Pagiku dan pagimu
Aku menggunakan pagiku untuk mengolah pikiran dalam bentuk tulisan. Mengingat apa saja yang telah terpikirkan kemarin. Walaupun tidak semua tertuang dalam
sebuah teks. Pikiran terbatas hanya pada beberapa paragraf. Kejernihan pikiran di
pagi hari tak tergantikan dari kejernihan waktu yang lain. Saya menyebutnya pagi ketika keheningan di atas pertengahan malam sampai kemudian kegelapan pun mulai menghilang.
Tidak semua orang mengawali aktiftasnya di waktu pagi, karena ada sebagian orang
mengakhirinya di waktu pagi. Waktu yang dianggap berat untuk bangkit bagi sebagian yang terlelap dalam mimpi. Waktu yang dianggap ringan bahkan
menyejukkan bagi sebagian orang yang suka memanfaatkan waktu dengan baik. Dinamika perjalanan manusia ada yang bermula dan ada yang berahir di waktu pagi.
Pagiku dan pagimu selalu berbeda jalan walaupun dalam satu tujuan. Aku
menggunkan pagi ini untuk menulis dari apa yang kau berikan kemarin. Tapi pagi ini kau gunakan untuk membaca dari apa yang aku tulis kemarin. Aku tidak akan mengganggu kau yang sedang membaca, begitu pun jangan kau ganggu aku yang sedang menulis.
Maksudnya, kebiasaan menulisku di waktu pagi jangan ada yang mengganggu, baik
tugas kuliah maupun tugas-tugas yang lain. Begitu pun saat aku menggunakan waktu pagi untuk membaca apa yang kusuka maka jangan ganggu dengan tugas
formalitas kampus. Sudah kukasikkan waktu untukmu selain di waktu pagi. Aku
ingin menggunakan pagi dengan sebuah karya-karya kecil untuk mengenangku saat aku tidak lagi bisa menggunakan waktu pagi.
Setumpuk bacaan, setumpuk pikiran, dan setumpuk ide akan kutuangkan sebisa mungkin di waktu pagi. Sisanya akan ku tuangkan di waktu yang lain. Tanpa aku
tuangkan maka dimensi otak untuk mengingat dan menyampaikannya selalu terbatas dengan kata lupa. Maka dengan itu aku berusaha menggunakan pagiku
untuk memasak ide, menyuci pikiran, dan menyapu pengalaman kedalam sebuah
microsoft word.
Suatu saat aku ingin menyatu diantara pagiku dan pagimu menjadi tubuh
kegembiraan, menjadi wajah kecerian, menjadi hidup keharmonisan. Tidak untuk terlelap dalam tidur kemalasan. Wallahu a’lam bisshowab.