November 2014
Apa adanya saja, Karya yang Karya berbicara Tampilkan Nyata
#Just november 2014
Bunyi yang Berarti
D
i hari jumat pagi yang begitu cerah ,temanku dari Desa datang mengunjungiku, aku begitu senang atas kedatangan nya.. karena memang kami sudah sangat lama tidak bertemu .Sebagai bentuk rasa suka citaku aku mengajak nya berkeliling kota pada malam hari ,sepertinya bunyi gemuruh kendaraan yang berlalu lalang di jalanan sangat mengganggu temanku tadi. Ketika kami merasa lelah setelah cukup jauh berjalan jalan ,tiba-tiba temanku berseru. Hei berhenti sebentar, apakah kamu mendengar suara yang ku dengar tadi ? aku menoleh kearahnya sambil tersenyum dan berkata, saya hanya mendengar suara klakson dan orang yang lalu lalang ,memangnya apa yang kamu dengar? Tanyaku sedikit penasaran. Ada seekor kelelawar di sekitar sini ,aku bisa mendengar suara khas nya. Aku mencoba mendengarkan dengan punuh perhatian tapi aku tak mendengar suara apa-apa. Lalu aku berkata, kamu jangan bergurau.. tidak ada kelelawar disini, dan seandainya ada bagimana aku bisa mendengarkan suaranya di tengah kebisingan seperti ini ? jadi kamu pikir kamu bisa mendengar suara kelelawar itu ? Teman ku itu berjalan beberapa langkah lalu berdiri di tembok suatu rumah , disana ada tumbuhan yang lebat merambat dan dengan sigap teman ku menangkap kelelawar tersebut. Kini aku bisa melihat kelelawar tersebut dan mendengar suaranya yang menurutku sangat mengerikan. Dan akhirnya kami pun meneruskan jalan-jalan lalu aku bertanya kepadanya. Sepertinya secara alami kamu bisa mendengar lebih baik dari aku ya ,temanku tadi hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata ,aku tidak setuju dengan mendapatmu itu kawan, orang desa tidak bisa mendengar lebih baik dari orang kota. Nah sekarang perhatikan ,aku akan memperlihatkan nya padamu. Temanku itu mengambil uang logam dari saku celananya dan menjatuhkan nya di trotoar, bunyi uang logam itu ternyata membuat orang2 di sekitar kami menoleh kearah kami, lalu temanku berkata. Taukah kamu kawan, suara logam itu sebenarnya tidak lebih keras dari suara kelelawar tadi, meski demikian banyak orang kota mendengarnya dan menoleh kearahnya. Dilain pihak aku adalah satu-satunya orang yang dapat mendengar suara kelelawar tadi. Ini bukan berarti orang desa bisa mendengar lebih baik dari orang desa, Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar lebih baik hal2 yang biasanya kita perhatikan, bukan begitu ? Sering kali kita dalam masalah ,kita berteriak memohan pertolongan kepada allah dan kita merasa dia diam saja. Ketika mengingat ceritaku tadi , aku menjadi sadar, sebabnya adalah bukan karna allah tidak menjawab do'a atau permintaan kita, tapi karna kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan permasalahnya dari pada fokus kepada allah dan pertolongannya. Prof.Dr Untung Surapati S.Kom, M.T
edisi November 2014
1
November 2014
Apa adanya saja, Karya yang Karya berbicara Tampilkan Nyata
Paradigma Hidup
H
ari demi hari terus berjalan Pergantian waktupun tidak dapat dielakan Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi Sebagai konsekwensi logis atas akhir dari setiap langkah Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah Sebagai barometer dalam menjalani hidup Menuju sebuah wujud misteri 'Cita- cita' Perenungkan kembali tentang Paradigma hidup Tentang cita- cita yang tergantung di angkasa Katakanlah AKU bisa untuk meraihnya AKU bisa untuk menjalaninya Gapailah semuanya ... 'Sungguh beruntunglah orang yang selalu mensucikan diri (Kembali kepada fitrah dan kesucian )' Ada sebuah sesi tanya jawab ketika aku mengisii sebuah materi, Apakah tidak lebih baik paradigma itu dibiarkan saja begitu apa adanya? Karena merubah paradigma itu sangat sulit. Ini adalah pertanyaan ketiga yang muncul dari seorang mahasiswa Fisip kala itu.Yang harus kusampaikan bahwa aku tidak memaksa orang lain untuk merubah paradigmanya. Dia sendiri yang harus merubah, bila dia menginginkannya. Paradigma itu adalah cara pandang kita yang terakumulasi dari semua ilmu yang pernah kita pelajari, dari semua pengalaman yang pernah kita rasakan, dari semenjak kita kecil hingga sekarang. Semua itu membentuk diri kita menjadi seperti sekarang ini. Dan untuk merubahnya, butuh kekuatan yang besar pula. Butuh disiplin, dan juga kerja keras. Itulah alasan mengapa terkadang sulit sekali merubah paradigma. Aku hanya menawarkan dan mengingatkan, bila memang anda menghadapi sebuah masalah, bisa jadi solusinya akan anda temukan bila anda mampu melihatnya dari paradigma yang berbeda. Aku hanya mengingatkan jangan sampai anda menjalani sebuah peta, yang anda sendiri tidak tahu apakah peta itu benar-benar menunjukkan apa yang sebenarnya anda tuju. Senantiasalah memeriksa kelayakan petamu? Hanya itulah yang kutawarkan. Bila anda merasa bahwa peta yang anda gunakan sudah tepat, maka jalanilah. Bila anda melihat petamu memiliki kekurangan, sempurnakanlan. Dan bila petamu ternyata tak menunjukimu ke arah tujuanmu, ubahlah dengan segera! Karena usia manusia di dunia ini hanya sementara, anda tidak tahu kapan anda akan menghadapNya. Live with no regret. Hidup tanpa penyesalan. Karena anda merasa sudah berbuat yang maksimal dalam kehidupanmu. Sudahkah anda merasakannya? Wallahu a'lam. edisi November 2014
2
November 2014
Apa adanya saja, Karya yang Karya berbicara Tampilkan Nyata
Sekumpulan Pelangi Astagfirullah, ku awali cerita real kali ini dengan bacaan istaigfar. Sengaja atau tidak semua sudah bergegas pergi. Entah tak tau kemana, sekumpulan para pelangi yang biasanya menyemangatiku tiap hari. Sebut saja nama forzen,eztsss buka film itu lo ya.. Namun seorang wanita lajang paruh baya yang biasa berjalan di depan rumah ku. Sinis rasanya jika di lihat dari kejuhan, namun agak rabun. Hari ini jum'at 12 Rabiul awal 1435 Hijiyah. Pergantian bulan yang manis dan akan selalu ku kenang. Hujan pasti akan menyingkirkan nya, itu pasti.. namun jika matahari datang.. Semua terasa bermula dari sini. Aku sangat bahagia saat hujan turun. Sembari mengibarkan bendara dan megaphone yang menancap keras di telapak tanganku.Mereka berkumpul bukan dengan warna warni kawan. Namun putih nan bersih , absurt ku lihat ketika sepasangan pelangi meriringan mengibarkan bendera dan menghempaskan sajadah putih di antara tepian jalan. Di ujung jalan ada barisan paspampres yang dengan sigap kapan saja jika kami akan melanggar aturan nya. Hah ! Ku singsingkan baju dan berdiri melidunginya. Gaya khas eropa bercampur arap kini menjaid satu padu di tepi jalan. Pasukan utama sudah siap , barisan rapi ku lihat indah saat itu. Yah dari atas udara terlihat seperti pelangi bertebaran kawan. Tangisan lembut menghiasi tiap perjalanan, langkah kecilnya kini di mulai. Rapatkan barisan dan bernyari riang. Ku dengar, Alquran adalah senjata paling ampuh saat di tempa musibah. Mengingat barisan sahdu ditengah terpaan sang matahari. Yah sepeti itu lah kebiasaan ku ketika kami semua berkumpul. Sapaan humanis dan sok cuek selalu ku perlihat kan kepada mereka yang berlalu lalang di pinggir kota. Merupakan hal yang membanggakan begiku bisa mengukir sejarah baru di bumi arema. Riuh semangat para aremaniai tak meruntuhkan semangat kami. Ada satu pertanyaan, bagaimana dengam Tindakan anaskis yang biasa mareka lakukan ? Jangan tanya kami makan apa ketika magrib tiba, tak usah khawatir.. Allah sudah menyediakan jauh2 hari . Ramadhan nan syahdu dan di bahawah terik matahari bersama sang pelangi .
Prof.Dr Untung Surapati S.Kom, M.T
edisi November 2014
3
November 2014
Apa adanya saja, Karya yang Karya berbicara Tampilkan Nyata
Selamat Bekerja Presiden !
S
elamat jadi Presiden Indonesia yang ke enam belas periode.Oh iya, Perkenankan saya mempresentasikan tentang ketahanan Pangan Indonesia khususnya bidang peternakan karena saya tahu prioritas utama Bapak adalah di ketahanan pangan. Jika Indonesia saat ini fokus untuk pertanian. Bolehkah saya juga mempresentasikan tentang PETERNAKAN. Karena usaha di bidang tersebut di Indonesia yang sudah swasembada seperti ayam pedaging dan ayam petelur. Jika di Indonesia bidang pertanian masih membutuhkan subsidi seperti pupuk , bibit dll di Peternakan sudah menyumbang retribusi dan pajak dari Industri peternakan. Jika pertanian masih membutuhkan 3-5 tahun lagi maka peternakan saat ini sudah bisa swasembada hanya perlu di poles sedikit. Nah di sektor Industri ayam pedagang saat ini produksinya diasumsikan oleh Badan pusat Statistik adalah 15.204.907 ton pertahun bisa dibayangkan berapa tenaga kerja yang terserap , berapa pajak yang dibayarkan, berapa keuntungan yang diperoleh, belum lagi saat ini usaha terserap dari hulu sampai hilir dari ayam hidup, daging mentah ataupun hasil akhir seperti nudget, ayam crispy dll. Industri ayam petelur saat ini produksinya diasumsikan oleh Badan pusat Statistik adalah 1.200.199 Ton pertahun. bisa dibayangkan berapa tenaga kerja yang terserap , berapa pajak yang dibayarkan, berapa keuntungan yang diperoleh. Terlebih lagi Gizi yang dihasilkan oleh telur ini Protein, Lemak, Hidrat arang, Kolesterol , Mineral, Ca , P, Fe, Mg, K, Na, Zn, Vit. A,Vit. D, Vit. E,Vit. B ,Vit. B-12, Riboflavin, As. icotinat, Cholin, Pyrodorin As. Folat, Inositol, Biotin. Harganya pun lebih murah dari sebatang rokok. Jika ide Bapak Tol Laut bisa di implementasikan bisa dibayangkan berapa hasil pertanian seperti jagung, kedelai, bisa digunakan untuk peternakan dan hasil peternakan bisa didistribusikan keseluruh Indonesia dan bayangkan jika kita bisa ekspor . Saat ini saja industri ini menyerap tenaga untuk distribusi dan produksi dari mulai pasar , tenaga kerja, distribusi, pedagang, supermarket, hypermarket, perusahaan pakan, perusahaan obat hewan, perusahaan produksi ayam maupun perusahaan pengolahan food. Pemerintah mempunyai regulasi, tanah, kendali ke perusahaan swasta , para profesor yang ahli di bidangnya, jalur distribusi mengapa Pertanian dan peternakan ini tidak dijadikan Industri ? Motor boleh berkembang, akan tetapi tetap ada batasnya. Beda dengan pangan manusia membutuhkan pangan setiap hari. Seharusnya Indonesia bisa berkembang lagi dan gizi masyarakat bisa terpenuhi. Sekali lagi, Selamat bekerja Bapak Presiden Jokowi Prof. Dr. Untung Surapati S.Kom, M.T
edisi November 2014
4