Tak Ada kata Cinta
Tak ada kamus tentang cinta, tak ada ungkapan tentang cinta, tak ada arti dan definisi tentang cinta. Dalam matematika, cinta bagaikan titik dan garis yang hanya bisa tergambarkan oleh simbol tanpa definisi yang diakui. Begitu pun cinta, hanya ada pada setiap orang yang merasakan sehingga tidak ada definisi yang satu harus diakui oleh semua orang. Cinta bisa tergambarkan oleh seseorang terhadap perilakunya sesuai apa yang ia rasakan dari cinta itu sendiri. Ketika si A bercinta dengan si B tentu beda dengan kadar si B ke si A. Sehingga definisi dari dua insan ini pun berbeda tentang cinta. Namun si A dan si B dapat menunjukkan lewat sikap dan sifatnya yang bisa sama dan juga berbeda. Definisi ini akan lebih hilang ketika diambil contoh tentang cinta makhluk kepada tuhannya dan cinta Tuhan kepada mahluknya. Tentu akan berbeda jauh. Bagaimanakah kaitan cinta, suka dan sayang dalam konteks hubungan laki-laki dan perempuan. Tiga perasaan ini tentu akan berbeda tingkatannya. Orang akan bisa merasakan sayang kemudian cinta dimulai dari suka. Seiring proses menyukainya timbullah perasaan untuk menyayanginya. Baru kemudian di tingkat tertinggi bernama cinta. Apakah kemudian hal ini bisa dikaitkan dengan hubungan bersama tuhannya.
Untuk tiga katagori di atas hanya berlaku pada konteks manusia. Dalam konteks ketuhanan hanya terdapat satu yakni cinta. Jadi belum pernah ada sayang tuhan atau suka tuhan yang ada cinta pada tuhannya. Tapi konteks manusia utamanya laki-laki dan perempuan akan selalu terjadi yang namanya suka, sayang dan cinta. Sebenarnya cinta itu tidak pernah ada. Karena perasaan yang ada pada pikiran manusia selalu berubah. Kalaupun cinta diantonimkan dengan kata benci maka tidak sesempit itu mengartikan cinta. Benci akan datang tiap waktu tapi perasaan yang orang sebut cinta hanya ada dalam waktu-waktu terntentu. Apakah kemudian dalam konteks makhluk saja yang tak pernah ada cinta. Karena kalau konteks Tuhan ke hambanya selalu terjadi kata cinta yang terus menerus dan berkelanjutan. Wallhu a’lam bisshowab