/ Free pril 2009 issue 3 / A
J TOWN HERO
BROTHER J
STRAIGHT EDGE NADIA RACHEL JODIA NATAPRADJA ARIF KOMZTA FOLLOW YOUR PLASTIC THE CREATIVE BEHIND INSIGHT 51, THE RAD, THE MISTER... THE HISTORY OF...
INSTANT VINTAGE
FOR THE LOVE OF SKATEBOARDING
TREXI CUSTOM SHOW
2
EDITORIALS
EDITOR’S NOTE
EDITOR IN CHIEF FEBIAN HIDRANTO MANAGING EDITOR RICO LUBIS
Lucky number three! This is our third issue and it doesn't get any easier either. This month's process can be considered as one of the slowest out of the three that we've done. Due to couple of staffs that were sick for a week to even two, our Art Director that went to Singapore for some business trip and another one to Malaysia also for work, but we still managed to execute and deliver what we consider as the best one we've done by far. Thanks for those who are still supporting us and to those who even asked us if they can be a contributor or even model for the magazine. It's always good to hear good feedback and if you guys do think you can contribute some rare and fresh ideas then definitely send them in to Info@UrbainMagz.com or join our group (Urbain Magazine) on FaceBook and drop some lines. We'll be more than happy to take a peek and let you guys know if what you write or cover is somehow related to what we consider as 'Urban'. We've noticed a couple of slight changes of direction in other free magazines that we see from in and out of Jakarta. One even took some of our contents from our 1st issue and some even made a similar free magazine with a similar concept and the 'biting' continues. If what they wanna do is to educate people then it means no harm because that's our mission with this magazine that we are making. So keep on feeding off us and follow our lead haha. And wtf happened with N.E.R.D not coming to Jakarta in the last minute and shit? We already had our free passes to cover the event and even got a couple of minutes to interview Pharrell but again, 'something' had to happen. We never get good people coming in here, even if they're big name artists coming to Singapore or Malaysia, them muthafuckas never go all out! Everybody sleeps on Indonesia, underestimating us, they forgot that we're one of the top five most populated country in the world, meaning there is market for whatever they wanna bring here! And what's up with all these funny ass campaign ads we see on the streets? Suddenly everybody wanna run for President, farking hell. Some even talk about 'Stop lying to the people here', that shit cracks me up, coming from their mouth. Don't forget to vote for all of you. Pick the right person that you believe can do some good changes in our country so we can show people abroad that Indonesia is not like what they see in their local news. Always making up bad stories or incidents about what's happening here when it's not even true. Anyways, we got some good contents that we wanna share with you for this month. We have a fellow Indonesian Jodia Natapradjaya who is one of the head designer for Insight51 Australia, Nadia Rachel who collects some good ol' vintage stuff for the 'Living' section, Brother J who is one of the legendary streetball player, article on the Yoyo community, some variations of event reports from in and out of the country as usual and too many for me to tell you one by one. So go on...flip over and enjoy =)
EXECUTIVE EDITOR ALPHAMARIO LUMAIN EDITOR DANANG PRIHANTORO CONTRIBUTORS KHAIRUL SASMITADIPRADJA, STEPHANIE VERMAAS, MUHAMMAD ZAIDY, ART DIRECTOR RICKY M EMILIUS GRAPHIC DESIGN ALDY REGINALDY PHOTOGRAPHERS ANGGE PAKAR , AUDRIO SUSANTO, RENDHA RAIS MARKETING & PROMOTION TYARA PUTRI DISTRIBUTION RIFKI AMIRUDDIN INTERNATIONAL CORRESPONDENCE UNQLRICK, CONAN WHITEHOUSE, PRISCA TRISENDY PRESIDENT DIRECTOR WINDHU HIDRANTO GENERAL MANAGER HILDA RAMLI PUBLISHER PT. PPP INDONESIA
EDITOR IN CHIEF FEBIAN HIDRANTO
URBAIN headquarter JL. GRINTING I No. 22 A // BLOK A // KEBAYORAN BARU // JAKARTA SELATAN 12160 PHONE / FAX + 62 21 724 4669 www.urbainmagz.com kritik & saran : info@urbainmagz.com URBAIN MAGAZINE IS RELEASED MONTHLY BY PT. PPP INDONESIA. DO NOT REPRODUCED OUR CONTENTS IN ANY FORM WITHOUT PERMISSION OF THE PUBLISHER.
EDITORIALS
words Febian Hidranto
5
CONTENTS
cover model Nichole Cardinal photo Angge Pakar artwork Aldy Reginaldy, Ricky M Emilius
THE HISTORY OF...
12
6
STRAIGHT EDGE
16
ARIF KOMZTA
17
NADIA RACHEL
23
BROTHER J
24
JODIA NATAPRADJA
34
FOLLOW YOUR PLASTIC
37
CUSTOMIZE YOUR SKIN
FOR THE LOVE OF SKATEBOARDING
INSTANT VINTAGE
IS A J TOWN HERO
THE CREATIVE BEHIND INSIGHT 51, THE RAD, THE MISTER...
TREXI CUSTOM SHOW
WINDFALL TATTOO
THROW UPS
Q's and A's numpang tanya klo di surabaya bisa langganan ga ya? -Novan Indra - Surabaya
bisa banget..caranya isi subscriptionnya trus kirim ke kita ya..
minta jadi pick up points di makassar dong..... -Adiin Amirudin - Makassar
Segera...
kalo di Bandung dapetin majalah Urbain dimana ya? -Teja - Bandung
Di Bandung banyak lho.. di PVJ ada, di Arena Shoes, Airplane, dan sebagainya. Coba cek di pick-up points Urbain halaman terakhir
Kalo masuk Rising Up itu harus gimana si? gue kan lumayan jago masak, mau dong masuk rising up..:) - Amelie - Jakarta
kalo mau jadi rising up itu lo harus berbakat di bidang lo. Kalo lo ngerasa jago masak coba aja kirim masakan lo ke kantor kita, kalo enak mungkin aja lo jadi rising up, kalo nggak enak ya lo musti belajar lagi deh :)
pick up pointnya dimana aja si? - Norman -Jakarta
Coba liat di halaman belakang deh..kebiasaan kalo liat majalah yang diliat cuma gambarnya aja si..X)
CONTENTS
HEY!
Nike 6.0 X Alkaline Trio Beruntung banget deh Alkaline Trio emang. Abis rilis album, eh dapet tawaran kolaborasi dari Nike 6.0 buat bikin sepatu. Itung-itung promosi album baru deh tuh. Nike Air Zoom Cush jadi template buat band punkrock yang satu ini berkreasi. Logo hati disamping luar sepatu dan warna hitam merah sangat mewakilkan jati diri Alkaline Trio dan kota asal mereka, Chicago. Matt Skiba sang vokalis menamakan sepatu itu Nike “Heart and Sole" Air Zoom Cush. Keren. www.jackssurfboards.com
Bring Me The Horizon Indonesia Tour Band metal asal Inggris yang dikomandani oleh Oliver Sykes ini dikabarkan akan manggung pada tanggal 21 Mei mendatang di Hanggar Teras, Jakarta. Tiket pre-sale udah bisa lo dapetin di Gazelle Rockshop, Jl. Mendawai I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tiket pre-sale (jumlah terbatas) dijual dengan harga 250.000 IDR. Sementara tiket on the spot dijual dengan harga 300.000 IDR. Untuk info lebih lanjut lo bisa telfon ke PT. Cipta Mufida di (021)7502623-(021)7650858.
Sugarcraft = the new Cake Ga tau kenapa tuh si Cake berubah nama jadi Sugarcraft. Tapi yang pasti clothing line dari New York yang udah berdiri dari tahun 2005 ini udah merilis koleksi spring/summer terbarunya lagi nih. Desain t-shirtnya masih berkonsep gambar wanita yang dibalut desain colorful yang menarik. Di season terbaru ini lo bisa ngeliat Kate Moss dan Lindsay Lohan muncul di beberapa desain t-shirtnya. Semua koleksi spring/summer 2009 dari Sugarcraft udah bisa lo dapetin di Orbis Concept Store di Jalan Gandaria Tengah II No. 1-2 blok D1, Jakarta Selatan.
10
First Indonesian YO-YO championship Untuk pertama kalinya Indonesia mengadakan kompetisi yoyo bertaraf nasional. Kompetisi yang berlangsung dari tanggal 3-5 April ini akan merpertandingkan 4 kelas yaitu single A, 4A, 5A, dan Group Challenge. Pemenang PERTAMA dari masing-masing divisi akan mendapatkan trophy, uang, paket mengikuti perlombaan Asia Pacific Yo-Yo Championships 2009 (Tiket pesawat PP, akomodasi, dan entry fees), Yo-Yo, dan juga merchandise. Kompetisi diadakan di Mall Kelapa Gading dan diramaikan dengan adanya penampilan juara dunia yoyo dari Jepang, Hiroyuki “mickey” Suzuki. Ready for some spin?
Air Jordan 1 Hare Easter Pack
Nahlo, dia lagi-dia lagi. Kayanya sering banget ya In4mation kolaborasi sama casio. Ini kali keempat in4mation kolaborasi sama casio, dan sekarang GLX-5600 jadi templatenya. Warna salmon jadi dasar buat nentuin colorway jam ini. Baru dirilis bulan Juni depan sih, tapi siapin aja duit lo dari sekarang. Toss!
Nike akan merilis “Hare” Jordan Mid Easter Pack untuk menyambut Paskah April nanti. Colorway coklat-pink merepresentasikan warna-warna yang sering dipakai untuk mewarnai telur paskah. Kalau "Hare" Jordan yang sebelum-sebelumnya hanya dirilis untuk ukuran dewasa, "Hare" Jordan Mid Easter Pack ini juga akan mengeluarkan size untuk anak-anak. Ga usah repot-repot cari kado Paskah tuh buat keponakan lo nanti.
www.hypebeast.com
www.extrabutterny.com
In4mation X G-Shock
Oneandahalf First Collection: Heartbreak
vans syndicate X suicidal tendencies Vans kayanya ga akan pernah berenti buat ngelakuin kolaborasi sama band-band ngetop di dunia ini. Suicidal Tendencies nih sekarang yang dapet giliran. Vans Era Suicidal Tendencies dirilis dalam 2 warna, yaitau biru dan hitam dengan logo “+” ala bandana Mike Muir terbordir disekeliling sepatu. Di insole juga terdapat print lirik lagu Suicidal Tendencies. Sepatu dijual bersamaan dengan t-shirt, trucker, dan belt yang juga berlogo Suicidal Tendencies. Dirilis Januari kemaren dan udah bisa lo pantau keberadaannya di www.vanssyndicate.com.
After the promo for Nikicio, Nina Nikicio kembali menghadirkan koleksi fashion terbarunya pada pertengahan Maret kemarin. Tidak banyak yang berubah dari clothing line sebelumnya, Oneandahalf masih menampilkan warnawarna basic seperti hitam, putih dan abu-abu serta dengan model yang masih sangat Nikicio. Oneandahalf akan mulai dipasarkan di Fashion First, Senayan City 3 April mendatang. Get ready for your beautiful sadness! www.nikicio.com/oneandahalf
LOMONESIA GATHERING + HUNTING
BURGERKILL AUSSIE TOUR
Cari barang unik di Bikin Barang
Para begundal asal Ujung Berung, Bandung ini telah menyelesaikan rangkaian tur Australia mereka pada bulan Maret lalu. Momen terbesar mereka adalah saat tampil di acara Soundwave, dimana Burgerkill berbagi panggung dengan In Flames, Lacuna Coil, Poison The Well dan juga Lamb Of God. Randy Blythe juga menyebutnyebut nama Burgerkill yang sempat nongkrong bareng mereka di Aussie sana- pada saat Lamb Of God tampil di Jakarta. Burgerkill menjadi salah band cadas lokal yang bermain di festival besar di luar Indonesia selain Noxa yang sempat tampil di Tuska Metal Fest di Finlandia. Suatu bukti bahwa band–band lokal mendapat apresiasi lebih dengan diundangnya mereka untuk tampil di festival – festival tersebut. Salut.
Sebuah tempat yang berisi barang–barang yang kita anggap biasa menjadi luar biasa disini. Kalian bakal menemukan banyak keunikan dari banyak barang yang ditawarkan di tempat bernama Bikin Barang ini. Adalah Tika, Ika dan Shalli yang menumpahkan ide–ide kreatif mereka untuk membuat barang–barang yang kita anggap tidak terpakai menjadi cantik dan lebih berguna dengan tampilan yang unik di luar pikiran kita. Seperti lampu yang terbuat dari kaleng bekas biskuit, pajangan–pajangan dan kartu ucapan kolase dan masih banyak lagi barang–barang ciamik di tempat tersebut. Kalo kalian penasaran atau pengen punya barang yang unik dan menarik coba aja berkunjung ke Bikin Barang di Jalan Benda no. 89, Jakarta Selatan.
Pada tanggal 29 Maret kemarin teman-teman dari Lomonesia melakukan trip keliling seputar daerah Kebayoran. Titik kumpul di Lomography Embassy Indonesia di jalan Bumi No. 17, Mayestik. Dilanjutkan ke Mayestik, Pasar Burung, Taman Ayodia dan kumpul-kumpul lagi di Pisa Café Mahakam. Dalam trip ini mereka semua membawa senjata mereka yang berupa Lomo sambil melakukan foto-foto terhadap objek–objek yang dirasa menarik untuk diambil gambarnya. Ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempererat hubungan para pecinta Lomo juga untuk membangun komunitas Lomonesia yang lebih baik.
11
THE HISTORY OF
FOR YOU TO KNOW
STRAIGHT EDGE
Scene punk lokal di Washington D.C. berkembang sangat pesat di tahun 70an. Tapi seiring berjalannya waktu banyak scenester yang berubah menjadi junkie juga saat itu. Beberapa orang merasa tidak puas dengan keadaan scene yang menjadi tempat berkembangnya drugs dan drugs abuse, dan juga tidak setuju dengan sloganslogan yang populer saat itu seperti “no future" dan sebagainya. Beberapa dari yang merasa tidak puas itu akhirnya mencoba membangun scene ke arah yang lebih positif seperti membuat band dan lagu-lagu yang berlirik anti drugs abuse. Sebuah ideologi baru dalam penulisan lirik yang berbeda dari apa yang biasa tersampaikan dari lirik-lirik lagu band-band punk saat itu. Disitulah scene hardcore lahir. Beberapa ideologi punk seperti ethos diy, ideologi berpolitik dan independensi masih tetap hidup di dalam hardcore dan tetap tertuangkan di dalam lirik. Tapi elemen-elemen sinis dan negatif tergantikan dengan pesanpesan yang lebih positif. Salah satu lirik dari band hardcore punk Minor Threat bahkan memberikan nama untuk sebuah lifestyle yang akan dibahas disini lebih lanjut, ‘Straight Edge’. Straight Edge adalah sebuah filosofi atau gaya hidup yang berkembang di kultur hardcore punk awal tahun 80an. Gaya hidup yang membuat
12
pengikutnya berkomitmen untuk bisa menahan diri dari meminum alkohol, menggunakan produk-produk bertembakau (rokok), penyalah gunaan obat-obatan terlarang dan seks bebas. Aturan-aturan pokok Straight Edge hanya tergambar dari lirik-lirik lagu yang ada. “Don’t smoke, don’t drink, don’t f**k,” potongan lirik lagu Minor Threat yang berjudul ‘Out Of Step’ menjadi acuan pokok Straight Edge. Pokok, tapi tidak baku. Karena menurut Ian MacKaye (songwriter dan vokalis band Minor Threat) kunci dari Straight Edge adalah menghargai jasmani dan rohani dirimu sendiri seperti menghargai lawan jenis dan sahabatmu. Penganut paham Straight Edge biasanya menggunakan simbol “X” di salah satu atau kedua punggung tangannya. Entah itu ditato atau hanya sekedar coretan spidol saja. Simbol ini pertama dikenalkan oleh Teen Idles, band hardcore punk asal Washington, D.C., Amerika. Awal tahun 80 an Teen Idles melakukan tur kebelahan barat Amerika dan dijadwalkan untuk main di Mabuhay garden, San Fransisco. Tapi manajemen klub tempat mereka akan tampil melarang mereka memasuki klub karena umur mereka semua masih berada dibawah ‘legal drinking age’ menurut peraturan
words Alphamario images Courtesy of each bands
yang berlaku. Sebagai kompensasi, manajemen klub menandai punggung tangan semua personil dengan simbol “X” hitam besar sebagai tanda untuk bartender untuk tidak menyajikan minuman beralkohol kepada mereka. Kembali ke Washington, Teen Idles menyarankan hal yang sama ke semua klub lokal supaya semua teenager bisa melihat acara musik tanpa disajikan alkohol. Simbol itu kemudian diasosiasikan dengan gaya hidup Straight Edge. Simbol “X” juga dapat digunakan untuk mengenali seseorang atau band yang menganut paham ini. Mereka biasanya menggunakan huruf “X” di depan dan di belakang nama mereka, contoh, band ‘XblablablaX’. Teen Idles dan Minor Threat merupakan band Straight Edge era awal atau yang biasa disebut sebagai era old school. Selain itu ada beberapa band Straight Edge dari era old school yang terkenal seperti State of Alert (S.O.A), Reno, 7 Seconds, SSD, Negative FX, dan Cause for Alarm. Sedangkan pertengahan 80 an merupakan era youth crew, era setelah old school. Gorilla Biscuits, Judge, Bold, Youth of Today, Chain of Strength dan Slapshot adalah band yang menganut paham Straight Edge yang terkenal di era itu.
13
SPLASH
Rokok Racun Dunia? Beberapa waktu lalu saya menonton film Thank You For Smoking. Film komedi satir ini menceritakan kisah Nick Naylor. Ia seorang lobbyist industri rokok yang tugasnya mempromosikan rokok. Padahal, saat itu rokok mulai dianggap racun bagi kesehatan. Saya cekikikan menonton film besutan Jason Reitman ini. Usaha Nick meyakinkan masyarakat bahwa rokok bukanlah “barang berbahaya” tidak mudah. Apalagi ketika Nick akhirnya berhadapan dengan Gubernur kota Vermont, Ortolan Finistirre, yang berusaha memberi label gambar tengkorak pada setiap bungkus rokok. Argumen Nick yang nyeleneh justru bikin saya geli dan berpikir. Oh, bukan. Saya bukan mau menulis ulasan film itu. Tapi, saya mau menulis perilaku merokok di sekitar saya.
Menu Utama Berapa bungkus loe abisin dalam sehari? Pertanyaan yang kerap kali saya tanyakan ke orang-orang. “Sebungkus paling dua hari. Itu pun gw diemdiem gara-gara bos gw di kantor manggil gw melulu,” jawab teman saya yang sekretaris. “Sehari sebungkus lah, bro,” kata teman saya yang lain. “Gw sih bisa dua bungkus sehari,” jawab teman saya yang juga mengaku belabelai tak makan daripada tak merokok. Mereka semua mengaku punya niat untuk berhenti. Tapi susah, cing! Saya pun berkali-kali berusaha berhenti merokok. Namun apalah daya. Kebiasaan lama sulit dihilangkan. Saya membaca jajak pendapat di koran Kompas. Dari 380 responden, 32,9% mulai merokok sejak SMA. Bahkan yang mulai di kuliah masih lebih rendah (14,1%) dibanding yang mulai waktu SMP (17,4%). Malu mengakui, tapi saya termasuk yang 17%. Walaupun mulai getol rokok di SMA. Dibanding waktu saya SMA, sekarang masyarakat lebih berani untuk menyatakan anti-rokok. Dulu perokok bisa jebas-jebus seenaknya di manapun. Sekarang, orang yang mau merokok harus celingak-celinguk cari ruang karantina dulu. Mau di cafe, restoran, bioskop, bahkan mall, perokok baru bisa jebas-jebus di sudut lain tempat-tempat tersebut. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Itu akibat rokok yang masyarakat sudah hafal. Di media massa pun mulai marak artikel-artikel bahaya merokok lainnya. Bagi perokok maupun orang disekitarnya. Yah, setidaknya perokok tahu asapnya bisa mengendap di baju dan membahayakan anak kecil yang mehirupnya. Ternyata mereka bisa jadi lemot (lemah otak) dan keterbelakangan mental alias camen (cacat mental). Saking tegasnya masyarakat, Majelis Ulama Indonesia sampai membuat fatwa haram bagi rokok. Fatwa itu dikeluarkan Januari 2009 lalu. Namun fatwa itu masih menimbulkan kontroversi. Lah, nyatanya sebagian para ulama/kiai dalam MUI sendiri adalah pecandu berat rokok. Bahkan rokok masih menjadi menu utama di pelbagai pesantren di Jawa.
14
Distop Serangkaian penolakan ini nampaknya berhasil membuat masyarakat berhenti merokok. Setidaknya mencoba berhenti merokok. Tapi bagaimana kalau masyarakat benar-benar berhenti merokok? Bagaimana kalau pemerintah melarang rokok dan menstop pabriknya? Itulah yang menjadi ketakutan pelaku industri rokok. Bahkan buruh pabrik rokok pernah demo di Jakarta. Takut pabrik rokok ditutup. Takut puluhan ribu buruh rokok akan kehilangan matapencariannya. Belum lagi kas negara yang akan terpotong kalau penutupan itu terjadi. Karena katanya, bea cukai rokok termasuk salah satu pemasukan devisa terbesar di tanah air. Bisa jadi penyelenggara ajang olah raga juga akan pontang-panting. Pasalnya, rokok masih banyak menjadi sponsor utama mereka (rokok = olahraga, olahraga = sehat, rokok = sehat? Kesimpulan yang aneh). Saya prihatin dengan para buruh pabrik rokok kalau itu terjadi. Namun, saya juga prihatin terhadap non-perokok yang ikut menanggung “dosa” merokok saya. Akhirnya, saya mencoba kembali untuk berhenti merokok. Setidaknya, masih ada perokok lain yang akan menghidupi para buruh pabrik itu. “Ngomong-ngomong, udah berapa rokok abis waktu lo nulis ini?” hati kecil saya bertanya. Uumm.. setengah bungkus. Sumpah! Saya (ngga) janji bakal berhenti merokok!
words Khairul Sasmitadipradja
Sextoy berdiri tahun berapa? 2005 Personilnya siapa aja? Surya (vokal dan bass), Lintang (gitar dan terompet), Rega (gitar), Usuck (drum dan percussion). Kenapa memilih nama Sextoy? Karena nama Sextoy bukan nama yang komersil yang bisa bikin kita famous. Haha. Apa kalian semua kolektor dildo? Kita hanya penggemar dan pemakai. Influence bermusik kalian? Black flag, NOFX, Rise Against, Strike Anywhere, Motorhead. Mengenai album pertama kalian "Bad Song", terjual berapa kopi? 300 kopi karena kita hanya produksi 300 kopi, pinginnya banyak tapi apa daya jika dana tidak ada. Hahaha. Respon orang terhadap album petama? Cukup bagus, ya lumayanlah bisa bikin kita maen bareng Not Available.
Bagaimana rasanya satu panggung bareng Not Available? Biasa saja, seperti manggung sama teman-teman. Bisa sebutkan band-band Semarang yang sedang hot? Something About Lola, Morbiddust, Maxwell Murder, Good Morning Everyone, Five Kids Go, dan kalo ini kita terusin bakal semua band Semarang kita sebutin, hehe. Untuk album kalian yang kedua ini, apa yang coba kalian tawarkan? Lebih cepat dengan konsep yang lebih matang.
RISING UP EDITORIALS
GIANT KILLER FROM SEMARANG sextoy
Bagaimana kalian bisa menjadi riders untuk Rusty? Sebenarnya pertama kita bisa contact dengan Rusty karena Rusty membuat kompilasi "Naked Noize". Nah setelah kita masuk otomatis kan kita kenal dengan pihak dari Rusty, kita coba ngobrol sama mereka tentang endorsement blablabla.. akhirnya deal deh. Harapan kalian untuk album ini? Semoga yang beli album kita ga ngerasa rugi. Last words? You only live once, don't waste it !
Liriknya banyak mengangkat tentang apa? Bagaimana anak muda mengambil keputusan dari banyak hal-hal yang disodorkan orang dari luar maupun disekitar kita. Ini bukti bahwa kita yang muda juga bisa lebih bertanggung jawab! Album kedua ini rencananya dirilis oleh siapa? Hit n Run records. Rilisnya kapan? Bulan mei 2009. Tunggu aja, kalo ga keluar-keluar ya tetep tunggu. Haha.
words Danang words Prihantoro Febian photos Hidranto courtesy of Sextoy
Selain menjadi pemain bass dan vokalis untuk Sextoy, Surya juga merupakan seorang komisaris untuk Mosh!, sebuah majalah dari Semarang yang membahas tentang musik, kultur, dan gaya hidup.
15
BUZZ
ARIF KOMZTA For the love of skateboarding
Halo Komzta! Sibuk apa nih sekarang? Main skate, kerja, main komputer, sama lagi isengiseng buat lagu aja nih. Trus dalam seminggu lo main skate berapa kali? Kalo dulu gw main skate bisa hampir tiap hari. Tapi karena sekarang udah mulai sibuk kerja jadi paling cuma 2 atau 3 kali seminggu.
Bakal kaya gimana jadinya sebuah skatepark kalo lo yang bikin obstaclenya? Kayanya desainnya bakal street abis dan fun pastinya. Soalnya skatepark yang pernah ada terlalu serius menurut gw. Kebanyakan obstacle buat nge-air. Mau kemana emang sih. Hehe. Arti skateboarding buat hidup lo? I LOVE SKATEBOARDING !
Spot favorit? Taman menteng.
Sponsor lo sekarang apa aja? The Original Quzzy.
Trik yang selalu lo dapet ‘first try’? 5.0 grind.
Ryan Sheckler apa Mike Mo? Mike Mo lah. Dia jago gokil. And soulful, man. Kalo Ryan Sheckler jago sih, tapi ga ada soulnya. Mainstream menurut gw.
Kalo lo sama Nyjah Houston battle ‘game of skate’ kira-kira menang siapa ya? Menang gw. Soalnya gw pake ilmu. Ilmu kudu, alias kudu ngulik dulu baru menang. Haha! Kalo lawan Reno? Kalo lawan Reno menang mana yah, dulu sih gw pernah menang di Volcom competition ''wild in the park''. Tapi kalo ‘game of skate’ belum tau. Belum pernah nyoba. Hehe. Dulu kan lo anak ska, band ska favorit lo apa sih? Ah masih inget aja. Haha. Band ska favorit gw The Specials. Knapa sekarang ga ska lagi? Trus band lo (accidental Hero) kemana sih, kok ilang? Ga ska lagi, personil-personil bandnya udah ga tau pada kemana. Hehe. Accidental Hero ga ilang dan ga bubar! Kita cuma lagi jenuh dan diserang kesibukan masing-masing personil aja. Nanti kalo tiba saatnya, we’ll be back to attack! Ceilaahh!
16
Deck set-up? STEPA deck ‘Fucko’, VENTURE truck low, wheels Chocolate 5.1’, STEPA bearing abec 7. Achievement lo di skateboarding? Gw pernah menang di beberapa kompetisi nasional, tapi menurut gw itu ga terlalu penting. Yang penting gw dapet banyak temen dari skateboarding yang banyak menolong hidup gw. Thanks fellas! Haha jadi curhat gw. Jadi sebenernya Arif Komzta itu mau jadi apa kalo udah tua? Haha. Jadi orang yang berguna. Karena kalo jadi orang berhasil tapi ga berguna buat apa juga.
words Alphamario photos Rendha Rais
ART COLUMN
"THE FACE OF TOMORROW" (mixed media) by Bobby Herly “Murder” / Tattoo Artist / 26 year old / Realist Killer / Myspace.com/rocknrolltattoo // www.inkednation.com/bobbyrocknroll
words Febian Hidranto
17
LIVING
NADIA RACHEL INSTANT VINTAGE
Ms. Rachel! Aktivitas apa aja yg bikin lo jadi jarang di rumah akhir-akhir ini? Lagi nulis dua naskah film, mau memproduseri salah satu dari dua film itu, preparing for my upcoming solo exhibition, and uni stuff. I took a semester off cos I got offered many interesting jobs, but I gotta put it on hold cos I just had an accident.
Jeans udah ada 40an. paling enak dipake J Brand, Citizen of Humanity, Miss Sixty, Diesel, sama jeans toku yang udah robek-robek. Enak, ventilasinya banyak. As for the leather bags, kebanyakan tastas lama yg modelnya udah ga keluar lagi. Aigner, Hermes, Chanel, Chloe, and anything that smells like my granma’s closet.
Koleksi apa aja yang ada di kamar lo? All of this junk is my collection! Jeans, sunglasses, watches, earrings, leather bags, heels (5 inch is a minimum), tapi itu semuanya otomatis gue koleksi karena emang gw pake sih. Yang suka gw cari itu vintage goods sama piringan hitam. Kalo buku, majalah, sama dvd emang dari dulu ngumpulin.
Where do you usually dig for records? What made you wanna start collecting those vinyls? Jalan Surabaya, online record store, sama beberapa toko di Jakarta. Pertamanya gw koleksi gara-gara covernya, suka liatnya. Pas udah lumayan banyak, terpaksa sebagian dikasih, dijual, dan ditaro di gudang.
So what made you wanna start collecting these particular things that you do? Baju-baju yang digantung itu semuanya hasil hunting via the world wide web and flea markets. Dari yang harganya 5 ribu sampe yang harus nabung. Mendingan gitu kan daripada belanja di mall. Semua juga bisa beli.
Selain di Mayestik dan Taman Puring, dimana lagi lo dapet kacamata-kacamata lo? Hahaha, kalo di tempat-tempat gitu untunguntungan ya dapetnya, gw biasa beli di toko langganan di Passer Baroe, khusus jual kacamata vintage aneh-aneh.
Kita tadi ga sempet foto-fotoin koleksi purse sama jeans lo. Ada apa aja sih?
18
words Febian Hidranto photos Rendha Rais
Koleksi yang belum kesampean? or what you're planning to collect in the future? Toilet seats and coffins! (sorry, insider joke) You told us that you love collecting boys' shirts. How did that come about and why boys' shirts over girls'? I don’t really like tight clothes, to be honest. I prefer something loose, like a boy tee. Like this Guus Hiddink tee, one of my fave vintage finds. Fave book and heels from your collection? Ouch. You’re mean. I don’t play favorites. Vinyl favorit? Jean-Michel Jarre keluaran tahun 80 yang gw kasih ke temen gw. Pasti lebih kepake sama dia yang mister dijeee, azedappp. Thx for letting us come into your room and take pics of your collections. Any word of advice for URBAIN to make it a better mag in the future? “like red wine, with some time, you’ll be fine..”. Ngerti ga braaaaay..?
19
STORE REVIEW
SOLE WHAT South East Asia is definitely stepping up its game. Representing KL to the fullest, Sole What quenches the streethead’s thirst for all things dope. Located in the comfort of shopper friendly Mid Valley City Mall, Sole What supplies you with renowned garments from, aNYthing, Freshjive, FTC, Staple, KiksTYO, RockersNYC, and Rockwell to name a few. Footwear wise expect your usual suspects Nike SB, Adidas and Reebok as well a real nice selection of Vans, Lacoste and Onitsuka Tiger. You also may have seen events such as Sole Obsession run in conjunction with Malaysia’s own Streething however Sole What has stepped up to the plate with their lastest campaign called Soles For Love. This campaign simply requires you to bring in any canned products and it can be instantly redeemed for a 20% discount off anything instore. The canned food products will then be donated to those that need our assistance. Each canned food product is entitled to 20% off any one item in-store. Products that are already on discount will entitle you to a further 20% reduction. (it's that simple) The Campaign Runs from the 4th to 12th April. If this isn’t a good enough excuse to drop thru the store you one cold hearted mofo.
For more info you can locate Nelson and his fresh to death attired, kind hearted crew at: Lot S-229A, Second Floor The Gardens, Mid Valley City LingkaranSyed Putra 59200, Kuala Lumpur Malaysia Tel: (03) 2287 5811 www.solewhat.com info@solewhat.com
20
words & photos UnqlRiq
MAGSPRAY Introduce yourself please.. Saya Decky Afriadi, atau biasa dipanggil Mangky. Magspray tuh apa sih? Magspray atau ‘MAGnetic Spray’ adalah alat bantu mengecat bagi yang menggunakan cat semprot kaleng. Kenapa kamu bisa kepikiran buat bikin Magspray? Berawal dari bereksperimen dengan magnet, dan mencari kemungkinan lain dari sifat dan fungsi lain dari magnet yang bisa diterapkan pada desain produk baru. Saya berharap kedepannya produk ini dikembangkan lagi menjadi produk yang siap di jual, diproduksi massal dan dipakai oleh komunitas urban art. Target user kamu? Produk ini saya desain buat komunitas urban art khususnya para bomber atau graffiti writer. Kapan tepatnya kamu mulai bikin Magspray? Magspray sebenernya tugas saya waktu masih kuliah dulu, yaitu mata kuliah “desain produk 2” yang bertemakan fenomena alam. Kalo ga salah saya bikin ini tahun 2003 awal. Fenomena yang saya ambil waktu itu adalah ‘fenomena magnet’. Lama penelitian dan proses produksi kurang lebih 6 bulan. Gimana sih cara make Magspray ini? Cara make Magspray ga jauh beda sama make alat bantu cat semprot lainnya (spray gun). Hanya dipermudah saja dengan adanya magnet sebagai penempel kaleng cat semprot ke Magspraynya. (Alphamario / Urbain)
www.mangky.co.cc
words Febian Hidranto
21
SOLDIER
BROTHER J is a J-TOWN HERO
Bazwan A.K.A Brother J, adalah satu-satunya streetballer yang terpilih menjadi juri LA LIGHTS STREETBALL dua kali berturut (2008 dan 2009). Satu dari sedikit orang yang sudah bermain “new school” streetball di saat AND1 Mixedtape belum booming. Handle terbaik dari Jakarta di tahun 2005 juga merupakan prestasi yang dia miliki. Tidak sedikit impact yang dia buat untuk ballers di Jakarta, salah satunya dengan menelurkan juara nasional “The Ask”. No doubt he’s one of the heroes for the streetball scene in Jakarta!
Zup Brother J? Wadaaapp.. Baik-baik aja. URBAIN tau lo sekarang ga terlalu aktif sebagai street baller, selain jadi juri, lo sibuk apa sih? Hahaha, Ga terlalu aktif Sebagai streetballer? biasa aja kok, i do it just for a hobby. Karena olah raga ya perlu banget buat gw, selain itu karena gw sibuk kerja juga. Why street ball? Yang jelas, basically, gw basketball player, dan itu hobi yang ga bakal gw tinggalin sampe gw tua nanti. Karena gw suka olah raga basket, and why streetball? Yaa.. Karena gw suka maen Basket! Dan karena streetball adalah perkembangan dari olah raga basket itu sendiri. Baru saat ini perkembangannya menjadi pesat, more sophisticated. We can do more style than what we played on conventional basketball. udah seperti bboy kali yaa. Basically streetball is basketball game. Kadang orang suka salah persepsi buat hal yang satu ini. Sebenarnya streetball itu sendiri adalah kita bermain basket di pinggir jalan atau diperumahan, yang ada lapangan basketnya maupun ring basket tanpa ada peraturan khusus kaya peraturan di pertandingan resminya. Karena ga ada wasit atau peraturan baku seperti pertandingan basket yang sebenarnya. Dari situlah move-move terbentuk, sampe pada akhirnya jadi sebuah tricks atau style. Yang bikin maen basket jadi tambah seru kali yah buat para pebasket jalanan. Awal karir lo bisa berkecimpung di bidang ini gimana ceritanya? Sebelum gw mulai tekunin banget yang namanya freestyle/streetball, gw sebenarnya udah suka maen basket yang ”aneh-aneh” gitu. Waktu itu sekitar tahun 2001an (salah satu brand sepatu) bikin acara buat freestyle contest di Jakarta. Kebetulan waktu itu Spinboy, partner gw tiba-tiba ngajak gw untuk ikutan. Dan akhirnya gw sama dia jadi juara dua. Dari situlah gw tertarik nekunin bidang yang satu ini. Ada hal yang paling lo ga bisa lupain ga saat lo lagi aktif jadi freestyler/street baller? Banyak banget. Bisa ga muat deh disini ntar kalo gw Sebutin satu persatu. Haha. Dulu gw pernah berkhayal, seru juga ya kalo gw do some move streetball/freestlye dibawah billboard bertemakan basket yang ada dipinggir jalan, dan isi dari billboard itu sendiri ya picture gw. Akhirnya gw alamin khayalan itu sekarang jadi kenyataan. Hehe.
22
words Rico Lubis photos Audrio Susanto
EDITORIALS
Di LA Lights Streetball Competition tahun 2005 lo main luar biasa. Ceritain sedikit tentang momen itu dong? Haha, mungkin kebetulan aja saat itu gw lagi main bagus. LA Lights 2005 bisa dibilang great game and great competition. Banyak tim dan orang-orang hebat yang bermain saat itu. Gw bawa nama JSB dan masuk final. Juga kepilih jadi all-star nasional. Ada satu pertanyaan yang orang lain pasti pengen tau nih, ga ada meragukan skill lo sebagai streetballer, tapi kenapa lo ga bikin mix tape? Menurut gw skill seseorang tidak diukur dari rekaman permainan. I talk on the court, not on mixed tape. Hehe. Seandainya mau buat mixed tape paling buat konsumsi sendiri aja. Maybe someday gw ga bisa maen basket lagi, jadi bisa buat kenang-kenangan. Hehe. Gimana menurut lo soal streetball di Indonesia, udah berkembang belum? Perkembangannya udah pesat banget dan juga udah punya liga sendiri buat para ballers atau komunitas streetball di Indonesia. Cuma sayang aja banyak diantara mereka belum mengenal arti dari streetball itu sendiri. Banyak diantara mereka yang basicnya masih kurang banget.
Seandainya lo di kasih modal 10 milyar untuk streetball Indonesia, mau lo apain uangnya? Gw depositoin aja, hahaha. Yang jelas gw bakal buat "Battle of the Year" buat para Streetballers & dan freestyler basketball. Jadi kita punya liga sendiri yang continue trus yang bikin bakat-bakat para streetballer baru ga berhenti di situ. Lo besar di scene basket SMU 3 Jakarta. Ada dampaknya ke lo ga? Of course. Dari mulai punya temen-temen SMA yang sampe sekarang masih tetap kumpul seperti keluarga, sampe bisa mengikuti jejak para senior yang punya talenta lebih bidang basket. Jagojago mereka. Hehe. "Jaya-jayalah SMU 3 untuk selama-lamanyaaa," Fight, fight, fight OFFSIDERS! Ahahaha! Lo jadi streetballer pertama yang terpilih jadi juri LA Lights Streetball dua kali berturutturut. Gimana kesan lo tentang hal itu? Justru gw sebetulnya agak takut, apalagi di luar sana banyak yang hebat-hebat. Jago bukan Jadi patokan juga kok buat jadi juri. Semua tergantung dari pihak penyelenggara dan sponsor. Mungkin kebetulan aja gw punya pengalaman sebelumnya dibidang ini. Tapi yang pasti gw bangga banget, dan berterimakasih kepada LA Lights yang udah kasih kepercayaan ke untuk kedua kalinya.
Pemain basket favorit lo siapa? Michael Jordan (Bapak panutan olah raga basket), Allen Iverson (my crossover inspiration), dan Jason Williams (the inpiration 'magic pass' inspiration on game). Kalo untuk streetball? Hot Sauce dan The Professor dari And1 sama Bone Collector dari Ruckerpark. Jadi sixth man di Boston Celtics atau pemain terhebat di AND1 mixtape? gw pilih jadi sixth man Di Boston Celtics. It's not easy to be there. Last, your advice for a new streetballer? For Indonesian Streetballers, remember guys, don't you ever think streetball is different than basketball game. And keep on ballin', peace! Aite judge, see you at the tournament!
23
SOLDIER
JODIA NATAPRADJA
The creative behind Insight51, The Rad, and Mister Did you know that one of the Head Designers for Insight51 Australia is a fellow Indonesian? We Introduce to you Jodia Natapradja. We chat to Jo about being a creative influence in fashion and his aspirations as a designer, MC, Entrepreneur and Family man in our Soldier section for this month. What Up Jodstar! Introduce yourself and what you do for living to the Indos here. Hi all, my name is Jodia Natapradja aka &Libi (alibi). I'm one of the head designers at Insight, Art Director for my kids label "Mister", 1/4 of The Radicalistics, loving husband and father. I live man. Creatively, spiritually and busily. If I'm not grinding I get down on myself. Whether it's working on prints or styling shoots for Insight, Designing a range for Mister or writing rhymes with The Rad, it's all one love. How did you get into designs and what caught your attention at first to want to do it? I really didn't know what I wanted to do in High School, so I did a bit of everything (outside of school, haha). I knew I had a keen eye for all things design, and music was always a big part of my life growing up. I studied graphic design straight out of high school, met some really good friends, one of whom I’m still best friends with and work with in Insight and The Rad. Fashion came later. Were you born and raised in Sydney? Yep ,1981.
24
I remember you telling me that you used to live in Bandung for a bit. When was that and what was it for? Did you like living there? After I finished Studying I took a year off to travel. My parents decided to move back to Bandung after living in Sydney for 31 years and so I met them there. Brought my portfolio and got myself a job right away. I worked for a little advertising company called Panon. Learnt alot from them. I worked like crazy over there. Didn't really know anyone so that's all I did. Met my future wife on a short trip back to Sydney and that was it. Couldn't be in Bandung no more. It was tough you know. But I loved the challenge. The language barrier, difference in culture. All of it. Character building. Bandung has definitely got a lot of flavors and I’m not just talking about the food! What projects are you working on now? Still working on Insight51. I'll be pushing the Accessories range a lot harder this year. Got loads of potential. Myself and my man, Rob (Insight and The Rad), have been asked to talk at this years Fashion Palette in May. Its Australia's premier fashion conference. Nice pat on the back. Aside
words Febian Hidranto photos courtesy of Jodia
from all that my main priority is my kids wear label "Mister". Man it's been a long time coming. This is what I'm gonna retire on. Working on launching it in April. Plus there's The Radicalistics. Gonna start up our parties again called Lo-Fi. It's an eclectic mix of Hip Hop and the Radicalistics get to host the night. A new flavor for Sydney. People told me you get flown out to Japan every month and given money by the company to buy anything you want that inspire you to create shits? Is that still going on till today? Not every month. More like 4-5 times a year. Just recently got back from Bangkok, Thailand. They have a huge vintage market there. Most of the vintage shops from around the world buy their stock from there. Man all those years hunting through vintage shops trying to find that one special piece. You can find thousands of special pieces there. It's unreal. Japan is always fun. The vibe itself is inspiring. The Japanese know what's up!
Your fave Indo food? Mamah's. I miss batagor or siomay for breakfast, haha. How come Insight Australia and Insight Indo got different type of style as in taste of designs and such? Sorry to say but Indonesia gets a watered down version of what we do. It got difficult to control what to give them after a while we just decided they could design their own stuff. With a little direction from me. I don't know about you but Indo's like to show what they've got on. If they've spent some money on an item, they want people to know it. We started being really discreet with our labeling and logo's, but Indonesia hated it. They want INSIGHT blown across the chest. Nuff said. Fave shoes and jeans? At the moment I'm loving my boat shoes or moccasins, and my Suede Blue APC boats are spending a lot of time on my feet. Jeans have to be APC too. Type of music you listen to when you're designing? Everything. From MF Doom to Paul Simon. Any advice or tips you can give to the designers here and for the up and coming designers here? Don't be afraid of hard work. WORD! Plan on moving back here to live or maybe to visit anytime soon? Visit definitely. My older brother and his fam live in Bandung amongst a whole lot of aunty's, uncles, cousins and all the rest. Live.. Who knows. My wife and I do plan on buying a house there to chill. But Sydney's home (for now)! Hasn't been updated in a while but check out our lo-fi blogspot. It'll be regularly updated soon! www.lo-fi-blah-blah.blogspot.com, peas!
25
STUFF Graphic Dri-FIT Rib Tank
Graphic Strong and Strappy Bra
Loose Fit Pant
JDI Obsessed Short
Nike Strong Sister+
26
Graphic Dri-FIT Long Sport Hoody
Graphic Dri-FIT Rib Tank
NIKEWOMEN SPRING & SUMMER 2009 APPAREL FOOTWEAR
Nike Zoom Quick Sister+
selection Nike
Nike Sister One+
STUFF
SKATEBOARD Zoo York Deck / 7.5" / IDR 700.000
Dark Star - Chet Thomas / 7.5" / IDR 700.000
Blind - Eternal Life Deck / 7.6" / IDR 700.000
Enjoi - Caswell Berry Deck / 7.75" / IDR 650.000
Enjoi - Spectrum Deck / 7.6" / IDR 650.000
Almost Deck / 7.75" / IDR 700.000
Tensor - Magnesium 5.0 mid / IDR 850.000
Ricta - Super Crystal / 52 mm / IDR 600.000
Bones - Reds bearings / IDR 325.000
Ruckus - Coin Mid / IDR 680.000
Bones - Speed Cream / IDR 150.000 Toy Machine - ABEC 5 bearings / IDR 350.000
Toy Machine - ABEC 7 bearings / IDR 395.000
selection Alphamario
27
Wardrobe by NIKE / Model Paul Palele (Pdouble) / Photographer Rendha Rais
Top: Nike T-shirt sportswear blue Jacket: Windrunner Sneaker: Nike Air Force 1 all white Nike sportsbag
Sneaker: Nike Zoom Start + (Nike running)
Top: Nike Dri-fit black / Shorts: Nike Dri-fit black / Sneaker: Nike Zoom Start + (Nike running)
Shorts: Nike Dri-fit black / Sneaker: Nike Air Span + 6 (Nike running)
TOYS
FOLLOW YOUR PLASTIC Trexi Custom Show Follow Your Plastic “Trexi Custom Show� adalah sebuah toys exhibition yang terselenggara atas kerjasama Mytummytoys, The Other Culture dan juga RedBoxActive.Comm. Di event ini Trexi sebagai platform figure dikolaborasikan dengan 27 artis independen dari Indonesia. Tutu, Pinkgirlgowild, Keukeu, Morden dan Butcher Project adalah sebagian nama dari artis yang ikut serta disana. Trexi sendiri adalah platform figure yang diproduksi oleh Play Imaginative, sebuah perusahaan toys art dari Singapore. Mytummytoys dan The Other Culture juga dikenal sebagai distributor legal dari Play Imaginative di Indonesia.
Acara ini diselenggarakan di Mall Fx, tepatnya di dalam toko The Other Culture dari tanggal 27 sampai dengan 29 Maret kemarin. Pembukaan acara berlangsung pada tanggal 27 Maret sekitar jam 8 malam. Kemeriahan opening party diluar toko dipercayakan kepada DJ Faby (Dub Container), dan DJ Khrisna. Sementara didepannya ada live drawing dari Unbound, Nsane5, dan Name2. Di hari pertama ini pameran dipenuhi dengan kedatangan para pekerja media dan loyal customer dari The Other Culture. Di hari kedua dan ketiga pameran dibuka untuk umum. Dan ada juga Trexi live custom oleh Bliquid dan Arks.
34
Mytummytoys dan The Other Culture berencana untuk melangsungkan acara ini secara reguler. Mereka ingin bisa mengakomodir para pelaku kreatif di Indonesia untuk terus berkarya. Karena event ini bukan hanya perusahaan saja yang berkolaborasi, tapi juga merupakan kolaborasi personal antar customizer, artis atau desainer. Untuk dimasa mendatang mereka juga mencoba untuk bisa mengkolaborasikan artis atau desainer lokal kita dengan platform figure lokal. Follow Your Plastic menjadi langkah awal yang cukup baik untuk membuat suatu perkembangan dibidang toy art untuk memacu kreativitas artis dan desainer lokal kita. Sangat diharapkan kelanjutannya.
words & photos Alphamario
LOMOGRAPHY
IF YOU ARE INTO PLASTIC
Two names you want to meet: Diana & Colette.
If you are into plastic, have a self confessed love for lo-fi cameras, and call yourself a collector of anything limited uber cool then feel blessed that you are informed. But before you digest the next few lines, imagine this before you jump out of your chair: Take Colette, a contemporary space in the heart of Paris with an urban dedication of emerging trends and invite Lomography in the picture, the trailblazing dynamo of unconventional analogue photography. The two make babies and what are the fruits of their love making? A universal collaboration and a project so fresh, you must be kicking yourself in the butt right now because you didn’t have a clue that even you could have been a part of it! That’s right; Colette and Lomography teamed up late last year to produce a much-anticipated collection of Dianalogues, opening an international online competition at lomography. com where lomographers are able to submit their Diana photos and groundbreaking story under the theme “Through a Woman’s Lens.” To celebrate various unique female perspectives, this special photo novel also features the images and words of ten selected faces of the scene - an airline entrepreneur (Feride Uslu), Swindle’s fashion editor (Claw Money), Nuke’s art director (Jenny Mannerheim), the creator of the notorious Fafinettes (You guessed it, Fafi), and the list goes on until the credits starts rolling. These female artists were expertly invited by Colette to get it on with their Diana cameras, shoot like there is no tomorrow and spill their hearts out on paper. Complementing their creative force, Lomography was responsible for making the nail biting decision of choosing 18 equally gifted lomographers from all around the world who are lucky enough to fill in the rest of the pages with their personal colours and broad sounds. The impressive outcome is “Dianalogues Part 1: Through a Woman’s Lens”: 160 pages of exclusive messages and graphics coming from 28 artists, 12 countries and 4 continents! From Madeira to Beijing, Paris to Sydney, New York to Bali, Singapore to Antwerp – our Diana loving friends recorded their thoughts through imagery and speech. And it gets even better. As part of the project, a special limited edition Diana Colette camera will also be sold exclusively at Colette, Lomography.com and in Lomography Gallery Stores worldwide. I know what you are thinking. When can I have a peep or better yet, get my hands on the book and the camera? Well, the lovely publication and the sexy Diana Colette clone is being launched in Paris during its annual fashion week as we speak and in time for International Women’s Day 2009. The Dianalogues Exhibition at the lomographically-revamped space in Colette showcases the best images from the book taken by the vigilantly handpicked contributors. It is also where you can get the first, and probably the only glimpse of all the Diana Colette clone cameras – the signature camera given to each contributor, as a “thank you” for their creative involvement with the project. Besides that, it is the premier chance to see and feel, and even get your fingers on this one of a kind polka dotted Diana Colette cutie and it’s aforementioned publication before it seeps through to the rest of the globe. Mind you, this delicious Diana cam is limited so you better start hunting for your piece of plastic! That said, I was one of the few who found the golden ticket. And I’m pleased to say that my camera looks SICK and now I’m off to read the rest of the book! Lomo on!
36
words Stephanie Vermaas photos courtesy of Stephanie Vermaas (www.lomohomes.com/vstephanie)
TATTOO
CUSTOMIZE YOUR SKIN Windfall Tattoo
Hidup merupakan sebuah galeri bagi Windfall dan galeri tersebut harus terisi dengan sesuatu yang indah. Bagi mereka hal yang indah tersebut adalah Tattoo. Ini adalah sedikit tulisan tentang Windfall Tattoo. Windfall, sebuah tattoo studio yang eksistensinya telah diakui di Jakarta, karena hasil tato yang dibuat para tattoo artist-nya memang memuaskan. “Awalnya gue sendirian aja di Windfall, sekarang temen-temen kayak Kimik yang suka nato portrait, Alink yang suka black n grey juga realis yang aneh-aneh , sama Ewin yang suka nato old school-new school, mereka mau bantu nato di Windfall.” Ungkap Babal selaku founder dari Windfall. Awalnya Windfall bertempat di daerah Cilandak sekitar tahun 2006, sampai mereka memutuskan untuk pindah di Mendawai I No. 39 di daerah Jakarta Selatan ”Gue lebih suka nato gambar-gambar old school sama modern cartoon, cuma buat yang modern cartoon masih banyak yang belum ngeh disini.” Sambungnya saat menjelaskan style tattoo yang disukainya. Babal belakangan ini juga sering mendapat panggilan untuk mentattoo di Singapore dan Malaysia. Pandangan Babal terhadap perkembangan tattoo lokal sekarang ini mengalami perkembangan dengan semakin banyaknya tattoo artist, tetapi untuk specialist-nya masih gitu-gitu aja, “Sebenernya banyak yang bisa dikembangin dari style-style tattoo kalo kita mau nguliknya.” Jelas Babal tentang hal tersebut. Hal yang saat ini ingin dilakukannya adalah mentattoo untuk ayah dari pacarnya, dan ditato oleh tattoo artist idolanya Joseph Capobianco dari Hope Gallery, New Haven, USA. “Gue juga pengen ditato sama Joe Capobianco.” Menjadikan Windfall sebagai tempat yang bisa menghasilkan segala sesuatu yang mantap, entah itu tattoo, graphic design, clothing line, yang bisa menghidupi dan mendukung komunitas yang mereka bangun “Awalnya dari tattoo dan semua bakal balik untuk tattoo lagi.” Itulah sebuah dedikasi yang diberikan oleh Babal.
words & photos Danang Prihantoro
37
SQUAD
YOYO INDONESIA
Tidak ada yang menyangka, sebuah permainan yang dimainkan semua umur dan digemari lebih dari 30 tahun di seluruh dunia dulunya merupakan sebuah senjata! YO YO, that’s the name. Bangsa Yunani menggunakan yoyo untuk pertempuran jarak dekat. Alat ini ternyata berkembang menjadi sebuah permainan yang sangat populer, bahkan sampai ke Indonesia.
Yoyo Indonesia (YO-IN), Itulah komunitas yang URBAIN angkat kali ini. Alex, salah satu anggota yang juga juara nasional yoyo akan menjabarkan dimana, berapa banyak, dan event yang pernah dibuat oleh YO-IN. Yoyo sebetulnya sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 70an . Permainan yang lahir dari Yunani ini berevolusi di Filipina. Kata “YOYO” pun berasal dari negeri itu, yang berarti “kembali”. Kolam renang Senayan dan Artha Gading adalah tempat komunitas ini berkumpul. "Anggota yang terdaftar ada sekitar 426 orang di yahoo groups, tapi yang dateng pas latihan paling cuma sekitar 20 orangan, hehe.” ujar Alex yang juga sering menjadi juri di kompetisi yoyo. Event yang mereka buat pun cukup banyak seperti kontes yoyo Jakarta sampai kontes yoyo Indonesia. Ternyata tipe yoyo ada banyak. Beda tipe beda kebutuhan pula. Ada yang bersistem response, yang bisa langsung naik dengan sendirinya, dan ada juga yang bersistem unrespon yang harus dibind terlebih dulu supaya bisa naik kembali (Semacam trick untuk yang sudah melewati level beginner). Kalau dari bentuk, ada jenis butterfly, yang shapenya cukup besar, dan ada yang modified, yang ber-shape kecil (untuk looping). Well.. Untuk para pecinta yoyo, tidak lama lagi akan ada Indonesian Yoyo Contest yang menghadirkan kedatangan yoyoman internasional. Event ini akan menjadi tolok ukur skill para anggota YO-IN. Juara dari kompetisi ini akan dikirim ke luar negeri untuk mewakili Indonesia.
38
words words Febian & photos Hidranto Rico Lubis
AMPLIFIER EDITORIALS
Memproklamirkan diri mereka sebagai Pasukan Perang dari Rawa dengan balutan musik heavy metal kental penuh racun, menggilas tanpa basa basi. Dua album sudah dihasilkan, “Panorama” dan “Hitam Semesta” yang menampar telak wajah anak-anak metal nanggung disini. Kami bawa untuk kalian the true heavy metal band, Komunal! Hell Yeah! Komunal merupakan nama yang terdengar berat dan gagah untuk sebuah band, dan memang benar adanya, bahkan jauh lebih gagah dan barbar dari seorang Conan The Barbarian. Secara musik pun mereka tidak banyak basa basi, langsung hajar dengan irama heavy metal bercampur blues setan. Band yang beranggotakan Doddy Hamson (vocal), M. Anwar Sadat (gitar), Arie Khomaini (bass), dan Rezha Harry Karthana (drum) ini mengeluarkan album pertama mereka “Panorama” yang dirilis oleh Hamson Killer Records. Menembus sukses meskipun tidak dipasarkan dalam skala besar. "Panorama" juga mendapat banyak pujian. Hal tersebut menempatkan Komunal dalam rantai band–band heavy metal paling berbahaya. Melihat aksi mereka di atas panggung merupakan kesenangan tersendiri, ibarat menonton sirkus yang dimainkan oleh orang–orang dari kedalaman hutan yang basah, kotor dan lengket penuh getah tetapi tetap dengan attitude dan semangat heavy metal yang tinggi, edan dan maksimal layaknya para panglima memimpin peperangan. Di tahun 2008 Komunal merilis album keduanya yang bertajuk “Hitam Semesta”. Kali ini dirilis dibawah label Progressive Barbar Musik dengan lagu yang lebih banyak. Cover album "Hitam Semesta" yang bergambar burung gagak seakan menegaskan kesangaran musik mereka. Dipercayakan kepada Morrg seniman muda rakitan Sumatera yang tinggal di Bandung untuk membuat cover tersebut. Para personil Komunal juga kebanyakan berasal dari Sumatera. Di album ini Komunal memainkan musiknya dengan lebih agresif dan dengan sound yang lebih berat serta lirik–lirik yang menceritakan pengalaman pribadi dan perayaan rock and roll ala mereka. Lagu–lagu mereka terasa lebih heavy dialbum itu, bahkan untuk lagu yang pelan sekalipun. Komunal tidak pernah menawarkan musik yang cemen dalam setiap albumnya. Yakinlah bahwa Komunal merupakan band yang berbahaya dan mengancam. Bukanlah sesumbar kalau setiap tampil live Doddy, sang vokalis, berteriak “Kami akan sebesar Slank.". Siapkan senjata kalian untuk berpesta bersama Komunal.
words Danang words Febian Prihantoro Hidranto photos Bibir
39
ALBUM REVIEW
ALBUM REVIEW
Die Asia-Pazifische Platte
V/A OST Pintu Terlarang
Killed by Butterfly
Collaborations In Electronic Music [ C/O Pop ]
[ Lifelike ]
Sanity/insanity [ Ryde Records]
Sebuah proyek kompilasi kolaborasi antar band lintas benua, Eropa–Asia Pasifik atas prakarsa dari Goethe Institute. Semua band yang mengisi kompilasi ini memainkan musik elektronik, Semuanya terdengar hampir seragam namun sound yang dihasilkan memang yahud. Untuk Indonesia sendiri diwakili oleh Goodnight Electric yang berkolaborasi dengan Turner dari Jerman. Ini merupakan hal yang sangat baik bahwa musisi kita mendapat apresiasi dari mereka dengan diikut sertakannya Goodnight Electric ke dalam kompilasi ini. F.Y.I, Goodnight Electric juga pernah tampil di Jerman. Peluncuran album kompilasi ini dilakukan di Goethe Intstitute, Jakarta dengan performer salah satu pengisi kompilasi ini yaitu Goodnight Electric. Untuk cover album kalian bisa menebak dikerjakan oleh siapa, ya, benar cover dikerjakan oleh Henry Foundation dari Goodnight Electric. Kompilasi ini sangat enak didengarkan di kala hujan sore hari, namun bagi kalian yang tidak begitu menyukai musik elektronik maka album ini mungkin akan terasa membosankan. Nyaris semua lagu tidak menggunakan jasa vokal. Kompilasi ini sangat menghibur bagi kalian yang rindu akan suasana hujan di sore hari ditemani beberapa minuman, jangan yang terlalu berat dan sedikit substansi.. Hehehe. [DP]
Setiap film pasti memiliki soundtrack untuk menguatkan isi cerita film tersebut, entah film tersebut kalian anggap bagus atau tidak. Untuk Pintu Terlarang, selain filmnya memiliki cerita yang bagus, juga berisikan soundtrack yang mantap dan memang seakan membawa kita seperti berada di dalam situasi film tersebut. Lagu–lagu di album ini dimainkan oleh Mantra (sebuah band proyek dari Zeke, Anda, Emil Naif dan tiga orang teman mereka) yang menyumbangkan empat lagu diantaranya 'Why' dan 'Baby–Baby' juga ada Tika yang menyanyikan lagu berjudul 'Home Safe' dengan sangat baik sekali dengan sound yang seakan kita mendengarkan lagunya melalui piringan hitam, ditambah trio Notturno dengan lagu 'Jiro'. Terakhir ada Sore yang mengisi satu lagu berjudul 'Lullaby Blues'. Mereka semua sangat brilian dengan balutan musik dari ballads hingga swing jazz yang enak di dengar sambil minum kopi di sofa yang empuk. Tidak hanya itu saja, kompilasi ini juga berisi scoring music yang dikerjakan oleh beberapa personil Sore dan Ape On The Roof yang berhasil membawa kita kedalam situasi film tersebut. Jika memang kalian belum nonton filmnya, maka album soundtrack ini sangat ampuh bikin kalian penasaran akan filmnya. [DP]
Debut album dari pionir band screamo/metalcore ibukota yang terbentuk sejak tahun 2001. Waktu yang lumayan lama untuk menghasilkan sebuah album. Sounds like Florida-style metalcore, sebuah subgenre yang kaya akan harmonisasi gitar kirikanan dan beat drum yang kencang nan catchy. Scream tajam Rid sang vokalis menjadi salah satu elemen yang membuat Killed terdengar catchy tapi tetap sangar. '(in)sanity' membuka album dengan irama metal tipikal yang membuat saya teringat akan Keepsake, sementara 'Pictures Of My Nightmare' menjadi lagu pertama Killed yang membuat saya kagum. Riff-riff gitar harmonis dan spoken words bertaburan menghiasi lagu ini. Cocok untuk jadi single berikutnya. 'When Religion Ruins Our World' adalah lagu yang paling pendek, juga menjadi awalan untuk 'Remnants', lagu berikutnya. Lagu lain yang saya jagokan adalah 'Tearing Me', single pertama Killed yang paling ditunggu oleh fans mereka setiap kali mereka manggung. Airplaynya juga sudah tak terhingga di stasiun-stasiun radio ibukota. 'Life' terputar terakhir sebagai bonus track. Lagu penutup yang berpattern ajaib, standar, tapi tetap membuat kita terngiang-ngiang setelah mendengarkannya.Kecuali elemen sound yang terdengar kurang bagus, semua aspek di album ini boleh mendapat acungan jempol. Jangan berhenti di satu album guys! [A]
40
DVD REVIEW
DVD REVIEW
Joy Division
Meeting People Is Easy
Arctic Monkeys At The Apollo
Hudson Production & Brown Owl Films
Capitol Records
Warp Films
Anda seorang pecinta Joy Division? Kalau iya, dvd ini adalah a must thing that you have to watch or even own it! Band yang awalnya dikenal dengan nama Warsaw ini terdiri dari 4 personil, yaitu Ian Curtis, Tony Wilson, Bernard Sumner, Peter Hook, dan Stephen Morris. Setelah mengganti nama mereka menjadi Joy Division, band yang diciptakan pada tahun 1976 ini kemudian mengawali perjuangannya dari sebuah kota bernama Manchester. Ketika itu, Manchester dianggap sebagai kota tidak berkembang. Tak heran jika band ini harus menjalani hidup yang cukup struggle untuk dapat sampai pada tahap sekarang. Dokumenter yang berdurasi selama 94 menit ini menguak kisah perjalanan Joy Division yang berumur tidak begitu panjang. Ironisnya, vokalis ternama mereka, Ian Curtis telah ditemukan bunuh diri ketika band ini sedang berada di puncaknya. Diperkuat dengan narasi dari hasil wawancara terhadap ketiga mantan personil Joy Division, plot dalam dokumenter ini memiliki flow yang natural. Daripada hanya mendengar isu-isu tentang Ian Curtis, simaklah dokumenter ini yang akan memberikan perspektif netral . Endingnya, kalian bisa lebih kenal bahkan makin cinta sama Ian Curtis beserta Joy Division nya. Banyak nilai moral yang bisa dikutip untuk menghandle band kalian sendiri. [PF]
Dokumenter Radiohead pada tur mereka yang sangat melelahkan circa 1997-1998 setelah mereka mengeluarkan album ketiga yang sangat sukses, "OK Computer". Dalam film ini terdapat footage-footage situasi di backstage, interview, dan live performance mereka selama tur ke berbagai negara seperti Barcelona, Paris, New York dan Tokyo. Film dokumenter ini menampilkan beberapa lagu mereka dari album "OK Computer" dan lagu-lagu mereka yang tidak pernah dirilis secara resmi. Grant Gee, sineas asal Inggris yang pernah bekerja sama dengan Radiohead pada pembuatan video klip 'No Surprises' menjadi sutradara pada film ini. Dia berhasil menggambarkan keadaan masing-masing personil, terutama sang vokalis, Thom Yorke saat melewati fase yang sangat mengejutkan mereka; yaitu; menjadi sangat terkenal dan berada di puncak popularitas. Terlihat di film ini bagaimana rasanya menjadi seorang musisi yang hanya ingin bebas berkreasi dalam karyanya di tengah-tengah dunia selebritas yang �gila�. "Meeting People Is Easy" juga sempat dinominasikan sebagai "Best Long Form Music Video" pada Grammy tahun 2000 lalu. Must See. [RH]
Film konser pertama Arctic Monkeys yang dibuat pada malam terakhir tur mereka tahun 2007 di Manchester. Richard Ayoade (Warp Films music video director) dibantu oleh Danny Cohen (This is England, Pierrepoint) sebagai juru kamera menangkap konser malam itu dengan mengesankan. Film ini berkisah tentang perubahan, dimana mereka sekarang telah menjelma menjadi sebuah band besar dan layak diperhitungkan. Selain keempat anggota band yang menjadi bintang pada film ini, hadir pula Miles Kane (The Rascals) yang bermain gitar pada lagu '505' dan 'Plastic Tramp'. Tidak perlu diragukan lagi lagulagu yang mereka bawakan malam itu. Sangat fenomenal. Mereka juga membawakan beberapa lagu dari album B-sides mereka seperti 'Nettles' dan 'Da Frame 2R' yang menambah lengkapnya sebuah pertunjukan untuk menutup perjalanan tur mereka kali ini. DVD ini juga dilengkapi dengan fitur ekstra seperti; Quad Split, dimana kita dapat menyaksikan masing-masing personel bermain dalam satu tayangan dengan empat sudut pengambilan gambar yang berbeda; multi camera Matt; trailer dan 2 lagu yang tidak ditampilkan dalam main film. [RH]
41
EYEWITNESS
CASE #1
SHADOW WARS, 1 on 1 bboy battle
CASE #2
Court / Location : Chinatown Hawaii Date : February 15th, 2009 Investigator : Conan Whitehouse Scene Photograph By : Conan Whitehouse
Court / Location : Singapore Indoor Stadium Date : March 23rd, 2009 Investigator : Prisca Trisendy Scene Photograph By : Didi Kurniawan
The 15th of February 09 saw the premiere event for Shadow Wars 1 on 1 Bboy Battles at the Loft in Chinatown Hawaii. The event, which began in Australia in 2003 is now scheduled to run in Hawaii on an annual basis, to bring together the best of Hawaiian Breakers to battle for the prestige of being the best battle Bboy of the islands. Mason Rose, director of Sevenshadows and organiser of Shadow Wars says of the Hawaiian event “I brought shadow wars to Hawaii to help scene come together and build a foundation for future events. It is an important element of Bboying to battle and represent. Battles are held because culturally it’s important to represent who you are, your style and to support your crew in competition. Even more importantly the event is to bring everyone within the 4 elements of Hip Hop together to vibe off each other’s art and have a good time. The event attracted Bboys from Oahu and the outer islands, giving the crowd a taste of some dope and individual styles, including a 7 year old kid Lil Demon, who rocked crazy power moves all night. The judging was handled by Kelrock (Akela), Skillroy and Dezzy, all of Hawaii, who also threw down some crazy sets during the judges showcase. At the end of the night John Squared of Oahu took out the event, after battling against John Blaze and Paulskee in the heats and finals. The second Shadow Wars event in Hawaii is scheduled for late 09.
23 Maret 2009, Singapore Indoor Stadium dihujani hampir 10.000 penggemar Coldplay. Tidak hanya warga Singapura, malam itu terlihat penggemar dari berbagai mancanegara. Alternative rock band asal London ini telah berhasil mengunjungi Singapura untuk ketiga kalinya. Melihat aksi Chris Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion telah membuat seisi Singapore Indoor Stadium terbungkam penuh ketegangan. Beratus-ratus orang Indonesia merasa puas membuang uang mereka demi melihat penampilan spektakuler Coldplay malam itu. Tepat pukul 08.00 malam band pembuka asal Amerika, Mercury Rev tidak kalah mencuri perhatian penonton. Banyak orang yang tidak tahu bahwa band pembuka ini telah memasuki deretan top 20 di United Kingdom pada tahun 2001 dengan albumnya, "All Is Dream". Penonton pun mulai memadati ruangan konser malam itu. 45 menit berlalu, lampu-lampu mulai redup, teriakanteriakan penonton mulai bersautan dan mulailah keempat personil berlarian keluar dari arah backstage sambil memainkan kembang api. Alunan lagu ‘Life in Technicolor’ menjadi lagu pembuka, ditambah dengan visual sinar laser yang membuat penonton semakin histeris. Interaksi di setiap lagu sangat membuat penggemar mereka tegang. Tidak hanya aksi mereka malam itu, tapi semua propertinya terlihat sempurna. Dari lighting, balon-balon yang kuning berterbangan disaat lagu ‘Yellow’ mereka mainkan, kertas warnawarni keluar dari langit ruangan sampai respon para penonton yang ikut memainkan sinar-sinar telepon genggamnya membuat malam itu menjadi sangat hidup. Keempat personil ini juga memainkan ‘God Put A Smile Upon Your Face’ secara akustik di tepi panggung yang berbentuk huruf ‘U’. Dan yang paling membuat penonton terkejut berteriakan, mereka tiba-tiba berlarian ke arah tangga balkon atas dimana para penonton duduk dan memainkan beberapa lagu andalan mereka. Salah satunya adalah ‘I’m A Believer’ yang juga dibawakan secara akustik. Chris Martin, sang vokalis, berkata bahwa disitulah pertama kali dari konsernya diseluruh penjuru dunia Coldplay berhasil memainkan lagu mereka secara akustik tepat di tengahtengah kerumunan penonton yang berada di balkon. Nicely done guys!
www.sevenshadows.com
42
COLDPLAY LIVE IN SINGAPORE
NOT AVAILABLE LIVE IN JAKARTA
CASE #3
Court / Location : Hanggar Teras, Pancoran, Jakarta Date : February 27th, 2009 Investigator : Alphamario Scene Photograph By : Iwan Bossman
Court / Location : The Espalanade Theatres, Singapore Date : March 20th, 2009 Investigator : Muhammad Zaidy Scene Photograph By : Sisy
Band asal Jerman ini akhirnya datang ke Indonesia setelah menerima surat dari fans mereka di Indonesia 10 tahun yang lalu. Acara dibuka oleh bandband lokal seperti Kuro!, No Label, Konflik, Sextoy, Speak Up dan Buckskin Bugle yang cukup membuat situasi memanas di dalam venue. Jam 9 lewat Not Available naik keatas panggung dan menghajar penonton dengan ‘Better Than A dream’, hits dari album terbaru mereka “Five Aces”. ‘Metal Inc.’ dari album “Fezzo” dimainkan setelahnya dan membuat penonton makin menggila. Pogo dan singalong menjadi dua hal yang mewarnai konser malam itu. Mereka juga membawakan ‘Welcome’, ‘Random’, ‘The Best I Can’ dan ‘Green Car’ sebelum akhirnya mereka meminta break dikarenakan hawa di dalam venue yang sangat panas dan pengap. Ya, udara di dalam ruangan tidak tersirkulasi dengan baik karena tidak adanya ventilasi untuk keluar masuk udara. Juga karena sebagian dari penonton merokok, padahal ada larangan untuk merokok di dalam sana. Too bad. Konser dilanjutkan 15 menit kemudian dengan lagu ‘Everybody knows’. Total 23 lagu mereka bawakan termasuk ‘Hello’, ‘Baseball Cap’, ‘Little Lunatic’, dan juga ‘Joanna’. Hit N Run sebagai promotor rupanya kurang mempersiapkan konser dengan dengan baik. Sirkulasi udara yang buruk adalah salah satu contohnya. Blower yang gunanya menyirkulasi udara pun tidak ada satu pun diatas panggung. Kekurangan juga terdengar di bagian sound system. Suara yang terdengar dari panggung jauh dari kata bagus. Permainan Not Available pun buruk, seperti band yang tidak latihan selama berbulan-bulan. Tapi penonton seakan tidak peduli, karena Not Available merupakan salah satu band yang sangat besar pengaruhnya untuk perkembangan scene melodic punk di Indonesia. 90 persen penonton yang datang hafal mati dengan lirik-lirik lagu yang Not Available bawakan malam itu. Crowd singalong pada ‘Forever Young’ sebagai lagu penutup semakin membuktikan hal tersebut. Salut buat promotor yang akhirnya bisa mendatangkan Not Available kesini. Untuk sebuah nostalgia, para fans pasti sangat merasa puas malam itu.
Setelah sempat diundur sehari, akhirnya N.E.R.D tampil juga di Esplanade, 20 Maret kemarin. Konser dimulai jam 11.30 malam waktu setempat. Kemunculan Pharrel Williams di panggung membuat suasana berubah, semua penonton berdiri dan puluhan orang berlari menuju tepi panggung. N.E.R.D menjadikan ‘Anti Matter’ sebagai lagu pertama yang dibawakan malam itu, disusul dengan ‘Brain’. Chad Hugo tidak hadir dalam konser kali ini. Pharrell dan Shae hanya ditemani oleh live band dan seorang rapper tambahan. ‘Kill Joy’ dan ‘Maybe’ Dimainkan setelah ‘Brain’. “Siapa bilang cewek berkacamata ga bisa populer?” teriak Pharrell sambil mengajak seorang wanita naik ke panggung. N.E.R.D kemudian membawakan ‘Don’t Worry About It’, ‘Bobby James’ dan ‘Provider’ secara medley. Tata panggung bisa dibilang sangat sederhana, tidak ada ornamen dan konsep lebih yang terlihat disana. N.E.R.D juga membawakan single terbaru ‘Sooner or Later’ yang ternyata bisa dinyanyikan oleh mayoritas penonton. Histeria penonton bertambah ketika 8 pria termasuk saya diajak naik keatas panggung untuk menyanyikan ‘You Know What’ dan ‘Rockstar’ bersama. Surprisingly, saat itu menjadi momen yang paling euphoric. Seluruh penonton sontak bergoyang dan bernyanyi bersama. Setelah itu kami berdelapan tidak langsung turun panggung, masih ada 2 lagu lagi yaitu ‘Spaz dan ‘Soldier’ yang membuat kami dehidrasi karena antusiasnya kami bernyanyi dan bergoyang. Bentuk interaksi Pharrell malam itu menunjukkan bahwa dia adalah seorang superstar yang sangat humble. Kejutan tidak berhenti disitu, kali ini Pharrell mengajak sekitar 20 wanita naik ke panggung. ‘Lapdance’ lalu menghentakkan semua wanita diatas panggung untuk bergoyang bersama Pharrell. Kejadian itu memancing histeria penonton terutama wanitawanita yang lain, yang sepertinya iri dengan yang berada di atas panggung. ‘Everyone Nose’ yang tahun lalu menjadi hits andalan membuat penonton tidak berhenti menyanyikan “All the girls standing in the line for the bathroom”. Dan akhirnya ‘She Wants To Move’ dimainkan sebagai lagu terakhir yang membuat semua penonton bernyanyi dan seakan tidak mau pertunjukan berakhir. Sebuah konser yang sangat interaktif dan penuh kejutan.
N.E.R.D. LIVE IN SINGAPORE
EDITORIALS
CASE #3
43
GALLERY
44
photos courtesy of Kid Kash, Serval, Sean2, Raho, Izzy, Cool Aple76
photos Iwan Bossman
GALLERY
1ST ANNUAL LOW RIDER EXHIBITION & CONTEST @ FX, Jakarta 23-29 Maret 2009
45
GALLERY
LAMB OF GOD live in concert @ Tennis Indoor Senayan 9 Maret 2009
NOT AVAILABLE live in concert @ Hanggar Teras, Pancoran, Jakarta 27 February 2009
FOLLOW YOUR PLASTIC @ FX 27-29 Maret 2009
46
photos Alphamario, Danang Prihantoro
TATTOO
photos Alphamario, Danang Prihantoro
47
CONGRATULATIONS TO "SUNARYO"
SUBSCRIP KAFFEEINKAFEE@*****.COM TION FORM FOR GETTING QUIKSILVER DEADSTOCK!!!
UPDATE YOURSELF WITH THE LATEST & THE FRESHEST URBAN STUFF! WE'LL BRING YOU EVERYTHING FROM INTERVIEWS, PRODUCTS, EVENTS, MUSIC, FASHION, AND MORE MONTHLY.
FOR:
YES, I'D LIKE TO SUBSCRIBE TO 6 issues / Rp 50.000,-
12 issues / Rp 100.000,-
Name: Address: Post code: Telephone:
fax:
Email:
Transfer to the following account: MANDIRI CABANG PANGLIMA POLIM 126.000.490.939.5 an. PT. PPP INDONESIA
Send form and bank receipt to: Jl. Grinting I 22a Blok A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan or fax to +62 21 724 4669
EDITORIALS
words Febian Hidranto
49
PICK-UP POINTS
GET YOUR FREE COPY HERE JAKARTA
Plaza Semanggi:
Mall Kelapa Gading:
Grand Indonesia:
Starbucks Coffee,The Locker , Insect , Koopa, Rice bowl,
Cold stone, Dante coffee, Jco, Chowking, Extreme
Danesi Café, Gelato Bar, Oh La La, Pizza Marzano,
Solaria, Red bean, Lutuye, Soho Music, Cup & Cino,
Toys, Hot Shots, La Porta, Dairy Queen, Walls, City Surf,
Starbucks Coffee, Excelso
Fitness first, Oh la la, Soho, Cupncino, Cewe, Dunkin
Bengawan Solo, Rice Bowl, Musik Plus
Menteng:
Plaza Senayan:
Bintaro:
Oh La La, Pizza Marzano, Shisha Café, Pisa Café, Starbucks
Starbucks Coffee, Coffee club, The Coffee Bean and Tea
Oh La La, Bakoel Coffee
Coffee, New York Deli, Buddha Bar, And 1 store
Leaf, Hagen Daz, Bakerzin, Point Break, Graniph, Ohlala, Matcha Moon, Pacific Dinner
Thamrin:
TIS: Dome, Starbucks Coffee, Hemma, The Coffee Bean and
Oh La La, Starbucks Coffee, Miko Coffee, The Café Cartel,
Senayan Arcadia:
Red Planet, d’Place, MU cafe
Blackcat,
Setiabudi One:
Pacific Place:
Summarecon Serpong:
Autumn Bistro & Lounge, Chatter Box, Daily Bread, Fit
Coffee club, Coffee world, Pan O, Starbucks, Hagen Daz,
The Coffee Bean and Tea Leaf, Point Break, Ya Kun Kaya
by Beat, Frankfurter, La Forca, Mangkok Putih, Pisa Café,
Warjok Asli, Secret Recipe, Tator, Cinn zeo, Urban kitchen,
Toast, Gold's Gym, Bengawan Solo
Spinelli, Starbucks Coffee, Sushi Groove, The Platters, Ya
Dunkin, Hotshots, Little black café, Regal
Tea Leaf, Citrus Café TANGERANG
BALI
Kun Kaya Toast, dMusic Dharmawangsa:
Surfer Girl, Magic Happens, Home Coffee & Bar
Cilandak Town Square:
Citrus Café, Music Studio, Poke Sushi, Sushi Nobu,
2nd Kitchen, Amadeus, Avenue Pizza, Brake Café,
Banana Café, Gelato Bar, Grand Canyon Coffee, Oh La La,
DISTRO, BOUTIQUE, OUTLET AND STORES
Bakerzin, Brew&Co., Bistro Delifrance, Cinnzeo, Chatter
Totar Café, Pizza and Ribs
Crooz, Nanonine, Bloop, Endorse, Noin Brand, Racerkids, Locker, Hey Folks, Ten Dencies, Orbis, Tribute, AOD,
Box, Cold Stone, Chopstix, Churrasco café, Excelso, dPlace, Dome, Double Decker, Daily Bread, Frankfurter,
Kemang:
Izzi Pizza, J.Co, Café Regal, Mangkok Putih, Mister Bean
Coffee Bros, The Trip, Loka!, Kekuen, Coffee Bean
Coffee, Pizza Café, Soho Music, Ra Sushi, Starbucks
Kemang, Starbucks Coffee, Stardeli, BreadNbreakfast,
SCHOOL, COURSE, INSTITUTION, ETC:
Coffee, Shisha Café, Slam Resto, Tartine Fresh Bistro, The
Delight, Casa, Aksara, Die Stube, Prost, Tabac, Kemchick,
Direct English, Wall Street Institute, TBI, British Council,
Coffee Bean and Tea Leaf, Wing Dome, Mother’s Cook,
Vin+, Amor, Gourmet Garage, Warung Apa, Warung
Atma Jaya, La Salle College, Imago, Paramadina, Trisakti,
Score!
68, Warung Pasta, Oh La La, Daily Bread, Cartel, Breww,
Mustopo, Universitas Pelita Harapan, IKJ, Inter Studi,
Caswell, Pizza Marzano, Emerald, Izzi Pizza, Dakken,
CCF, Goethe, Ruang Rupa, Digital Studio, Universitas
Pondok Indah Mall 1 & 2 :
Kedai, Oktroi, Sabero House, Kemang Icon, La Codefin,
Indonesia,
Starbucks Coffee, The Coffee Bean and Tea Leaf, Oh la la,
Kemang Food Festival
Deadboy, Capital, Stepa, Replika, Gummo
RADIO STATIONS
Bakerzin, NYDC, Fish & Co, Frankfurter Hotdog, Krispy kreme, Saint Cinnamon, Gelatisimo, Shabu Tei, Chopstix,
Oakwood:
Thai & , Ya Kun Kaya Toast, AND1, Music Klab
Starbucks Coffee,
OZ, Trax FM, Hard Rock FM, Global Radio, iRadio, Female Izzi Pizza, Loewy, Pancake Parlour,
Radio, Prambors Radio, Mustang
Penang Bistro COFFEE SHOPS
Senayan City : The Coffee Bean and Tea Leaf, The Cream and Fudge
Bellagio:
Café Au Lait (Cikini), Bakoel Coffee (Barito), Pisa Café
factory, Burger King, Secret Recipe, Hotshots, De'
Las Vegas, Bakoel Coffee, Tomodachi, Amigos,
(Mahakam), Anomali (Senopati), Koi (Mahakam),
Tator, Starbucks, Pizza Marzano, Urban Kitchen, Soho ,
Cipete:
TATTOO STUDIOS
Takigawa, Takemori
Black Canyon
Rock N’ Roll, Guardian, Bucksbuks, Windfall,
Plaza Indonesia/EX:
Taman Ria Senayan:
BANDUNG:
Anderson, Bakerzin, Chopstix, Dunkin dounuts, The
Front Row, TGIF, Bebek Bali
Oh La La, 347, Monik, Airplane, Soho, Ouval, Evil, Invictus,
Excelso, Gelato bar, Oh lala, Warjok Asli, Frankfurter,
Tobucil,NLS,
Coffee Bean & Tea Leaf, Dairy Queen, Ya Kun Kaya Toast, Fish and Co., Planet Surf, Dome
Disconnect, Ommonium, 7Sins, Cloud
Mall Taman Anggrek:
Nine, Flashy, Anonim, Café Halaman, OZ FM, Hard Rock
Oh la la, The Coffee Bean and Tea Leaf, Starbucks Coffee
FM, PVJ, UnPar, ITB, Bandung Indah Plaza , 18th Park, Hobbies Skate, The Kiosk
50
51
CONTENTS
52
words Febian Hidranto