![](https://assets.isu.pub/document-structure/210629041333-0a6864f4f2991cf2e1c4698f99db8bb9/v1/37c1192ce041ea1557a5ee4157595f67.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
Bina rohani
Korupsi, Sebuah Keprihatinan
Oleh NUrINa KaMIla
Advertisement
KaSUS korupsi terus menjangkiti negeri ini. Koruptor suka sekali meraup uang sampai triliunan rupiah hanya demi mengenyangkan perutnya sendiri. Mereka sangat rakus makan uang negara yang bukan haknya. rakyat kecillah yang lebih merasakan dampak negatif dari perbuatan koruptor.
Para koruptor di negara ini bisa dikatakan tidak berjumlah sedikit dan telah terlampau banyak makan uang negara. tidaklah heran apabila tingkat kesejahteraan masyarakat lapisan menengah ke bawah tidak mengalami kemajuan signifikan. Pantas saja kalau persoalan kemiskinan tidak kunjung teratasi. Para pejabat publik kerapkali memanfaatkan jabatannya untuk bertindak sewenangwenang dengan bersikap koruptif. allah Swt. dalam alQur’an berfirman, “Dan demikianlah Kami adakan pada tiap tiap negeri penjahatpenjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya (QS. alan’am: 123).” Di negara ini memang banyak penjahat bernama koruptor yang tidak berperikemanusiaan. tipu daya pun sudah pasti mendominasi akal licik para koruptor agar tindakannya tetap aman dan tidak diketahui oleh khalayak luas. akan tetapi, kejahatan yang ditutupi serapi apa pun akan terungkap dan tersingkap. Ibarat bangkai tikus yang telah mati, bau busuknya lamakelamaan pasti akan tercium juga.
Koruptor selayaknya dikenai sanksi hukuman sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Perilaku korup tidak boleh dibiarkan. Membersihkan negara ini dari perilaku korupsi memang tidaklah mudah. Dengan kata lain, harus ada upaya yang dilakukan secara serius untuk meminimalisasi kasus tersebut. lebih dari itu, kesadaran akan nilai religius penting
istimeWa
untuk dimiliki. Sebagai makhluk yang mempercayai adanya tuhan, para penyelenggara negara, termasuk kita semua, seharusnya juga mempercayai bahwa hukum allah Swt. berlaku bagi semua umat manusia.
Siapa saja yang berbuat kemungkaran, termasuk korupsi, pasti akan mendapatkan balasan dariNya. allah Swt. berfirman, “Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orangorang yang berbuat dosa (QS. Yunus:13).” Korupsi adalah perbuatan menyimpang dan menyalahi aturan agama. Jika tindakan pemberantasan kasus korupsi yang dilakukan manusia tidak kunjung terselesaikan secara optimal dan maksimal, bukan hal yang tidak mungkin apabila pada akhirnya allahlah yang akan memberi tindakan dengan kekuasaanNya.
Perlu diingat bahwa allah Swt. telah berulang kali memberikan teguran berupa azab kepada umat terdahulu yang berbuat kurang terpuji di muka bumiNya. Bukankah semuanya begitu jelas diterangkan oleh ayatayat alQur’an? “apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasigenerasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka? Padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungaisungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain (QS. alan’am:6).” tentu saja allah Swt. takkan segansegan memberi peringatan jika manusia tidak lagi mengindahkan aturanNya. Kita sebagai bangsa tampaknya perlu berbenah diri dan melakukan introspeksi. Kita perlu menanamkan kejujuran serta meningkatkan iman dan taqwa kepada allah Swt. dengan sebenarbenarnya agar menjadi insan yang lebih berkualitas. “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasapenguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu amat cepat siksaanNya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. alan’am:165).” Wallahu a’lam.
nurIna kamIla mahasiswi stain tulungagung Jawa timur