Post- DSKMFST #6 // Pra- DSKMFST #7
WATERMELON
“Semakin besar buah semangkanya, semakin banyak pisau yang digunakan.� #prayforpray
SHAMBVTAN “Diskomfest yang ke-6 ini mengangkat tema pangan yang merupakan kebutuhan primer manusia dan juga menjadi masalah utama dalam kehidupan sehari-hari dan ini merupakan tantangan bagi mahasiswa DKV sendiri untuk menjadi lebih kreatif dalam menyambungkan konsep pangan dan berbagai permasalahannya dengan desain yang kemudian bermanfaat bagi masyarakat. Dalam Diskomfest ini juga dapat menimbulkan semangat kebersamaan dimana melibatkan beberapa angkatan yang bersatu menyelenggarakan acara ini.� oleh: Pak -------, 16 September 2015
“Kita akan terus mereka-reka akan dibawa kemana selera kita, seperti apa makanan kedepannya, dan apakah yang dulu kita suka, bahkan yang hampir punah dapat bertahan. Oleh karena itu nikmatilah apa yang terjadi sekarang namun tetap peduli akan hal yang akan terjadi selanjutnya.�
Karya oleh: Uuk
“.. Desainer dapat saja ikut didalam sebuah perusahaan besar dan bekerja membuat desain untuk mereka, ikut membantu memperluas pasar dari perusahaan tersebut, atau para desainer memanfaatkan kemampuan mereka untuk hal-hal yang lebih krusial, berkaitan dengan masyarakat, ikut mengembangkan produk lokal tanpa perlu memikirkan income yang diterima sang desainer dari tindakannya tersebut.� -Pengantar DSKMFST #6-
Mereka-reka Indie
Pengantar DSKMFST #7 Oleh: Fucked Up Means Great Prospect Research Seperti apakah rupa indie sebenarnya? Menjadi sebuah pertanyaan ketika kita mempertanyakan definisi indie itu sendiri, bahkan seperti apa rupa realistisnya. Masyarakat kerap menyamakan dengan band-band (atau musisi) non-label atau hanya sekedar salah satu bagian jenis (genre) musik. Salah pemahaman mengenai jenis musik seperti musik british pop (atau yg kerap disingkat britpop) yang sering disebut dengan istilah indie pop sudah dilabel oleh masyarakat dengan sedemikian rupa, padahal band dengan aliran musik british pop tidak melulu di jalur indie, dan indie bukanlah sekedar aliran (atau jenis) musik sehingga segala band non-label beraliran pop (dan kebanyakan mengusung genre british pop) disebut indie pop. Apakah kesalahan pemahaman pada masyarakat modern seperti ini telah dilumrahi dan indie sendiri dinilai sekenanya?
Jika dijabarkan, kita dapat mengambil dari istilah independent atas kepanjangan dari indie itu sendiri, kita mungkin dapat menyebut independent dengan istilah kemerdekaan (terjemahan dari bahasa inggris) atau bisa juga dapat diposisikan dengan istilah sendiri; bergerak sendiri selayaknya sebuah negara untuk mencapai kemerdekaan. Namun apakah benar seperti itu? Indonesia tidak mencapai kemerdekaan hanya karena usahanya sendiri; ada banyak faktor pendukung dari luar Indonesia demi mencapai kemerdekaan indonesia. Tindakan politis yang bersifat otentik sangat diperlukan dalam membangun karakter bangsa, setiap keputusan politik menjadi sangat penting dalam hal ini. Perihal bangsa ini hanya sebagian contoh dari atas independent itu sendiri, namun yang menjadi titik pacu utama mengenai indie terkait contoh diatas adalah pergerakan dimana bangsa Indonesia tidak hanya melawan, namun bergerak dengan menggandeng banyak pihak dalam mencapai kemerdekaan sehingga pergerakan ini bukan berarti bekerja secara sendiri secara harafiah. Ketika indie telah diposisikan sebagai sebuah bentuk pergerakan akan memunculkan pertanyaan baru; apakah yang dilakukan indie? Apa yang membedakan dengan pergerakan alternatif? Ketika kita mengambil perbandingan dengan arti alternatif muncul pengertian lainnya. Pada percetakan kita akan mengenal istilah penerbit alternatif dan yang bukan. Istilah penerbit alternatif dipergunakan atas pro dan kontra istilah indie yang telah menjadi stigma pada beberapa sub gaya hidup menjadikan polemik tersendiri. Hal ini menjadikan buku yang diterbitkan oleh penerbit alternatif tidak dapat disamakan dengan zine; perbedaan ideologi yang mendasar menjadi bagian yang membedakan altenatif dengan indie yang diwujudkan dalam bentuk buku terbitan penerbit alternatif dan zine. Namun jangan ada salah pemahaman lagi mengenai zine dan pergerakan D.I.Y..
EXHIBITION HABIT:
FOOD + BAN
= READY TO AR
ND
RTSY WORLD
Zine menjadi salah satu aplikatif dari D.I.Y. (Do It Yourself) dimana D.I.Y. menjunjung tingkat kerja per individu dalam mengaplikasikan media-media tanpa terpaku pada mesin (dalam artian untuk idndustri). Zine tetap mempergunakan semangat tetap tersebut, walaupun masih menggunakan mesin cetak (photo copy), hal ini berkaitan dengan melihat akar ideologi yang lebih mendalam. Sedangkan D.I.Y. sendiri ketika diposisikan sebagai idelogi, maka masyarakat kerap mengkaitan dengan punk, dan memang punk yang mengatasnamakan istilah D.I.Y. sebagai bagian ideologi atas tindakan otentis mereka. Namun jika ditarik kebelakang D.I.Y. sendiri muncul jauh sebelum era punk, yaitu pada era industri. Ketika industri telah menciptakan berbagai produk, kebutuhan akan prosedur pemasangan semakin perlu (melihat bahwa perusahaan memerlukan instruktor untuk pemasangan produk yang dibeli) sehingga memunculkan tindakan dari tiap perusahaan untuk membuat user manual sehingga setiap konsumen dapat melakukannya sendiri (red; do it yourself). Dari perihal itu sendiri D.I.Y. menjadi bagian atas kebutuhan masyarakat untuk berkembang dengan mengambil tindakan secara sendiri. Kehendak untuk mengambil tindakan menjadi akar atas pergerakan-pergerakan masyarakat kedepannya yang dimana (sesuai hakikat manusia sebagai makhluk sosial) tindakan politis yang lebih besar afeksinya ikut membentuk jaringan-jaringan antar individu agar dampak atas progresi mereka semakin luas. Indie sebagai bagian dari pergerakan tidak hanya berhenti sebagai roda penggerak masyarakat. Indie sendiri memiliki titik pacu, dan titiknya adalah kebosanan. Setiap tindakan yang mendefinisikan indie (independent) pasti memiliki tujuan dan hal paling utama atas keadaan ini adalah rasa jenuh terhadap pasar, dan ini terus terjadi dan terus berganti. Aspek kejenuhan ini menjadi bagian penting terhadap keadaan yang terjadi atas tindakan-tindakan yang sebelumnya telah diambil. Sebut saja keadaan yang dialami antara kaum Bohemian dan Borjuis (BoBo). Kaum Bohemian merupakan salah satu komunitas di masyarakat dimana mereka bukanlah kaum yang memiliki uang, tidak memiliki posisi penting dalam masyarakat, dan kerap menjalani hidup dengan tidak pasti. Berbeda dengan Bohemis, kaum Borjuis hidup didalam kondisi keuangan yang lebih dari cukup, memkliki posisi yang tinggi, dan tidak perlu memikirkan dengan keras apa yang akan mereka makan untuk hari kedepannya. Kejenuhan muncul pada kaum borjuis dimana mereka tentu membutuhkan hal baru pada hidup mereka, sebut saja salah satu contohnya adalah kebutuhan fashion. Kaum bohemian, sebagai contoh adalah hobo (homeless boy ( mereka yang tidak memiliki tempat tinggal)) memiliki tipe gaya (dengan tujuan bukan untuk fashion) dimana mereka mempergunakan flanel tebal atau jaket parka untuk kebutuhan mereka menjaga kesehatan, melihat mereka tidak memiliki tempat bernaung dan kesehatan mereka mudah rentan. Kondisi ini justru menjadi ketertarikan sendiri para kaum borjuis (atau pelaku trendsetter di kalangan kaum borjuis(?)) dimana gaya baju sang hobo disukai dan kemudian dipakai oleh mereka. Para pelaku dimana mereka berasal dari kelompok borjuis yang tertarik dengan fashion kaum
bohemis kerap disebut dengan Hipster. Tindakan seperti ini kemudian menjadi salah satu penggerak atas budaya masyarakat kedepannya. Dari keadaan diatas, tidak mengherankan jika trend pada masyarakat selalu berputar, gaya hidup arus utama selalu berputar terus menerus dari lapisan masyarakat yang mengalami serangan arus global paling depan hingga lapisan masyarakat makin akhir. Pasar menjadi bagian utama atas perputaran trend tersebut. Ketika band seperti Efek Rumah Kaca menyuarakan bahwa pasar bisa diciptakan, memunculkan bahan perenungan ketika masyarakat kita harus mereka-reka rupa pasar yang akan diciptakan dan pasar apakah yang harus dihadapi. Masyarakat perlu akan pemahaman atas indie (beserta alternatif didalamnya) dan pasar arus utama sebelum menciptakan pasar; apakah indie sebagai antitesis arus utama atau sebagai cikal bakal arus utama selanjutnya?
“.. sama seperti kamu surfing di Google, Google memiliki kegunaan untuk t r a c i n g keyword yang kamu cari.�
#PRAYFORPRAY
CLOSING “Untuk mencari tempat yang dituju
SEE YA ON DA
gunakanlah GPRS.”
D#7! #POSTDSKMFST6 #PRADSKMFST7 #PRAYFORPRAY
2015 ©