Pendidikan dalam masyarakat adat

Page 1

Pendidikan dalam Masyarakat Adat

Indonesia dikenal dengan masyarakat yang kaya dengan adat istiadat. Sebuah tradisi yang sudah mengakar dan turun temurun dari nenek moyang. Di berbagai wilayah

di Indonesia masih banyak masyarakat pedalaman yang kental dengan berbagai adatnya masing-masing seperti halnya di Rimba. Di sana pendidikan bermula dari gagasan Sokola Rimba yang didirikan oleh Butet Manurung atau yang lebih akrab

dikenal Saur beberapa tahun yang lalu. Jika membaca perjuangan seorang Saur dalam mengabdi sebagai perintis pendidikan di Rimba maka akan berpikir bahwa

seharusnya praktik pendidikan untuk anak-anak masyarakat adat menyatu dengan adat yang berlaku, bukan malah menjauhkan mereka dari tradisi.

Bagi Marlina Manurung mendidik anak-anak masyarakat adat tidak bisa dengan

mempraktikkan langsung apa yang ada dalam buku teks. Melainkan seorang pengajar harus mampu terlebih dahulu mengenal bahasa daerah atau bahasa lokal setempat agar bisa memasukkan konten pendidikan kepada siswa. Bahasa menjadi

hal penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan bahasa guru dapat memahami kondisi lingkungan tempat siswa dibesarkan dan menggabungkannya ke dalam materi pembelajaran sehingga dapat tercipta proses yang unik.

Namun, yang terjadi saat ini masih banyak guru yang gengsi menggunakan bahasa

daerah atau bahasa lokal, apalagi guru-guru relawan yang masuk ke pedalaman.

Sehingga kedatangan mereka banyak ditolak oleh masyarakat setempat oleh karena bahasa yang meraka gunakan terlalu mengedepankan apa yang ia mampu, bukan apa yang siswa mampu, dengan begitu siswa merasa kesulitan belajar. Dari fakta ini maka banyak guru yang belum menangkap dan menjiwai keberadaan budaya lokal yang begitu kaya di Indonesia.

Kemampuan guru dalam mengasah budaya dan bahasa lokal salah satu dari contoh kompetensi pedagogis. Guru yang mampu memahami teori pedagogisnya secara baik maka akan memaksimalkan praktik di lapangan secara baik dan unik. Untuk


meningkatkan praktik di lapangan maka perlu adanya reformasi lembaga

pendidikan tenaga kependidikan, materi guru praktik mengajar di berbagai masyarakat harus dipertajam.

Pendidikan di masyarakat adat menjadi gambaran sebagai refleksi dari proses pembelajaran yang berlangsung di perkotaan selama ini. Karena kekhasan

pembelajaran dari masyarakat perkotaan dan masyarakat adat sangat berbeda jauh. Pemahaman ini menjadi inovasi tersendiri untuk saling mengembangkan sesuai diamana guru mengajar, dimana guru mengabdi, dan dimana guru tinggal.

Sebagai pengalaman yang disampaikan teman saya yang saya baca lewat bukunya

bahwa “pendidikan membuka wawasan anak-anak masyarakat adat agar mereka bisa mengetahui hal-hal yang ada di luar wilayah mereka�. Semakin bertambah

wawasan dan ilmu mereka maka akan semakin padan mereka mengambil manfaat

dari perkembangan dunia. Kepekaan guru terhadap dalam menangkap apa yang terjadi di sekitar menjadi kunci utama dalam memajukan masyarakat pedalaman.

Melestarikan budaya dan tradisi bukan berarti memuseumkan masyarakat adat,

melainkan memastikan nilai-nilai luhur tetap ada dan terjaga. Bagaimanapun juga pendidikan menjadi jalan utama untuk memberikan sumbangsih jauh dari

ketertinggalan. Pendidikan dikatakan oleh sebagian menjadi jalan untuk memutus rantai kemiskinan. Pendidikan yang dimaksud disini tidak dimaknai sempit dalam lingkup pendidikan formal yang kita kenal. Melainkan proses pembelajaran dan kesadaran diri untuk merubah dan terus belajar. Wallahu a’lam bisshowab


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.