tersebut dan langsung histeris. Ayu yang saat itu secara fisik dan psikis belum stabil, tak kuat menahan beban tersebut dan akhirnya pingsan. “Ayu langsung histeris. Ia ingin menjerit tapi nggak bisa dan tak lama setelah itu lang Bersambung Ke Hal 11
Pekikkan Salam 3 Jari Sambil Berebut Uang
Calon Bupati Klaten Sebarkan Uang di Acara Yaa Qowiyyu MONEY POLITIC Bupati dan wakil Bupati Klaten menyebarkan sejumlah uang di acara Yaa Qowiyyu, Jumat (27/11) siang. Bersamaan dengan pembagian uang tersebut massa menyambut dengan teriakan “Salam Tiga Jari” Wakil Bupati Sri Hartini adalah calon kontestan yang bakal bertanding di Pilkada serentak 9 Desember mendatang dengan menggandeng Istri dari Bupati Sunarna sebagai calon wakil bupati. Indikasi politik uang mulai diantisipasi oleh Panitia Pengawas pemilu di Bantul, Sleman dan Gunungkidul.
KLATEN, TRIBUN Teriakan “salam tiga jari” berulangkali diteriakkan oleh ribuan orang yang hadir dalam perayaan tradisi Yaa Qowiyyu. Teriakan tersebut bersamaan dengan aksi sebar uang yang dilakukan Bupati dan wakil Bupati Klaten di tradisi tahunan yang dihelat di Lapangan Sendang Plampeyan, sebelah selatan komplek Makam Ki Ageng Gribik, Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom pada Jumat (27/11) siang. Warga yang datang pada tradisi yang identik dengan memperebutkan kue apem ini juga sempat ricuh. Kericuhan tersebut terjadi sesaat sebelum tradisi tersebut dimulai. Saat itu tiba-tiba Bupati Sunarna dan Wakil Bupati Klaten Sri Hartini yang ada di atas panggung tiba-tiba beberapa kali melemparkan uang ke arah massa. Atas aksi tersebut, warga yang menunggu acara puncak dimulai justru sal Bersambung Ke Hal 11
Nikita Willy
Kumis Tipis
NET
TRIBUNNEWS
Bersambung Ke Hal 11
Pemilih Belum Punya Sikap Kritis PENGAMAT politik UGM, Ari Sujito menganggap politik uang cenderung dimaklumi. Masyarakat dijebak untuk memilih pada pilihan pragmatis. Sementara mereka tidak diberi waktu cukup, dan tidak mengenal para calegnya. “Jika input kekuasaan sudah buruk maka outputnya bisa dibayangkan”, ucap Ari.
Ia khawatir jika kekuasaan yang terbentuk cenderung akan mempertahakan kekuasaannya dengan uang, sehingga jauh dari cita-cita kekuasaan yang bersih. Karenanya Ari berpendapat, guna menghentikan praktik politik uang itu, maka harus ada tindakan politik juga, yang kaitannya
Kathedral Jakarta Dijaga untuk Pernikahan Putri Setvov
Setya Novanto Sebar 3.000 Undangan Di tengah kontroversi mengenai kasus ‘papa minta saham’ PT Freeport Indonesia yang membelitnya, Ketua DPR Setya Novanto menikahkan anaknya, Dwina Michaella. Sakramen perkawinan Dwina dan Setiawan Harjono (Oei Yung Gie) digelar di Gereja Kathedral, Jakarta, dipimpinm Uskup Mgr MD Situmorang, Jumat (27/11).
B
AGI sebagian laki-laki, memiliki kumis merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Kumis juga seringkali membuat wajah laki-laki tampak semakin rupawan. Akan tetapi? Bagaimana jika kumis dimiliki oleh perempuan? Banyak orang menganggap perempuan yang memiliki kumis tipis tampak lebih seksi dan menarik hati. Kendati demikian, aktris cantik Nikita Willy malah tidak menyukai kumis tipis yang tumbuh di atas bibirnya. “Orang bilang, perempuan ada kumis itu seksi, tapi aku enggak suka,”
JOGLO SEMAR / YUDHA
UANG - Bupatio Sunarno dan Wakil Bupati Sri Hartini tampak menyebarkan sejumlah uang ke ribuan orang yang menghadiri tradisi Yaa Qowiyu di Klaten, Jumat (27/11). Warga tampak berebut uang.
TRIBUNNEWS : HERUDIN
KETAT - Sejumlah wartawan tak bisa masuk ke Katedral lantaran penjagaan ketat terkait pernikahan putri Setya Novanto, Jumat (27/11)
KETIKA tiba di Kathedral, Dwina Michaella, tidak dalam satu mobil dengan ayahnya.Dwina Michaella menumpang mobil sedan berwarna hitam B 28, sedang Setya Novanto menggunakan mobil Royal Saloon berpelat nomor RI 6 yang mengikuti di belakangnya. Saat keluar dari mobil, Setya Novanto memasuki gereja terlebih dahulu dan diikuti putri keduanya tersebut. Pengantin perempuan tampak mengalami Bersambung Ke Hal 11
dengan regulasi dan perundang-undangan. Meski demikian peraturan saja tidaklah cukup untuk membendungnya. Dalam hal ini peran Panwaslu juga tidak akan efektif, bisa dilihat berapa perlanggaran politik uang yang Bersambung Ke Hal 11
Halaman Halaman
5
Jamur Ajaib Setara Ganja
BAK jamur di musim hujan. Ungkapan ini tak hanya kiasan, tapi juga kenyataan. Cendawan atau jamur pasti mulai tumbuh subur saat ini. Begitu pula jamur yang tumbuh di sekitar kotoran hewan, atau biasa disebut psilocybin mushroom. (*)
Halaman 6 Halaman Pengukuran Bandara di Munggangan Dihentikan
PENGUKURAN dan pendataan lahan calon lokasi bandara baru Kulonprogo, di wilayah Dusun Munggangan Desa Palihan Kecamatan Temon, Jumat (27/11), terpaksa dihentikan atau ditunda. Pasalnya, sebagian masyarakat setempat, yang semula telah mengisi beberapa kesepakatan pada awal sosialisasi bandara, berubah pikiran dan belum mengizinkannya. (*)