Simple kammi 3

Page 1

Simple “Apa Adanya, Fakta Berbicara” Edisi Desember 2013 SALAM REDAKSI

Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji tak pernah lelah kami haturkan untuk Sang penguasa Jagat Raya ini, Allah Azza wa Jalla. Syukur tak terhingga atas rlimpahan Rahmat dan RahimNya, atas semua yang telah di berikan kepada kita hingga hirupan nafas detik ini. Semoga syukur yang tak seberapa di banding nikmatNya ini terus dan terus menjadi sebab bertambahnya nikmat oleh kita. La insyakartum La izidannakum. Shalawat dan salam untuk Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pejuang dakwah dan penegak Dien di dunia ini dimana pun berada. Tak lupa kami ucapkan Jazakumullah Khoir untuk semua pihak yang telah membantu selesainya Buletin ini. Selamat datang ,kepada seluruh calon pemimpin masa depan intelektual muda yang memegang peranan penting dalam perubahan dan perkembangan bangsa ini. Edisi pertama dari buletin ini kami persembahkan untuk para pemimpin masa depan yang akan meneruskan tongkat estafet perjuangan. Buletin ini kami berisikan berbagai rubrik di antaranya: HAM dan Umat Islam, Ibu Sosok Luar Biasa “Notokora Sejati”, Kita dan Pengemis, Apa kata Mereka, Dokumentasi, Hadist Nabi dan masih banyak lagi yang bisa di simak dalam edisi kali ini. Akhir kata selamat membaca semoga dapat bermanfaat dari buletin kammi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Laput HAM dan Umat Islam di Indonesia .............................. 1 Opini Ibu Sosok Luar Biasa “ Notokora Sejati ” ................ 2 Kajian Kita dan Pengemis .... 3 Apa kata mereka? Perkembangan HAM di Indonesia ................................ 4 Dokumentasi ......................... 4 Hadist Nabi ........................... 4

HAM DAN UMAT ISLAM DI INDONESIA Implementasi HAM di Indonesia mengikuti iklim politik yang berjalan. Politik di Indonesia bukanlah politik Islam. Namun demikian, dalam banyak hal nilai-nilai Islam masuk ke dalam semangat perundangan dan peraturan negara. Terkait dengan toleransi, kerukunan beragama, dan penolakan terhadap terorisme, umat Islam Indonesia sebagaimana diwakili oleh ormas-ormas Islam (Muhammadiyah, NU, Persis, Al-Irsyad, dan lain-lain) memiliki sikap yang jelas. Umat Islam Indonesia mendukung toleransi, m e n g u t u k t e r o r i s m e , mengembangkan kebajikan-kebajikan sosial, dan aktif dalam program p e m b e rd aya a n p e re m p u a n d a n pengentasan kemiskinan melalui unitunit organisasi di bawahnya. Karena itu, melihat umat Islam Indonesia harus dipisahkan dari kebijakan-kebijakan pemerintahnya. Jika ada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara, maka tidak otomatis oleh umat Islam. Jika ada kekerasan dilakukan oleh oknum umat Islam, tidak otomatis oleh Islam. Pemisahan ini perlu agar segala hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dianggap sebagai ajaran Islam itu sendiri. Sikap umat Islam Indonesia terhadap prinsip-prinsip HAM sudah inal dan konklusif. Perbedaannya terletak pada aspek rincian dan metode implementasi. Karena itu, k e r j a s a m a d a n d i a l o g t e n t a n g bagaimana menegakkan HAM terus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek spesi ik dari masingmasing konsep ajaran agama. O r m a s - o r m a s I s l a m a d a l a h r e p r e s e n t a s i d a r i u m a t I s l a m Indonesia. Dalam sejarah HAM, umat I s l a m j u s t r u m e n j a d i k o r b a n pelanggaran HAM oleh negara (rejim politik tertentu). Tragedi G 30 S, .Peristiwa Tanjung Periuk, dan lain-

lainnya adalah contoh pelanggaran HAM yang meminta korban umat Islam. Dengan demikian, selama ini umat Islam Indonesia tetap konsisten membela tegaknya HAM dan bahkan sangat kritis terhadap semua bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh negara ataupun oleh oknum umat Islam. Karena itu, menilai apakah Islam di Indonesia bagian dari penegakan HAM harus dilihat dari optik sikap resmi ormas-ormas Islamnya. Bukan oleh sikap pribadi-pribadi Muslim atau kebijakan-kebijakan pemerintah. Dari perspektif ini hubungan antara umat Islam Indonesia dengan prinsipprinsip HAM adalah paralel dan bukan antagonistis. Ormas-ormas Islam Indonesia justru banyak berinisiatif agar akar-akar terorisme dan akarakar radikalisme Islam disembuhkan dahulu melalui pemberdayaan umat dan pesantren. Pendidikan yang baik dan kesejahteraan yang relatif aman dapat mengurangi umat Islam dari k e t e r l i b a t a n t e r o r i s m e d a n radikalisme. Di sini, fakta HAM tengah mengalami anti-klimaks di Timur T e n g a h m e l a l u i s e r a n g a n membabibuta militer Israel atas komunitas Gaza. Kini korban-korban kon lik Israel-Palestina yang berjumlah lebih dari 1000 orang (termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua) menyuguhkan belum pulihnya tragedi kemanusiaan di jaman modern. Kerjasama global yang selama ini terjalin baik dalam menyelesaikan masalah HAM seperti ternoda dan kehilangan maknanya. Agama-agama harus menjadi spirit perdamaian dan spirit penegakan HAM tanpa batas sehingga menjadi to p a n ga n ku a t b a g i te rj a li n nya kehidupan manusia yang terlindungi secara HAM. Rizka Mahargian | FKIP |UMM

Pengurus Komisariat

KAMMI UMM RAYA 2013-2014

Edisi: 01/12/2013

11


Ibu Sosok Luar Biasa, “Notokorda Sejati” Dalam ilmu vertebrata, notokorda pada Urochordata diartikan sebagai ekor. Dimana ekor tersebut berfungsi sebagai penyokong suatu individu yang masih dalam fase muda (berudu). Disaat individu tersebut bermetamorfosis menuju tingkat yang lebih dewasa, notokorda akan mereduksi dan menyebarkan substrats u b s t r a t n y a k e s e l u r u h t u b u h s e h i n g g a terbentuklah organ baru. Dalam fase ini ekor sebagai perwujudan notokorda memang telah mati namun substratnya masih berperan dalam pembentukan organ baru. Dimana seekor berudu akan berubah menjadi katak muda yang memiliki kaki sebagai pengganti notokordanya tersebut. Layaknya notokorda, ibu memiliki peran penting sebagai penyokong dalam hidup kita. Dapat diartikan pula bahwa ibu adalah “Notokorda Sejati”. Mengapa demikian? Ibu adalah sosok wanita yang luar biasa bagi semua anak di seluruh penjuru dunia. Sejarah m e nya t a ka n b a hwa t i d a k a d a ya n g b i s a mengalahkan peran ibu dalam kehidupan ini. Tidak ada pula yang mampu memberikan kasih putih sebening hati ibu. Dialah ibu yang menjadi pelita hati, pelangi jiwa dan penyokong diri. Kiprah ibu tak sebatas pada tindakan dan pelukkan kasih sayangnya, namun untaian tutur lembut dan butiran-butiran do'anya adalah sebuah “Notokorda” nutrisi tepat penghasil energi yang tiada tertandingi. Ibu, ibu dan ibu. Itulah kata yang diucapkan oleh Rasulullah SAW, ketika salah satu sahabat bertanya kepadanya. Subhanallah, begitu dahsyatnya sosok ibu. Dari Mu'awiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu”. Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua k a k i n y a ”. T a p i m e n g a p a k i t a s e r i n g mengacuhkannya? Sadarkah sahabat, berapa kali kau melalaikan ibumu? Sungguh keniscayaan telah berada di depan mata. Ibu sebagai “Notokorda Sejati” telah memberikan pencerahan dalam hidup kita. Gerbang pintu masa depan kesuksesan terbuka selebar-lebarnya sahabat. Jika masih menduakan ibu, kelak kau akan benar-benar menyesal. Yukkk.. renungkan hal ini. Disaat kita sedih siapakah p e n g h i b u r l a r a s e t i a k i t a y a n g s e r i n g memanjatkan do'a di atas sajadah panjangnya? (Ibu) Disaat kita lapar dan nasi tinggal sepiring, siapakah yang merelakan untuk tidak makan demi

kesehatan kita? (Ibu)Disaat kita lulus ujian dengan nilai tinggi, siapakah yang meneteskan mutiara cinta karena bangga dengan perjuangan kita? (Ibu) Disaat kita jauh dari kasat mata ibu, gelombang do'a itu akan senantiasa merambat kepada kita. Meskipun ia telah tiada, kasih putih dan ilmunya akan melekat di dalam hati dan jiwa. Bahkan bibit positif yang ia tanam pada diri kita akan menumbuhkan sosok insan kamil pada diri kita. Aamiin, InsyaAllah. Allah swt ber irman dalam Q.S Al-Ahqaaf ayat 15 : Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa: "Ya Tuhanku, b e r i l a h a k u p e t u n j u k a g a r a k u d a p a t mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim". Subhanallah…. Sahabat, mari sejenak kita pikirkan. Hal apa yang telah kita berikan kepada ibu kita dalam upaya membahagiakannya? Sadarlah, sampai kapanpun kau tak kan mampu membalas budi kepada ibumu secara utuh. Perjuangan dan pengorbanan beliau lebih besar dari sercacik penghanturanmu. Berusahalah m e m b a h a g i a k a n n y a d e n g a n s e g a l a kemampuanmu yang kau miliki hingga keringat darah itu mulai kering. Karena ibu adalah sosok luar biasa, “Notokorda Sejati”.

Yeni Widayati | FKIP | UMM

Pengurus Komisariat

KAMMI UMM RAYA 2013-2014

Edisi: 01/12/2013

2


Kita dan Pengemis Ada kabar yang membuat saya lumayan ingin berkonsentrsi meihatnya. Juma'at 29 November 2013 hampir semua media baik cetak maupun elektronik memberitakan bahwa ada seorang penegemis kaya di Jakarta yang tertangkap. Pengemis itu berdasarkan keteranga petugas yang menghitungnya, membawa uang Rp. 25. 448. 600 juta. Bahkan dia sempat membayar cicilan haji 30 juta, menarik mengapa pengemis bisa membawa uang sebanyak itu? Pengemis bukanlah sesuatu yang kita anggap asing. Hampir setiap hari kita dapat menjumpainya, entah di pinggir jalan raya, di tempat-tempat hiburan,belanja, dekat masjid, sampai yang berada disekitar tempat belajar. Pengemis-pengemis itu hampir setiap hari bekerja mengupulkan sedekah-sedekah dari para dermawan engan berbagai cara. Beberapa pengemis hanya duduk ditempat dengan menyediakan wadah khusus di depannya, tanpa benyak bicara dan berkeluh kesah beberapa orang yang lewat kemudian memberikannya beberapa uang. Ada juga pengemis yang menghampiri deya dengan dermawan wajah meyakinkan bahwa dia butuh bantuan, dengan beberapa ucapan yang keluar dari mulutnya dia mendapatkan beberapa lembar uang. Beberapa diantaranya juga dengan mengucapkan beberapa dalil tentang sedekah sampai ada yang membawa anaknya yang masih dibawah umur untuk menarik simpati para dermawan. Banyak lagi tentu saja cara yang digunakan pengemis untuk melancarkan aksinya dan sampai saat ini belum ada data valid yang dapat menyebutkan jumlah pengemis yang ada. Fenomena pengemis kaya bukanlah hal baru bagi kita. Kita tahu ada perkampungan pengemis di Jakarta. Dimana pagi siangnya mereka mengemis dan sore malamnya mereka pulang untuk berkumpul bersama keluarga. Diceritakan oleh seorang teman bahwa mereka biasa menikmati fasilitas mewah hasi mereka mengemis dirumahnya. Jadi tidak heran kalau di kota-kota besar pengemis-pengemis ini merajalela. Pengemis berhaji, bolehkah? Meski pengemis yang tertangkap petugas tersebut menjelaskan bahwa uang yang dia bawa bukan semuanya hasil mengemis tetapi hasil menjual tanahnya di kampung apakah boleh uang itu berhai? Halalkah uang yang dia dapatkan? Itu hak ahli ikih untuk menjawabnya.Selain itu pengemis-pengemis ini selalu saja tahu kalau

ada event yang bakal didatangi oleh orang banyak. Seolah-olah mereka ada yang mengomando untuk mendatangi tempat tersebut. Atau benarkah ada sesuatu di balik pengemis tersebut? Fakta terbaru yang saya lihat adalah ketika ada wisuda sarjana kemarin Sabtu. Kebetulan juga saya melewati perpustakaan kampus sesudah membantu kawan-kawan yang berjualan di bazar dan tanpa sengaja melewati mereka. Berkisar sekitar 10 orang pengemis berkumpul sambil sarapan pagi disitu. Perhatian saya tertuju sejenak kepada mereka, sayangnya kaena ada urusan saya tidak mendekat unttuk menguping pembicaraan mereka. Anehnya makanan yang mereka makan bukan lagi makanan kelas bawh, tahu tempe dan sebainya. Bungkusnya dai busa dengan beberapa lalapan diatasnya. Lemak hewni yang menjadi cakupan gizi mereka pagi itu. Ahkan satu diantaranya seorang ibu tua dapat dikatakan nenek membawa anak kecil dengan sangat santai meghembuskan rokoknya. M a s i h k a h k i t a a k a n m e m b e r i k a n sedekah , kepada mereka? Jika tidak, siapa yang akan memberikannya? Kalau iya, apakah kita akan memberikan sedekah itu kepada mereka yang sebenarnya mampu? Bersedekah yang terbaik adalah kepada mereka yang membutuhkan saat itu, baru kemudian kepada kerabat dekat. Memberikan kepada pengemis yang meminta juga baik, karena suri teladan kita mencontohkan bahwa beliau tidak pernah menolak atau mengatakan tidak kepada seorang yang meminta kepadanya. Tetapi bagaimana jika yang sedekah yang kita berikan jatuh kepada merek-mereka itu? Salah seorang petugas yang menangkap pengemis tersebut menjelaskan bahwa kita harus berhati-hati terhadap pengemis seperti itu sekarang. Jangan h a nya p e rc aya ke p a d a l u s u h d a n ku s u t pakaiannya ataupun karena memelas wajahnya, karea bisa jadi mereka yang kta berikan sedekah adalah pengemis-pengemis kaya tersebut. Salah seorang teman juga mengomentari pernyataan tersebut, bahwa dia setuju terhadap pernyataan petugas tersebut. Dia beranggapan bahwa memeberikan sedekah kepada pengemis tersebut kurang tepat karena kita tidak tahu mana yang benar-benar membutuhkannya karena dia melihat banyak pengemis yang masih muda, b a d a nya s e ga r b a h ka n g e m u k a d a ya n g mengemis.

Sunandar | FPP| UMM

Pengurus Komisariat

KAMMI UMM RAYA 2013-2014

Edisi: 01/12/2013

3 34


Apa Kata Mereka Tentang HAM Di Indonesia

?

“ Perkembangan HAM yang sangat pesat membukikan negara ini sebagai negara berkembang,baik dari segi ekonomi,budaya dan Moral. Sebagai mahasiswa, HAM di indonesia harus dijunjung tinggi sebagai landasan masyarakat untuk bertahan hidup ... “ Khairul Umam - Kader KAMMI UMM RAYA

“ Negara akan rapuh tanpa pondasi kuat,Ham diidonesia sanga kental dan terpadu dengan kultur budaya yang membawa bangsa ini menjadi negara berkembang. Kejahatan dalam bidang HAM harus ditindak tegas !! “ Sholihin - Kader KODIM II KAMMI “ Hal yang perlu kita tumbuhkan adalah pertama sistem bernegara berbasis kepada kedaulatan rakyat ,dimana demokrasi menjadi standar kehidupan bernegara,HAM yang adil.jangan terlalu menggunakan kekerasan dalam menegakkan HAM di indonesia.. “ Musdalifah - Staff Departemen Humas “ Berbicara HAM di Indonesia kaitannya dengan kesejahteraan bersama,Hak akan berbicara setelah kewajiban itu ada,berdamai dengan azaz demokrasi niscaya HAM akan tegak berdiri ... “ Yeni Widayati - Staff Departemen Sospol

Dokumentasi KAMMI UMM RAYA

Olahraga KAMMI

Wisudawan Kader KAMMI

Kunjungan ke UNY

SAMBA

Hadist Nabi Nabi S.A.W Bersabda : “Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

#UntukIndonesia

Manhaj KAMMI

Aksi Penyadapan AUS

Diskusi KAMMI

Diterbitkan oleh: KAMMI UMM RAYA. Penanggung jawab: Harry Fambudi, Dewan Redaksi: Chafidh, Pimpinan Redaksi: Untung Surapati, Sekretaris Redaksi: Evi Afrida, Redaktur Pelaksana: M. Saukani, Tim Editor: Musdalifah, Wardatul Adawiyah, Layout dan Desain Grafis: Hasan Al. Banna.Alamat Redaksi: Jl. Margojoyo, No. 26, Jetis, Malang. Terbit tiap bulan. Redaksi menerima tulisan, kritik dan saran

Pengurus Komisariat

KAMMI UMM RAYA 2013-2014

Edisi: 01/12/2013

4


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.