![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
Jendela
Dari uNY ke WCu
Mudah-mudahan sivitas akademika secara keseluruhan menyadari, minimal memahami, lebih minimal lagi mengetahui, telah terjadinya perubahan yang mendasar di dalam sosok lembaga pendidikan tinggi besar di Yogyakarta ini, universitas Negeri Yogyakarta.
Advertisement
Visi universitas Negeri Yogyakarta yang semula berbunyi “Pada tahun 2010 universitas Negeri Yogyakarta mampu menghasilkan insan cendekia, mandiri, dan bernurani” dalam perjalanannya diubah menjadi “Pada tahun 2012 universitas Negeri Yogyakarta menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional yang mampu menghasilkan insan bernurani, mandiri, dan cendekia. ada tiga perubahan yang terjadi, pertama, batas waktu yang semula 2010 direvisi menjadi 2012; kedua, uNY yang semula ‘belum’ direvisi menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional; ketiga, urutan yang semula cendekia, mandiri, dan bernurani direvisi menjadi bernurani, mandiri, dan cendekia.
Perubahan yang pertama tentu saja terjadi karena perubahan yang kedua. Sebuah perubahan di tengah perjalanan yang cukup wajar terjadi seiring terjadinya perubahan pikiran. Dari pemikiran yang tadinya memposisikan uNY ’cuma’ bertaraf lokal dan nasional menjadi uNY yang bertaraf internasional. Dalam hal ini, yang penting digarisbawahi, perubahan itu mesti berorientasi ke depan, menuju kemajuan, pengembangan, peningkatan, dan demi kemaslahatan umat manusia. Bukan sebuah kemunduran, pengerdilan, ikut-ikutan yang bernuansa spekulatif.
Sementara itu, perubahan yang ketiga, urutan cendekia-mandiri-bernurani menjadi bernurani-mandiri-cendekia bisa ya-bagus, bisa juga tidak. Masalahnya, urutan ketiga kata/istilah tersebut bukanlah isyarat bahwa urutan pencapaiannya juga seperti itu, satu demi satu, melainkan tiga tuntutan mutlak itu ditarget ketercapaiannya bisa simultan. Sehingga, urutan –bisa saja–tidak usah dipersoalkan.
Demi tercapainya visi uNY yang ’keren’ itu, perlu dirumuskan misi uNY yang tentu saja mesti ’keren’ juga. Maka, misi uNY ada enam butir, yaitu: (1) Menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasional, dan profesi, terutama bidang kependidikan, di samping bidang nonkependidikan; (2) Menyelenggarakan penelitian yang menunjang pengembanagan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat; (3) Mengupayakan peningkatan layanan pengabdian kepada masyarakat bidang kependidikan dan nonkependidikan; (4) Melakukan pembinaan hard-skills dan soft-skills bagi mahasiswa menuju lulusan yang memiliki daya saing secara nasional maupun internasional; (5) Mengupayakan otonomi pengelolaan universitas menuju tatakelola yang baik dan bersih, serta terbangunnya citra uNY; dan (6) Memantapkan dan mengembangkan kerjasama dengan institusi lain, baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Berbagai upaya pun secara suntuk dilakukan, demi uNY mampu ’go international’, menyandang predikat ’World Class University’ (WCU). Mulai dari melakukan studi ke mana-mana, membentuk Task Force of WCU, menyelenggarakan kelas internasional (untuk Program Studi Pendidikan Matematika di FMIPa dan Pendidikan akuntansi di FISE), melaksanakan berbagai workshop dan seminar, dan seterusnya, dan seterusnya. Satu hal yang perlu distabilo, meski nantinya uNY – insya allah – bergelar WCu, uNY tidak perlu kehilangan jatidiri, tidak perlu tercerabut dari akar budaya bangsa. Semoga!
drs. sumaryadI, m.pd. pemimpin redaksi