Mengenal Kota Baru Lanseria
The Greater Lanseria
terletak di Afrika Selatan
Luas Wilayah : 53.311 Ha
Inner Focus
dengan luas
Ha telah diidentifikasi, yang sebagian
belum berkembang
Disebut sebagai “kota baru
pertama di Afrika Selatan yang demokratis”, Lanseria Smart City
Lanseria Smart City adalah area yang diperuntukkan bagi pengembangan perumahan radikal dan pembangunan komersial. Diharapkan selesai tahun 2030, kota ini bertujuan untuk menampung 500.000 penduduk, dengan sistem transportasi umum terintegrasi yang menghubungkan zona perumahan dan pusat industri.
berupaya mendefinisikan kembali perencanaan kota. Salah satunya
dengan diterbitkan The Greater Lanseria Master Plan untuk mendapat komentar publik.
Perkembangan Kota Lanseria
Presiden Negara Bagian
memperkenalkan inisiatif tersebut dalam
pidato Kenegaraannya pada bulan
Februari tahun ini dan Kantor Perdana
Menteri telah memimpin studi dan
keterlibatan ekstensif dalam menempatkan
perencanaan kota pintar pada
03
Lanseria Smart City
Asal mula terjadi Kota Lanseria Raya adalah
karena Perencanan Kota Baru Secara
Formal dan terencana. Penciptaan 'Kota
Pintar' baru dalam Node Pertumbuhan
Lanseria Raya berasal dari inisiatif bersama
Kepresidenan, Kantor Perdana Menteri
Gauteng, Kota Tshwane, Kota
Johannesburg dan Kota Mogali
Sumber:
tempatnya 02
Lanseria Regional Strategic Development Policy
Prinsip
Kota Lanseria Raya memiliki prinsip
kota berkelanjutan serta melibatkan
pemangku kepentingan dan
masyarakat, LSM, dan developer.
Semua pronsip tersebut dikemas
dalam TRAM (Tranformasi, Reindustrialisasi, dan Modernisasi)
Konsep dan Fokus Pengembangan Kota Lanseria
SMART CITY
Kota Lanseria mengusung konsep “Smart City” yang menerapkan teknologi digital dengan mengintegrasikan kebutuhan sosial, infrastruktur, ekonomi dan budaya.
Fokus Pengembangan :
1. Guna Lahan yang Kompak
2. Pemerataan Infrastruktur dan Fasilitas
3. Penyediaan kompleks perumahan murah
4. Penyediaan Ruang Publik yang Inklusif bagi semua orang
5. Pemeliharaan keanekaragaman hayati, habitat, dan konektivitas yang sehat secara ekologis
6. Peningkatan Ekonomi
7. Pertanian
Sumber: TheLanseriaRegionalSpatialDevelopmentPolicy(LRSDP),2017, GautengProvince, MasterplanOfLanseriaSmartCity. 2020, GAPPArchitects&UrbanDesignersJohannesburg,SouthAfrica
Dasar Perencanaan
Visi Perencanaan
Perencanaan Kota Baru
Lanseria didasarkan atas
praktik terbaik dalam hal
keberlanjutan perkotaan dan prinsip-prinsip yang
mendasari 'Kota Cerdas'.
Prinsip-Prinsip :
1. Kompleks dalam pola aktivitas (penggunaan campuran, intens, padat)
2. Terstruktur pada integrasi sosial (inklusif spasial dan demokratis)
3. Pertumbuhan ekonomi lokal (integrasi ekonomi logika ganda)
4. Berbasis angkutan umum (Transportasi massal dan sistem pengumpan)
5. Penggabungan ekologi dan keanekaragaman hayati
6. Efisiensi energi (melalui pola spasial/ produksi limbah menjadi energi) Kota pintar dan infrastruktur pintar
7. Infrastruktur layanan yang sesuai
Re-Industrialisasi
Adaptif
Visi, Dasar, dan Prinsip Perencanaan Kota Lanseria Transformatif Modernisasi
Mengapa Kota Lanseria Menjadi Smart City?
Alasan penting penempatan Smart City di kawasan Lanseria adalah untuk merangsang kegiatan ekonomi
sehingga tercipta lapangan pekerjaan yang potensial dekat dengan komunitas seperti Diepsloot, Lion Park, Porcupine Park, Cosmo City dan Zandspruit. Masyarakat disana sulit mengakses transportasi ke
bagian lain kota di mana mungkin ada peluang pekerjaan. Jika bisnis dan industri dapat dikembangkan
di sini di Kota baru ini, ini akan membantu orang-orang untuk tidak perlu melakukan perjalanan terlalu jauh waktu pergi bekerja.
Sumber:Wood,E. TheCityRationaleForAGrowthNodeInTheGreaterLanseriaRegion
Masterplan Kota Lanseria
Smat City yang dikembangkan pada Kota Lanseria memiliki akomodasi bagi
banyak kelompok sosial ekonomi dan budaya yang tinggal di dalam dan
sekitar kota. Penggunaan lahan campuran yang membuat banyak peluang
tersedia dengan berjalan kaki, tanpa harus menggunakan transportasi. Jika
orang perlu pergi ke luar lingkungan atau distrik mereka, mereka memiliki
pilihan transportasi umum. Juga direncanakan berbagai cara di mana usaha
kecil dapat tumbuh dari usaha lain yang lebih besar sehingga ekonomi lokal
dapat tumbuh untuk kepentingan berbagai komunitas.
Untuk mencapai Smart City yang aman bagi penghuni dan pekerja, desain
jalan, trotoar, pasar dan taman harus dikelola dengan baik, dijaga dengan
baik, cukup terang di malam hari, tertata rapi, terawat dan bersih. Area
publik kota harus memungkinkan untuk interaksi sosial dan desain
bangunan yang ada menghadap ke area ini untuk mendorong ruang publik.
Terdapat pula gagasan untuk membuat peluang untuk berkebun pasar
skala kecil tersedia secara terorganisir sehingga pertanian perkotaan dapat
dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan ekonomi Smart City.
Sumber:MasterplanOfLanseriaSmartCity. 2020, GAPPArchitects&UrbanDesignersJohannesburg,SouthAfrica. Wood,E. TheCityRationaleForAGrowthNodeInTheGreaterLanseriaRegion
TheLanseriaRegionalSpatialDevelopmentPolicy(LRSDP),2017,GautengProvince
Pusat Aktivitas Pusat Kota Simpul Kelembagaan Kargo dan Logistik Perkotaan yang diperluasPeta Masterplan
Bentuk 3D
Infrastruktur Penunjang Kota Lanseria
Transportasi
Dalam jangka pendek, akan adanya peningkatan
aksesibilitas jalan ke Bandara dan penyediaan jalur prioritas
kendaraan tingkat tinggi yang akan mengakomodasi, antara
lainnya, bus dan taksi. Diiharapkan jalur ini bisa menjadi jalur
Rea Vaya sebagai sistem transit resmi pertama ke daerah
tersebut. Selain itu, didukung oleh adanya BRT, light-rail, dan fasilitas kereta api penumpang skala kota yang terintegrasi.
Ekonomi
Saat ini, penggerak ekonomi utama di kawasan Lanseria
Raya adalah Bandara Lanseria, sektor pertanian, industri pariwisata dan rekreasi, dan aktivitas pertambangan.
Aktivitas ekonomi ini, akan memberikan dukungan dala segi pembiayaan pembangunan serta menarik bagi pengembang, bisnis, industri sehingga Kota Lanseria menjadi kota yang kompetitif secara global.
Perumahan dan Permukiman
Sebagian besar wilayah Greater Lanseria telah
digunakan untuk peruntukan perumahan terpisah
yang berpenghasilan rendah dengan wilayah yang
luas sesuai dengan konsep Lanseria Smart City
sehingga diperkirakan bahwa akan ada 850.000 unit
baru perumahan dan permukiman yang memakan luas
sebesar 15.000 hektar.
Sarana Pelayanan Umum
Fasilitas sosial seperti aula, perpustakaan, klinik, pusat
pembelajaran awal, pusat Panti jompo dan berbagai fasilitas rekreasi aktif. Jarak fasilitas tersebut dari pusta
kota dapat dilalui dengan jalan kaki 5 menit (400m) dan
10 menit (800m). Sebagian besar lokasi ini terletak
berdekatan dengan transportasi tidak bermotor (NMT)
yang terdiri dari jalur berjalan kaki dan bersepeda.
Hambatan dan Tantangan
Tantangan besar saat mengembangkan
perencanaan kota lanseria bukanlah pada
penyediaan infrastruktur tetapi melainkan
pemeliharaannya, yang umumnya tidak dikelola dengan baik dan dapat
menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Selain infrastruktur, terdapat pula hambatan
mengenai sektor transportasi.
Pembangunan rel di jalur utara Lanseria
akan dihubungkan dengan jalur Hekpoort
yang sudah tidak berfungsi, sehingga
menimbulkan tantangan tersendiri bagi para kontraktor untuk membuat jalur rel yang
aman dan dapat digunakan secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Perencanaan Kota Baru Lanseria
Raya memberikan pengaruh
signifikan terhadap wilayah di sekitarnya, mulai dari
perkembangan wilayah, ekonomi, pengadaan transportasi, peningkatan informasi digital, infrastruktur untuk mendukung
Konsep Smart City di Lanseria
Raya