18 minute read

Kiprah Kaum Ibu Indonesia Masa Kini

ODini

Kiprah Kaum Ibu Indonesia Masa Kini

Advertisement

oleh Tuti Nurhayati

Pendahuluan Wanita menumt filsafat Jawa merupakan pribadi yang harus berani ditata. Memang benar adanya, bila pada zaman RA Kartini begitu banyak aturan yang membelenggu wanita, sekaligus merupakan kendala untuk dapat bergerak leluasa menurut kemauan hat! nurani, dalam usaha mengembangkan potensi diri. Segala langkah yang akan dilakukan oleh wanita pada zaman Itu sangat bergantung pada keihiasan izin orang tua, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat yang berpedoman pada adat-istiadat yang berlaku. Di dalam ha! pendidikan, wanita-wanlta Indonesia pada masa RA Kartini sangat terbelakang. Sekolah merupakan kebutuhan yang hampir tak dapat dijangkau oleh wanita pada waktu itu karena lebih banyak orang tua yang berkeyaldnan bahwa pada akhimya wanita hanyalah akan menjadi kanca wingking bag! suaminya. Kaum ibu pada masa lalu hanya bertugas membereskan dapur, menjadi teman tidur, dan membesarkan anak dengan pengetahuan yang didapatkan dari orang tuanya secara turun-temurun. Dengan pengetahuan yang sangat terbatas itu para ibu pada saat Itu tidak mungkin dapat menghasilkan keturunan yang menguasai ilmu pengetahuan dasar maupun pe'rkembangan pengetahuan soslal dan kemasyarakatan yang (tentunya) sangat berguna bag! kehidupan generaslnya. Untunglah, melalui kegigihan RA Kartini, wanita mulai diperbolehkan untuk dapat menikmati pendidikan yang

diusahakan secara sederhana dan waktu berlaiu demikian cepatnya, sehingga dalam perkembangan seianjutnya, pada abad ke-21 ini semua jenjang pendidikan sudah dirambah oleh wanita Indonesia. Pada saat sekarang, jenjang karier wanita Indonesia dapat ditemukan pada setiap disipiin ilmu yang ada, sekalipun dahulu hanya (dipandang) pantas disandang oleh kaumpria.

Kedudukan dan Kewajiban Wanita dalam Pendidikan Anak Wanita sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga merupakan tokoh yang paling bertanggung jawab dalam pendidikan anak-anak, karena sepanjang hari anak lebih banyak berurusan dengan ibu. Sedangkan ayah merupakah figur yang harus bertanggung jawab daiam segi finansialnya. Seorang ibu daiam rumah tangga mempunyai peran memberikan pendidikan awal kepada anak-anaknya sebelum sampai waktunya memberikan kesempatan kepada mereka untuk menerima pendidikan formai dari guru di bangku sekolah. Ibu pulalah yang'harus memberikan warna dalam tlngkah laku dan akhlak yang mulia, mengantar anak menjadi pribadi yang dapat bertanggung jawab untuk masa depannya. Dalam kaitan dengan pendidikan budi pekerti demikian pula halnya. Akhlak dan budi pekerti luhur harus dimulai dari balita, sehingga pada masa anak harus berbaur dengan lingkungannya anak sudah mempunyai fondasi yang ditanamkan orang tuanya dirumah tentang tingkah laku dan tabiatyang baik, sopan santun, tata krama, dli. Selain ibu dan ayah, orang-orang terdekat di rumah, yakni nenek, kakek, om, tante, serta saudara- saudara dan pihak-pihak yang sering bergaul dan berinteraksi sepanjang hari pun berperan dalam hai itu. Pada hakekatnya pendidikan awai dan pola asuh yang diterapkan dalam lingkungan terdekat dari anak merupakan modal dasar yang dimiiiki anak sebelum terjun ke dunia pergauian yang iebih luas, yakni masyarakat dan dunia pendidikan formal di bangku sekolah.

Wanita Subjek Perubahan Seiring dengan kemajuan peradaban manusia, selaras dengan peijalanan waktu dari tahun ke tahun, persamaan hak dan kedudukan wanita di dunia pada umumnya turut mempengaruhi, mengubah, dan menggeser pola pikir wanita indonesia. Dahulu wanita Indonesia tak begitu antuslas untuk mengenyam pendidikan tinggi karena belenggu keyakinan yang diterapkan oleh keluarga. Namun, pada saat ini wanita Indonesia dapat berbangga hati karena mempunyai kesempatan dan hak yang sama dengan pria dalam mencapai pendidikan melalui jenjang pendidikan yang beragam dan dapat meniti karier serta memiiih lapangan pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan formal yangdimiliki. Di kancah politik, wanita Indonesia mempunyai peluang yang sama dengan pria untuk menjadi pemimpln partai politik, menjadi anggota DPR, memimpin suatu daerah dengan memegang jabatan sebagai Bupatl atau Kepala Daerah, bahkan mempunyai kesempatan menjadi Presiden. Pada level penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan soslal, ilmu mumi, rekayasa genetika, pengembangan antariksa, dan penyerapan informasi global, wanita Indonesia telah memosisikan diri setara dengan pria, sehingga dapat mengesampingkan pemikiran tentang perbedaan jenis kelamin. Dinamika perubahan peran dan kesempatan wanita untuk mengembangkan potensi diri melesat pesat secepat perkembangan informasi dan peradaban manusia modern. Pada saat ini di berbagai belahan dunia, wanita sudah tidak hanya berperan sebagai objek penderita, namun sudah merupakan subjek yang ikut berfungsi ganda sebagai figur yang menata, mengatur, merencanakan, dan menentukan ritme kehidupan. Peran wanita daiam skala kecil adaiah ibu rumah tangga, sedangkan dalam skaia yang luas adaiah anggota masyarakat yang turut berbicara dan mengatur etika pergauian daiam masyarakat. Wanita Indonesia saat ini jugaberperanaktif dalam berbangsa dan bemegara,- berorganisasi, memahami politik dan hukum negara. Berbagai peran yang sudah disandang wanita di dunia menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung turut menentukan peradaban negara dan tata pemerintahan dunia.

Kiprali Wanita Indonesia dalam Membantu Ekonomi Keluarga Kesempatan mengembangkan diri bagi wanita Indonesia saat ini terbuka iebar-lebar. Di samping menjadi ibu rumah tangga, banyak ibu yang berperan ganda sebagai pencari nafkah membantu tugas suami dalam usaha mencapai kesejahteraan bagI seiuruh anggota keluarga. Banyak lapangan keija yang dapat dirambah tenaga kerja wanita. Selain menjadi tenaga pendldik, teknokrat, paramedis, dan tenaga kerja di lingkungan pemerintahan lainnya, banyak wanita yang memutuskan untuk menjadi tenaga keija perusahaan, kerja paruh waktu. dagang di pasaratau membuka usaha sendiri di rumah sambil menjaga anak-anak, bahkan ada yang memutuskan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pada lahan kewiraswastaan, tenaga keija wanita akan lebih jeii dan sangat fleksibei dalam menentukan pilihan. Banyak wanita yang bermula hanya mencoba mengembangkan bakat dalam seni dan kerajinan, temyata dapat berkembang menjadi usaha home-industri dan berkembang pesat menjadi usaha yang menghasilkan tambahan

ODini

pendapatan keluarga. Pada sentra usaha home-industri ini banyak pengusaha yang tnemperbolehkan tenaga kerja wanita membawa bahan pekegaan untuk dikeijakan di rumah, misalnya pekerjaan yang berhubungan dengan karya seni, seperti hiasan dinding, bunga kering, patung.dll. Seperti halnya dalam bidang aii and handicraft (seni dan kerajinan tangan), pada bidang fashion kelas menengah dan konfeksi pakaian bertaraf sedang, banyak pengusaha yang memperbolehkan para karyawannya untuk membawa bahan pekerjaannya ke rumah. Dengan mengandalkan kepercayaan dan komitmen yang dibuat bersama, pilihan atau alternatif kegasama yang dibuat ini merupakan jalan yang terbaik bagi kedua pihak dan tidak saling dirugikan. Pengusaha dapat tetap mendapat setoran pekerjaan dari tenaga kerja wanita yang menjadi karyawannya, sedangkan tenaga kega wanita tersebut dapat mengerjakannya di rumah sambil mendidik, memantau, danmenungguanak.

Wanita Pelaksana Manajemen Rumah Tangga Bagaimanapun sibuk dan majunya dunla wanita Indonesia saat ini, hendaknya kodrat wanita yang ditakdirkan menjadi seorang ibu harus senantiasa diingat. Fungsi utama seorang ibu sebagai pendamping suami dalam rumah tangga harus terpateri dl sanubari. Kewajiban utama ibu mencintai putra-putrinya, setia pada suami, dan berbakti kepada keluarga dalam keadaan ekcnomi lapang maupun sempit, merupakan pengabdian yang sangat mulia dan seorang wanita. Kodrat wanita ditakdirkan sebagai ibu yang melahirkan generasi penerus sejarah keluarga. Meskipun ibu dan bapak mempunyai kesibukan yang sama setiap harinya, kedua belah pihak tetap mempunyai konsekuensi bahwa kerbersamaan dalam melakukan tugas dan kewajiban dalam rumah tangga harus diiandasi sikap saling pengertian demi tujuan mewujudkan suatu keluarga yang sejahtera lahir maupun batin. Kelnginan dan cita-cita tersebut merupakan suatu kehamsan untuk saling percaya dan selalu berusaha menjaga perasaan agar pada saatsaat keduanya merasa capai tidak merasa terbebani dan tidak saling menyalahkan satu dengan yang lain. Kesepakatan dan kehendak untuk melaksanakan manajemen rumah tangga yang selaras, selmbang, tanpa mengorbankan salah satu pihak merupakan perjanjian yang merupakan suatu keharusan bagi setiap keluarga Indonesia.

Wanita Indonesia dalam Perkembangan Dunla Modern Dinamisasi perkembangan dan kemajuan dunla global mau tak mau turut menjadi masalah tersendiri bagi setiap keluarga. Wanita harus beguang dari dalam dan luar-rumah, mencermati, mempelajari, serta turut memantau perkembangan lingkungan demi usaha meminimallsasi atau sedikit banyak melakukan sterilisasi pengaruh buruk bagi tumbuh dan kembangnya seluruh anggota keluarga,

terutamaanak-anak. Bertagai keadaan yang muncul dan mengontaminasi usaha sterilisasi dampak buruk dari dalam rumah yang teijadi karena kemajuan teknologi yang berasal dari perkembangan dunia informasi. Pengamh tersebut, misalnya dari teknologi audio-visual (pemutaran televisi, radio, home-theatre, pemutaran CD, dll.}. Dampak pengaruh lingkungan dari luar rumah yang turut memberlkan wama dalam perkembangan anak antara lain; lingkungan pergaulan masyarakat sekitamya, llngkungansekolahdanteman bermain. Pengawasan dari rumah masih dapat diusahakan istri bersama suami dalam wujud menegur, memperingatkan, dan menyapa dengan kasih sayang bila anak berbuat di luar batas kewajaran pada batas usia anak tertentu. Demikian pula dalam hal memantau cara bermain, bertlngkah laku, menekuni hobi, pemanfaatan waktu luang, dan pola beiajar di rumah. Sedangkan untuk mengawasi pergaulan, tempat bermain dan teman bermain yang dilakukan anak di luar rumah amat sulit. Itulah sebabnya, pendldikan awal dari rumah dan pola asuh anak semenjak masih ballta merupakan saat yang paling tepat guna membentengi watak anak dengan akhlak dan budipekerti.

Mencapai Harmonlsasl Rumah Tangga Sebagai pribadi yang bertanggung jawab atas keluarga di dalam usaha mencapai harmonlsasl rumah tangga, ibu wajib memahami dan menciptakan keluarga yang sakinah bersama suami tercinta. Menciptakan suasana "home sweet home' dari rumah sendiri akan berdampak positif terhadap masyarakat dl lingkungan rumah tangga lainnya, minimal terhadap kelompok-kelompok kecil pada RT dan RW pada

umumnya. Ada beberapa panduan yang dapat digunakan sebagai pegangan untuk menjadi wanita Indonesia yang berperan ganda, sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita karieryang sukses, sebagai berikut. (1) Memberlkan dasar bud! pekerti dan akhlak mulia kepada anggota keluarga. (2) Mendidik anak dengan jalur formal dengan membekali ilmu pengetahuan melalui bangku sekolah menurut kemampuan maslng-masing anak. (3) Mendidik keterampilan praktls untuk menambah bekal anak sebelum terjun menjadi anggota masyarakat. (4) Memberlkan semangat wiraswasta untuk menlngkatkan pendapatan. (5) Menanamkan mental keija keras kepada seluruh anggota keluarga, disiplin, dan dapat memanfaatkan waktu luang. (6) Menanamkan kedlsiplinan dalam mengatur pengeluaran dan berusaha menambah penghasilan. (7) Sibuknya anggota keluarga (ayah, ibu, anak) ketika harus berusaha berinteraksl dengan lingkungan dalam kegiatan sosial masyarakat. Keluarga sebagai anggota masyarakat tidak mungkin hanya mementingkan diri sendiri. (8) Turut berperan dalam menjaga dan mengusahakan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan. (9) Merencanakan aktivitas kehidupan sesuai dengan kemampuan perekonomian keluarga. (10) Menjaga kelestarian rumah tangga dengan melaksanankan hak dan kewajiban maslng-masing sesuai kapasltas maslng-masing. Harmonlsasl dalam berkeluarga, berkarier, dan bermasyarakat dapat terlaksana dengan baikjika ayah, ibu, dan anak dapat seia sekata dalam menjalankan ritme kehidupan yang layak selaras dengan cita-cita negara yang ingin menciptakan masyarakatsejahteralahirdan batin. Pada era globalisasi di segala bidang saat ini wanita Indonesia dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan wanita di dunia pada umumnya. Semua hal yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab wanita sebagai anggota masyarakat dan warganegara yang loyal kepada perkembangan dunia kewanltaan pada khususnya, setiap wanita Indonesia dapat berpartisipasi secara aktif. Pemerintah pun selalu berusaha mengembangkan peran wanita semaksimal mungkin demi kemajuan yang berkesinambungan, terencana, teiprogram, terarah menuju kesejahteraan wanita dengan memanfaatkan sumberdaya wanita Indonesia.

Tuti Nurhayati, Pustakawan Universitas Negeri Yogyakarta.

Ooini

Nilai Agama, Olahraga, dan Pendidikan Jasmani

oleh Ermawan Susanto

Pendahuluan Olahraga dan pendidikan jasmani memiliki nilainilai, etika, dan perilaku yang tidak semuanya tertulis dalam sebuah peraturan. Nilai dan etika itulah yang ikut menghlasi eksistensi olahraga dan pendidikan jasmani selama ini. Niiai-nilai agama memiliki keselarasan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga dan pendidikan jasmani. Nilai agama terbukti mampu mendorong manusia untuk ikut terlibat aktif dalam olahraga, balk untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan maupun kegiatan dl waktu luang. Kedekatan antara nilai, peran, dan kedudukan agama (Islam) dalam olahraga dan pendidikan jasmani tidak terbantah lagl. Bahkan, dalam seluruh aspek kehidupan peran agama sangatlah dominan. Pendidikan, Sosial, ekonomi, politik, moral, dan spiritual merupakan bagian tak terpisahkan dari peran agama. Dalam kerangka olahraga, seorang muslim sepantasnya menempatkan olahraga sebagai bagian dari bentuk Ibadah kepada Allah, dengan keyaklnan apa yang diperbuat semata-mata mengharapridha Allah. Aktlvitas olahraga melahirkan kesehatan dan kebugaran jasmani. Seperti sabda Nabi Muhammad saw, "sesungguhnya badanmu memiliki hak atas dirlmu". Demikian, Nabi saw menegur sahabatnya yang bermaksud melampaul batas dalam beribadah, sehlngga kebutuhan jasmaninya terabaikan dan kesehatannya terganggu. Kandungan niiai-niiai agama dalam membahas masalah kesehatan fisik tidak teiiepas dari prinsip "pencegahan iebih baik daripada pengobatan". Banyak petunjuk Al Quran maupun Sunah Nabi saw pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan seperti tersebut. Masalah olahraga bukan sekedar masalah menggerakkan badan atau mendapatkan kebugaran dari aktivitas jasmani. Namun, iebih luas lag!, olahraga memiliki nllai-nlial etika yang bisa dikenali sebagai bagian integral dari pendidikan jasmani dan latlhan olahraga. Harapan berikutnya bisa dipahami bahwa nilai-nilai agama diterima secara universal dalam pendidikan jasmani dan dunia olahraga agar muncul kepedulian terhadap olahraga. Kajian ini akan mengambil sedikit ruang dalam persoalan keolahragaan dengan menfokuskan pembahasan pada sasaran nilai-nilai agama balk bagi pelaku olahraga maupun perangkatnya. Seianjutnya, gagasan sederhana ini bermaksud memahamkan (kembali) kehadiran nilai-nilai agama dalam kompleksitas ilmu keolahragaan.

Manusia Memiliki Fitrah sebagai Makhiuk Islam adalah agama realistis, tidak tenggelam dalam dunia khayal dan lamunan saja. Tetapl, Islam berjalan bersama manusia dalam dunia kenyataan dan realitas. Islam tidak memperlakukan manusia seperti malaikat yang mempunyai sikap ketaatan tanpa bantahan. Namun, Islam memperlakukan manusia sebagai manusia yang butuh makan, minum, dan beraktivitas di masyarakat. Oleh karena Itu, Islam tidak mewajibkan manusia agar seluruh waktu senggangnya berada dl masjid atau seluruh percakapannya berupa dzikir. Islam mengakui fitrah dan naluri yang meiekat pada diri manusia. Dengan fitrah tersebut manusia bisa bergembira, tertawa, sedih, dan bermain-main sebagaimana manusia butuh makan, minum, tidur, dan beraktivitas fislk. Keseimbangan adalah kata kunci dari ajaran Islam. Keseimbangan tersebut meliputi kebutuhan jasmani dan rohani. Latihan jasmani diperlukan untuk memperkuat badan dan kebersihan rohani diperlukan untuk mengontrol sekaligus mengarahkan jasmani untuk melakukan aktivitas yang baik dan benar. Jika berat pada salah satunya, dikhawatirkan keseimbangan tersebut akan terganggu. Karena, pada prinslpnya antara hati, jiwa, akal, dan ruh punya pengertian saling berkorelasi, saling bergantlan tempat, dan memiliki kemiripan satu dengan yang lain dalam berbagai hal. Orang yang tidak mengetahui interelasi dan kemiripan antara keempat hal tadi sering kali terperosok

kedalam kesalahan.

Macam-macam Permainan yang Dianjurkan Seorang muslim tidak dilarang untuk mengendorkan jlwa dan tubuhnya melalui olahraga dan permainan yang dilzinkan. Ada beberapa macam permainan yang di-syanaf-kan Nabi saw bagi kaum muslimin untuk memberikan kegemblraan dan hiburan bagi mereka. Diharapkan hiburan tersebut dapat mempersiapkan jiwa mereka untuk menghadapl ibadah dan kewajiban-kewajiban lain, Iebih menyemangatkan, dan Iebih menguatkan kemauannya. Permainan dan olahraga yang dianjurkan Nabi saw di antaranya: jalan, panahan, lempar lembing, gulat, menunggang kuda, dan catur. "Ajariiah anak-anakmu berenang dan memanah dan perintahkaniah mereka supaya melompat ke atas punggung kuda," demikian Ibnu Umar meriwayatkan. Seianjutnya dikatakan, "Sesungguhnya Nabi saw pernah mengadakan pacuan kuda dan memberikan hadiah kepada pemenangnya." Anjuran agar orang melakukan kegiatan olahraga sangat sejalan dengan nilai-nilai Islam. Ketlka Umar berkata untuk mengajari anak-anak berenang, terlintas dalam pikiran bahwa saat itu tidak ada kolam renang dl sekltar padang pasir yang merupakan lahan khas negara-negara di Timur Tengah. Pada kenyataannya yang terdapat di sana sebagian besar padang pasir dan sebagian kecil peralran (sungai dan Laut Merah). Mellhat pentlngnya jenis olahraga air itu, dianjurkan bagi manusia untuk berlatih berenang. Sedangkan perlombaan larl merupakan jenis olahraga lain

Ooini

yang pernah dilakukan sahabat radiallahu'anhu. Pada suatu kesempatan Nabi saw pernah mengadakan perlombaan larf dengan isterinya, 'Aisyah radiallahu'anha, dangan maksud memberikan kelapangan kepadanya, menyenangkan hatinya, dan sebagai pendidikan bagi sahabat-sahabalnya. 'Aisyah berkata, "Rasuiullah saw berlomba dengan saya, dan saya menang". Kemudian saya berhenti (tidak berlomba lagi), maka ketika badan menjadi gemuk, Rasuiullah saw berlomba dengan saya lagi, dan bellau menang; lalu beliau bersabda, "Kekalahan ini untuk menebus kekalahan itu." Dengan demiklan, benar apa yang dikatakan oleh orang bijak tentang sebuah hikmah yang berbuny! "a/ aqlus salim filjismis salinf (akal yang sehat terdapat dalam badan yang sehat). Hikmah ini sekallgus meluruskan kalimat mensana in corporesano (dalam tubuhyang sehat terdapat jiwa yang kuat).

Olahraga dan Nilai-nilai Islam Olahraga merupakan sebuah kebutuhan dasar, layaknya makan, minum, istlrahat, bersendau-gurau, dan bermain. Kegiatan olahraga membuat jiwa menjadi tenang dan tubuh menjadi bugar. Demikian puia, dalam sebuah hadis Nabi saw berkata, "Ada dua nikmat yang tidak didapat oleh kebanyakan orang, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang". Oleh sebab itu, motivasi batin merupakan kunci dalam setiap perbuatan dan usaha, termasuk keterlibatan dalam setiap kegiatan olahraga. Islam juga jelas-jelas menggambarkan tentang kesehatan fisik manusia akan berdampak pada terlaksananya tugas keseharian, memiliki cukup energi untuk melakukan rekreasi dan olahraga, dan memiliki keslapan daiam menghadapi hal-hal yang darurat. Niial-nllal daiam Islam mengajarkan manusia bagaimana berperllaku yang balk, santun, dan tidak menyakltkan orang lain, serta mellndungi manusia daii sikap mental yang salah. Seorang atlet yang tangguh tidak akan berdaya ketika la tidak dapat mengontrol dirl dari emosinya. Sesual sabda Nabi, "Orang yang kuat bukanlah orang yang menghadapi, orang lain dengan kekuatan, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirl ketika marah." Keberhasllan seorang atlet dalam mengendalikan emosi membuatnya tidak mengulangi lagi kesalahannya. Keadaan Ini seiaras dengan sabda Nabi, "Orang beriman tidak akan jatuh dua kail ke lubang yang sama." Islam mengajari kita semua, pelaku olahraga, bagaimana menghlndari kata-kata yang tidak balk dan menghina. "Slapa pun yang bisa menjamin apa yang ada di antara dua rahangnya dan di antara dua pahanya, maka kujanjlkan surga untuknya," terang Nabi saw. Hadls tersebut mengandung maksud untuk menjaga apa yang ada di antara dua rahang, yaltu lldah dan dl antara dua paha, yaitu kemaluan. Menjaga lidah dari berblcara tidak balk berarti menyelamatkan manusia dari kesalahan. Islam juga mengajari manusia untuk berkata benar, jujur, terpercaya, dan tidak menyakltkan hatl. Dalam olahraga sudah semestlnya atlet menempatkan kaidah Ini dalam dunlanya. Orang-orang yang memiliki cirl-ciri berikut akan masuk ke dalam golongan munafik dan barangstapa yang memiliki salah satu clr! berikut juga dikatakan munafik, kecuali orang yang menghentlkannya. CIrl-ciri tersebut, yaitu; 1) jlka dipercaya, la berkhianat; 2) jlka berkata. ia selalu dusta; 3) jlka berjanji, la mengingkarl; dan 4) jlka berdebat, ia meiampaul batas dan ngotot. Dalam pandangan Islam orang yang kuat, sehat, dan mampu, balk secara ekonomi maupun fIsik, mendapatkan tempat yang mulia daripada orang yang lemah. "Mukmln yang kuat dan mukmin yang sehat jauh leblh dicintal Allah daripada mukmin yang lemah sekalipun dl antara keduanya ada kebaikan." Nilai Ini pantas diadopsi dengan menjadi orang yang kuat secara fIsik, ilmu, materl, maupun pengalaman agar mampu melakukan bentuk perlbadatan kepada Allah. "Setiap manusia akan memperoleh apa yang ia usahakan," dan "setiap usaha bergantung kepada niatnya." Islam mengenalkan kepada manusia agar memberikan pendidikan yang balk kepada para pengikutnya. Nllal Ini seiaras dengan pendidikan jasmani sebagai wujud dari transformasi pendidikan, khususnya pendidikan gerak atau pendidikan jasmani. Wilayah keolahragaan mengajarkan, sekaligus mencontohkan bagaimana manusia seharusnya berkompetlsl dengan balk untuk mendapatkan hasll yang makslmal. Cara sepertl Itu dianggap fair dan membawa kebaikan bagI semua orang. Cara seperti Itu akan menyeleksi bahwa yang kuat dan yang mampu berusaha optimal akan mendapatkan keberhasllan (dalam kompetisi disebut juara). Cara Itu pun seiaras dengan nilai Islam, yaltu mengajak manusia untuk berlomba-lomba dalam kebaikan atau fastabiqui khoirat (etos yang mendorong perubahan yang membawa rahmat bagI semua orang). Semangat kejiwaan untuk melakukan apa yang balk (amarma'ruf) untuk sesama umat manusia menjadi sumber terclptanya kemauan yang sehat untuk mengejar kemajuan demi kepentingan kesejahteraan bersama. Berlomba-lomba dalam kebaikan menglsyaratkan bahwa setiap orang harus aktif dalam upaya mengejar kemajuan, seolah-olah tidak boleh ada orang yang tidak berusaha mengejar kemajuan. Namun, berlomba-lomba dalam

kebaikan bukan berarti berlomba-lomba untuk keuntungan sendiri dan penderitaan orang lain. Berlombalomba dengan jalan yang tidak fa/r jelas tidak diajarkan dalam Islam dan seyogianya tidak berlaku dalam dunia olahraga.

Nilai Islam berikutnya yang tidak kalah urgent lalah menyebarkan rasa cinta sesama umat manusia, menclntai kebaikan, dan menyebarkan rasa kebersamaan. Tidaklah dibentuk event olahraga, dalam

skala naslonai atau Internaslonal, kecuali untuk

menyebarkan rasa kebersamaan. Di sinilah peran olahraga dan pendidikan jasmani mampu mempengaruhi

kebersamaan umat manusia dan interaksi antar dan dalam bangsa-bangsa. Sebagian ahli mempertegas argumen inl dengan pernyataan bahwa olahraga mampu berperan sebagai sarana pemersatu kebudayaan-kebudayaan yang memang berbeda satu dengan yang lain. Selanjutnya, Islam juga menganjurkan manusia untuktidak berlaku sombong, untukmenyadari batas-batas kemampuan dirinya. Sombong memiliki dua pengertlan, pertama, menolak kebenaran, kedua, meremehkan orang lain. Di dalam QS Al-lsraa' ayat 37 perumpamaan orang yang memiliki keterbatasan iaiah seperti dua hal yang tidak akan pemah dilakukan manusia, yaitu menembus bum! dan menyamai tingginya gunung-gunung. Hal itu menunjukkan bahwa manusia dianjurkan untuk berusaha agarmengalami perbaikan nasib. Apabila ia hanya berdoa untuk perbaikan nasib tanpa melakukan upaya yang relevan, demikian itu merupakan kemustahiian. Demikian pula, hendaknya manusia menyadari bahwa pada akhirnya nasibnya ditentukan oleh Ailah SWT. Seorang atlet yang terlena oleh kemenangan atau tidak mau mendengar nasehat orang yang memiliki pengaiaman lebih, bisa jadi masuk dalam perangkap sombong. Akhimya, kesuksesan tidak akan pemah mampirsecara hakiki. Yang tidak kalah penting daiam dunia olahraga iaIah pembentukan karakter manusia yang memiliki sikap sportif. Sportif disebut juga sebagai nilai kejujuran, suatu sikap yang tinggi nilainya dan hanya dimiliki oieh orang yang baik kepribadiannya serta bersih hatinya. Islam mengenalnya sebagai .akhlaqui karimah. Sikap akhlaqui kan'mah akan terbentuk melalui proses pendidikan yang benar, sehingga pendidikan diharapkan mampu melahirkan periiaku akhlaqui karimah. 'Innamaa bu'itstu 11 utamima makaarimal al-akhla(f, artinya sesungguhnya tidakiah aku diutus ke dunia ini kecuali untuk memperbaiki akhlak dari umatku, demikian pesan sekaiigus peran Rasulullah saw di dunia. Akhimya, pendidikan tidak semestinya hanya memberikan pengetahuan kognitif saja (yang notabena hanya menjangkau kebenaran sensual dan kebenaran iogik saja), namun pendidikan harus menjangkau sifat ihsan (balk) dan dimilikinya sifat akhlaqui karimah.

Reran Pendidikan Jasmani dan Tanggung jawab

Profesional Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolahsekolah merupakan salah satu mata rantai penting untuk memunculkan nilai-nilai luhur. Perannya dilakukan melalui proses pembekalan yang diberikan kepada siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang sehat, dan memupuk semangat belajar dengan nilai-nilai Islam. Sebagai sebuah proses pendidikan, pendidikan jasmani memfokuskan siswa didik sebagai rational agent, yang menggunakan pilihan-pilihan, menampilkan nilai-nilai,

iOoini

menumbuhkan kepahaman dan kemampuan untuk mengevaiuasi nilai-nilai pendidikan jasmani dalam kehidupannya. Pendidikan jasmani yang bersumber dari life-long exercise mengakibatkan tubuh menjadi bugar dan membangun pikiran praktis. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menjadikan mata pelajaran pendidikan jasmani diberikan minimai 2 jam peiajaran per minggu dan memberikan waktu yang fleksibel bagi pengembangan aktivitas jasmani meiaiui kegiatan ekstrakurikuler atau

semacamnya. Guru pendidikan jasmani dituntut profesional, memahami permasalahan pendidikan jasmani, mengerti konsep keahlian motorik, menguasai metode-metode pembelajaran, dapat membuat perencanaan dan perslapan pengajaran, mengerti ilmu pertumbuhan dan perkembangan anak, menguasai alat dan teknologi canggih yang merupakan sarana dalam aktivitas jasmani sebagai bentuk persiapan pembekalan kepada siswa didik. Guru pendidikan jasmani akan memikui tanggung jawab profesional dalam menyukseskan program pendidikan jasmani, sekalipun belum banyakyang tertarik dengan profesi guru pendidikan jasmani.

Penutup

Nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga dan pendidikan jasmani sangat selaras dengan nilai-nilai islam. Niiai-niiai tersebut memberikan kekuatan pada manusia yang tidak terbatas pada kekuatan jasmaniah semata, namun juga unsur rohaniah. Sesungguhnya, kedua unsur itulah yang mampu mengantarkan manusia mendapatkan kemenangan, iahiriah maupun batiniah. Olahraga dan pendidikan jasmani sebagai suatu media pengajaran memainkan peran penting untuk menerapkan nilai-nilai Islam dan mentransformasikannya kepada siswa didik. Pendidikan jasmani yang disampaikan oleh guru yang profesional memberikan nilai lebih dalam meningkatkan kesehatan anak maupun orang dewasa. Demikian pula, peran olahraga dan pendidikan jasmani dalam menyadarkan pentingnya kesehatan dan kebugaran untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat dan kuat.

Wallahua'lam bishshowab.

Ermawan Susanto, S.Pd., Staf Pengajar pada Fakultas llmuKeolahragaan UNY

This article is from: