SELALU MERASA BODOH
Liburan kali ini saya mencoba untuk menghatamkan beberapa buku yang
sebelumnya tidak pernah sampai tuntas untuk selesai satu buku. Kita tentu
sadar bahwa implikasi dari malas belajar adalah kebodohan. Tapi bukankah belajar itu melelahkan? Ya, semua juga akan mengatakan hal yang sama. Tidak
ada kegiatan belajar yang tidak melalui kondisi lelah. Saya sendiri selalu dihinggapi rasa lelah ketika belajar. Itulah sebabnya saya selalu merasa
menderita dengan kebodohan saya sendiri. Orang mungkin biasa mengatakan saya pintar, namun sebenarnya saya ini bodoh.
Belajar melelahkan. Tidak ada proses belajar yang dapat dilalui dengan mudah
apalagi instan. Bahkan untuk hal yang mudah sekalipun tentu akan sulit dipahami. Mudah tidaknya sebuah permasalahan tergantung kemampuan
orang untuk memahami hal tersebut. Makanya setiap orang punya kecenderung tersendiri dalam memahami sesuatu. Mungkin kecenderungan
tersebut dikenal dengan kecerdasan dan tentunya kecerdasan punya banyak macam bentuk.
Saya sendiri merasa tingkat kecerdasan saya masih rendah. Atau bahkan
sampai saat ini saya belum mengerti jenis kecerdasan yang saya miliki. Saya
sering menyebut teori multiple intelligences, tetapi saya sendiri belum tau jelas jenis kecerdasan yang saya punya. Jelas sekali kekurangan saya ini dan
alhamdulillah saya masih paham bahwa saya sebenarnya tidak tau. Setidaknya saya tidak hidup dalam kebodohan permanen.
Oke, kembali ke urusan belajar dan bodoh. Ada benarnya jika dulu orang tua
sering mengingatkan untuk rajin belajar biar pintar. Kalau tidak belajar nanti
akan bodoh. Sayangnya dulu saya menganggap bahwa belajar hanya sebatas
mengerjakan PR dan soal dalam buku. Saya tidak belajar untuk hal yang lebih universal. Makanya saya menjadi manusia berpikir lokal dan bertindak global.
Sempit pemikiran dan lebih banyak bertindak tanpa pertimbangan baik. Saya
rasa bukan hanya saya sendiri saja yang menganggap belajar itu sebatas urusan sekolah. Ini sebuah kelemahan yang saya rasakan.
Ada juga orang yang mengatakan, semakin banyak hal yang kita pelajari maka
semakin mengerti bahwa kita tidak tahu apa-apa. Terkadang saya setuju dengan pernyataan itu. Semakin saya belajar tentang suatu hal, ternyata semakin saya tidak mengerti hal itu. Rasanya tulisan ini hanya berisi
kegalauan saya sendiri. Setidaknya saya menuliskan sedikit tentang perasaan
saya setelah melihat gambar berisi quote dari Imam Syafi’i yang berbunyi“Anakku jika kau tak sanggup menahan lelah karena belajar, kamu
harus sanggup menahan derita karena kebodohan�. Hati ini tertohok rasanya. Semoga besok saya bisa lebih semangat lagi untuk belajar dan konsisten membaca buku.