Memori memori terlarang

Page 1

Dunia Dalam Buku I

Buku ini pertama kali ku lihat pada diskusi buku di Jakarta 21 April 2014. Harganya yang 100 ribu membuat ku harus mengajak diskusi sahabatku dan melakukan debat finansial dengan diri sendiri (maklumlah, waktu itu aku sedang mencoba kritis finansial dalam keadaan krisis paruh baya, hah!!!) Didalamnya ada begitu banyak data hasil wawancara dan investigasi terhadap kejadian Tragedi 65' di NTT; Sumba, Sabu, Kota Kupang, Kupang Timur, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Alor

20 Juli 2014

L

e

Belum sebulan ku tinggal buku berjudul "Memori Memori Terlarang - Perempuan Korban dan Penyitas Tragedi '65 di Nusa Tenggara Timur" , Aku sudah lupa hampir semua isinya; catatan-catan magis, naif dan kritis yang kutempel di buku ini juga sudah kulupakan.

a

d

S

t

o

r

y

H

e

a

d

l

i

n

e

Ini kali,,,, aku bertekad membuat catatan sebelum menjebak diri dalam buku lain.

mesti, supaya aku tak harus petantang petenteng semua buku kemana pun aku pergi.

Rencana heroik ku; aku akan menuliskan catatan atas semuah buku yang ku baca di masa depan dan di masa lalu (ini memang kedengaran sangat ambisius), tetapi ini

Selain itu, karena menulis melatih daya ingat dan analisa ku ‌ ceileh emesceh!


Pa ge

2

M e mori -Me mori

D a f t a r

T e m p a t U n t u k K u n j u g i

Pertama kali ku buka buku ini, cita-cita ku adalah: menuliskan daftar tempat yang harus ku kunjungi saat ke NTT lagi!! Maka inilah dia:

Sumba: Pantai Mananga (Mamboro), Penjara lama (Melolo, Sumba Timur), Pantai Padadita, Dermaga Lama (Sumba Timur)

Sabu: Hanga Loko Pedae, Pulau Dana, Rumah di Desa Rae Loro, Rumah adat Perempuan Sabu

Kota Kupang: Stadion Merdeka, Sekolah Belanda di Terminal Bakunase, Penjara Lama

Kupang Timur : Belakang Pasar Oe-

T e rla ra ng

D i

Putih, Desa Pulu Thie, Desa Tanah Merah, Desa Oesao

TTS: Hutan Naismeten (Mollo Tengah), Gedung Kebaktian Jemaat Imanuel (Desa Kombaki Kec Polen), Kolbebe (Desa Bena Kec Amanuban Selatan)

Alor: Tanjung Sembilan (Kec Teluk Mutiara), Sekitar Kota Kalabahi dan Kecamatan Alor Barat Laut: Alor Kecil (Kumba Wutung), Dulolong (Lubang), Tanjung Kenarilang (Tanjung Sembilan), Air Kenari, Tombang/Bunta, Kantor Puterpra (Kalabahi) Kenapa tempat-tempat di atas harus dikunjungi??? Baca Bukunya Dungs :)

sabo, Agropolitan Oesao, Desa Tanah

Saat begitu banyak buku bercerita tentang Tragedi 65' di Jawa, sebagian di Sumatera, dan daerah lain di Indonesia, buku ini membawa NTT ke dalam endonesah, bahwa NTT juga bagian dari Indonesia, yang juga bergejolak pada sekitaran tahun ‘65. Buku ini menampilkan situasi khas NTT: tragedy ‘65 yang berbalut nuansa gerejawi dan adat yang justru di dukung oleh kaum terpelajar. Bagaimana kemudian gereja secara organisasi memainkan peran dalam meny-

iksa beberapa anggota PKI atau yang di PKI kan lewat produk hukumnya (Mis: Aturan G.K.S ajat 49, Sidang Sinode Tanggapa 1957 dll), meski ada juga beberapa pendeta yang kemudian menentang keputusan gereja ini. Fakta bahwa umat gereja bertambah drastis sejak tragedi ‘65 merupakan hal yang tentu saja menguntungkan bagi gereja. Selain itu, masyarakat NTT yang masih sangat erat relasinya dengan Adat pun tiba-tiba di tendang dari rumah-rumah adat dalam situasi kelaparan.


D un ia

Da la m

Bu ku

I

Pa ge

Simbol-simbol adat di hancurkan; altar persembahan di hancurkan, benda-benda bernuansa adat dan magis di bakar, kain tenun di hancurkan bahkan konde rambut pada laki-laki di potong habis. Masyarakat adat dengan serta merta di tuduh komunis, tak bertuhan, yang kemudian di wajibkan memilih salah satu agama yang diakui Negara demi keselamatan jiwa mereka. Hanya ada satu contoh komunitas adat yang bertahan dengan kepercayaannya dan tidak memilih salah satu agama, suku Boti. Itupun karena temukung (camat) mereka memang ti-

Buku ini memang belum terlalu jauh menganalisa titik mula gerakan PKI di NTT dan bagaimana kelompok ini mengorganisir diri sampai pada akhirnya idealisme membuat orangorangnya di bungkam dan kehilangan kesempatan untuk menghidupi diri. Tetapi paling tidak, buku ini menjadi langkah awal untuk membuka tabir gelap tragedi „65 di NTT. Buku ini bisa menjadi inspirasi untuk kemudian membuka cerita tragedy „65 di beberapa pulau kecil lain, misalnya Adonara yang “pada tahun 1947 orang-orang Belanda membongkar gerakan oposisi yang merupakan pengaruh awal komunisme di

P

E T

dak mengizinkan masyarakat terlibat gerakan PKI. Padahal, orang-orang yang terlibat PKI adalah mereka yang terpelajar, mereka yang justru paham bahwa Negara pada saat itu sedang memerlukan pengentasan kemiskinan, dan bekerja pada partai yang baru saja berkembang untuk membangun negaranya. Mereka, yang memiliki semangat untuk belajar menuai gagasan pembangunan dan pembaharuan, yang sebagian besar adalah PNS dan para Guru.

daerah NTT”. hal 374. Hal lain yang juga perlu di kaji lebih jauh lagi adalah bagaimana tragedy ‟65 merupakan tragedi kemanusiaan, tragedi kelaparan dan tragedi kebudayaan. Saat ini belum ada kajian tentang bagaimana dan sejauh mana tragedi ‟65 ini mempengaruhi nilai adat masyarakat NTT yang bahkan sampai saat ini, di beberapa wilayah dengan tegas menyatakan bahwa adat tidak dapat di ganggu gugat oleh agama.

R O N

E L A

S

O M

I

K E D

A

N

3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.