#5 June‘09
FREE
AHMAD THORIQ CAROQ tHE LEGENDARY CREATOR OF
GARRIE GASTONNY
“CALIBER: FIRST CANON OF JUSTICE” ILLUSTRATOR
IMAGINARY FRIENDS INTERNATIONAL ILLUSTRATORS FROM INDO
BILLY PRATOMO I’M A TOYZAHOLIC
CONTENTS 2
URBAIN MAGAZINE
words FH
CONTENTS
words FH
URBAIN MAGAZINE
3
EDITORIALS
EDITOR’s NOTE EDITOR IN CHIEF Febian Hidranto MANAGING EDITOR Rico Lubis EXECUTIVE EDITOR Alphamario Lumain ART DIRECTOR Ricky M. Emilius MEDIA AFFAIR Tyara Putri GRAPHIC DESIGN Aldy Reginaldy PHOTOGRAPHERS Angge Pakar Audrio Susanto Niki Yusuf Saputra Rendha Rais MARKETING & PROMOTION Thomas Adrian INTERNATIONAL CORRESPONDENCE Unqlriq CONTRIBUTORS Daud Issac Diaz Hendrassukma Erick Sunaryo Hardyan Yuditya Harry Mulya Henky + Heret Photography Ida Bagus Aris Indria Rya Luigi Krisno Pilon Star Ridzky Hadiono Steaffanie Anthony DISTRIBUTION Rifki Amiruddin
With the upcoming premier of the sequel to the Transformers movie just around the corner, we decided a few months back that it would be dope to commemorate the movie with a Comic book edition of Urbain Magazine. Having thought that Transformers was initially a comic book to begin with, we discovered from crew at Imaginary Friends (one of our features this month) that Transformers were first action figures that became a comic that then became one of the most followed cartoon series world wide and now as a mega motion picture. It almost makes you wish you were a kid again and get you pretending as if you’re one of the autobots transforming and shi*t.
So we’ve all seen the news headlines recently and apart from the usual doom and gloom, we now have something bigger than Obama going to school in Jakarta to talk about. Manohara.. Yes.. It’s from Odrama to Manodrama. All things put aside, what happened to this girl shouldn’t happen to anyone. Who ever is found responsible for the torture and mutilation of a young vulnerable girl should be punished to the full extent of the law. However.. How come it’s become more of a circus show rather than a trial to find out the truth? Why have the powers that be let this whole situation turn into a joke? For real.. How can she go from being tortured and brutalised in Malaysia, then coming back to Jakarta and brutalising us with bad acting on some sinetron. Is there no end to bad taste? Malaysia be laughin’ at us right now. You gotta raise the question, are you back in Indo to tell the world the truth? Or are you here to make yourself more money? Because from the way it looks, you’re just gettin paid! The world is watchin’ kid. We got our Presidential elections around the corner too. Who you gonna pick, Obama? Unfortunately he ain’t running, but you have a whole host of other candidates who would like you to believe they can make a change. What needs to change? We could go on and on and on right here. But the answer is quite simple. We need to change our attitude. We need to stop thinking someone else will fix our problems for us. We need our leaders to take responsibility for mistakes and mismanagement made in the past so that we can learn from them and press forward into the future. We need to see the value in our people. THE INDONESIAN PEOPLE. We need to stop believing that its acceptable for our brothers and sisters to be living in third world conditions. We need to stop believing the hearsay the gossip and myths handed down to us for generations to keep us dumb. Lets start by using common sense. You are the new generation of leaders and you need to choose wisely because it’s their mess you’ll be cleaning up, or drowning in.. We hope this months issue finds you in good health, good spirits and good fortunes. Peace from the Urbain Crew..
PRESIDENT DIRECTOR Windhu Hidranto GENERAL MANAGER Hilda Ramli PUBLISHER PT. PPP INDONESIA
URBAIN HEADQUARTER Jl. Grinting I No. 22a Blok A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 Phone / Fax +62 21 724 4669 Marketing 0815 8938 443 www.urbainmagz.com info@urbainmagz.com
URBAIN MAGAZINE IS RELEASED MONTHLY BY PT.PPP INDONESIA. DO NOT REPRODUCE OUR CONTENTS IN ANY FORM OF PUBLICATIONS WITHOUT PERMISSION OF THE PUBLISHER.
Febian Hidranto Editor in Chief
contents
10
TRANSFORM AND ROLL OUT / HISTORY OF THE TRANSFORMERS
14
GARRIE GASTONNY / “CALIBER: FIRST CANON OF JUSTICE” ILLUSTRATOR
18
BILLY PRATOMO / I’M A TOYZAHOLIC
22
TENFOUR SHOP / THE HOUSE OF YOUNG DESIGNER
24
AHMAD THORIQ / THE LEGENDARY CREATOR OF CAROQ
26
STEVE SAMPOW / THAT MANADO KID..
36
IMAGINARY FRIENDS / INTERNATIONAL ILLUSTRATORS FROM INDO
CONTENTS
words FH
URBAIN MAGAZINE
5
THROW UPS
Q’s & A’s "Gw dari Pontianak.. Ada Pick Up Points di Pontianak ga buat magz-nya?" -Eko Syahputra SiregarSorry Eko, kita belum distribusi sampe sana tapi bisa kita kirim beberapa kalo emang ada dropping point yg oke dan rame. Email-in aja info toko-toko disana ke Info@UrbainMagz.com
"Cool stuff..cool magz...liput event-event BMX dong!" -Asosiasi BMX IndonesiaThank you for the support buat komunitas BMX! Kita tertarik banget buat ngeliput acara-acara kalian. Kabarin ke email atau lewat FaceBook group (Urbain Magazine) kita aja kalo ada event-event lagi yaa..
"Gw mo langganan, gimana ya caranya?" -Benedicto Knm AudiGampang banget! Di halaman terakhir di setiap issue kita ada kok formulirnya. Di Gallery kita di group FaceBook kita juga ada formulirnya. Isi aja terus kirim ke kantor dengan bukti pembayaran, nanti langsung kita kirimin tiap bulannya :)
"Di Jogja dapetinnya dimana nih? Please, aku lagi cari majalah kaya ginian." -Akhmad MuzakkaMulai edisi ini kita bakal jadiin Jogja sebagai dropping point kita kok. Just wait :)
"Big Fan URBAIN....KANPAI for u guys!" -Barry Permana KusumawardhanaThank you Barry! We're grateful to have people like you =) Hope you enjoy the past issues cause the ones coming up are gonna be better!
COVER STORY
Full Name Jamie Lynn Jacobson D.O.B March 19th Current Activities I’m currently on vacation enjoying the summer holidays from teaching! Schools out for the summer! Things to do on weekends I love to spend time with family and friends, avoiding the mall if possible. Weirdest thing in Jakarta I don’t find anything about Jakarta weird. I love this city! It has so much personality and there is always something going on. With this said, I think we could do without the traffic. What you love about Jakarta I love the FOOD and the PEOPLE. You get to meet so many people from different places with interesting stories to tell. What’s “urban” for you “Urban” to me is the CULTURE of a city. Pet Peeves People who don’t smile, who are rude to others or not genuine. Inside your bag Vanilla body spray, lip gloss, sunglasses, Ipod touch and my hand phone. Fave Transformers character Jazz, for being a connoisseur of music and for its ability to disorient opponents with SOUND. Shout outs I’d like to send a shout out to the creators of Urbain! Well done with the work you’ve done thus far and wishing you all the success for the future!
photo Angge Pakar cover illustration Imaginary Friends Studios
TOKYOFLASH JAM TANGAN UNIK DARI JEPANG Jam tangan adalah salah satu alat fungsional yang menempel pada tubuh kita. Sudah sejak lama jam tangan diolah menjadi aksesori, dan senantiasa dipadankan dengan penampilan seseorang. Namun TOKYOFLASH lebih dari sekadar jam tangan penunjang penampilan, tetapi sebuah jam tangan unik, yang dapat menjadi personal statement seseorang. Didesain dengan daya kreativitas yang tinggi, TOKYOFLASH tidak hanya terlihat futuristik secara fisik, melainkan juga menerapkan esensi dalil matematika dalam penunjukkan waktu. Jangan berharap menemukan angka 1 – 12 dalam posisi teratur, atau sepasang jarum penunjuk waktu pada TOKYOFLASH. Jam tangan unik ini selalu menggunakan LED, namun tidak selalu memiliki angka digital sebagaimana umumnya sebuah jam digital. LED TOKYOFLASH umumnya ditandai matrix, kordinat, kurva, atau sekumpulan titik-titik. Hal ini membuat setiap seri TOKYOFLASH menjadi sangat unik, karena harus dibaca dengan cara berbeda. Sekalipun demikian, Anda tak perlu ragu untuk memilikinya, karena setiap TOKYOFLASH disertai petunjuk penggunaan yang sangat praktis untuk dipahami. Sebenarnya di dunia TOKYOFLASH sudah sejak 8 tahun lalu dikenal. Sejak didirikan pada tahun 2000, brand ini kemudian merajai pasar Eropa dan Amerika. Tidak hanya menarik perhatian pengemar mode. Sebaliknya TOKYOFLASH direview oleh situs-situs teknologi terkenal karena keunikan dan kemampuan memanfaatkan elemen matematika dalam bentuk yang lebih fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, TOKYOFLASH hadir sejak November 2008. Jam tangan unik ini dibawa oleh METROX Lifestyle, ke Indonesia, sebagai satu-satunya pemegang lisensi eksklusif. Anda tertarik melihat atau memiliki TOKYOFLASH? Benda menarik ini hanya bisa ditemui di METROX Flagship Store, Plaza Indonesia Lt. 4.
CONTENTS
words Febian Hidranto
URBAIN MAGAZINE
7
HEY! PANASONIC LUMIX DMC-GH1 Panasonic telah merilis tipe baru kamera G1 mereka yang memang laris di pasaran sebelumnya. Kamera G1 ini adalah kamera pertama dari Lumix yang bisa berganti-ganti lensa. Kali ini dengan tipe baru mereka yg bernama DMCGH1 yang mempunyai fitur-fitur baru yang sangat canggih. DMC-GH1bisa merekam dengan kualitas suara Dolby Digital sound dan merekam video dengan kualitas High Definition. Very impressive and it's out for grab in the market for about 1.500 USD.
STILL LOVING YOUTH
USUGROW x SECRETBASE 'The Rebel Ink' itulah nama urban toy yang dibuat oleh ilustrator USUGROW dan toyline bernama SECRETBASE. Figur yang mereka pilih ini merupakan trademark dari USUGROW. Di bagian perut figur ini terlihat tattoo yang bertuliskan SECRETBASE dan di bagian belakang tergambar piece dari USUGROW. Urban toy yang baru dan unik pastinya!
Still Loving Youth merupakan proyekan baru dari s.c.a.n.d.a.l yang bakal terbit setiap tiga bulan sekali. Di edisi pertamanya, Still Loving Youth berkolaborasi dengan tiga band yang lagi naik daun, Rock N Roll Mafia, Vincent Vega dan White Shoes and the Couples Company dengan tema “Past + Present + Future = You”. Masingmasing personil dari band-band tersebut menyalurkan kontribusinya dalam berbagai elemen, mulai dari penulisan artikel, fotografi hingga interview role-model mereka. Ga cuma itu, edisi pertama juga menampilkan artikel dari teman-teman yang merupakan fans dari ketiga band, seperti Izabel Jahja, Jason Tedjasukmana dan Denny Sakrie. Get your copy now atau kunjungi www. scandalonline.com/still-loving-youth untuk info lebih lanjut.
SKATE OR DICE Ini emang ga termasuk baru sih, tapi buat lo yang belum tau, lo ga rugi kok buat tau hal yang satu ini. Ini adalah dadu yang khusus dibuat untuk main game of skate. Terdiri dari empat dadu yang masing-masing sisinya terdapat tulisan trick-trick skateboard. Shake ’em up and poww.. Do the tricks as shown on those dice. Lumayan buat banget buat improve kemampuan flat tricks lo. Go to your closest skate shop and pick some up. Oiya, ada aplikasinya juga buat lo yang punya iPhone. Bisa lo beli aplikasinya di www.apple.com.
DEADBOY VS INDICATOR SHOE COLABORATION Attention to all skateboarders. 6 Juni kemaren Indicator Shoe merilis sepatu kolaborasinya dengan Deadboy. Nama sepatunya adalah Foo Shoe. Dengan detail dull suede berwarna coklat tua dan gum rubber outsole, sepatu ini oke banget buat dipake skateboarding atau pun sekedar buat jalan-jalan aja. Size tersedia dari 7,5 sampai dengan 12. Dibandrol dengan harga IDR 350.000 dan udah bisa dibeli di Deadboy Limited Store Jl. Bulungan Raya No. 8C Kebayoran Baru, Jaksel dan di UNKLE 347 shop Jl. Trunojoyo 4, Bandung.
FIREWORKS TATTOO STUDIO JORG GRAY WATCH DEBUTE Jam tangan yang diterima Barack Obama sebagai hadiah di bulan Agustus 2007 lalu ini akan mulai dijual di Amerika tahun ini. 6500 Chronograph adalah nama tipe jam tangan Jorg Gray yang dipake Barack Obama di beberapa acara penting seperti G-20 Summit sampai inagurasi Obama sendiri. Ini barang yang oke untuk dikoleksi dan untuk dibeli oleh para fans Obama. Di bagian dalem jam nya terukir tulisan “The 44th President of The United States, Barack H. Obama, January 20th 2009.” It will definitely be worth buying!
8
URBAIN MAGAZINE
Buat lo yang berdomisili di daerah Jakarta barat dan sekitarnya, sekarang ga usah bingung nyari studio tattoo lagi. Sekarang ada Fireworks Tattoo Studio yang bertempat di Jl. Tanjung Gedong No. 23, Grogol, Jakarta Barat. Dengan Labo sebagai tattoo artist-nya, studio ini mengerjakan berbagai macam style tattoo seperti newschool dan lain-lainnya. Buka dari Senin-Jumat dari jam 12:00-21:00, tapi juga menerima appointment untuk hari Sabtu dan Minggu. Jasa pengerjaan tattoo dimulai dari IDR 350.000. Untuk informasi lanjut lo bisa liat di www.myspace.com/fireworkstattoo
HEY!
ARCHIVE CONSIGNMENT STORE Buat para kolektor dan lo semua yang pengen ngejual barang-barang bekas lo (masih dalam kondisi bagus pastinya), sekarang lo bisa titip jual barang-barang lo di toko yang namanya Archive Consignment Store yang baru aja dibuka tanggal 19 April kemaren. Toko ini emang khusus dibuka buat orang-orang yang mau dan rela ngejual barang-barangnya. Benda-benda dan barangbarang aneh semua ada di dalem toko ini. Mulai dari t-shirt, aksesoris, sneakers, mainan, vinyl, DVD dan CD sampe motor juga ada. Samperin aja Archive yang berlokasi di Jl. Taman Kemang No. 30, Jakarta Selatan atau ga email mereka ke Info@Archivistore.com. Jam operasionalnya mulai dari jam 12 siang sampe jam 9 malem dan kalo ada pertanyaan-pertanyaan tentang apa-apa aja yang bisa lo taro disana, telfon aja ke 021-7183545. One man’s trash is another man’s treasure!
10 DEEP, HUF AND ACTUAL PAIN NEW PRODUCTS AT ORBIS Bulan Juni kemaren ORBIS kedatengan produk-produk terbaru dari 10 Deep, HUF dan Actual Pain. 10 Deep dengan koleksi flannel-flannel terbarunya, HUF dengan topi-topi spring edition-nya dan t-shirt Actual Pain membuat penuh isi ruangan ORBIS. Selain tiga brand diatas, ORBIS juga menjual beberapa brand lain seperti Futura laboratories, Benny Gold, Flying Coffin, 3Sixteen, CTRL, Vans Vault, Cake, Sugarcraft, Dissizit! dan lain-lain. Please come to the store at Jl. Gandaria Tengah II No.1-2 Blok D/1, Gandaria, Jakarta Selatan. Or check them at www.orbisjkt.blogspot.com
SUEDEHEAD Satu lagi nih label sepatu yang bakal meramaikan dunia fashion. Suedehead, semi-formal ankle boots karya duo designer Aris dan Dui dari Bali, memiliki ciri khas materi sepatu yang terbuat dari - apalagi kalo bukan - bahan suede berkualitas. Suedehead tersedia dengan beberapa pilihan warna dan inside pattern yang oke banget. Dan yang lebih seru lagi, Suedehead ga pandang gender, tersedia buat cewek dan cowok. Mematok harga mulai dari IDR 350.000 hingga IDR 400.000, Suedehead bisa lo dapetin dengan cara online. Go search for: Suedehead Shoes on Facebook. Happy Suedehead, people!
EMINEM X THE PUNISHER COMIC Eminem, yang Mei lalu baru aja ngerilis album lagi sekarang ngeluarin online comic juga. Karakter komik yang dipilihnya untuk berkolaborasi adalah The Punisher. Eminem bekerja-sama dengan pembuat komik The Punisher, Fred Van Lente dan Salvador Larroca untuk mebuat komiknya itu. Judul komik kolaborasi ini adalah “Kill You”. Komik digital ini menceritakan tentang Eminem yang bergabung dengan The Punisher untuk memberantas para kriminal. Read it if you're a fan of The Punisher or Eminem or just into comics..
WACOM INTUOS 4 Bagi mereka yang memiliki hobi menggambar atau berprofesi sebagai designer pasti tau yang namanya Wacom tablet. Baru-baru ini Wacom mengeluarkan produk terbaru mereka, hasil upgrade dari Intuos3, yaitu Intuos4. Menariknya, tablet ini bisa mempermudah pemakaian untuk mereka yang kidal. Selain itu, Intuos4 memiliki dial button yang bisa digunakan untuk mengubah ukuran brush pada program, tombol hotkey yang lebih banyak sehingga pengguna tablet tidak harus menghapal shortcut keys di keyboard. Berbeda dengan versi-versi terdahulu, area gambar Intuos4 memiliki tekstur seperti kertas dan pen yang tip sensornya lebih akurat. Hasilnya seperti menulis atau menggambar di atas kertas beneran. Intuos4 tersedia dalam empat ukuran dan berharga mulai dari USD 235 sampai USD 780, tergantung dari ukuran tablet yang diinginkan. Untuk info yang lebih lengkap, langsung cek aja di www.id.wacom-asia.com/intuos4
ARE YOU ROTTEN OR FRESH If you are always on the constant look out for your daily dose of freshness - whether that be fashion, surf, music, eco, art, design, film, photography then check out RottenFresh.com RottenFresh.com is an online publication based in Bali, revolving around many topics and aims to spread the most influential and inspirational elements of the evolving urban identity of South East Asia and the World. Visit www.rottenfresh.com and keep watching this space for more. We are also open for selected collaborations, events, and promotions. For enquiries, please email us at info@rottenfresh.com
URBAIN MAGAZINE
9
FOR YOU TO KNOW
TRANSFORM AND ROLL OUT !
History of the transformers
Berawal dari sebuah mainan, lalu bertransformasi menjadi salah satu cerita komik tersukses yang diangkat ke layar lebar. Tidak banyak yang tahu bahwa kecanggihan robotrobot ini berasal dari Jepang dan hanya berbentuk mainan pada awalnya. Takara memperkenalkan mainan ini pada tahun 1984, karena dianggap sukses dipasaran. Industri Amerika pun melirik Transformer toyline ini. Hasbro lalu menggantikan posisi Takara di Amerika dan tingkat penjualan mainan meningkat tajam.
Tidak tanggung–tanggung, setelah kerjasama disepakati, Transformers langsung dibuat versi komiknya oleh Marvel dan film kartun yang diproduseri oleh Sunbow Production ini untuk pertama kalinya dipertontonkan pada tahun 1987. Film kartun Transformers terbagi dalam berbagai generasi yaitu; “Transformers: Generation 1”, “Transformers: Generation 2”, “Beast Era”, “Transformers: Robot’s in Disguise”, “Unicorn Trilogy” dan “Transformers Animation”. Generasi-generasi di ataslah yang menjadi sejarah panjang untuk sebuah robot yang dapat berubah menjadi berbagai macam bentuk, mulai dari truck sampai pesawat jet. Dari 30 lebih Autobots yang ada, hanya beberapa yang menjadi tokoh iconic Transformers. Mereka adalah Optimus Prime, Megatron, Star Scream, Unicorn, Jazz dan The Fallen.
Tidak puas hanya sukses di layar televisi, Transformers lalu diangkat ke layar lebar pada tahun 1986. Disutradarai oleh Nelson Shin dan hanya dirilis di empat negara. Setelah memiliki catatan sejarah yang cukup panjang dan memiliki karakter yang sangat kuat, industri film di Amerika kembali ingin menyempurnakan cerita menarik ini ke layar lebar. Dan Warner Brothers pun mendapatkan hak untuk merilisnya. September 2007 menjadi titik dimana Transformers menjadi sangat dikenal di dunia untuk semua kalangan. Di produseri oleh Steven Spielberg dan di sutradarai oleh Michael Bay, Transformers menjelma menjadi film tersukses tahun itu. Juni 2009 para penggila Autobots akan kembali disuguhkan dengan film mutakhir yang sudah ditunggu-tunggu selama dua tahun. Sekuel film ini akan melibatkan operasi militer terbesar dalam sejarah perfilman. So are you ready for a revenge? 10
URBAIN MAGAZINE
words Rico Lubis
SPLASH
Nasionalisme
Hari minggu kemarin jika kita memperhatikan berita, ada satu berita yang tentunya sering terjadi belakangan ini antara dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Perebutan pulau2 Indonesia oleh pihak Malaysia. Juga perebutan hasil karya budaya bangsa menjadi perebutan saat ini. Tetapi Indonesia sebagai negara dan bangsa dengan kekayaan budaya yang sedemikian banyak dan menggunungnya masalah bangsa menjadikan sasaran perebutan kekayaan alam dan budaya oleh bangsa lain karena ketidak mampuan kita sebagai bangsa mempertahankan juga memberdayakan budaya itu sendiri. Dan saat terjadi hal-hal demikian pun kita masih tidak tergerak sedikitpun menoleh kepada kekayaan budaya Indonesia dan sekali lagi yang bukan disebabkan faktor-faktor lain, kecuali mental dan pikiran materialistis para pejabat bangsa ini jika ada investor yang ingin melaksanakannya.
Cukup menyedihkan memang Indonesia dengan kekayaan alam dan budaya terbesar di Asia Tenggara bahkan di dunia tidak lagi memiliki budaya tersebut. Kita bahkan tidak pernah perduli dengan satu budaya pun yang ada. Kita bahkan mempraktekkan ketidak-berbudayaan kita sebagai suatu bangsa. Korupsi keuangan dalam pemerintahan yang luar biasa, bagaimana kita tidak merawat bangunan-bangunan peninggalan sejarah bahkan aset-aset peninggalan tersebut kita perdagangkan demi uang, juga bagaimana kita sebagai sebuah bangsa berkendaraan. Khususnya di Ibukota negara ini, lihat bagaimana arogansi kita saat berkendara dan keadaan sopir-sopir kendaraan umum yang berlaku preman. Belum lagi kendaraan roda dua dan roda tiga. ditambah lagi kelakuan banyak orang yang membuang sampah sembarangan dan lain- lain, dimana jiwa nasionalis kita sebagai bangsa kita mau memberikan apa yang kita mampu lakukan sekalipun kecil tetapi jika semua orang ikut berjalan bersama suatu perubahan besar akan terjadi. Kembali kepada perlakuan Malaysia kepada Indonesia, kita sebagai bangsa besar dan negara yang berdaulat sudah saatnya melakukan perlawanan secara gencar terhadap negara tetangga kita yang tidak tahu berterima kasih kepada Indonesia yang sebelumnya ikut membantu pembangunan negaranya dengan pengiriman guru-guru kesana, dengan tenaga kerja Indonesia selama ini yang diremehkan sekalipun mereka membangun negaranya. Tetapi dengan arogansinya dengan berani sekali lagi membawa kendaraan perangnya ke dalam wilayah negara kita. Apakah kita mau menjual negara kita kepada bangsa yang memperlakukan bangsa yang sebelumnya kita majukan?? Apa lagi dengan membaca berita terbaru dari seorang model Indonesia yang disiksa tetapi dengan berani menyatakan kebohongan dengan media. Biarlah bangsa-bangsa lain melihat bahwa Indonesia sebagai negara berbudaya lebih baik sekalipun demikian banyak kekuarangannya tetapi Indonesia bukan dan tidak menjadi negara penyiksa dan menyiarkan kebohongan dengan medianya saat ini. Indonesia ikut serta membawa perdamaian dunia, tetapi pelecehan-pelecehan oleh negara asing tidak boleh sekedar dibiarkan seakan angin lalu. Malaysia adalah contoh negara tak berbudaya tetapi mengiklankan dan mempraktekan budaya kebohongan dengan media. Dimana negaranya tidak semerdeka Indonesia tetapi sebagai negara yang mempraktekkan pengekangan. Dimana nasionalisme kita saat ini menghadapi Malaysia? Apa yang bisa kita lakukan setidaknya sehingga Malaysia tidak menjadi penguasa atas Negara kita. Saya hanya bisa menganjurkan bahwa dengan semangat nasionalisme kita sebagai bangsa dan negara yang berdaulat kita tidak menggunakan produk-produk Malaysia dan tidak ikut memperkaya negara tetangga kita yang melaksanakan kekejian bagi bangsa kita.
words Erick Sunaryo
URBAIN MAGAZINE
11
RISING UP 12
AHMAD SATRIA VIJI
Nickname VIJI Age 21 Hometown Jakarta "West Coast", city of real life Current sponsors Deadboy Skateboard Komik favorit Batman Sponsor diluar brand skateboard yang lo pengen Heineken Favorite trick Backside Heelflip Deck set ups Deadboy deck 7,5�, Tensor Mid trucks, Deadboy wheels 52mm, swiss Bones abec 7 bearings Shout out If you obey all the rules, you miss all the fun..
URBAIN MAGAZINE
words Alphamario photos Audrio Susanto
CONTENTS
words FH
URBAIN MAGAZINE
13
BUZZ
garrie gastonny
“Caliber: First canon of justice” illustrator
© John Schlim
Sekarang lagi ngerjain komik apa? Saat ini gw dikontrak eksklusif sama publisher dari Amerika, Avatar Press buat bikin komik yang judulnya masih rahasia, hehe. Yang jelas penulisnya ngetop, Warren Ellis namanya (dia penulis cerita astonishing X-men). Gw baru mulai buku pertamanya dari total enam buku. mudah-mudahan selesai sebelum akhir tahun ini. Udah berapa lama terjun di dunia komik? Lumayan lama. Gw mulai bikin-bikin komik akhir tahun 1996. Waktu itu komik kayak “Caroq” buatan Thoriq lagi ngetop-ngetopnya. Gw jadi kepincut pengen bikin komik juga. Dulu coba-coba bikin buat komik lokal, tapi kayaknya komik lokal waktu itu lagi susah-susahnya (kayanya sih sampe sekarang). Akhirnya gw banting stir nyobain bikin komik buat diluar. Kalo ga salah tahun 2000 gw udah bikin komik-komik underground buat klien luar. Modalnya yah, internet doang. Hasilnya lumayan, bisa nabung buat hidup, hehe. Sempet berhenti bikin juga sampe akhirnya tahun 2006 gw diajak gabung sama Imaginary Friends Studios, studio komik yang berbasis di Singapore. Sampe sekarang gw masih di studio ini buat bikin komik secara profesional. Gimana sih perkembangan komik sekarang ini secara umum? Kalo menurut gw sih komik sekarang ini lagi berkembangberkembangnya yah. Dulu gw pikir jadi komikus ga bisa buat hidup tapi sekarang ternyata profesi ini lumayan menjajikan. Apalagi teknologi sekarang ini udah berkembang sangat pesat jadi bisa dapet kerjaan dari luar negeri. Yang penting skill-nya aja yang diasah biar bisa berkompetisi dengan komikus nagri. Karakter pertama yang lo bisa gambar apa? Gw lupa karakter pertama yang gw gambar. Yang jelas Asterix, Lucky Luke dan Tintin lumayan mempengaruhi gw waktu itu. Paling gw cuma inget tokoh komik yang bisa gw gambar dengan jelas kaya Superman dan Batman.
Kalo disuruh milih, lo mau jadi karakter komik apa? Kayanya karakter komik ga ada yang enak, pasti selalu berurusan dengan penjahat. Tapi kalo disuruh milih kayanya gw mau jadi Superman, bisa terbang enak kayanya. Asal ga harus pake kolor di luar aja, hehe. Achievement lo di dunia komik? Akhir tahun kemaren baru aja selesai ngerjain komik “Caliber: Fist Canon of Justice” dengan Radical Publishing. Bikin lima buku langsung buat satu series, lumayan juga hasilnya. Perkembangan terakhir, komik itu mau dibikin film sama perusahaannya Johnny Deep, Infinitum Nihil dan Barry Levine dari Radical Comics. Yang lebih mengejutkan lagi Film ini bakal disutradarai oleh John Woo. Kerennya, komik ini dibikin sama orang Indonesia asli, hehe. Kebanggaan tersendiri buat gw. Selesai bikin “Caliber”, gw juga ikut di project berikutnya untuk bikin komik bareng Steve Niles, “City of Dust”, masih dengan Radical Prublishing. Harapan lo untuk komik di Indonesia? Ga muluk-muluk sih, harapannya ya supaya komik Indo bisa jadi tuan rumah di negerinya sendiri. Biar nyari duit ga perlu jauh-jauh ke luar negeri, hehe. Menurut lo karakter komik cewek yang cakep-cakep siapa aja? Banyak. Karakter komik cewek banyak banget yang cakepcakep. Lara Croft salah satunya! Seksi, cantik, bawa senjata kemana-mana, keren deh. Angelina Jolie lagi.. Apeuh! Best Comic Ever? Komik terakhir yang gw baca lengkap kemaren-kemaren tuh “CIVIL WARS” dari Marvel, seru banget. “Ultimate” juga keren, gw suka gaya gambarnya Bryan Hitch disitu. Tapi ga ada yang bisa ngalahin “Caliber” (promosi dikit, haha).
Stan Lee atau McFarlane? McFarlane!! Awal karier gw di komik banyak terpengaruhi sama gaya gambar McFarlane saat itu. Gambar dia di Spiderman bikin gw jadi terpesona sama hasil gambarnya. Terus terang saat itu gw tiru abis-abisan gaya gambarnya biarpun ga pernah mirip. Spawn karya McFarlane jadi komik yang gw koleksi pertama kali sampe sekarang. © Marvel 14
URBAIN MAGAZINE
words Aldy Reginaldy photos Rendha Rais
CONTENTS
words FH
URBAIN MAGAZINE
15
TUTORIAL
ILLUSTRATION 101
1
2
3
4
People often ask about a walkthrough of my process, so here it is. Thought I would put up a little step-by-step on how to create a cover or pin-up for DC comic. First thing to do is to choose your tools correctly because this is the pencil or sketching part. I prepare all the art tools that I use every day. Thanks to my sketch pencil, mechanical pencil, ruler and eraser. I will make this as simple as I can.
Step 1- PRELIM This is the most important part because you’re setting the groundwork for everything else after this. Use your sketch pencil. Make an idea about what you’re going to do. Start by drawing a thumbnail version. That means you just have to draw your idea in small piece. Draw your ideas in thumbnail version until you feel satisfied and sure. Make sure you already put everything in your drawing. My idea is drawing Wonder Woman and her amazons in a Paradise Island. In this case Donna Troy and Cassie Sandsmark, a.k.a. Wonder Girl. I really enjoy drawing super heroines in DC Comics Character.
Step 2 - PENCIL SKETCH I scanned the layout into my computer and enlarge it to the size of standard comic board in Photoshop, which are 10.5” x 15.75”. I then print it out and light box trace the image onto my comic board using sketch pencil. Use the hard pencil to make this sketch very lightly on the page. I prefer using an H or HB pencil. Others may choose to use a non-photo blue pencil in this step. That is only a matter of habit according to my opinion. Once I have the rough placement of the characters on my board I get to the main task at hand, which is making sure my anatomy is correct and adding all the little details that will make this art looks great.
Step 3 - PENCIL DETAIL Never be afraid to change your anatomy if you think that will help you build more expression in your art. Remember, this is only the pencil step. You have the eraser to help you fix the errors. Choose your eraser correctly. Some bad erasers can make your art look not as well as how u want it. This is why you have to choose your tools correctly. I am still using an H or HB pencil in this step. Use every material that will help you pay more attention with the details of your figures even with the background and setting in your art.
Step 4 - SECRET WEAPON I call this step is a secret weapon. After your finished with the lay out don’t forget to use your rubber eraser to erase some lightly sketch. This tool doesn’t make all of your pencil clean from your paper board. They leave the line sketch for you to trace once again with 2B pencil. This is always works for me; I can create so many lines with the sketch pencil without having to be afraid of my board getting dirty. That’s why I call this my secret weapon. You should give it a shot sometime. You can choose to use pencils from 0.35mm or 0.5mm to 0.7mm to make final lines. I’ll use a variety of pencil to make different lines depending on what I need them for.
Step 5 - DETAILS Continue your progress by replacing the sketch line with details, details and more details. Make sure your art look nice and clean. That’s what I’m always trying to do, though it’s not the same procedure every time I draw. Sometimes alter the steps and change the order and it shows a bit of how I work. It may not be the professional way but I learned from experience and by trying out different techniques. Remember, I don't want to say that this is the only and the best way to draw. It's just a method that I use and I enjoy seeing how other artists create their work with their own different ways. I thought I would put this up and hopefully people will find it interesting.
by Garrie Gastonny 16
URBAIN MAGAZINE
5
ART COLUMN
Courtesy of Ahmad Thoriq
CONTENTS
BILLY PRATOMO I’M A TOYZAHOLIC
Ini adalah sedikit obrolan antara URBAIN dan Billy Pratomo, seorang kolektor yang mulai mengoleksi mainan sejak 18 tahun yang lalu dan akhirnya kesampean punya toko mainan sendiri yang dinamainnya TOYZAHOLIC. Mari disimak..
Kenapa lo lebih suka sama action figure dibanding mainan lainnya? Soalnya ini yang paling bisa dimainin. Bisa digerakin dan mencakup semua karakter yang kita kenal (kebanyakan). Harganya juga relatif lebih murah dibanding urban toys, designer toys atau statue. Udah berapa lama aktif jadi kolektor? Kira-kira udah 18 tahun lah sejak pertama beli mainan sendiri. Masih inget mainan pertama lo? Star wars. Kalo ga salah AT-AT soldier. Mainan yang paling besar dan yang paling kecil? Yang terkecil adalah mainan The Simpsons gw yang ukurannya seujung jari kelingking dan yang terbesar adalah mainan Batman (dari film Batman Begins) gw yang berukuran sebesar 31 inch.
18
minta aja. Soalnya gw emang udah nyiapin stok mainan yang murah-murah (curang ya) buat keponakan gw kalo lagi pada dateng ke rumah.. Daripada koleksi gw hancur lebur. Buat apa punya toko kalo ga ada stok lebih.. Hehe! Koleksi lo yang paling mahal dan susah untuk lo dapetin? Sebetulnya ada beberapa. Yang cukup susah ada Hell boy 18 inch Tower Records Variant Limited yang tanduk panjang, terus Superman Cyborg DC Direct yang sekarang jadi lumayan mahal. Tapi gw paling suka kalo nemu mainan vintage tahun 80-an yang udah jarang di loakan. Harga murah dan perasaan senengnya ga kebayar. Tempat yang paling menarik atau yang gila banget yang pernah lo datengin buat beli mainan dimana? Suatu bazaar di Gereja di daerah Tomang yang emang jual sumbangan mainan dengan harga murah, terus duitnya buat korban pengungsi.. Gilaaa.. Sampe pusing gw waktu itu.
Lo punya toko mainan juga ya? Iya. Ini cita-cita dari dulu. Sempet juga join sama temen, tapi enakan sendiri. Sekarang buka di atas Circle K Benhil lantai 3, namanya TOYZAHOLIC. Gw jual figures dan ga pake mahal, soalnya gw juga kolektor, jadinya gw tau juga masalah keterbatasan dana. Disana juga bisa reparasi dan bikin figures loh..
Pernah bikin exhibition action figure? Sering kok. Kebetulan gw di Komunitas Action Figures Indonesia (KAFI) sebagai founder-nya. Jadi yah, sering bikin acara dan gathering para kolektor figures. Kemaren terakhir bikin acara di Citywalk, namanya Toys Attack!! Biasanya kita bikin di akhir tahun juga.
Kalo misalnya ada tamu orang tua, yah, kira-kira temen nyokap atau bokap lo yang mampir ke rumah terus taunya nyuri mainan lo gimana tuh? Wah, bisa gw satronin rumahnya. Kalo emang mau ya
Suka kangen ga sama mainan-mainan lo kalo lagi jauh dari rumah? Yap. Tapi gw biasanya kemana-mana juga mampir ke toko mainan, jadi agak terobati. Waduh gw bener-bener jadi
URBAIN MAGAZINE
words Febian Hidranto photos Rendha Rais
toyzaholic. Haha. Mainan yang belum sempet dibeli dan pengen banget dibeli sampe sekarang? Gw mau ngelengkapin mainan-mainan vintage kaya Thundercats. Tapi harganya bikin stress kalo liat di ebay. Dari semua action figure lo, mana yang paling lo suka? Hmm, susah juga, soalnya gw suka semua koleksi gw. Makanya jumlah mainan gw sampe 3000-an. Gw suka buatan Mezco, soalnya rapi, seperti Hellboy. Kalo karakter, gw suka dari DC, seperti Superman, Batman, Green Lantern dan lain-lain. Ada pesan-pesan buat para kolektor mainan yang masih baru-baru? Buat yang baru mulai koleksi figures sebaiknya mulai dari yang suka dulu. Nanti lama-lama lo akan tau jenis atau line-up mainan yang dikumpulin. Soalnya kalo ga tau nanti semuanya dikumpulin. Alhasil kantong jebol. Happy collecting guys!!
LIVING
“GW MAU LENGKAPIN MAINAN-MAINAN VINTAGE KAYA THUNDERCATS. TAPI HARGANYA BIKIN STRESS KALO LIAT DI EBAY” URBAIN MAGAZINE
19
ADVERTORIAL Do you believe in magic? We do and you should too! Magic isn’t fair y tales, it could really happen if you believe in it. Back in 2006 three young visionaries established Magic Happens as a media to fulfill their fascination towards the magical world of ar t and street culture by transforming their ideas to graphics and illustrations that they later applied onto t-shir ts and other apparels which of course they have self produced. Magic Happens adalah sekumpulan seniman bertalenta yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, tapi itulah yang membuat Magic Happens mempunyai style dan attitude yang unik. Semua tergambarkan dari artwork yang terdapat di produk-produk mereka. Produk-produk mereka adalah t-shirt, jaket, sweater, trouser, tas dan juga dress untuk wanita. Their inspiration comes from all magical things that happen in the universe. “We experience magic everyday and believe that it will continue to happen. Through the brand, we want to remind more people to have the go ahead and adopt the same perception and start to notice and experience more magical things in their lives,” itulah kata mereka ketika ditanya kenapa menggunakan nama Magic happens.
“BASICALLY STREETWEAR IS AN EXPRESSION THAT COMES OUT FROM THE URBAN CULTURE WHICH IS INFLUENCED BY VARIOUS BACKGROUNDS CREATING IT’S OWN SUBCULTURE” Di Jakarta, Nama Magic Happens sudah sangat familiar. Tapi mereka memilih Bali sebagai kota pertama untuk membuka toko mereka. “Karena Magic happens sangat menyukai pulau Bali, dan juga produk-produk Magic Happens yang colorful sesuai dengan culture anakanak muda di Bali. Selain itu Magic happens juga ingin mencoba membawa dan membudayakan urban culture Jakarta khususnya street fashion kepada anak–anak muda di Bali,” kata Dimas, sang chief designer. Fresh, Out of the Box, Fashionable, Trendsetter, Hype, Art, Modern, Essential, Worldwide dan juga Unique, itulah sepuluh hal yang dapat mendeskripsikan Magic Happens menurut mereka. Itulah yang membuat mereka berbeda dari brand-brand yang lain. “Magic Happens berangkat dari desain dan ilustrasi yang cukup fresh dan ‘out of the box’ berdasarkan bermacam tema yang diangkat. Seperti akhir tahun 2008 lalu kita mengeluarkan tema vandalisme, dan di awal tahun 2009 ini dengan tema ‘War and Peace’. Pertengahan tahun ini kita akan mencoba memberikan suatu konsep yang lebih fresh dan berani, just wait and see, hehe.” tutup mereka sembari menjelaskan tentang apa yang membuat mereka berbeda. “We dream, we see, we think, we act, we talk” MAGIC HAPPENS all the way.
Jakarta
Bandung
MY SHOES
ARCANE
Jl.Radio Dalam Raya No.12
Jl Trunojoyo No.8
021-72788384 NANONINE SHOP BANDUNG 10DENCIES
Jl.Sultan Agung
Jl Bintaro Utama J3 No.11 Sektor 1
Bali
Bintaro Jaya
MAGIC HAPPENS STORE
021-7358204
Jl.Teuku Umar No.15 E, Denpasar 0361-263526
NANONINE HOUSE JL.Tebet Utara No.11
TEN FOUR SHOP
Jakarta Selatan
Kunti Plaza No.13, Seminyak
021-83794487 Surabaya NANONINE SHOP
GARLICK
JL.Lamandau IV/18
Jl Bawean 39 Surabaya
Griya Astika Barito
Jawa Timur, 60235
Kebayoran Baru Jaksel
031-5095901
021-7255407 021-7251666
Makassar CHAMBERS Jl.Boulevard, Ruby 1 No.3 Panakkukang mas www.magichappensclothing.com m4gic_happens@yahoo.com
20
URBAIN MAGAZINE
STORE REVIEW
tenfour SHOP The House Of Young Designers
Berangkat dari ide Dicky dan Maya untuk mengakomodir karya-karya desainer muda inovatif ke dalam suatu tempat yang eksklusif, pada 2 Mei 2009 Tenfour SHOP officially opens for business. Nama Tenfour SHOP sendiri diambil dari angka 14 (ten four) yang diyakini mereka sebagai angka baik. Perpaduan warna putih dan aksen kayu dengan dekorasi minimalis menjadikan Tenfour SHOP terlihat catchy di antara toko-toko lainnya di sekitar Kunti Plaza, Bali. Tidak kalah dengan Jakarta dan Bandung, Bali juga memiliki market fashion yang cukup besar. Hal ini yang menjadi salah satu pertimbangan Dicky dan Maya untuk membuka Tenfour SHOP di Bali, khususnya di daerah Seminyak sebagai daerah yang sangat inviting bagi wisatawan lokal maupun internasional. Dengan menargetkan para fashionista golongan usia 18-35 tahun sebagai targe pasarnya, Tenfour SHOP mematok harga mulai dari IDR 25.000 untuk aksesoris dan clothing. Beberapa brand karya desainer muda dari Bali dan luar Bali yang dapat ditemukan di Tenfour SHOP antara lain Magic Happens, Pop Ill and Her Pop Ill, Majha Pardes, Sheer Ecentrics, Tre Clothing, Marrie Ann, Johnny Zebra, ElectronIRS, Jefry Tan, Identic Jewelery, A Girl Like Me, Scorpion Girl dan Just Another Swing. If you’re somewhere near Bali, don’t hesitate to pay a friendly visit there, karena mereka selalu menghadirkan koleksi terbaru setiap bulannya.
Tenfour SHOP Jl. Kunti No.13 Kawasan Kunti Plaza Seminyak, BALI Operational Hours: 10.00–22.00 www.tenfourshop.co.cc
22
URBAIN MAGAZINE
PUSTAKA KALYANA
VINDO COMICS
Address: Plaza Semanggi Lt. 2 Blok B 105-106 Phone: +62 812 9066 275 Operational Hour: 11:00 – 20:00 What They Sell: komik-komik Jepang/manga (Kungfu Boy, Kotaro, Kenji, Akira, Candy Candy dan lainlain), Komik-komik Eropa (Astrerix, Tintin, Smurf, Steven Sterk dan lainlain), komik-komik lokal (Mimin, Petruk, Megaloman, dan lain-lain), komik-komik Hongkong / mankwa (Tiger Wong dan Tapak Sakti), komikkomik silat dan lain-lain. Price Range: > IDR 8.000
Address: Plaza Semanggi Lt. 2 Blok B 118 Phone: +62 21 929 11 241 Operational Hours : 11:00 – 20:00 What They Sell: Komik-komik perwayangan karangan R.A Kosasih (Serial Mahabharata, Bharatayudha dan Ramayana), komik-komik silat, Kho Ping Ho, komik-komik karangan S.H Mintadja, serial komik Si Buta Dari Goa Hantu, serial komik Labah-Labah Merah, Serial komik Gina dan lain-lain. Price Range: IDR 10.000 – IDR 125.000
www.pustakakalyana.com
www.vindocomics.com
words Tyara Putri and Alphamario photos courtesy of Tenfour SHOP and Aldy Reginaldy
CONTENTS 24
URBAIN MAGAZINE
words FH
SOLDIER
AHMAD THORIQ THE LEGENDARY CREATOR OF CAROQ THORIQ
Toriq mulai bikin komik atas dasar kerinduannya akan komik lokal yang waktu itu hilang. Sempat mempelajari budaya Madura yang membuatnya menemukan kata “carok”, yang lalu digunakannya untuk jadi nama salah satu karakter komiknya, Caroq. Caroq kemudian menjadi salah satu komik hasil anak negeri kita yang namanya berkibar besar di dunia pekomikan nasional. Buat lo yang belum tahu, dibawah ini ada beberapa info dari Toriq dan Caroq-nya yang bisa lo ketahui.. Apa yang bikin lo tertarik waktu itu untuk bikin komik Caroq? Kerinduan akan komik lokal yang hilang ditelan bumi. Ke-tidak beradaan komik lokal pada akhir 80’an yang tidak lepas dari kebijakan pemerintah saat itu yang menurut gw justru jadi kebijakan yang sangat tidak bijak, yang akibatnya mematikan kreator komik lokal dan menghentikan profesinya. Dimana komik dianggap berpengaruh buruk pada generasi muda. Kalo semua hal dilihat dari satu sisi tentu semua akan menjadi negatif absolut atau sebaliknya. Dari semua latar belakang itu, gw melihat kemampuan gambar gw dan rekanrekan di kampus FSRD-ITB dan berkeinginan untuk membangkitkan kembali dunia komik Indonesia. Ga lepas juga dari penelusuran dan perkembangan dunia komik luar yang makin pesat, baik dari gaya, cover art dan juga merchandising-nya. Caroq sebenernya adalah salah satu karakter yang gw buat dari sekian karakter yang mewakili daerah-daerah di Indonesia. Gw berkeinginan mengangkat semua yang berakar dari kekuatan lokal untuk kemudian dikemas jadi komik yang memiliki nilai dan kualitas seperti yang mereka buat. Dan gw percaya ini bisa. Maka pada tahun 1995 dan 1996 terbitlah Caroq edisi 1 dan 2 di bawah bendera Qomik Nasional (QN).
Alat dan media apa aja yang biasa lo gunain untuk gambar? Alat-alat standard aja. Kertas A3, pensil, spidol, brushpen, scanner dan komputer. untuk pewarnaan pake Adobe Photoshop dan editing balon dialog pake Adobe Illustrator.
Outfit Caroq seperti terpengaruhi oleh McFarlane dan Spawn-nya. Bener ga? Ngga. Gw nyiptakan beberapa karakter untuk komik termasuk Caroq sekitar tahun 92’an. Dimana gw belum tahu Spawn saat itu. Saat itu gw justru paling intense sama komik Marvel; Spiderman, X-Men dan cerita dari DC; the Death of Superman karya Dan Jurgens. Gw tahu ada Spawn sekitar tahun 94’an. Selidik punya selidik ternyata Spawn memiliki gaya dan roh yang sama dan ternyata Spawn juga lahir di tahun 1992! Sebuah kebangkitan yang kebetulan sama, cuma beda nasib! Haha!
Proyek yang lagi lo kerjain sekarang? Mengerjakan beberapa illustrasi untuk iklan dan beberapa cerita baru, juga mengisi untuk salah satu program kreatif di Bandung.
Kenapa namanya Caroq? gw pelajari budaya dan adat istiadat di Madura. Ada cara bagi mereka untuk balas dendam demi harga diri yang terinjak dan dilecehkan. Cara tersebut dikenal dengan isitilah “carok”. Tata caranya adalah dengan menantang duel menggunakan senjata clurit sampai mati. Banyak hal yang bisa mengakibatkan terjadinya “carok”. Budaya carok ini kemudian gw adopsi menjadi sebuah karakter untuk komik. jadilah Caroq. Seorang superhero lokal baru untuk kancah dunia perkomikan Indonesia yang bisa mengimbangi kualitas komik luar. Tidak cuma Madura, gw coba mengangkat semua hal yang berakar dari daerahdaerah di Nusantara, supaya bisa menjadi sesuatu yang baru dan memiliki nilai lain lagi. Ini sesuai dengan visi gw dalam mengangkat konten-konten lokal agar memiliki nilai dan kualitas internasional.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk nyelesain 1 episode komik? Bisa sampe makan waktu dua bulan untuk 28 halaman full color. Ilustrator atau komikus yang sangat mempengaruhi lo? Luar negeri: Norman Rockwell, Stan Lee, Alex Ross, Claudio Castellini, Dan Jurgens, Simon Bisley dan Andrew Jones. Dalam negeri: Dwi Koendoro (DK), Jan Mintaraga, Man dan Djair. Gimana nasib Caroq sekarang? hibernating! Akan gw bangunkan pada waktu yang tepat dan momen yang baik. Selain itu gw masih nyari orang yang tepat untuk bisa diajak bekerja-sama untuk ngerjain pembangkitannya kembali.
Gimana perkembangan komik lokal menurut lo? Cukup bersemangat, sudah banyak karakter-karakter baru dan komik baru bermunculan juga komik daur ulangnya. Perkembangannya pun didukung dengan makin banyaknya acara yang berkaitan dengan komik yang diadakan disini. Walau kontennya masih banyak konten luarnya. Kenapa komik lokal masih kalah kalo dibandingin sama komik luar? Komik lokal kita belum menjadi sebuah industri, cuma baru keinginan dan cita-cita saja. Untuk menjadi industri butuh perjuangan yang panjang. Dunia seni komik kita butuh banyak dukungan baik dari pemerintah mau pun dari bapak, ibu dan tante angkat kita untuk jadi investor yang punya visi sama. Karena kesuksesan pasti melibatkan banyak orang sama seperti profesi lainnya. Kita belum kalah, anggap saja kita masih belajar meraba. Kita pasti bisa dan mampu bersaing pada saatnya nanti. Kita akan melihat kalah atau tidaknya kalo keduanya sudah samasama dalam posisi taraf industri.
“Gw nyiptain beberapa karakter untuk komik termasuk Caroq sekitar tahun 92’an. Dimana gw belum tahu Spawn saat itu”
words Rico Lubis photos Henky + Heret Photography images courtesy of Ahmad Thoriq
URBAIN MAGAZINE
25
CONTENTS
STEVe SAMPOW That Manado Kid...
26
URBAIN MAGAZINE
words FH
SOLDIER
“Kanye isn't Michael Jordan.. No one deserves more Hype than Mike!” When we were kids. I remember taking Steve’s shoes off him a few times at school because I always thought his looked doper than mine. Fast forward 20 years and his shoes are still doper than mine, difference being I can no longer just take them off him. Steve Sampow has undertaken enough footwear purchasing for 600 pairs of feet. He only has one. Steve talks to us about his footwear fetish and how his love for sneakers has evolved. Who are ya? Where are you from? Where you at? Steve Sampow. Living in Sydney city by way of Manado and somewhere in Japan... What fascinated you the most about sneakers? Growing up watching NBA on tv and shows like ‘Fresh Prince of Bell Air’. Probably the fact that as a kid I couldn't afford to be collecting at such an early age. There was this spot called Darling Harbour basketball court in the 90's where I would see kids wearing Jordans, Flights and Pumps while I came wearing my Converse Reacts for a whole year. When they started releasing some models like Dunks, Jordans, and I discovered that I could buy shoes off the internet that’s when the virus spread like Swine flu. We saw part of your collection on Kreate’s mini documentary on Sydney Sneaker heads. Current size of your collection? Approximately dollars spent? Since ‘94, Had 600 now 250, roughly AUD 40 grand. You learn from your mistakes. Which pair did you regret buying the most? Fila Mark Philapousis cost me 180 bux. I can already see most of your readers asking "Mark Philawho?" What were the hardest pair for you to get? Black SUPREME dunk lows. Bought ‘em off a friend who had no idea what they were for 200 bux ‘coz he needed to pay rent. Sucka!! Which pair that you have been on constant alert for has still eluded you to this day? Has to be the Pigeon Dunks and SUPREME Dunk Lo's (white/blue) Tell us about your involvement with Sneaker Pimps. Back when the Sneaker Freaker magazine had just issued it’s first release (free back then) and the whole sneaker collecting thing wasn't as crazy, I was approached by some guys to showcase my collection in an exhibition called Sneaker Pimps held in Sydney. I gave them some kicks to showcase which was about 80% of all the shoes on show. The event was nuthin like it is today. Just some local cats who were into the same thing I was. There was one room and that's it. But it was dope none the less. I kinda miss them days.
What seperates the hypebeasts from the real collecters? A lot of people who call themselves collecters do it purely because they want to have a big collection. A big collection is not necessarily a dope one. Sites like HypeBeast (www. HypeBeast.com) serve to inform you about trends they wish to build hype around. Real collectors search for rareness and quality. Put it this way, which collection collection would you prefer: 10 pairs of kicks which next to nobody in the world has or 1000 pairs of quickstrikes and tier 0’s. Both are really pointless if you don’t like what you own. Did fatherhood change your collecting habits? Be honest. Yes. (Pause re reads question carefully) Actually no. I still buy what I like but I'm more picky and careful with what I like. Have you stolen or lied for kicks? Stolen yes (no pause at all). Lied? Does that fall under hustling? If so yes.. Do you think this is a good example to set for your son? No. I will figure out how to explain this to him one day... Air Yeezy. Whack or whack? Terrible. Price tag is for suckaz only. And design of shoe falls under the "what the f@!k" category. If u were one of those who said his last album was genius then I'm guessing u lined up for the most overrated shoe this year. Kanye isn't Michael Jordan. No one deserves more Hype than Mike. Nice one Steve, Here take a nice refreshing bottle of haterade to cool off. Lastly Any shout outs? NO. Just kidding, baby boy Shayden, baby mama Abs, UnqlRiq, Jodia, Lek (Godfather of Denim), Kims@Capital ,Phil/Karin@Footage, All my Syd Citay Conglomerants, My Nike Insiders, Beyonce whom i Love so dearly and the house I could’ve bought but didn't ‘coz I chose kicks instead.
Would you prefer 10 pairs of kicks which nobody in the world has or 1000 pairs of quickstrikes and tier 0’s. Both are really pointless if you don’t like what you own.
words Unqlriq photos Pilon Star
URBAIN MAGAZINE
27
FROM COMICS TO TOYS STUFF Ninja Academy Naruto Chicago Wizard World Exclusive USD 49.99
11.5" Optimus Prime Electronic Bust USD 169.99
Wolverine Black Costume Hasbro USD 32.95
Human Alliance Bumblebee USD 34.99
12� The Punisher (collector edition) USD 99.99 TMNT Movie Action Figure - Shredder USD 24.99
Spawn 7 USD 99.99
Silver Surfer USD 39.95
28
URBAIN MAGAZINE
Dragon Man (Fantastic Four Legends) rare edition USD 334.99
selection Alphamario
200th Edition Batman (Justice Flight Batman) USD 64.99
Alex Ross The Flash USD 97.95
Mr. Fantastic (Marvel Super Heroes) USD 54.99
TRIBUTE TO GLAM 1
STUFF
TRIBUTE Jl. Wijaya IX No.23 Jakarta Selatan
5
3
3
2
4
1. Tripp NYC jacket IDR 765.000 / 2. Costume dept. legging IDR 595.000 / 3a. Vice & Vanity necklace IDR 1.290.000 / 3b. Vice & Vanity necklace IDR 875.000 / 4. Tripp NYC jeans IDR 785.000 / 5. Kill City tank IDR 885.000 selection Tyara Putri photos Nicky Yusuf Saputra
29
CONTENTS
r e g An ent m e g a n a M Model Kay Tadjoedin / Make-up Ridha Audrey (08561108335) / Stylist Tyara Putri / Photographer Angge Pakar Stockist : Sash: Nanonine / www.satcas.com Cotton Ink / www.cottonink.blogspot.com Reebok / Planet Sport, Senayan City
30
URBAIN MAGAZINE
words FH
CONTENTS Top: Sash IDR 95.000 / Jeans: Sash IDR 185.000 / Shoes: Reebok IDR 799.000 words FH
URBAIN MAGAZINE
31
CONTENTS Top: Sash IDR 145.000 / Legging: Stylist's / Shoes: Reebok IDR 799.000 32
URBAIN MAGAZINE
words FH
CONTENTS
Top: Cotton Ink IDR 129.000 / Jeans: Sash IDR 259.000 / Shoes: Reebok IDR 799.000 words FH
URBAIN MAGAZINE
33
TRIVIA
comic by numbers 1
Juli 1938. Donal Bebek mempunyai mobil baru yang dipake sama dia sampe sekarang.
1901
313
Tepatnya 5 Desember, Walt Disney dilahirkan di Chicago, Illinois.
Oiya, itu nomer plat mobilnya.
17
26
Jumlah karakter di Superman yang berinisal L.L; Louis Lane, Lana Lang, Lex Luthor, Linda Lee, Lucy Lane, Lena Luthor, Lionel Luthor, Lenny Luthor, Lori Lemaris, Lenora Lemaris, Letita Lerner, Lara Lor-Van, Luma Lynai, Linda Lake, Lesla Lar, Liri Lee dan Liesel Largo.
rue du Labrador. Kalo yang satu ini alamat rumahnya Tintin. Tapi kotanya tidak diketahui. Huhu, gimana nyarinya..
9
12,3
Jumlah badan binaragawan yang disatukan untuk membentuk Hulk. Wanna fight him?
milyar Dollar. Total jumlah kekayaan keluarganya Richie Rich menurut survei majalah Forbes pada tahun 2008.
2.620
711
Berdasarkan Guinness Book of World Records, Peanuts adalah comic strip yang paling banyak muncul di seluruh dunia. Peanuts muncul di 2.620 newspapers, yang dterbitkan di 75 negara, disadur ke 26 bahasa dan dibaca lebih dari 355 juta orang.
Maple Street, disitulah Garfield tinggal menurut salah satu comic strip-nya yang dirilis pada tahun 1986.
105
Jumlah karakter Smurf yang ada menurut Spirou, sebuah majalah dari Belgia.
2
Jam. Ya, jaring yang keluar dari tangan Spiderman hanya mampu bertahan selama itu. Setelah itu jaringnya akan berubah menjadi bubuk. Bisa lepas lagi dong musuhnya..
1 st
Political cartoon in the world is “Join or Die�. Dibuat sama Benjamin Franklin pada 9 Mei 1754
4
737
Dari dulu keluar komik Doraemon sampe sekarang, Nobita sekolahnya kelas 4 SD terus. Kapan ya dia naik kelas lima?
sesudah masehi adalah tahun dimana Son Goku dilahirkan. Jadi berarti sekarang umurnya Goku udah 1.272 tahun. Enaknya manggilnya kakek atau apa ya?
252
5
Pada edisi #252 komik Fantastic Four dibuat miring dengan posisi terputar 90 derajat dari biasanya. Sideways comic bahasa sananya. Ini menjadi satu-satunya seri dari komik Fantastic Four yang dicetak secara sideways. Cool!
nama lain Shredder adalah Ch’rell, Torrinon, Kako Naso, Duke Acureds dan Oroku Saki. 34
URBAIN MAGAZINE
words Alphamario
Is there any more room for me…
FASHION
“In those jeans”
With a hint of masculinity and a touch of femininity, the look of the 80’s is unleashing its poisonous venom into an affluent crowd of influential designers. Fashion’s manof-the-moment, French designer Christophe Decarnin of Balmain, has undoubtedly marked the beginning of the latest fashion trend – distressed denim. Christophe Decarnin showcased an astringent collection of ripped, whisked, stained, faded skinny-legged denim, which graced the rock-and-roll inspired catwalk at the Balmain Paris Spring/Summer 2009 show. With a staggering price tag of US$2165 for a pair of Balmain acid washed ripped styled jeans, only the elite of the celebrity world (Kate Moss, Victoria Beckham and Kylie Minogue) have been spotted donning the newest edition of the latest fashion trend. And then the cult began…
Cheap Monday The connoisseurs of affordable quality denim, Swedish label Cheap Monday showcased their collection of limited edition one-of-a-kind distressed unisex jeans at boutique Inven. Tory in Soho for their “Cheap Monday distressed denim world tour” Founded by Orjan Andersson in 2000, Cheap Monday was originally a second-hand clothing store in Stockholm but have since branched to international consumers.
Levi Strauss It’s no surprise that fellow household fashion labels followed suit… The original denim label Levi’s, have released their new range of 501xx 1947 colourway denim. The character of the colourway denim is reminiscent to the age of the label and has certainly taken the definition of distressed to a new level of suffering.
Current/Elliot Founded by American stylists-turned-designers Emily Current and Merritt Elliot. The dynamic duo dominated the media with their unique blend of modern-meetsvintage. Although newcomers to the industry, Current/ Elliot have rapidly captured an audience of celebrity A-listers including Sarah Jessica Parker, Katie Holmes, Vanessa Hudgens and Rachel Bilson.
words Steaffanie Anthony
URBAIN MAGAZINE
35
SQUAD
IMAGINARY FRIENDS InternaTional Illustrators from indo
IFS Adalah studio ilustrasi yang beranggotakan belasan ilustrator pecinta komik, film dan mainan. Admira Wijaya, Garrie Gastonny dan Sami Basri adalah tiga artis utama IFS yang sudah diakui industri komik internasional. Dari sekian banyak karya yang sudah dibuat, yang paling membanggakan diantaranya membuat ilustrasi sampul untuk JUSTICE LEAGUE (ilustrasi sampul DC komik pertama yang dibuat oleh ilustrator Indonesia) sampai membuat merchandise untuk THE DARK KNIGHT MOVIE! What is Imaginary Friends? Imaginary Friends Studio (IFS) adalah studio ilustrasi beranggotakan belasan ilustrator pecinta komik, film dan mainan. Mereka adalah ilustrator yang menjadikan passion-nya untuk seni sebagai profesi. Diantara mereka adalah, Admira Wijaya, Garrie Gastonny, dan Sami Basri, tiga artis utama di IFS yang sudah diakui industri komik internasional.
© Band GIGI
Sejak kapan berdirinya? IFS pertama kali didirikan tahun 2005 oleh empat sekawan di Singapura; Stanley Lau, Kendrick Lim, Ri Kai dan Edmund Shern. IFS di cita–citakan menjadi studio komik dan ilustrasi yang unggul di Asia Tenggara yang sampai sekarang belum mempunyai kekuatan industri sendiri, berbeda dengan negara-negara asia lainnya yang mapan industri komik dan entertainment-nya. Proyek pertama yang dikerjakan IFS adalah komik-komik keluaran Devil’s Due Production. Diantaranya adalah G.I Joe dan Dragonlance. Saat pertama berdiri IFS beranggotakan empat orang. Dalam perkembangannya, IFS saat ini menjadi sebuah studio ilustrasi. Dengan anggota saat ini berjumlah 25 orang, IFS siap melayani semua kebutuhan ilustrasi dua dimensi, termasuk di dalamnya komik, ilustrasi, animasi sederhana, storyboard, movie concept design dan lain-lain. Asal jangan dari dimensi lain aja. Proyek/komik apa saja yang pernah dikerjakan kalian? Batman and The Dark Knight Movie Merchandising, Witchblade, Madam Mirage, Lady Pendragon, Twilight Guardian, Wolverine/Punisher, The Darkness, Hercules, Caliber dan lain-lain. Berapa anggota kalian? Untuk studio Jakarta, beranggotakan 5 orang Marines, 2 pilot mecha, 1 dewa DoTA, 1 Kamen Rider dan 2 zombie management. Studio Singapore terdiri dari 12 superheroes.
36
URBAIN MAGAZINE
words Rico Lubis photos Rendha Rais
Berapa jumlah mainan yang ada di kantor kalian? Banyak, ratusan sepertinya. Kami saja lupa jumlah totalnya, hahaha. Kalau mau jumlah yang lebih tepat, silahkan hitung sendiri. Apakah background pendidikan kalian ‘design’ semua? Ga semuanya, beberapa orang pernah jadi astronot, 2 orang pernah jadi pilot mecha, dan ada juga yang ga pernah makan bangku sekolahan. Bagaimana menurut kalian perkembangan komik di Indonesia ? Waduh, kalo ditanya tentang perkembangan komik Indonesia suka sedih ngomonginnya. Sayangnya saat ini komik Indonesia udah ga lagi jadi “tuan rumah” di negerinya sendiri. Serbuan komik luar kaya komik Jepang, Eropa dan Amerika lebih banyak menjamur disini. Akhirnya komik lokal timbul tenggelam. Sebenernya potensi yang bikin komik di Indonesia sendiri sangat banyak dan ga kalah dengan artis-artis luar. Cuma emang banyak kendalanya ketika kita coba bikin komik Indonesia. Masalah di penerbit misalnya, mereka lebih senang menerbitkan komik terjemahan dari pada harus mengangkat komik lokal. Mungkin karena masalah biaya produksinya yang jelas lebih murah. Atau mungkin juga susah mencari pembuat komik yang bagus dan mau diterbitkan disini. Akhirnya banyak artis lokal yang cari kerjaan bikin komik ke luar. seperti kami contohnya :) Tapi ga nutup kemungkinan kalo ada kesempatan, kami sendiri mau bikin komik yang mengangkat budaya lokal. Asal ada penggalang dana kayanya bisa jalan.. Ada yang minat? Apa rencana kalian ke depan? Menguasai DUNIA (dan akhirat)!
SQUAD
© Top Cow Production
© Radical Publishing
© Top Cow Production
© Radical Publishing
© Top Cow Production words FH
URBAIN MAGAZINE
37
AMPLIFIER
BITE Hasil pembicaraan dan eksplorasi bermusik membuat mereka memutuskan untuk membuat sebuah band yang mengaplikasikan temuan-temuan dan kombinasi baru dalam bermusik dari masing-masing kepribadian mereka. Mereka adalah Rebecca Theodora, Dee Dee Laz, Alexander Kaunang dan Harry.. Merekalah BITE.. Kenapa bikin EP sih bukan full album aja sekalian? Alex: Rencana awal kita memang mau bikin full album, tapi mengingat biaya yang cukup besar dan memakan waktu lama jadi kita putuskan untuk membuat EP dulu. Biar exist dulu aja, hehe. Deedee: Kita sangat ingin menyampaikan pesan kami dengan sangat instan! Kenapa lagu-lagunya BITE kebanyakan bertemakan percintaan dan kisah-kisah remaja sih? Rebecca: Serius, kebanyakan bertemakan percintaan? Yakin? URBAIN udah denger lagu yang mana aja nih? Kalo remaja mungkin bener ya, karena kan yang bikin liriknya juga masih remaja :p Alex: Karena kisah-kisah remaja itu penuh emosi dan energi. Tema percintaan yang diangkat di EP ini justru bukan mengenai “sayang-sayangan”. Seperti di lagu ‘Tiba-tiba Hamil’, itu mengenai tanggung-jawab dari sepasang remaja yang kebablasan. Lagu ini juga dijadikan soundtrack film Married by Accident (MBA). Deedee: Life isn’t always about love, listen to our songs and digest the message! Hehe. Berniat bikin lirik yang berbau politik ga? Rebecca: Udah ada satu, judulnya ‘Divide Et Impera’. Lagunya bisa diaplikasikan ke politik ataupun kejadian sehari-hari, tergantung orang yang denger liriknya melihat dari kacamata mana. Kacamata renang atau kacamata kuda. Deedee: Tidak menutup kemungkinan kita menulis tentang apapun ya. Kalo lirik berbahasa Inggris? Harry: lirik berbahasa Inggris ada 2 lagu, yang satu udah ada di EP. Lo semua punya band diluar BITE, terus BITE itu proyek serius atau hanya proyek sampingan kalian aja? Rebecca: Saya mah sudah tinggal BITE saja band satusatunya. Sejak mau bikin Bite yg lain ditinggalkan. Alex : Proyek serius dong. Kalo urusan musik dan band kita selalu serius. Trus band-band kalian yang lain itu kebanyakan beraliran metal. Kenapa BITE ga jadi band metal juga aja? Alex: Memang ekspektasi orang banyak seperti itu. Justru di BITE ini kita ingin mencoba membawakan musik yang berbeda dari band-band kita sebelumnya. Try something new, something different but it’s still gonna Bite! Lima influence kalian dalam pembentukan karakter BITE? Rebecca: Karakter BITE nih ya, berarti secara keseluruhan; the project, the music, the lyric, the performance, the attitude, etc. Influence saya bisa dari berbagai aspek, no 1. Catchy & easy listening music, 2. Uang. 3. Jakarta, 4. Pola pikir yang sederhana, 5. Energi jiwa muda. Kalo bisa milih orang buat kolaborasi sama BITE,
38
URBAIN MAGAZINE
kalian mau milih siapa? Rebecca: Fariz Rustam Munaf, I’m a fan. Karena dia cukup jenius dalam membuat musik yang populer dan cukup mudah dicerna, tapi juga brilliant. Dan melihat kemaren dia bikin konser bareng band-band baru, saya rasa masih memungkinkan untuk BITE kolaborasi sama dia.
Any shouts? Harry: With BITE in URBAIN, I bet it will blow off UR BRAIN!
Gimana perkembangan scene musik indie disini sekarang menurut kalian? Alex: Semakin hari semakin rame, perkembangannya lebih cepat dari kilat kayanya. Sampe kadang-kadang agak susah membedakan satu band dan band lainnya. Musik indie sekarang memang dituntut untuk lebih ekstra kreatif. Kalo mau ikut berpartisipasi harus dapat menghadirkan sesuatu yang beda apapun bentuknya. Everything has been done, you have to think of something that Bites. Kenapa milih Firecatz Records? Harry: Bukan BITE yang memilih Firecatz Records, tapi Firecatz Records yang memilih BITE. Alex: Kita juga rela dipilih sama Firecats Records. Firecats records believes that we can bite a lot of people. Haha. Di video klip kalian kok bisa tiba-tiba ada Chris Adler (Lamb Of God drummer) sih? Rebecca: Mungkin karena nama saya ada “Theo” nya ya, which means ‘God”. Jadi waktu itu namanya the lamb of god went back to god :D Alex: Memang jodoh Rebecca sama Chris Adler. It’s the ‘Axe’ moment. Haha. Definisi urban menurut BITE? Deedee: Urban itu adalah suatu kata yang sangat fenomenal sekali. Ada urban art, urban artist lah, urban bla bla bla, so, it’s a popular word nowadays! Does it explain you anything? Hehehe. Berhubung edisi ini lagi ngebahas komik, URBAIN mau tau dong komik favorit kalian? Beck: Lagi jatuh cinta banget sama Marjane Satrapi. Alex: Shintaro. Deedee: Karya-karyanya Greg Irons! words & photos Alphamario
www.myspace.com/heybite
CONTENTS
PEKAN RAYA JAKARTA TANGGAL 3-4 JULY 2009
words FH
URBAIN MAGAZINE
39
ALBUM REVIEW
ARCK THE HUE OF SHIMMERING ELEGY [Avenue Road Records] Apa jadinya kalo anak SMA yang mahir memainkan gitar secara tehnikal, drummer “scenester” otodidak dengan permainan yang powerful, pemain bass yang gape main musik metal dan vokalis berkarakter suara berat khas Poison The Well bergabung dalam sebuah band dan menamakan diri mereka Arck (kentut dalam bahasa Jerman)? Hasilnya adalah lagu-lagu metal yang bernuansa mirip dengan Poison The Well digabung dengan ambience Hopesfall dengan image eksperimental yang kental. Durasi minimal empat sampai tujuh menit terasa lama untuk musik standard dan terdengar terlalu “all out”. Terdengar “berat”, apalagi untuk crowd kita yang kupingnya sangat “pangsit” terhadap musik melayu dan band-band dengan moog/synth bertempo up-beat yang melabelkan diri mereka powerpop. Down side-nya adalah Arck seperti ingin membuktikan sesuatu terhadap scene musik lokal. Padahal kalau dipikir-pikir kita berasal dari komunitas yang sama karena latar belakang musik minor yang sama. So, ga ada deh yang paling tau, semuanya equal. Attitude “I got something to prove” ini yang buat scene kita terpisah-pisah. Tapi mudah-mudahan bukan image ini yang Arck coba tampilkan karena bermusik itu seharusnya tulus. Musik Arck terstruktur rapi dan mahal dalam hal tehnikal. Mereka pasti punya selera tinggi dalam musik, tapi musik seperti apakah yang akan mereka lahirkan setelah EP berisi empat lagu ini? Mudah-mudahan lagu-lagu yang lebih rumit dan berat atau mungkin sangat catchy dan dan terngiang-ngiang di kuping seperti Aserejé-nya Las Ketchup? Semuanya memungkinkan. Itu makanya Tuhan buat telapak tangan dan punggung tangan hitam-putih dalam satu lengan. [HM]
NEW
NEW
NEW
TAKING BACK SUNDAY New Again
BLOOD RED THRONE Souls of Damnation
SILENT FAREWELL Docudrama
[Warner Bros Records]
[Earache Records]
[Hit N’ Run Records]
Album ini baru aja dirilis 2 Juni kemarin dan berisikan 11 lagu baru mereka yang, yaah, ga jauh beda sama lagulagu mereka di “Tell All Your Friends”. Tetap melodius, catchy dan juga sing-along seperti apa yang fans-nya selalu harapkan di tiap rilisan mereka. Dengan adanya Matt Fazzi, gitaris baru yang juga merangkap sebagai backing vocal, lo bisa denger perubahan karakter vokal TBS di album ini. TBS kedengeran jadi (sedikit) lebih harmonis dibanding sebelum-sebelumnya. Listen to ‘Sink Into Me’ yang jadi single pertama di album ini dan juga ‘Capital M-E’ lagu yang juga masuk ke OST-nya Transformers: Revenge Of The Fallen.
“Altered Genesis” di 2005, “Come Death” di 2007 dan sekarang “Souls of Damnation”. These Norwegian proves their teeth more on their 10th anniversary. Blood Red Throne adalah benar sebuah gambaran dari kerajaan death metal tradisional. Oldschool. Bikin kuping males untuk denger sesuatu yang lebih modern dari ini. Dengerin ‘Demand’, ‘Harme’ dan ‘Ten Steps of Purgatory’ di album ini dan lo bakalan nemuin soul-nya Suffocation, Cannibal Corpse dan Morbid Angel yang gentayangan di dalam Blood Red Throne. Top. Kayanya cuma Napalm Death yang bisa ngalahin mereka.
Silent Farewell mengatakan bahwa “Docudrama” adalah sebuah kumpulan drama yang disusun dari fakta-fakta di sekitar mereka yang disajikan dari sudut pandang mereka sendiri. Good. Sebelas lagu terdapat di album ini termasuk ‘Saat Terakhir’ sebagai single-nya. Hasil recording cukup memuaskan untuk didengar dan dikemas dengan cover dan packaging yang bagus pula. Mereka meramu lagulagu di album ini dengan sentuhan influence dari masingmasih personil mulai dari post-punk, post-hardcore, metal hingga ke berbagai sub genre musik rock dan metal lainnya. If you’re into Funeral For A Friend and From Autumn To Ashes, you better listen to them.
NEW
40
NEW
KERO ONE Early Believers
THE SOUND OF ANIMALS FIGHTING The Ocean and the Sun
NEW YORK DOLLS Cause I Sez So
[Plug Label]
[Epitaph]
[Atco Recods]
Untuk membuat album hiphop yang soulful dan jazzy ini, Kero One hanya membutuhkan vintage synthesizer, sebuah Rhodes 88 dan MPC 2000XL. Ditambah juga dengan bantuan beberapa vokalis favoritnya seperti Ben Westbeech, Tuomo, dan Ohmega Watts. Kero One membuat soul, disco, electro dan brazilian beat menjadi satu tanpa menyurutkan elemen hiphop di album ini. Dirilis menggunakan record label-nya sendiri, Plug Label. Kero One mendedikasikan album ini untuk kalian semua, the fans of good music. Buy one.
Kali ini mereka menuangkan ide-ide idealis mereka dengan bantuan Epitaph Records. Nampaknya TSOAF ingin ”stay true” seperti yang mereka hasilkan pada album sebelumnya. Vokal Anthony Green (Circa Survive) menjadi salah satu aspek kecanggihan album ini. Tapi andai saja mereka membuat lagu-lagu seperti ‘I, The Swan’ dan ‘Uzbekistan’ lebih banyak, mungkin musik mereka akan lebih mudah dicerna dan menarik pendengar lebih banyak. But for now, The Ocean and the Sun will do just fine.
Nevermind the Pussycat Dolls, here’s the New York Dolls! This reunited proto-punk legend have finally released “Cause I Sez So”, their 4th album in 36 years. This second reunion album is the band’s tidiest ever and their most contemplative, with even the vintage stomper ‘Trash’ rendered here as sedate reggae. The last track ‘Exorcism of Despair’ is our personal pick of the album. But whatever reluctance the band may have felt about going back to the era of glam, they’re over it.
URBAIN MAGAZINE
NEW RELEASE
Pada Februari 2008 lalu Iron Maiden merilis DVD konser yang berisikan dokumentari aksi panggung mereka di tahun 1985, “Live After Death”. Perilisan DVD itu dibarengi dengan tur mereka, Somewhere Back In Time World Tour. Tur itulah yang menjadi isi dari film dokumenter “Iron Maiden : Flight 666” ini. Lo bisa liat konser-konser mereka - yang selalu sold out - di India, Australia, Jepang, Los Angeles dan Mexico yang merupakan first leg dari Somewhere Back In Time World Tour mereka. Yang lebih canggihnya lagi, lo bisa ngeliat gimana sebuah band heavy metal bisa sampe punya pesawat sendiri. Yup, sebuah Boeing 757 yang mereka namakan “Ed Force One”. Ga heran lah. Setelah berkarya selama 34 tahun dengan 14 album studio, 9 album live, 4 EP dan 8 kompilasi, rasanya mereka patut mendapatkan semua itu. Dan ternyata pilot dari Ed Force One adalah vokalis mereka sendiri, Bruce Dickinson! It’s cool, isn’t it?! Dokumenter ini diproduseri dan disutradarai sama Sam Dunn dan Scoot McFadyen dari Banger Productions yang juga memproduseri “Metal: A Headbanger’s Journey” dan juga “Global Metal”. Dijual berupa paket yang berisi dua DVD dengan DVD pertama berisikan live footage dan DVD kedua berisikan dokumetari selama tur. Kalo lo suka metal lo mesti nonton DVD ini. Kalo lo cuma sekedar suka nonton video konser atau film dokumenter aja, film ini termasuk worthwhile buat ditonton. Untuk para fans Maiden, you must have it lah ya. Up The Irons, Flight 666 Rules! [A]
THE REVENGE OF THE ROBOTS DVD
CLASSIC ALBUMS – NIRVANA: NEVERMIND
ROCKERS (its dangerous)
[Palm Pictures / Umvd]
[Geffen Records]
[Blue Sun Film Co.]
Def-Jux is one of the leading hip-hop labels and crew that emerge during the late 90’s. Their sharp lyrics that represented the anti bling-bling movement, more aggresively portrayed about politics, apocalypse and gritty of life in general. In September 2002, Definitive Jux began their tour “Revenge Of The Robots”, an underground hiphop road show that features many Definitive Jux all-stars such as El-P, Mr Lif, RJD2, DJ Fakt One and plus the Eastern Conference Crew (Cage and Copywrite). They left from their homebase in Brooklyn, NY and began touring all over North America and Europe. It features the good, the bad and the ugly which happened during their tour, el-p and the jukies talk about life in new york, the current state of hiphop, the apocalyptic political climate of the u.s. el-p that talks about his influences (blade runner, philip dick), and the jukies give poignant anecdotes about living in the city and coping with obstacles on a daily basis. Makes you respect the Defjukiez for their philosophy which makes them unique, fresh, intelligent and innovative. If you look closely on the right side of the crowds during the show in Bowery Ballroom, NYC there were 2 cats which happen also to be my boys Ras Muhamad and Ken Jenie (Jirapah) that were there during the show. I find it pretty funny what a very rare coincidence (those lucky bastards). This 200 minutes documentary also features the music videos plus behind the scene of MURS video, the label documentary and also also extra cd that contains RJD2 mega-mix, and 3 exclusive live tracks and interactive trivia games. I found this dvd is very entertaining and as a fan of Defjukies I recomended to grab this video, espescially for the underground hip-hop cats. [LK]
Nevermind merupakan album kedua Nirvana yang dirilis pada tahun 1991. Menjadi salah satu album terbaik sepanjang masa dan sempat menduduki peringkat pertama dalam tangga lagu Billboard US. Film dokumenter ini mengisahkan bagaimana proses dibalik pembuatan album tersebut. Selain dua personel Nirvana yang masih hidup Dave Grohl dan Krist Novoselic, Butch Vig selaku records producer pada album Nevermind saling berbagi cerita mengenai perjalanan Nirvana mengerjakan album kedua mereka yang direkam di Sound City Studios, California. Dari mulai sesi rekaman tiap-tiap lagu yang penuh dengan kejadian-kejadian menarik dan membahas kejeniusan sang penulis lagu, sang vokalis dan juga sang gitaris yang merupakan frontman dari Nirvana, Kurt Cobain. Film ini juga mengisahkan sejarah perjalanan karir Nirvana yang pada awalnya merupakan band indie asal Seattle yang kemudian bergabung dengan Geffen Records - yang merupakan major label recording company- untuk merilis Nevermind. DVD ini juga dilengkapi beberapa footage-footage live performance mereka dari berbagai macam acara, cerita dibalik bergabungnya Dave Grohl ke Nirvana dan proses pembuatan video clip Smells Like Teen Spirit yang merubah wajah MTV untuk selamanya. Nevermind benar-benar merupakan sebuah album klasik yang merubah industri musik dunia. [RH]
Rockers was one of the most prominent movie that came out from Jamaica in 1978. Several popular reggae artists were stars in the movie such as Leroy Wallace, Jacob Miller, Gregory Isaacs, Big Youth, and Burning Spears. Originally the movie was meant to be a documentary, thus it became the full-length movie that portrayed the “Golden Era” of Jamaican reggae scene at its peak. The story line, the characters and the social living condition in this movie remain very authentic. In this movie, the main character Leroy Horsemouth Wallace was shown to live with his real wife and kids. Channel One Studio which one of the most important record distributor own by Joe Gibbs also portrayed in this movie. The Jamaican Patois language spoken throughout the film and it is rendered with an english subtittles. The dvd has many features including the biography of the artist, the dictionary of Jamaican Patois Languages, and many other features. Killer Tunes! Killer casts! Killer Movie! The fans of reggae culture should definitely grab this movie. Bombacloot!!! [LK]
URBAIN MAGAZINE
DVD REVIEW
IRON MAIDEN : FLIGHT 666 [EMI]
41
CASE#1:RESISTRONIK EYEWITNESS
Court/Location: Syndicate, Bali Date: May 16th, 2009 Investigator: Ida Bagus Aris Scene Photograph by: Daud Issac Case Information: Kalo aja malam itu hujan jadi turun mungkin event kali ini adalah yang paling gloomy di antara event-event sebelumnya. Dari pagi langit selalu berubah, sampai pada saat sound check sore pun langit masih belum terlalu riang. Resistronik yang ke 4 malam ini digelar seperti dua sisi koin. Di satu sisi, crowd ga sabar dibuat basah semalaman oleh seniman-seniman electronoir bali dengan jentikan hipnotis jemari yang menari pada tuts groovebox, drum pads, sampler machine, dan alat lain yang bertugas menyampaikan idealisme dan seni elektronik menurut versi mereka masingmasing. Dan di sisi lain, suasana berkabung masih pekat ada diatas kepala. Jarwo Godard, salah satu pejuang musik elektronik scene Bali beristirahat untuk selamanya. Beberapa karya telah sempat kita nikmati dibawah pengaruh 8-bit, yang dia percaya mampu mengajak crowd untuk tidak lupa bahwa hidup adalah menyenangkan. Pukul 12.00 WITA (lewat sedikit karena gangguan instalasi pada alat), setelah bumper opening lagu Indonesia Raya selesai, duo MALAM PERTAMA tanpa basa-basi memberi pengertian kepada crowd datang bahwa paham “Live to life and live to struggle” amat kuat mereka anut. Lagu demi lagu dilempar tepat melalui distorsi gitar dan katakata harfiah yang mereka ucapkan berbalut ketukan dari sampling. LCD screen di Syndicate Bar tiba-tiba menayangkan slide show dari almarhum Jarwo Godard. Sound intro menyayat rendah bersamaan dengan kata-kata haru ucapan selamat jalan pada sahabat tercinta yang keluar dari mulut DUIGITA yang telah siap sebagai line-up berikutnya. Duo chick ini selalu tampil eye catching pada setiap performance mereka. Kali ini dengan full set busana ke pemakaman lengkap dengan renda penutup wajah and all black wardrobe details. Sampai pada saat mereka membawakan lagu ‘Step by Step’ dari New Kids on the Block, crowd terlihat asik berdansa sambil bernostalgia. Dan entah dari mana, tiba-tiba massa semakin padat merapat ketika BERHALA mulai menyiksa tombol-tombol groovebox didepannya. Ga ada yang peduli bahwa pakaian yang mereka pakai sudah kuyup oleh keringat (who cares anyway), we keep dancing, moving, jumping, screaming, and drinking. MISTRAL menjadi penanggung jawab kegilaan electronic freak dengan provocative tracks drum n’ bass-nya sebagai penutup gelaran dari 361 Entertainment pagi itu. Until the bar closed they’re still dancing. What a night!
CASE# 2:FRIENDS OF MINE
Court/Location: Prost!, Jakarta Date: June 30th, 2009 Investigator: Alphamario Scene Photograph By: Alphamario Case Information:
Acara yang menandakan kembalinya Friends Of Mine ini diadakan oleh Fast Youth Records. Diramaikan dengan band-band pembuka seperti Muvann, Killed By Butterfly, Darchleea, For Better Endings, Of The Fallen, 2Steps North dan Backalley. Acara dimulai pada pukul 7 malam dan saat itu Prost! Masih terlihat lengang. Tapi lama-kelamaan ruangan acara terasa semakin ramai meskipun tidak full house. Tapi sepertinya jumlah penonton yang datang malam itu cukup membuat puas bandband yang main pada malam itu. Sekitar jam 10 malam semua band pembuka sudah menyelesaikan tugasnya masing-masing. Dan inilah waktunya Friends Of Mine naik ke atas panggung. Tapi sebelum mereka naik ada acara pemutaran slide show tentang aksi-aksi panggung mereka selama ini. Film dokumenter panggung mereka itu membuat semua orang yang datang bergerak memadati area depan panggung dan bertepuk tangan riuh. Mereka semua sudah tidak sabar menunggu performance dari Friends Of Mine. Sepuluh menit kemudian seluruh anggota Friend Of Mine naik keatas panggung dan memulai aksinya dengan membawakan ‘Kau Terkalahkan’. Disambung dengan “The Day I Felt Alone’, Some Called Friend’ dan juga ‘Drama’. Semua yang ada di mosh pit malam itu terlihat cukup hafal dengan lagu-lagu Friends Of Mine. Mereka juga meng-cover lagu dari One Republic, ‘Apologize’. Berturut-turut setelah itu mereka membawakan ‘Sebuah Pilihan’, ‘New Of Me’ dan ‘Dalam Tenang’. ‘Dalam Tenang’, yang menjadi lagu penutup show mereka malam ini bisa dibilang adalah anthem dari Friends Of Mine. Lagu itu juga mebuat semuanya bernyanyi bersama kembali. Acara berakhir dengan senyum manis terlihat di semua yang datang dan juga semua band yang main termasuk Friends Of Mine yang menjadi tuan rumah malam itu. Setelah acara ini rencananya Friends Of Mine akan merilis album kedua mereka di bulan Agustus mendatang. Welcome back guys!! check out for their latests news on www.myspace.com/friendofmine
42
URBAIN MAGAZINE
comeback show
CASE#3:“SWARGALOKA”
An Art Exhibition by BENANGMERAH
CONTENTS
Court/Location: Senayan No. 39, Senopati, Jakarta Date: June 14th , 2009 Investigator: Diaz Hendrassukma Scene Photograph By: UnqlRiq Case Information:
CASE#4:TRIBUTE GRAND OPENING
Pada hari Minggu sore tanggal 14 Juni, pukul 17.00, di selatan Jakarta, berkumpul pecinta dan pelaku seni. Terdapat sebuah pembukaan dari pameran seni yang diselenggarakan oleh komunitas benangmerah. Pameran ini bertajuk “SWARGALOKA”, sebuah kata yang benangmerah artikan sebagai tempat tertinggi diantara tempat-tempat yang tinggi. Sebuah pencapaian akan suatu maksud atau gagasan. Sebuah keadaan yang kita raih , kita jalani, dan kita rasakan, tetapi kita tidak dapat mengaturnya semau kita. Benangmerah sendiri merupakan sekumpulan perupa yang gemar berpikir dan bercanda, Dimana para perupa diberi kebebasan untuk mengartikan sebuah subjek menurut interpretasi masing-masing. Buah pikiran ini menciptakan sebuah perspektif yang kemudian dituang kedalam bentuk rupa. Pada akhirnya benangmerah beraspirasi untuk mengajak masyarakat lepas dari perspektif mereka seharihari, dan memandang dunia dari kacamata para perupa. Pameran yang menampilkan karya-karya berupa fotografi, instalasi, ilustrasi, dan video ini tergolong sukses dalam menarik massa yang haus akan sesuatu yang baru dalam konteks seni kaum muda. Komunitas benangmerah berjumlah 8 orang (Diaz, Astrid, Dewi, Eric, Kadek, Poppy, Eko, dan Cita). Dimana setiap perupa mencoba untuk berdialog, berpikir, menerjemahkan, dan pada akhirnya mencoba untuk memvisualkan “SWARGALOKA” menurut interpretasi masingmasing. Keberagaman dan tabrakan dari interpretasi masing-masing perupa menjadi hal yang sangat menarik. Seolah-olah, semua karya satu sama lain saling berdialog menggunakan bahasa yang berbeda, tetapi tetap ada di dalam wacana yang sama. Ketika sebuah kata menjadi sangat luas maknanya. Sebuah pameran seni yang mengajak setiap individu untuk sama-sama berfikir tentang tempat tertingginya masing-masing. Pameran yang bertempat di daerah Senopati ini diselenggarakan pada tanggal 14 Juni sampai dengan 27 Juni 2009.
Court/Location: Jl. Wijaya IX No.23 Jakarta Selatan Date: June 13th, 2009 Investigator: Tyara Putri Scene Photograph by: Tyara Putri Case Information: Bersamaan dengan pindahnya Tribute dari bilangan Lamandau ke Jl.Wijaya IX No.23, malam minggu kemarin mereka menggelar grand openingnya di lokasi baru tersebut. Grand opening dimulai dari pukul 7 malam dan langsung diramaikan oleh pengunjung yang excited dengan produk-produk yang ditawarkan Tribute, seperti Cheap Monday, PAM, Love Thy Neighbour, Sperry, Vice N Vanity, Tripp NYC, Kill City, Stussy, Fresh Jive, Fucking Awesome juga label lokal seperti Kle, Nikicio dan Oneandhalf. Sambil menikmati musik pilihan dari Dhika [Orbis], Anton Wirjono [Future10], Ridwan [Quirk it!] dan Rei [FourthCity], crowd disuguhi free flow hingga pukul 23:00 hampir sebagian produk laris terjual. Party’s not over yet, selesai keriaan di lantai bawah, Tribute juga menggelar after party di Bird Cage yang masih berada satu atap dengan toko tersebut. Persembahan cocktail mix dari Tribute dan musik pilihan dari Derry [Sequence], Gerhan [Quirk it!] dan Adi [WhatNot] menemani crowd hingga acara berakhir sekitar pukul 01:30. After all, this grand opening party is something we’re looking forward to. Good store, good people, good music, good booze. How do you spell ‘perfection’?
URBAIN MAGAZINE
43
ADVERTORIAL
Festival ok video komedi Seniman jalanan sibuk menuntut hak penggunaan ruang publik sebagai ruang mereka berkarya. Pemerintah kota sibuk menata iklan luar ruang yang semakin menggila jumlah dan ukurannya. Penduduk kota sibuk mengeluhkan polusi visual; ada yang diresahkan oleh iklan, ada juga yang terganggu dengan karya-karya visual di ruang publik. Wacana pertata-kotaan sibuk menelaah perihal ruang; ruang publik, ruang privat, privatisasi ruang publik, atau apalah. Ah, kok repot? Masalah-masalah sehari-hari macam itu sebenarnya ada dimana-mana dalam berbagai bentuk. Ilustrasi diatas hanya satu dari sekian ribu masalah yang ada di ibukota tercinta ini. Tinggal pilih saja bagaimana cara menanggapinya. Komedi (atau komikal) sebenarnya adalah perspektif yang paling asyik buat menanggapi masalah-masalah tak berujung model apapun. ruangrupa menyatakan bahwa komedi adalah cara ampuh untuk melepaskan diri dari kecemasan. Komedi bisa jadi kecaman kritis yang menyamar sebagai hiburan. Komedi membuat kita bisa merefleksikan segala sesuatu, menertawakan diri sendiri, memprotes tanpa amarah, dan mengubah celaka menjadi jenaka. Untuk itu, saya setuju saja. Pasalnya, semua hal sebenarnya bisa jadi lucu. Kok lucu?
44
URBAIN MAGAZINE
Ya lucu, misalnya (menyambung ilustrasi diatas): PolPP sibuk mengejar para seniman jalanan yang cuek menggambari tembok-tembok penyangga flyover Kuningan. Katanya, harus ada izin Dinas Pelayanan Umum karena jembatan itu punya mereka (loh, bukannya punya masyarakat ya?). Padahal, Bung Yos, si gubernur “metal” itu pernah bilang begini “Saya memberikan kesempatan kepada seniman-seniman untuk memperindah kota ini dengan aneka lukisan. Tetapi, gambarnya harus bersifat mendidik, […] Misalnya saja, gambarnya bernuansa flora dan fauna,” -serius; kalau nggak percaya, cek Kompas, 8 April 2004. 28 Juli - 9 Agustus mendatang, sebuah festival video yang melihat perihal kehidupan sehari-hari dengan perspektif komedi kembali diadakan di Galeri Nasional Indonesia. Ya, ini bukan kali pertama festival oke macam ini diadakan. Festival video internasional bernama OK Video ini sudah tiga kali diadakan ruangrupa di Jakarta. Sebagai perkenalan, pada 2003 festival ini muncul dengan tajuk Jakarta International Video Art Festival. Berikutnya, festival ini menawarkan video-video subversif yang mempertanyakan kembali perkara realitas yang dibangun oleh persepsi visual. OK Video terakhir, pada 2007, bergerak militan di berbagai ruang kota; mulai dari Galeri Nasional, stasiun kereta, lobi perkantoran, sampai
words Grace Samboh
ke kafe dan toko buku. Sesuai dengan temanya, Militia, OK Video menawarkan tontonan-tontonan alternatif kepada beragam publik. Kali ini festival video yang pernah melibatkan seniman dari 27 negara ini hadir dengan tajuk OK Video Comedy. Mari sama-sama menantikan komedi-komedi kehidupan yang berhasil ditangkap kamera!
URBAIN MAGAZINE
45
RATATAT
GALLERY
@ ZOUK, Kuala Lumpur May 28th 2009
WHOOP THEM FUNK: SUNDAY SOIREE WITH TODD TERJE @ Capopaccia, Pacific Place May 16th 2009
S.O.S. SOUND of SUNDAY @ Barcode, La Codefin June 7th 2009
Dance Republic #2 @ Segarra June 13th 2009
46
URBAIN MAGAZINE
photos Tyara Putri, Indria Rya, Hardyan
AOD POP UP SHOP OPENING
GALLERY
May 10th 2009
FRIENDS OF MINE WELCOME PARTY @ Prost!, Kemang May 30th 2009
TRIBUTE STORE GRAND OPENING @ Birdcage June 13th 2009
INDO DANCE INDOOR EDITION '09 @Bengkel Night Park May 23rd 2009
photos Unqlriq, Tyara Putri, Alphamario
URBAIN MAGAZINE
47
GRAFFITI 2
1
3
4
5
7
6
8 1. (SWISS 1997) DAÏE BY ADER AND KASH (CHARACTER) 2. (SWISS 1999) DAÏE BY ADER 3. (SWISS 2009) SERVAL AND KASH 4. (SWISS 2008) DOWNROC 5. (ITALY 1999) FLASH BY ADER 6. (SPAIN 2008) KREATE BY ADER 7. (SWISS 2000) FLASH, GINO AND KLAUS 8. (FRANCE 2008) LAMAROC BY ADER
9 48
URBAIN MAGAZINE
9. (SWISS 2007) ADER photos courtesy of Ader (7$ crew)
SUBSCRIP TION FORM
UPDATE YOURSELF WITH THE LATEST & THE FRESHEST URBAN STUFF! WE'LL BRING YOU EVERYTHING FROM INTERVIEWS, PRODUCTS, EVENTS, MUSIC, FASHION, AND MORE MONTHLY. YES, I'D LIKE TO SUBSCRIBE TO 6 issues / Rp 50.000,-
FOR: 12 issues / Rp 100.000,-
Name: Address: Post code: Telephone:
fax:
Email: Transfer to the following account: MANDIRI CABANG PANGLIMA POLIM 126.000.490.939.5 an. PT. PPP INDONESIA
Send form and bank receipt to: Jl. Grinting I 22a Blok A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan or fax to +62 21 724 4669
PICKUP POINTS
GET YOUR FREE COPY HERE JAKARTA Grand Indonesia Danesi Café. Gelato Bar. Oh La La. Pizza Marzano. Starbucks Coffee. Excelso. Menteng Oh La La. Pizza Marzano. Shisha Café. Pisa Café. Starbucks Coffee. New York Deli. Buddha Bar. AND1. Thamrin Oh La La. Miko Coffee. The Café Cartel. Red Planet. d’Place. MU cafe. Setiabudi One Autumn Bistro & Lounge. Chatter Box. Daily Bread. Fit by Beat. Frankfurter. La Forca. Mangkok Putih. Pisa Café. Spinelli. Starbucks Coffee. Sushi Groove. The Platters. Ya Kun Kaya Toast. d’Music. Pondok Indah Mall 1 & 2 Starbucks Coffee. The Coffee Bean and Tea Leaf. Oh La La. Bakerzin. NYDC. Fish & Co. Frankfurter Hotdog. Krispy Kreme. Saint Cinnamon. Gelatisimo. Shabu Tei. Chopstix. Thai & i. Ya Kun Kaya Toast. AND1. MusiKlub. JCo. Senayan City The Coffee Bean and Tea Leaf. The Cream and Fudge Factory. Burger King. Secret Recipe. Hotshots. De’ Excelso. Gelato Bar. Oh lala. Warjok Asli. Frankfurter. Tator. Starbucks Coffee. Pizza Marzano. Urban Kitchen. Soho Music. Takigawa. Takemori. Plaza Indonesia / EX Anderson. Bakerzin. Chopstix. Dunkin Donuts. The Coffee Bean and Tea Leaf. Dairy Queen. Ya Kun Kaya Toast. Fish and Co. Planet Surf. Dome. Plaza Semanggi Starbucks Coffee. The Locker. Insect Skateshop. Koopa. Rice Bowl. Solaria. Red Bean. Lutuye. Soho Music. Cup & Cino. Fitness First. Dunkin Donuts. FX The Other Culture. Sour Sally. Cream and Fudge Factory. Cosi. The Blue Elephant. Zhuma. Panini. Kopi Luwak. Muffin House. Café Cartel. Segafredo Zaneti. Bistro Delifrance. Dome. Starbucks Coffee. Amadeus. Pan-O. Cold Rock. Mazee.
50
URBAIN MAGAZINE
Plaza Senayan Starbucks Coffee. Coffee club. The Coffee Bean and Tea Leaf. Hagen Daz. Bakerzin. Point Break. Graniph. Oh la la. Matcha Moon. Pacific Dinner. Senayan Arcadia Blackcat. Pacific Place Coffee club. Coffee world. Pan O. Starbucks. Hagen Daz. Warjok Asli. Secret Recipe. Tator. Cinnzeo. Urban kitchen. Dunkin. Hotshots. Little black café. Regal.
Bintaro Oh La La. Bakoel Coffee. TIS Dome. Starbucks Coffee. Hemma. The Coffee Bean and Tea Leaf. Citrus Café.
TANGERANG Summarecon Serpong: The Coffee Bean and Tea Leaf. Point Break. Ya Kun Kaya Toast. Gold’s Gym. Bengawan Solo.
BANDUNG Senopati Bakoel Coffee. Anomali. Tea Addict. Warung Oemahan. Dharmawangsa Citrus Café. Music Studio. Poke Sushi. Sushi Nobu. Banana Café. Gelato Bar. Grand Canyon Coffee. Oh La La. Tator Café. Pizza and Ribs. Kemang Coffee Bros. The Trip. Loka!. Ke’kun. Coffee Bean Kemang. Starbucks Coffee. Stardeli. Bread N breakfast. Delight. Casa. Aksara. Die Stube. Prost. Tabac. Kemchick. Vin+. Amor. Gourmet Garage. Warung Apa?. Warung 68. Warung Pasta. Oh La La. Daily Bread. Cartel. Breww. Caswell. Pizza Marzano. Emerald. Izzi Pizza. Dakken. Kedai. Oktroi. Sabero House. Kemang Icon. La Codefin. Kemang Food Festival.
Congo. The Valley. Sierra. Pvj. Hobbies Skateshop. No Label Stuff. Invictus. 347. And 1 (IP). Nike (Pvj / IP). Rumah Kopi. Warung Lela.
BALI Surfer Girl. Magic Happens. Home Coffee & Bar. Tenfour shop. Skate Element.
MAKASSAR Weerlicht Distro. Chambers Distro.
DISTRO. BOUTIQUE. OUTLET AND STORES Crooz. Nanonine. Bloop. Endorse. Noin Brand. Racerkids. Locker. Hey Folks. Ten Dencies. Orbis. Tribute. AOD. Deadboy. Capital. Stepa. Replika. Gummo. Quzzy. Gazelle.
COURSE. INSTITUTION. ETC Oakwood Starbucks Coffee. Izzi Pizza. Loewy. Pancake Parlour. Penang Bistro. Bellagio Las Vegas. Bakoel Coffee. Tomodachi. Amigos.
Direct English. Wall Street Institute. TBI. British Council. Atma Jaya. La Salle College. Imago. Paramadina. Trisakti. Mustopo. Universitas Pelita Harapan. IKJ. Inter Studi. CCF. Goethe. Ruang Rupa. Digital Studio. Universitas Indonesia.
RADIO STATIONS Cipete Black Canyon.
OZ. Trax FM. Hard Rock FM. Global Radio. iRadio. Female Radio. Prambors Radio. Mustang.
Mall Taman Anggrek Oh la la. The Coffee Bean and Tea Leaf. Starbucks Coffee. J.Co. Sour Sally.
TATTOO STUDIOS
Mall Kelapa Gading Cold stone. Dante coffee. Jco. Chowking. Extreme Toys. Hot Shots. La Porta. Dairy Queen. Walls. City Surf. Bengawan Solo. Rice Bowl. Musik Plus.
Rock N Roll. Guardian. Bucksbuks. Windfall. Fireworks.
CONTENTS
words FH
URBAIN MAGAZINE
51