Pertama Lihat Saya Deg-degan ● QZ8501 Ada di Dasar Selat Karimata ● KRI Bung Tomo Tiba Pertama Kali KRONOLOGI PENEMUAN 1 Pukul 10.05 WIB Pesawat C295 TNI AU menemukan benda-benda berupa serpihan yang mengapung pada posisi 03°46' 50'', dan 110° 29' 27'' 2 Pukul 11.07 WIB Pesawat Hercules TNI AU menemukan kembali lempengan logam pada posisi 08° 50'' 43', dan 110° 29''21.8' 3 Pukul 12.50 WIB Pesawat Hercules TNI AU menemukan objek yang menggambarkan bayangan di dalam laut seperti diduga bentuk pesawat 4 Pukul 13.25 WIB Tim pencari kembali melihat dari udara benda mengapung berupa jasad manusia diduga salah seorang penumpang Qz8501 5 Pukul 13.50 WIB Unsur TNI AL yaitu KRI Bung Tomo melihat benda terapung yang diduga emergency exit door dari pesawat 6 Pukul 14.00 WIB KRI Bung Tomo bersama-sama helikopter Basarnas melaksanakan searching sekaligus evakuasi emergency exit 7 Pukul 16.30 WITA Heli Bell 401 TNI AL mengevakuasi satu jasad manusia dari KRI Bung Tomo ke Lanud Pangkalan Bun. Enam jasad lain masih di KRI Bung Tomo
JAKARTA, TRIBUN - Jejak pesawat Airbus A320-200 Air Asia QZ8501 yang hilang sejak Minggu (28/12) pagi akhirnya ditemukan Selasa (30/12) siang. Pencarian besar-besaran selama tiga hari terakhir membuahkan kabar melegakan sekaligus menimbulkan duka cita mendalam. Melegakan karena akhirnya ada kepastian lokasi hilangnya pesawat nahas yang terbang dari Bandara Djuanda menuju Singapura. Namun menimbulkan kesedihan dan duka cita mendalam karena dipastikan pesawat itu jatuh ke laut. Sejumlah jasad penumpangnya ditemukan mengapung di lepas pantai Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Posisi badan pesawat belum diketahui, meski ada indikasi kuat berada di dasar Selat Karimata. Evakuasi korban yang ditemukan terus dilakukan hingga berita ini diturunkan. Ada empat kapal perang TNI AL bergerak me-
nuju ke area utama pencarian yang difokuskan di perairan Selat Karimata. KRI Bung Tomo menjadi kapal pertama yang tiba di lokasi penemuan bagianbagian pesawat dan sejumlah jasad penumpang pesawat. Bagian pesawat yang ditemukan antara lain pintu darurat (emergency exit door), pelampung, tabung oksigen, papan seluncur darurat, koper beroda warna biru, serta satu paket kargo barang yang masih terikat rapi di jaring pengaman. Semua mengindikasikan barang-barang itu berasal dari pesawat Air Asia yang hilang. Cerita menarik tentang penemuan jejak QZ8501 datang dari Pilot Hercules A1320 TNI AU, Kapten Pnb Irwanda, yang pertama kali menemukan dan melaporkan temuannya ke ■ Bersambung ke Hal 11
Ada Tiga Jenazah Seperti Gandengan KOPILOT pesawat Hercules C130 TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusuma, Lettu Pnb Tri Wibowo, mengaku melihat sekitar delapan jasad manusia terombang-ambing di Selat Karimata, Selasa (30/ 12). Tiga dari delapan jasad itu, kata Tri, seperti saling bergandeng tangan satu sama lain. “Ada tujuh sampai delapan
orang. Tiga (di antaranya) seperti lagi bergandeng tangan,” kata Tri di kokpit pesawat dalam penyusuran wilayah perairan selatan Pulau Kalimantan. Selain jasad manusia, Tri Wibowo juga melihat beberapa obyek lainnya, seperti tas koper, ■ Bersambung ke Hal 11
TETAP TERBIT SEHUBUNGAN Libur Nasional Tahun Baru pada Kamis, 1 Januari 2015, Harian Pagi Tribun Jogja tetap terbit seperti biasanya. GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
Roro Fitria
Terima Kado A
KTRIS Roro Fitria merayakan ulang tahun ke-26, Senin (29/12) malam. Perempuan bernama asli Raden Roro Fitria Nur Utami ini merasa bersyukur karena mendapatkan banyak perhatian
NET
■ Bersambung ke Hal 11
Kisah Ayah Menggebuk Ular Pakai Bayi di Bantul
Balita Itu Tidur Pulas Berbalut Kain Warna Pink Novita Amelia Nadin, bayi berumur 40 hari, malam itu tidur pulas berbalut kain warna pink (merah muda) di samping ayahnya, Kasiyadi. Tengah malam, sang nenek berteriak karena melihat ular seukuran jari tangan masuk rumah. Kasiyadi pun terbangun dan memburu ular itu. Tak disangka, bayinya yang tidur pulas di sampingnya diambil untuk menggebuk ular. SADINAH (36), istri Kasiyadi, pun beranjak dari tidur. Kaget, dia pun mengingatkan Kasiyadi kalau benda yang digunakan untuk menggebuk ular itu adalah denok (sebutan anak perempuannya). Mendengar perkataan itu, Kasiyadi langsung mengambil sandal
Citizen Journalism Sukina SP
Peserta Jalan Sehat, Warga Jambidan Lor RT 6, Banguntapan, Bantul
Silakan kirim laporan kegiatan perseorangan, lembaga, per usahaan Anda, dan jadilah Citizen Reporter melalui Citizen perusahaan ribun Jogja. Ser takan foto kegiatan Journalism Harian Pagi TTribun dan foto diri penulis atau penanggungjawab laporan. Kirim ke tribun jogja @gmail.com atau tribunjogja @ yahoo.com. tribunjogja jogja@gmail.com
Jalan Sehat WargaJambidan
untuk kembali menggebuk ular sampai mati. Nahas, kepala Novita memar dan telinganya terus-terusan mengeluarkan darah setelah dipakai alat untuk menggebuk ular tersebut. Bayi malang itu pun
BERDASARKAN catatan beberapa sumber sejarah, pada 22 hingga 25 Desember 1928 para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera berkumpul di Yogyakar ta. Mereka mengadakan Kongres Perempuan Indonesia pertama. Agenda TRIBUN JOGJA/SITI ARIYANTI utamanya persatuan perempuan nusantara. KERUMUNAN WARGA - Warga berkumpul dan turut berduka Hal utama yang dibahas, antara lain, peranan cita setelah mendapat kabar Novita Amelia Nadin, bayi berumur perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, pera-
■ Bersambung ke Hal 11
■ Bersambung ke Hal 11
40 hari, Selasa (30/12), tewas. Nyawa balita itu tak tertolong setelah dipakai ayahnya untuk menggebuk ular.