Perancangan Kota Kawasan Taman Sorogenen Pekalongan

Page 1

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2021

PERANCANGAN KOTA

Kawasan Taman Sorogenen, Pekalongan

Kelompok 1


DAFTAR ISI Latar Belakang......................................................................................................3 Sejarah & Gambaran Umum.................................................................................3 Teori Para Ahli.......................................................................................................4 Alasan Pemilihan Lokasi........................................................................................4 Deliniasi................................................................................................................5 Metode dan Teknik Analisis..................................................................................5 Data Sekunder.....................................................................................................6 Analisis Makro......................................................................................................7 Analisis Mezzo.....................................................................................................7 Potensi dan Masalah...........................................................................................7 Analisis Mikro..................................................................................................8-12 Konsep Pengembangan.................................................................................12-13 Tujuan & Strategi.............................................................................................. 14 Preseden....................................................................................................... 14-16 Rencana & Desain Penataan Kawasan........................................................ 17-22


3

LATAR BELAKANG Banyak

RTH

publik

yang

tidak

digunakan

sesuai

SEJARAH & GAMBARAN UMUM

dengan

fungsinya. Salah satunya adalah Taman Kota Sorogenen yang ada di Kota Pekalongan.

Taman

Sorogenen

awalnya

merupakan

RTH

publik

beralih

fungsi menjadi tempat komersial dengan adanya pasar yang didirikan di tamannya. Hal ini menyebabkan berbagai masalah muncul, seperti kemacetan, alih fungsi lahan, parkir on street, dan pedestrian yang digunakan untuk berdagang.

Taman

Sorogenen

terletak

di

Kelurahan

Poncol,

Kecamatan

Pekalongan Timur dengan batas : Timur : Jalan Cempaka Selatan : Jalan Mawar Barat : Jalan H. Agus Salim Utara : Jalan Bandung dan Jalan Melati Kelima ruas jalan dan Taman Sorogenen tersebut sering terjadi

.

kondisi lingkungan di sekitar kawasan pada saat ini cenderung tumbuh secara tidak teratur, tidak tertata, dan kumuh sejak adanya pasar darurat, sehingga perlu adanya perancangan revitalisasi atas adanya penurunan kemacetan

Selain itu,

kualitas lingkungan di kawasan Taman Sorogenen.


4

TEORI PARA AHLI Teori Koridor

Teori Ruang Publik dan Taman

ALASAN PEMILIHAN LOKASI Taman

Teori Pedestrian

Sorogenen

merupakan

salah satu ruang publik besar di Pekalongan. Lokasi

yang

strategis

karena

dekat dengan pusat kota. Terdapat cukup

permasalahan

kompleks

yaitu

terjadi

kemacetan,

pedestrian

yang

oleh

serta

PKL,

darurat

di

Sorogenen

yang sering jalur

disalahgunakan adanya

kawasan sehingga

pasar Taman

membuat

area taman menjadi tidak tertata dan

kehilangan

estetikanya.

fungsi


METODE

DELINIASI Lokasi

Perancangan

terpilih

yaitu

di

Taman

Kawasan Sorogenen

Pekalongan Jalan

yang

serta

koridor

Bandung-Melati

yang

letaknya berdekatan dengan Taman Sorogenen.

Penataan

kawasan

Sorogenen seluas

2,5

panjang

Taman

dialokasikan hektar

koridor

dengan

sepanjang

488 meter.

JUSTIFIKASI JUSTIFIKASI JUSTIFIKASI MAKRO MEZZO MIKRO

Dalam RTRW Kota Pekalongan, kawasan RTH Sorogenen diperuntukkan sebagai kawasan ruang bagi kegiatan sektor informal

Terdapat Alun-Alun Pekalongan yang dapat

Aktivitas Sorogenen

yang

ada

adalah

di

Taman

RTH

Publik

dengan shelter pedagang kaki lima di sisi utara dan selatantaman.

menjadi sarana untuk

Selain itu, di sebelah barat Taman

berekreasi.

Khodijah yang melayani tingkat kota

Sorogenen terdapat Rumah Sakit Siti

dan berperan sebagai titik magnet kawasan.

TEKNIK ANALISIS

5


DATA SEKUNDER

6

Transportasi & Sirkulasi

Urban Aktivitas Aktivitas yang ada di Taman Sorogenen pada dasarnya adalah RTH Publik dengan shelter pedagang kaki lima di sisi utara dan selatan taman. Namun, sebagian besar taman pada tahun 2019 dialihfungsikan sebagai pasar darurat yang membuatnya kehilangan fungsi aslinya sehingga menyebabkan RTH inti menjadi terbengkalai. Selain itu, di kawasan terdapat Rumah Sakit Siti Khodijah yang melayani tingkat kota dan berperan sebagai titik magnet pada kawasan perencanaan.

Transportasi

sudah hampir penuh oleh lahan terbangun. Selain itu, KLB yang terdapat di kawasan Taman Sorogenen adalah 0,9, dimana pengembangan bangunan yang terdapat di sekitar kawasannya rata-rata masih berkembang secara horizontal

digunakan

di

Kawasan

Taman

Sorogenen

adalah

angkutan

umum,

berlaku

satu

arah

namun

karena

kantong

parkir

yang

tidak

tertata

sehingga

menyebabkan sering terjadi kemacetan

Infrastruktur

Tata Hijau

Tata

KDB di kawasan Taman Sorogenen adalah 80%, sehingga lahan yang terdapat di kawasan

sering

becak, dan kendaraan pribadi seperti mobil pick up dan sepeda motor. Sirkulasi di Kawasan Perencanaan

Intensitas Lahan

yang

hijau

yang

terdapat

di

Kawasan

Taman

Sorogenen sudah cukup ditumbuhi pohon pohon yang membuat teduh pejalan kaki. Rumput

yang

terdapat

di

Taman

beberapa

saja dan belum memadai TPS

Sorogenen

sudah tidak terawat. Terdapat

Pedesterian yang hanya di beberapa kawasan

Lampu Penerangan Drainase Terbuka dan Tertutup

titik

di

lapangan

Sorogenen yang menjadi rawa kecil.

Taman

Parkir Komunal


ANALISIS MAKRO

POTENSI

Eksisting : Dalam RTRW Kota Pekalongan Tahun 2009-2029 kawasan RTH Sorogenen diperuntukkan sebagai kawasan ruang bagi kegiatan sektor informal, seperti kegiatan olahraga, bersantai hingga PKL. Dalam RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2021-2026 RTH publik di Pekalongan seluas 338 Ha (atau sekitar 13,16 % dari luas wilayah terbangun Kota Pekalongan) RTH Publik terdiri dari taman, lapangan dan pemakaman yang tersebar di seluruh wilayah Kota Pekalongan

Respon : Oleh karena itu, revitalisasi Taman Sorogenen sangat penting demi memenuhi kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Pekalongan, agar tidak dialihfungsikan sebagai kawasan perdagangan.

ANALISIS MEZZO Eksisting : Kawasan sekitaran Taman sorogenen dipenuhi dengan aktivitas perdagangan dan jasa, rekreasi, dan pasar darurat untuk aktivitas perdagangan.

Respon : Diperlukannya pengaturan parkir agar sirkulasi di sekitar taman menjadi lancar

Taman Sorogenen merupakan ruang publik terbesar di Pekalongan Memiliki tarikan berupa aktivitas perdagangan dan jasa yang selalu ramai Adanya landmark yang bertuliskan “Taman Sorogenen” serta memiliki kolam air mancur sehingga dapat dijadikan daya tarik kawasan Lokasi taman Sorogenen sangat strategis karena berdekatan dengan 2 hotel dan 2 mall Kawasan Sorogenen sering dilalui oleh banyak pengendara karena letaknya dekat dengan pusat kota Kawasan Sorogenen memiliki fungsi sosial yaitu sebagai tempat berinteraksinya masyarakat Pekalongan

MASALAH

7


8

ANALISIS MIKRO (SHIRVANI,1985)

Circulation and Parking

Land Use

Eksisting : Dari sirkulasi sendiri, Kawasan perencanaan memiliki 3 titik utama masuk dengan tingkat volume kendaraan yang tinggi dan 5 akses masuk lain sebagai akses alternatif dengan volume kendaraan yang kecil. Selain itu terdapat dua titik macet yang cukup menggangu sirkulasi kendaraan.

Eksisting : Guna Lahan Perdagangan dan Jasa Mixed Use Permukiman Pendidikan Kesehatan RTH RTNH Total Luas

Persentase 52% 7% 13% 7% 4% 12% 5% 100%

Luas (m2) 26107,09 3297,71 6730,33 3789,38 1977,04 5985,27 2506,01 50.392,86

Respon : Lahan RTH (Taman Sorogenen) yang saat ini digunakan sebagai kegiatan perdagangan dan jasa (Pasar Sorogenen) seharusnya dikembalikan menjadi fungsi awal yaitu RTH Dikembangkan perdagangan jasa yang mendukung Taman Sorogenen namun tidak mengganggu aktivitas utama yaitu RTH

Building Form and Massing

Eksisting :

Respon : Perlunya penyelarasan intensitas dan massa bangunan yang disesuaikan dengan arahan rencana agar tercipta harmonisasi dan keteraturan bangunan yang dapat menambah estetika dan keseimbangan komposisi bangunan.

Rata-rata KDB di kawasan Taman Sorogenen yaitu sebesar 80%, meskipun juga banyak terdapat bangunan dengan KDB mencapai 100%. KLB di kawasan Taman Sorogenen berkisar antara 0,9 - 3. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya bangunan yang mempunyai besar KDB yang mencapai 100% sehingga banyak bangunan yang berkembang secara horizontal

Respon : Perlu adanya pengadaan kantong parkir yang lebih tertata dan pengendalian sirkulasi di beberapa ruas dan pertigaan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Dapat memberlakukan sistem oneway khusus di taman sorogenen.

Eksisting : Ruang terbuka yang diidentifikasi di Taman Sorogenen ini berupa Lapangan, lahan kosong yang tidak dimanfaatkan serta lahan parkir di beberapa toko dan ruko. Selebihnya berupa pepohonan yang terdapat di pinggir jalan.

Respon : Menambah Ruang Terbuka Hijau agar dapat menjadi kawasan resapan air, meredam kebisingan, peneduh, dan tempat rekreasi masyarakat.

Green Open Space


9

(SHIRVANI,1985) Signage

Pedestrian Ways

Eksisting : Terdapat Signage Berupa tulisan Taman Sorogenen yang menjadi icon dari Taman Sorogenen Terdapat Rambu Lalu lintas di Jl. Bandung

Eksisting :

Respon : Penambahan jalur pedestrian berkualitas di ruas jalan yang tidak memiliki pedestrian. Perbaikan kondisi pedestrian dengan memberikan street furniture yang mampu mengakomodasi pengguna pedestrian. Selain itu, perlu adanya penertiban pedagang yang sering menggunakan pedestrian sebagai tempat berjualan.

Activity Support

Eksisting : Aktivitas di sekitaran taman sorogenen adalah kegiatan perdagangan (jual beli sayuran, buah, dan daging) dan jasa (potong rambut, ojek, jasa reparasi barang-barang antik, sol sepatu, salon).

Respon : Penertiban kantong parkir diperlukan untuk mengurangi resiko kemacetan akibat dari dampak aktivitas perdagangan dan jasa. Mengatur dan menata keberadaan PKL serta menambah sarana penunjang yang belum terdapat di Kawasan Taman Sorogenen

Respon : Ditambahkan icon berupa patung agar dapat lebih menarik Ditambahkan signage jalan agar pendatang baru dapat mengetahui tempat mereka berada

Eksisting : Preservation menurut Shirvani (1985) merupakan elemen perancangan kota yang mempresevasi sebuah bangunan atau yang membawa keuntungan kepada lingkungan dari segi kultur, ekonomi dan sosial. Kegiatan preservasi bangunan yang ada di Taman Sorogenan yaitu di Taman Sorogenen sendiri dan RS Siti Khodijah.

Respon : Keberadaan preservasi di Kawasan Taman Sorogenen harus dilindungi dengan upaya penataan preservasi dan revitalisasi.

Preservation


10

ANALISIS MIKRO

(KEVIN LYNCH, 1960) Nodes

Edges

Eksisting :

Eksisting :

Nodes merupakan titik-titik, spot-spot strategis dalam sebuah kota dimana pengamat bisa masuk, dan yang merupakan fokus untuk darimana dia berjalan. Nodes yang berada di kawasan yaitu Taman Sorogenen sendiri.

Terdapat empat jalan yang mengelilingi kawasan Taman Sorogenen ini yaitu Jl Melati, Jl Cempaka, Jl Mawar, dan Jl H. Agus Salim. Edges ini merupakan batas dari kawasan yang memisahkan Kawasan Taman Sorogenen dengan kawasan yangada di sekitar berupa permukiman, perdagangan jasa, dan fasilitas umum lainnya.

Respon : Melakukan penataan di daerah sekitar nodes dengan vegetasi serta melakukan penataan bangunan di sekitar nodes agar kawasan tetap berfungsi sebagai RTH publik

Landmark Eksisting : Landmark dari kawasan Taman Sorogenen yaitu Taman Sorogenen itu sendiri. Taman ini biasa digunakan untuk rekreasi maupun tempat berkumpulnya masyarakat. Namun karena adanya relokasi pasar darurat di kawasan tersebut, membuat Taman Sorogenen menjadi kotor dan tidak nyaman untuk dikunjungi. Hal tersebut menjadikan Taman Sorogenen kehilangan fungsinya sebagai RTH Publik.

Respon : Menghidupkan kembalidan melakukan pemeliharaan terhadap fungsi Taman Sorogenen sebagai RTH Publik.

Edge adalah batas wilayah yang mempunyai peranan sebagai pemutus suatu kontinuitas

Respon : Melakukan perbaikan dan pemerliharaan jaringan jalan yang ada dikawasan

Eksisting : Path yang paling menonjol di kawasan Taman Sorogenen yaitujalur yang mengelilingi Taman Sorogenen itusendiri. Path tersebut meliputiJalan Melati di sebelahutara, Jalan Cempaka di sebelah barat, Jalan Mawar di sebelahselatan, danJalan H. Agus Salim di sebelah timurtaman. Selain itu, path yang lainnya terdapat di Jalan Bandung dan gang - gang kecil yang menuju permukiman.

Respon : Perlu adanya pembenahan sirkulasi jalan pada keempat ruas jalan tersebut guna mengurangi tingkat kemacetan , mengingat bahwa kawasan Taman Sorogenen juga dijadikan sebagai pasar darurat sehingga sirkulasi jalan yang ada menjadi tidak teratur.

Path


(LYNCH, 1960)

ANALISIS MIKRO

11

(TRANCIK)

District

Figure and Ground Eksisting : Figure and ground kawasan memiliki pola campur atau heterogen dengan sistem terbuka sentral. Sentral ditentukan di taman sorogenen sendiri dengan permukiman dan perdagagan jasa yang mengitari RTH tersebut. Kawasan sendiri didominasi bagian solid dengan void terfokus pada taman Sorogenen.

Respon : Eksisting : Terdapat 4 pusat aktivitas berupa : Pasar Sorogenen Taman Sorogenen Sekolah Rumah Sakit Adanya alih fungsi lahan dari RTH (Taman Sorogenen) menjadi Perdagangan dan Jasa (Pasar Sorogenen) membuat fungsi RTH semakin berkurang dan harus dikembalikan menjadi fungsi semula.

Respon : Lahan RTH (Taman Sorogenen) yang saat ini digunakan sebagai kegiatan perdagangan dan jasa (Pasar Sorogenen) seharusnya dikembalikan menjadi fungsi awal yaitu RTH Dikembangkan perdagangan jasa yang mendukung Taman Sorogenen namun tidak mengganggu aktivitas utama yaitu RTH

Pembangunan dan optimalisasi rancangan dapat dilakukan di void taman Sorogenen.

Place Koridor di sekitar taman sorogenen lebih condong kepada memperhatikan nilai fungsi, dimana bangunan bangunan di sana sudah ada yang dibangun berdasarkan fungsi yang dibutuhkan.


(TRANCIK)

KONSEP PENGEMBANGAN

12

Linkage

SUSTAINABLE PARK

Linkage adalah jaring sirkulasi berupa jalan, jalur pedestrian, parkir, bangunan, dan ruang terbuka yang berbentuk linier, maupun bentuk yang secara fisik menjadi penghubung antar bagian kota atau kawasan. Linkage Visual : menggambarkan deretan massa bangunan garis dan koridor yang ditunjukkan dengan adanya pohon-pohon (vegetasi), dan massa bangunan yang ada di Jl. H. Agus Salim

Linkage Fungsional: dikaitkan dengan adanya teori linkage yang memperhatikan susunan dan hubungan bagian-bagian satu dengan yang lain (RS Siti Khodijah, Taman Sorogenen, pertokoan) Linkage Struktural: diintegrasikan dengan koridor Jl. H. Agus Salim, Jl. Bandung, Jl. Cempaka., Jl. Melati

Green Open Space

Walkability Park

Culinary Area

Desain ini mengusung konsep yang diharapkan mampu menciptakan pergerakan aktif di Kawasan Taman Sorogenen. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui pendekatan Ecological Ruang Terbuka Hijau yang berkelanjutan dan Area Kuliner yang ditunjang dengan jalur pedestrian yang nyaman dengan segala aktivitas di dalam Kawasan Taman Sorogenen


13

GREEN OPEN SPACE CULINARY AREA

Green Open Space artinya berbasis pada upaya peningkatan kualitas perancangan Taman

Sorogenen

yang

mengadopsi

prinsip

konsep

pembangunan

dengan

mempertimbangkan penyediaan dan konservasi area hijau.

WALKABILITY PARK Culinary

Area

atau

Kawasan

Kuliner

artinya

bahwa

Kawasan

Taman

Sorogenen melakukan penataan area kuliner yang ada di sekitar Taman Sorogenen

yang

tujuannya

agar

dapat

menarik

meningkatkan ekonomi masayarakat di sekitarnya

Walkability Park artinya bahwa kawasan Taman Sorogenen mendukung dan mendorong pengunjung untuk berjalan kaki di area sekitar taman, memberikah kemudahan akses pejalan

kaki

yang

mengutamakan

ketertarikan visual dalam perjalanannya

keamanan,

kenyamanan,

serta

memberikan

pengunjung

dan


14

TUJUAN DAN STRATEGI

PRESEDEN HYDE PARK, LONDON

TUJUAN Menyusun perancangan revitalisasi Kawasan Taman Sorogenen sebagai RTH Publik fungsional yang berbasis

Hyde Park adalah salah satu taman terbesar di pusat London, Inggris.

Sustainable Park Terdapat

STRATEGI

berbagai

aktivitas

pendukung seperti skate park, taman air mancur, taman bunga, jalur pejalan kaki yang luas, lapangan rumput yang luas,

kolam

angsa,

danau,

dan

jalur

sepeda.

Taman kota

ini

yang

memliki

elemen

didukung

desain

adanya

tata

guna lahan yang beragam, bentuk dan massa terbuka

bangunan hijau

yang

yang

sedikit, luas,dan

ruang jalur

pejalan kaki yang mendukung konsep inklusif kota


15 PLAZA DE ARMAZ, PERU Plaza de Armas pusat

Kota

merupakan landscape pohon,

yang terletak

Cuzco, taman

yang

indah.

taman,

berteduh

Pohonbangku-

dan

yang

Peru dengan

lampu-lampu,

bangku

tempat melimpah

menjadikan lapangan ini sebagai tempat favorit untuk makan siang

sangat pejalan kaki.

nyaman

dan

untuk

Para warga yang mayoritas berjalan

kaki

memenuhi

tempat

sekadar untuk bertemu orang, bersosialisasi, pergi ke gereja, berbelanja atau nongkrong dan makan Tak ini siang-malam,

hanya

itu,

lapangan

digunakan pameran

untuk seni,

demonstrasi.

AV. DES CHAMPS-ÉLYSÉES, PARIS

konser

ini

juga

landmark

Adanya

Arc

Triomphe menjadikan

de

daya tarik

pejalan kaki untuk berjalan kaki disana

pertokoan, pusat perbelanjaan, dan kafekafe di sekitar pedestrian Dilengkapi taman berbentuk menanjang yang dijadikan Dilengkapi

dengan

pembatas

antara

jalur

pedestrian dengan jalan raya

Kondisi

jalur

meningkatkan

pedestrian kenyamanan

festival,

pejalan kaki karena trotoar yang

hingga

sangat lebar, ditunjang dengan beragam

street

furniture

yang

lengkap Jalur

pedestrian

bahan

granit

guilding memudahkan bepergian

terbuat

dari

yang

dilengkapi

block

untuk disabilitas


16

IMPLEMENTASI PRESEDEN

LAPANGAN PANCASILA, SALATIGA

Dari keempat preseden yang ada serta melihat karakteristinya dapat diambil beberapa poin yang berpotensi yang dapat menjadi Kondisi jalur pedestrian di Lapangan

aspek penunjang dalam pengembangan kawasan Taman

Pancasila Salatiga meningkatkan

Sorogenen, antara lain :

kenyamanan pejalan kaki karena trotoar yang sangat lebar, ditunjang dengan

beragam street furniture yang lengkap

Mengembangkan jalur pedestrian yang ramah bagi pejalan kaki dan kaum disabilitas seperti di Jalan

Av. des Champs-Élysées,

Paris Menambahkan sekeliling

furniture

Taman

dan

street Koridor

dan

vegetasi

Jalan

Bandung

tanaman

di

seperti

di

Lapangan Pancasila Salatiga Membangun kawasan taman bunga, playground, skatepark, jalur sepeda yang ramah bagi anak-anak untuk bermain dan rekreasi

kawasan kuliner yang memiliki kuliner beragam serta zonasi yang Adanya

tertata

sehingga

pengunjung

serta

masyarakatnya

menjadi

daya

meningkatkan

tarik

seperti di

Hyde Park, London

Mengembangkan Kawasan Taman Sorogenen yang digunakan untuk

multi

aktivitas

seperti

rekreasi,

olahraga,

kuliner,

ekonomi

perdagangan,

konser

musik,

festival

budaya,

dan

sebagai

tempat berinteraksinya masyarakat seperti yang ada di Kawasan

Plaza de Armas di Kota Cuzco, Peru Melakukan

penataan

kawasan

kuliner

yang

pangan Pancasila, Salatiga.

seperti di la

bersih

dan

rapi


2

RENCANA & DESAIN PENATAAN KAWASAN

8

5

17

SITEPLAN

3

7 6

2

1 5

6 1

3

4

Keterangan :

1 : Landmark 2 : Skatepark 3 : Culinary Area 4 : Outdoor Gym and Playground 5 : Open Space 6 : Jalur Pedestrian 7 : Kantong Parkir 8 : Air Mancur


18

DESAIN PENATAAN KAWASAN DESAIN KAWASAN


19 ACTIVITIES SUPPORT

LANDMARK KAWASAN Eksisting :

SKATEPARK

Respon:

CULINARY AREA

Melakukan revitasisasai landmark nama taman serta melakukan penataan di sekitar landmark agar lebihmenarik secara visual dengan sifatpenempatan yang menarik perhatian. Selain itu, agar menjadi cirikhas dari taman


20 JALUR PEDESTRIAN

JOGGING TRACK

Eksisting :

Penambahan fasilitas jogging track yang mengelilingi taman dan berdampingan dengan pedestrian

GUILDING BLOCK Pedestrian eksisiting sebagian besar digunakan untuk berdagang

Respon :

Penambahan guiding block yang didesain ramah difabelsehingga memberi kesanaman dan nyaman bagi pengguna pedestrian

KANTONG PARKIR Penambahan jalur pedestrian berkualitas di ruas jalan disekeliling taman

Eksisting :


21 TATA AIR

KANTONG PARKIR Respon :

Penambahan air mancur di tengah taman untuk menambahsejuknya taman Penambahan parkir off street di sebelah utarataman


22 OPEN SPACE

UTILITAS

Tersedianya utilitas lingkungan seperti Lampu Taman, Bangku Taman, Bollard, dan Tempat Penitipan Sepeda

Tersedianya Green Open Space atau Ruang Terbuka Hijau Perkotaan sebagai tempat berinteraksinya masyarakat Kota Pekalongan


PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.