2 minute read
resensi media
Urgensi Pendidikan Karakter
Oleh SUDaRYaNTO, M.Pd.
Advertisement
SIaPa pun anda pasti pernah merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta merupakan peristiwa yang dialami oleh banyak orang, termasuk dua orang tokoh dalam novel Sihir Negeri Pasir ini, Nanang dan Hida. Nanang adalah seorang sarjana ilmu sosial dan putra pesisir. Sementara Hida, temannya, merupakan seorang aktivis lSM. Kisah cinta keduanya terajut di sela-sela demo menolak penambangan di pesisir Kulon Progo; sebuah kabupaten paling barat di DI Yogyakarta. akhirnya, Nanang dan Hida memutuskan untuk menuju ke bahtera rumah tangga (hal. 195). Sayangnya, keinginan mereka untuk segera memiliki momongan pupus gara-gara Hida mengalami keguguran. Sejak itulah Hida berubah. Ia makin sering berada di kantor lSMnya untuk mengurusi berbagai aksi daripada berlama-lama di rumah untuk mengurusi suaminya. Konflik antara Nanang dan Hida mulai terbangun, kemudian bergerak secara alami.
Di waktu yang sama, Nanang justru berhubungan kembali dengan Seruni, perempuan penambang pasir yang pernah ditemuinya. Pertemuan demi pertemuan itu menautkan kembali hati Seruni pada Nanang. Dan, itu membuat Nanang nyaris tergoda dan lupa diri (hal. 222). Saat bersamaan, Hida kemudian berketetapan hati untuk mengadopsi anak yang diberi nama Qusyairi (hal. 273). Kehadiran Qusyairi tidak membuat Nanang tersadar.
Nanang justru semakin sering bertemu dengan Seruni. Melihat hal itu, Seruni pun mengambil sikap bahwa dirinya bersalah. Ia meminta Nanang agar segera kembali kepada istrinya. akhirnya, nasib rumah tangga Nanang dan Hida terselamatkan. Dari kisah cinta segitiga antara Nanang, Hida, dan Seruni, kita peroleh banyak pelajaran tentang perjuangan idealisme, hidup, rumah tangga, dan cinta sejati. Masing-masing tokoh dilukiskan secara alami dan manusiawi.
sihir negeri pasir Penulis: siwi nurdiani • Penerbit: najah, 2012 • tebal: 311 halaman
Selain itu, dialog antartokoh dipandang cukup lancar, seperti saat adegan Nanang berdua-duaan dengan Hida di Gua Kiskenda. Dengan pelukisan latar yang kuat nan apik, dialog antara tokoh Nanang dan Hida itu terasa hidup. Kelebihan lain dalam karya novelis muda asal Kulon Progo, Yogyakarta ini, ialah konflik yang dibangun cukup menarik. Meskipun tidak berlapis-lapis, konflik yang tercipta cukup memikat, sekalipun suspense-nya dapat diterka oleh pembaca.
Sebagai novelis muda, Siwi Nurdiani sudah memiliki modal pengalaman dalam tulis-menulis, selain juga menjadi guru bahasa Indonesia di MaN 2 Wates. Novel Sihir Negeri Pasir ini merupakan bukti kesungguhannya berkarya dengan menggali warna lokal, khususnya Kulon Progo. Sebagai bacaan sastra, novel ini sama memikatnya dengan novel laskar Pelangi andrea Hirata, atau Negeri 5 Menara akhmad Fuady. Selamat membaca kisah cinta rasa lokal!
sudarYanto dosen FkiP uad Yogyakarta