Tribunjogja 29-12-2014

Page 1

Pemilik AirAsia: Ini Mimpi Terburuk SURABAYA, TRIBUN - CEO AirAsia Group, Dato Anthony Francis “Tony”

Fernandes, dalam akun twitter resminya, menyatakan, bagaimana menghilangnya pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura sebagai mimpi terburuknya. Namun Tony menegas-

Nelayan Dengar Ledakan Keras  Hari Ini Pencarian AirAsia QZ8501 Dilanjutkan CUACA EKSTREM  Cuaca ekstrem berupa badai dan petir sedang terjadi di area sekitar pesawat AirAsia QZ8501 saat hilang kontak.  Di sekitar pesawat hilang kontak ada awan comulunimbus (yang pekat), sementara di Belitung sedang terjadi hujan ringan.  WeatherBug, Badan Pemantau Cuaca Swasta di Germantown, Maryland, menemukan di sekitar lokasi AirAsia QZ8501 terbang terjadi badai dan petir.  Pos TNI AL Manggar menerima titik koordinat kontak terakhir pesawat Air Asia, QZ8501 sekitar 34 mil dari Pantai Nyiur Melambai, Manggar, Belitung Timur.

temuan puing pesawat di Belitung, ada ledakan, itu semua tidak benar,” kata Tatang di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat. Informasi-informasi itu, lanjut dia, perlu diwaspadai. Sebab, masih banyak pihak yang menggunakan keadaan sulit ini untuk membuat situasi tidak kondusif. Hingga petang, personelnya beserta anggota gabungan lain belum dapat menemukan pesawat yang terakhir kali dideteksi ada

Minggu (28/12). Ana menjelaskan, pihak BMKG sebelumnya telah memberikan peringatan bagi para maskapai yang hendak menuju Singapura untuk berhati-hati. “Awan comulunimbus itu berbahaya bagi penerbangan. Bisa terjadi turbulensi yang membahayakan pesawat,” imbuhnya. Senada juga dilaporkan WeatherBug, Badan Pemantau Cuaca Swasta yang bermarkas di Germantown, Maryland. Pihaknya menemukan bahwa di sekitar lokasi AirAsia QZ8501 terbang, tengah terjadi badai dan petir. “Dalam data kami, tengah terjadi sambaran petir di jalur penerbangan Air Asia QZ8501.” kicau @WeatherBug dalam akun twitternya, Minggu pagi. “Citra satelit kami menunjukkan ada badai di sana,” sambungnya. Dengar Ledakan Pos TNI AL Manggar menerima titik koordinat kontak terakhir pesawat Air Asia, QZ8501 pada 03.22.46 S dan 108.50.07 E, atau berjarak sekitar 34 mil dari Pantai Nyiur Melambai, Manggar, Belitung Timur. Menurut Komandan Pos TNI AL Manggar, Letda Laut (T) Purwanto, berdasarkan

Bersambung ke Hal 11

Bersambung ke Hal 11

JAKARTA, TRIBUN - Kepala Sub Bidang Pengelolaan Citra Satelit, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ana Oktavia, mengatakan, cuaca ekstrem berupa badai dan petir sedang terjadi di area sekitar

pesawat AirAsia QZ8501 saat hilang kontak. “Jadi saat itu, ada awan comulunimbus (yang pekat), sementara di Belitung sedang terjadi hujan ringan,” kata Ana Oktavia dalam keterangannya kepada wartawan,

ANTARA FOTO/ERIC IRENG

MELIHA T PET A - Pilot Pesawat CN235 Skuadron Udara 800 MELIHAT PETA Wing Udara 1 Puspenerbal, melihat peta ketika menentukan lokasi pencarian pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura di Lanudal Jakarta Pondok Cabe Jakarta, Minggu (28/12).

Kami Harap Ada Keajaiban DEPUTI Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayjen TNI Tatang Zaenudin mengimbau warga tidak terpengaruh isu apapun terkait pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagii. Terlebih jika kabar tersebut datang dari pihak-pihak yang tidak memiliki wewenang apapun. “Leading sector ada di Basarnas, jangan percaya isu manapun. Tadi ada media Australia yang menyebutkan ada tim melakukan evakuasi dan menyelamatkan puluhan orang yang selamat, ada

kan bahwa AirAsia tidak akan berhenti begitu saja. Ia mengaku tersentuh dengan dukungan yang terus mengalir dari para pengusaha penerbangan lainnya. “I am touched by the massive show of support especially from my fellow airlines. This is my worse nightmare. But there is no stopping,” tulis dia. Tony juga menyebutkan, sebagai CEO dirinya akan bersama-sama dengan seluruh karyawan dan penumpang untuk menghadapi masa sulit ini. Taipan pesawat pemilik klub sepakbola Queens Park Rangers ini juga menambahkan prioritas utama AirAsia saat ini adalah menjaga dan memberi perhatian semampu mungkin terhadap keluarga dari kru dan

penumpang pesawat ini. “We will do whatever we can. We continue to pass information aa it comes,” sebutnya. Tony meminta seluruh staf AirAsia tetap kuat tabah menghadapi musibah ini dan tetap memberikan pelayanan terbaik. “Pray hard. Continue to do your best for all our guest,” ujarnya. Kemarin, Tony berangkat ke Surabaya terkait hilangnya kontak pesawat maskapai miliknya tersebut. “On my way to Surabaya where most of the passangers are from as with my Indonesian management. Providing information as we get it,” tulis Tony melalui akun twitter. Tony menyatakan, saat ini dirinya hanya memikirkan para penumpang dan awak kabinnya. “My only thought are with the passangers and my crew.We put our hope in the SAR operation and thank the Indonesia, Singapore and Malaysian governments,” sebutnya. (tribunnews.com/ kompas.com)

Kapan Saya Tahu Kabarnya?  Pesawat AirAsia Hilang Kontak di Belitung Timur  Membawa 155 Penumpang SURABAYA, TRIBUN - Tangis Nias pecah saat berada di Pusat Informasi Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/12) siang. Air matanya meleleh setelah mengetahui kerabatnya menjadi penumpang Air Asia QZ 8501. Sejumlah petugas bandara lalu berupaya melunakkan emosi Nias. Ia diminta kembali bemastikan perihal anggota keluarga yang diperkirakan menjadi penumpang Air Asia tujuan Surabaya-Singapura. “Kapan saya akan tahu kabarnya?” tanya Nias kepada petugas. Petugas tidak menjawab pertanyaan Nias tersebut, dan meminta nomor telepon yang bisa dihubungi. Nias pun bergegas. Ia memberi nomor telepon kepada petugas Bandara. “Nanti akan kami informasikan. Atau hubungi nomor telepon yang tersedia,” ujar petugas. Adapun wajah Cenny Martan terlihat sembab. Beberapa kali dia mengusap air matanya dengan tisu. Ditemani Himawan, saudaranya, Cenny

tergopoh-gopoh menuju ruang crisis centre di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda. Dia mendatangi salah satu meja petugas. “Pak, saya keluarganya Pak Wirantono, salah satu penumpang AirAsia,” ujarnya. Mendengar itu, petugas langsung meneliti satu persatu nama yang ada di tiga lembar manifest penerbangan. “Iya, mbak. Ini nama Wirantono Kusumo ada di nomor 113 daftar manifest penumpang,” kata si petugas. Menurut Cenny, selain pamannya, Wirantono, Ana Widyawati dan Nelson Kusuma (istri dan anak sang paman) juga ikut dalam penerbangan AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura. Di manifest, ketiganya berada di nomor berurutan, 113, 114, dan 115. Keluarga yang tinggal di Bersambung ke Hal 11

Bagaimana hasil pencarian pesawat AirAsia QZ8501 hari Senin (29/12) ini? Simak hanya di

GRAFIS:FAUZIA RAKHMAN

Basarnas Pakai Marine Detector JAKARTA, TRIBUN - Sinyal Emergency Locater Transmitter (ELT) Pesawat AirAsia QZ-8501 belum juga terdeteksi. Hal itu disampaikan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), FHB Soelistiyo. Kepada wartawan di kantor Badan SAR Nasional (Basarnas), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12), ia mengatakan, tak hanya radar milik Indonesia, radar milik negara-negara sahabat semisal Malaysia pun tidak bisa mendeteksi ELT tersebut. “Sampai detik ini sistem kita tidak menangkap. Termasuk sistem dari negara sahabat,” katanya. Soelistiyo pun enggan berspekulasi mengapa alat pemancar sinyal itu tidak

bekerja. Namun, kata dia, Basarnas dan seluruh unsur yang terlibat dalam operasi akan terus berusaha melacak pesawat tersebut dengan alat-alat yang ada. Rencanannya, hari ini Basarnas menerjunkan lima kapal TNI AL, satu di antaranya adalah kapal yang memiliki marine detector yang biasanya difungsikan untuk menyapu ranjau. Untuk kepentingan operasi SAR, kapal itu bisa melacak keberadaan pesawat yang jatuh di bawah permukaan laut. “Kami bekerja dengan alat itu besok (hari ini, red),” ujarnya. Sementara itu, Presiden Direktur PT

Story Highlight  AirAsia QZ8501 hilang kontak di perairan Belitung Timur, Bangka Belitung, Minggu (28/ 12) sekitar pukul 06.18 WIB.  Berselang 1,5 jam kemudian, Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, menyatakan pesawat yang terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, itu hilang dalam perjalanan ke Singapura.  Cuaca ekstrem berupa badai dan petir sedang terjadi di area sekitar pesawat AirAsia saat hilang kontak.  Pihak BMKG sebelumnya memberikan peringatan bagi para maskapai yang hendak menuju Singapura untuk berhat-hati. Karena, ada awan comulunimbus yang berbahaya bagi penerbangan.

AFP PHOTO/JUNI KRISWANTO

MENUNGGU KEP AS TIAN - Para anggota keluarga penumpang AirAsia penerbangan QZ8501, berkumpul di bandara internasional KEPAS ASTIAN Juanda, Sidoarjo, Jatim, Minggu (28/12). Mereka menunggu kepastian nasib keluarga dalam pesawat hilang tersebut.

ELT Tidak Menyala PIHAK Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mempertanyakan Emergency Locator Transmitter (ELT) dari pesawat Airasia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura yang tak mengeluarkan sinyal saat pesawat hilang kontak. Padahal, alat itu bermanfaat untuk dipakai mencari lokasi hilangnya pesawat. “Ada ELT, yang disiapkan kalau ada emergency di darat dan pasti tertangkap Basarnas untuk tangkap frekuensi, dan itu tak tertangkap. Berarti pesawat itu perlu dipertanyakan ,kenapa ELT tidak menyala,” kata Kepala KNKT, Tatang Kurniadi, di Tangerang, Minggu (28/12). Tatang menuturkan, tim investigasi belum bisa diterjunkan. Sebab,

KNKT baru bisa bergerak apabila sudah ditemukan bangkai pesawat. Sedangkan Investigator KNKT Suryanto, menduga bahwa ELT itu bisa saja hancur karena pesawat menabrak suatu benda dengan sangat keras. Dugaan lainnya, ELT terbuang ke laut. “Tapi karena areanya terlalu luas, maka belum ditemukan. Harus terlebih dahulu ada fisik pesawatnya itu untuk mendeteksi ELT, baru bisa bergerak kita,” kata Suryanto. Kkotak hitam milik Airasia QZ 8501 juga belum ditemukan. Menurut Tatang, di dekat kotak hitam biasanya ada pinger yang akan berbunyi di dalam air. Namun, untuk mendeteksi bunyi itu, Bersambung ke Hal 11

Bersambung ke Hal 11

Kartika Putri

Tambah

Kapten Pilot Pesawat Hilang Itu Berasal dari Sleman

Irianto Sempat Layat ke Yogya

Ngeri

Sosok yang menyedot perhatian dalam kasus hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura, Minggu (28/12), adalah pilot pesawat, Kapten Irianto. Ia merupakan warga Kabupaten Sleman, DIY, yang kini bersama keluarga tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur.

K

ABAR hilangnya AirAsia jurusan Surabaya-Singapura membuat cemas Kartika Putri (23) cemas. Selama ini AirAsia dikenal sebagai maskapai yang aman, dan jarang mengalami kecelakaan fatal. Karena itulah, artis peran dan presenter Pesbukers itu merasa sedikit ngeri untuk naik pesawat lagi. Karena kasus ini, menurut dia, keamanan untuk mengendarai pesawat menjadi semakin berkurang. K a r t i k a

KAPANLAGI.COM

Bersambung Hal 11

DOKUMENTASI KELUARGA

FOTO KENANGAN - Kapten Irianto saat menikah dengan sang pujaan hati, Widya Sukarti Putri. Mereka dikaruniai dua anak, dan yang sulung telah berusia 25 tahun. Inset : Kapten Irianto.

SEPUPU Kapten Irianto, Hendro Kusumobroto, mengungkapkan, semula pihaknya mendapatkan informasi tentang peristiwa hilangnya pesawat tersebut dari melihat siaran televisi. Kemudian, suasana duka menyeruak saat, Minggu Pagi, istri Kapten Irianto, Widya Sukarti Putri, menelepon mengabari bahwa pilot pesawat hilng itu adalah suaminya. “Orangtua dari Mas Irianto, yang tinggal di Nanggulan Kidul, Maguwoharjo, Sleman, siangnya Bersambung ke Hal 11

Tak Jauh dari Garis Pantai

NET

Ignasius Jonan

MENTERI Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan berharap pesawat yang hilang itu segera ditemukan. “Informasi yang kami peroleh kemungkinan pesawat ada di antara Tanjung Pandan dan Pontianak, tidak jauh dari garis pantai,” kata Jonan, Minggu (28/12). Menurutnya, sampai sekarang proses pencarian masih berlangsung. Pencarian melibatkan seluruh komponen mulai TNI, Polri, Basarnas, dan Bersambung ke Hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.