CARANO EDISI 1 2015/2016

Page 1

CARANO buletin triwulan UKM-ITB

Edisi 1 Wajah Baru UIKM-ITB Bakilau di Rantau


Divisi Medkominfo UKM-ITB 2015/2016

Reporter :

Layouter :

Letivany Aldina

Indah Azzahra

Akhyar Hanif Zulhendri Eka Putra


Daftar Isi 1

Pemilu UKM-ITB 2015 MARANTAU

3 5

RENDANG DI HATI KETUA OHU DAN ACARA AWAL 2015

6

7

BAKILAU DI RANTAU HALAL BI HALAL

9


1 | CARANO I UKM-ITB 2015/2016

Tidak terasa sudah satu tahun kepengurusan UKMITB 2014/2015 berjalan, dan kini tibalah saatnya regenerasi kepengurusan. Sama dengan tahun sebelumnya proses pemilihan Datuak tahun ini kembali dipegang oleh angkatan mudo UKM-ITB. Alasan pemberian ini kepada angkatan mudo supaya mereka mengerti akan dasar UKM-ITB karena dikepanitian ini mereka melakukan kajian AD-ART UKM-ITB, selain itu yang juga menjadi kejaran adalah kekeluargaan angkatan mereka. Namun yang berbeda dari tahun sebelumnya yaitu proses pemilihan. Pada tahun lalu pemilihan dilakukan dengan cara Musyawarah dan pada tahun ini dilakukan melalui pemungutan suara. Sejak dibukanya proses pendaftaran Calon Datuak hingga penutupan ada 3 orang yang mendaftar yaitu Uda Rizki Hadianta TI’13 UKM’13 sebagai pendaftar pertama, disusul Uda Muaz Almunziri TG’13 UKM’13, dan yang terakhir yaitu Uda Baginda Echasio GD’13 UKM’13. Namu dalam proses pelengkapan persyaratan administratif mengalami perpanjangan waktu dikarenakan pada hari terakhir pengumpulan belum ada berkas yang lengkap.

Pemilu UK 2015 Zulhendri Eka Putra KL’13

Setelah semua berkas Calon datuak lengkap maka dilakukan pengundian Nomor Urut Calon datuak sehingga Uda Muaz dengan nomor urut 1, Uda Baginda nomor 2, dan Uda Rizki di nomor 3. Proses pemilihan tahun ini untuk mengenalkan Calon Datuak kepada Anggota UKM maka dilakukanlah hearing yang bertujuan untuk menyampaikan hal-hal yang akan dibawakan oleh Catuak untuk kepengurusan satu tahun. Selain itu panitia juag mengadakan Sekolah Datuak dengan nerasumber Datuak UKM-ITB kepengurusan sebelum-sebelumnya.


CARANO I UKM-ITB 2015/2016 | 2

Namun, sungguh disayangkan pada hearing terakhir Calon Datuak UKM-ITB yang tersisa hanya 1 orang yaitu Uda Muaz, hal ini karena dua orang Catuak lainnnya telah dinyatakan gugur karena poin pelanggaran telah melebihi batas. Dan pada akhirnya diputuskan bahwa Uda Muaz akan terus lenjut sebagai Catuak tunggal hingga akhir pemilu. Karena pada tahun ini melakukan sistem pemungutan suara maka ditetapkan Uda Muaz akan bersaing dengan kotak kosong.

KM-ITB

Pada proses pemungutan suara panitia menetapkan suara yang masuk minimal 1/2N+1. Untuk memenuh target itu usaha panitia patut diacungi jempol, karena panitia harus pergi ke kontrakan atau kosan anggota UKM, dan utuk yang sedang berada di luar Kota dilakukan pemilihan Online. Hingga pada batas pemungutan jumlah suara yang masuk dengan rincian UKM 2014 70 suara, UKM 2013 73 suara, UKM 2012 58 suara, UKM 2011 34 suara, UKM 2010 1 suara dan ONLINE 21 suara.

Dan pada perhitungan maka ditetapkanlah Uda Muaz Almunziri TG’13 UKM’13 sebagai Datuak UKM-ITB dengan perolehan suara 211 suara, 26 suara kotak kosang dan ada 16 suara tidak sah. Dengan demikian berakhirlah proses pemilihan Ketua UKM-ITB yang memakan waktu cukup lama dari yang direncanakan.

Organigram BP UKM-ITB 2015-2016


3 | CARANO I UKM-ITB 2015/2016

Marantau Letivany Aldina, IF’14

Marantau yang biasa diartikan sebagai pergi berpindah dari kampung halaman ke wilayah lain dalam rangka menimba ilmu dan menambah pengalaman, sudah menjadi budaya yang mengakar kuat diantara orang-orang Minang. Pepatah Minang di atas menggambarkan bagaimana orang Minang pergi marantau. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan usaha perbaikan dirinya sendiri menjadi pondasi utama orang Minang pergi marantau. Selain itu, para parantau mempunyai keinginan kuat untuk memperbaiki taraf hidupnya serta sanak saudara dan famili yang ditinggalkannya di kampung halaman. Seperti halnya pepatah, “Anak dipangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan�.

Selain bertujuan untuk menimba ilmu dan pengalaman, orang Minang juga mempunyai tujuan lain dalam marantau, yakni berdagang. Orang Minang sudah dikenal sebagai orang yang pandai dalam berdagang sehingga saat kembali ke kampung halaman mereka telah membawa kesuksesan dari tanah parantauan.

“Anak dipangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan.� Orang Minang juga dikenal sebagai orang yang suka melanglangbuana, menjelajahi tempat-tempat baru guna mendapatkan pengalaman yang


CARANO I UKM-ITB 2015/2016 | 4

belum pernah didapat sebelumnya. Pengalaman-pengalaman baru ini nantinya dibawa kembali ke kampung halaman untuk kemudian diterapkan sehingga mendapatkan manfaat yang bisa membawa masyarakat kampung menuju ke arah yang lebih baik. Ada banyak faktor yang mempengaruhi orang Minang untuk pergi marantau. Diantaranya adalah adanya sistem matrilineal yang diterapkan dalam budaya Minangkabau, dimana perempuan mendapatkan sebagian besar dari harta pusaka yang diwariskan. Hal inilah yang menyebabkan banyak diantara para paran“Karatau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu, di rumah paguno balun, satinggi tabang bangau, baliak juo ka kubangan, sanang bana hiduik di rantau, takana juo kampuang halaman.� tau adalah kaum laki-laki. Selain itu, faktor ekonomi juga berperan besar dan memengaruhi keinginan orang Minang dalam marantau. Adanya keinginan untuk memperbaiki kualitas hidup serta kewajiban untuk ikut bertanggung jawab dalam kesejahteraan masyarakat kampung terutama keluarga, membuat orang Minang mencari jalan lain dalam bekerja di ranah Minang, yakni marantau. Tidak hanya itu.Haus akan ilmu dan pengalaman juga menjadi salah satu faktor utama. Banyak sekali urang mudo Minang yang pergi marantau untuk menimba ilmu dan pengalaman, serta melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ada orang Minang yang langsung kembali ke kampung halaman guna menerapkan langsung ilmu yang telah didapatkannya . Ada pula yang bekerja dulu sejenak di tanah parantauan guna mempersiapkan diri lebih baik lagi nantinya di kampung halaman.

Orang Minang banyak sekali yang telah membawa kesuksesan pulang ke kampung halaman. Hal ini mempengaruhi generasi muda Minang untuk bisa menjadi seperti mereka bahkan lebih baik lagi. Cerita-cerita kesuksesan yang didengar dari mulut ke mulut membuat orang Minang yang masih di kampung halaman terbakar semangatnya untuk bisa sukses pula. Semoga kita yang juga menjadi bagian dari para parantau dapat membawa kesuksesan dan membangun Ranah Minang menjadi lebih baik dari sebelumnya.


5 | CARANO I UKM-ITB 2015/2016

Rendang di hati Akhyar Hanif MT’14

Siapa orang Indonesia yang tidak tahu rendang? Makanan khas sumatera barat ini bahkan sudah dinobatkan sebagai makanan terlezat pertama versi CNN pada tahun 2011 Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempahrempah misalnya serai, cabai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan. Rendang dapat ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau secara umum, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda. Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat,[5] yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu: 1. Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari “Niniak Mamak” (para pemimpin Suku adat)

2. Karambia (kelapa), merupakan lambang “Cadiak Pandai” (kaum Intelektual) 3. Lado (cabai), merupakan lambang “Alim Ulama” yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama 4. Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.

Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap seremoni adat, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.

Masing-masing daerah memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda untuk rendang. Banyak orang yang menganggap bahwa rending hanyalah rending daging saja. Padahal, rendang adalah cara memasaknya. Secara umum, rendang dipisah menjadi 2 yaitu rendang basah dan rendang kering. Banyak terdapat juga variasi rendang, contohnya adalah rendang daging, rendang itik, rendang bebek, rendang hati, rendang telur, dan sebagainya


CARANO I UKM-ITB 2015/2016 | 6

Setelah tahap pencalonan selesai keempat calon dibawa keluar dari forum sebelum musyawarah pemilihan ketua dimulai. Seperti musyawarah pemilihan ketua kegiatan lainnya di UKM, musyawarah pemilihan ketua OHU dan Acara Awal UKM ITB juga berjalan dengan alot, ibarat kata pepatah basilang kayu di tungku, disinan api mangko iduik. Setelah mangaruak sahabih gauang, mahawai sahabih raso akhirnya forum menyepakati untuk mengamanahi Imam Habib Al Fikri sebagai ketua OHU dan Acara Awal UKM ITB

Pada tanggal 7 Juni anggota UKM-ITB 2014 beserta beberapa anggota UKM-ITB angkatan 2013 dan 2012 melakukan pemilihan ketua OHU dan Acara Awal. Pemilihan yang dilakukan dengan cara musyawarah ini dimulai pada pukul 16.00 WIB . Musyawarah ini dipimpin langsung oleh ketua angkatan UKM-ITB 2014 Abdul Havid (TA’14). Musyawarah dimulai dengan pengumpulan nama-nama calon ketua OHU dan Acara Awal Calon ketua sendiri ada yang mengajukan diri sebagai calon ketua dan ada pula yang diusulkan oleh anggota lainnya. Pemilihan ketua OHU dan Acara awal ini memiliki keunikan tersendiri karena untuk pertama kalinya dalam sejarah UKM-ITB seorang perempuan mencalonkan diri sebagai ketua acara. Pada akhir tahap pencalonan terdapat 4 calon ketua OHU dan Acara Awal yaitu Akhyar Hanif (UKM 14,MT’14), M Farhan Muzammil (UKM’14,TA’14), Licia Audina (UKM’14,GD’14), dan Imam Habib Al Fikri (UKM’14,Telekomunikasi’14).

Ketua OHU dan acara awal ukm-itb 2015 Akhyar Hanif MT’14


7 | CARANO I UKM-ITB 2015/2016

Bakilau di Rantau Letivay Aldina IF’14

Begitulah kira-kira sambutan yang diberikan kepada urang mudo ITB dalam perhelatan acara OHU ITB 2015. OHU ITB kali ini diadakan pada tanggal 29 Agustus 2015 dengan berbagai wahana-wahana menarik yang telah dipersiapkan oleh panitia pusat OHU ITB 2015. Unit-unit yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ITB juga bersiap kembali untuk merekrut anggota-anggota baru. Kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam garis besar acara OHU ITB 2015 adalah pawai yang dilakukan oleh unit-unit dalam menarik perhatian mahasiswa baru serta penampilan yang dilakukan di panggung utama. Ada sekitar 80-an unit di ITB yang telah menunjukkan performa terbaik mereka, termasuk diantaranya adalah UKM-ITB. Pada kegiatan OHU ini UKM-ITB berkesempatan untuk ikut memeriahkan pawai unit-unit yang diadakan kepanitiaan terpusat dan menampilkan Tari Piriang di panggung utama. Tidak lupa pula

tim musik ikut menunjukkan kebolehannya dalam memainkan musik tradisional minang. UKM-ITB juga berkesempatan untuk menempati stand unit di parkiran CC Barat, dimana stand ini didesain semenarik mungkin agar mahasiswa baru tertarik dan ikut mendaftar menjadi bakal anggota baru UKM-ITB. Dengan suguhan penampilan yang luar biasa serta berbagai usaha panitia dalam menarik urang mudo, alhasil ada 180-an mahasiswa baru yang mendaftar diri menjadi calon anggota baru yang berasal dari berbagai SMA di Sumatera Barat, maupun di luar Sumatera Barat. Salah satu agenda utama di setiap awal kepengurusan baru UKM-ITB ini mengangkat tema “Bakilau di Rantau”. Tema ini mempunyai makna walaupun sudah menginjakkan kaki di rantau, kita sebagai orang Minangkabau sudah seharusnya melestarikan bahkan mengembangkan dan mengenalkan budaya Minangkabau kepada orang luar. Terutama adalah berprestasi dan menjaga “namo baiak urang awak” sebagai orang Minangkabau.


CARANO I UKM-ITB 2015/2016 | 8

Salamaik datang di rantau

Kegiatan selanjutnya bagi urang mudo 2015 adalah Acara Awal UKM-ITB 2015 yang diadakan pada tanggal 6 September 2015 lalu. UKM-ITB kembali menyuguhkan penampilan-penampilan terbaik mereka seperti Tari Galombang Pasambahan, Tari kipeh, Tari Indang, dan Tari Piriang. Tim musik juga menampilkan musik “Cogok Mancogok� yang memberikan impresi menyenangkan bagi pendengarnya. Tidak lupa pula dalam kegiatan ini Tim

Drama ikut unjuk gigi memeriahkan acara. Acara ini pun tidak bersifat satu arah. Mahasiswa baru juga berkesempatan untuk berinteraksi di dalam sub-acara games yang diadakan oleh panitia. Selamat dan sukses kepada panitia yang telah berusaha keras dalam menyukseskan OHU dan Acara Awal, semoga UKM-ITB dapat mempersembahkan penampilan yang lebih baik dari sebelumnya ke depannya.


9 | CARANO I UKM-ITB 2015/2016

Halal Bi Halal Letivay Aldina IF’14

Idul Adha 1436 H kali ini dihiasi dengan acara Halal Bihalal yang diadakan oleh UKM-ITB. Acara Halal Bihalal UKM-ITB tahun 2015 yang dilaksanakan pada tanggal 24 September lalu, bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim dalam keluarga besar UKMITB. Acara yang dilakukan di selasar Aula Timur ini juga mendapatkan sambutan meriah dari CA-UKM 2015 yang ikut menjadi bagian dari acara tersebut.

Acara ini dimulai dengan pembukaan MC oleh Indreza Putra (UKM 2014). Tidak lupa pula ada Kato Sambah dari Ihsanul Qolby (UKM 2014). Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Menu yang menggugah selera membuat setiap orang yang hadir bersemangat untuk menyantapnya. Menu yang telah disediakan tersebut memang masih menu urang awak.


CARANO I UKM-ITB 2015/2016 | 10

Selanjutnya, beberapa orang berkesempatan untuk memberikan pendapatnya mengenai acara tersebut. Di hari raya yang suci tersebut, setiap orang merasa senang dan bahagia karena dapat berkumpul bersama-sama walaupun tidak berada bersama keluarga di kampung halaman. Namun, disini ditemukan keluarga baru yang siap untuk berjuang bersama-sama baik susah maupun senang. Ke depannya, banyak harapan agar tali silaturrahim dan kekeluargaan dalam UKM-ITB lebih erat lagi sehingga bisa membawa UKM-ITB menjadi lebih baik. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama yang dilakukan di lapangan Seni Rupa – ITB.

Idul Adha 1436 H


ukm.itb@gmail.com

@crq1037h

UKMChannel

Unit Kesenian Minangkabau Institut Teknologi Bandung

ukm.itb.ac.id

@UKM_ITB

CARANO

buletin triwulan UKM-ITB

SEKRETARIAT UNIT KESENIAN MINANGKABAU ITB Gedung CC Barat Lantai 2 Ruang 26 C Jalan Ganesha 10 Bandung Alrido Martha Devano (Manajer) : 0818618785 | line id: manajer.ukm-itb


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.