Posisi Tawar yang Lebih Baik untuk Petani
Manggarai
Wilayah
W
ilayah Manggarai merupakan salah satu daerah penghasil kopi di bagian barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah ini meliputi tiga kabupaten yaitu Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur. Dari tiga kabupaten tersebut Manggarai Timur merupakan daerah utama penghasil kopi terbesar disusul Manggarai dan Manggarai Barat karena iklimnya yang lebih sejuk. Topografi wilayah ini sebagian besar adalah pegunungan dan perbukitan. Selain berbagai kekayaan alam, dua daerah ini juga kaya dengan kebudayaan dan tradisi. Dari sisi alam, Manggarai adalah rumah bagi sungai-sungai besar, danau, pantai, serta lansekap gunung yang menawan. Dari sisi budaya dan tradisi, Manggarai adalah tempat upacara tradisional ataupun desadesa tua yang menarik turis lokal maupun mancanegara.
Budi Daya
B
agi petani Manggarai, kopi adalah komoditas penting karena salah satu sumber penghasilan utama selain kakao dan kayu-kayuan. Tanaman kopi dibudidayakan sejak zaman kolonial menggunakan sistem agroforestri, yaitu mengombinasikan tanaman kopi dengan tanaman hutan. Dengan cara ini, maka petani sekaligus melakukan konservasi tanah dan air. Mayoritas petani kopi Manggarai masih menggunakan cara alami dalam pengembangan kopi. Untuk mendapatkan produksi dan kualitas terbaik, sebagian petani petani dibina pemerintah dan LSM melalui pengembangan pola pertanian berkelanjutan dan pengembangan Unit Pengolahan Hasil (UPH). Petani juga menerapkan Internal Control System (ICS) agar kualitas dan kuantitas kopi mereka tetap terjaga. Kopi yang dihasilkan adalah jenis robusta, arabika, dan sebagian jenis kolombia.
Keunggulan
K
opi robusta dari Manggarai termasuk find coffee. Pada pelelangan kopi di Surabaya tahun 2012, petani kopi dari Manggarai menawarkan kopi khas Manggarai. Dalam lelang tersebut, kopi robusta Manggarai mendapatkan peringkat satu nasional dari segi cita rasa. Harga kopi robusta dalam lelang tersebut adalah US$ 10 atau sekitar Rp 97.000 per kg. Adapun kopi arabika mendapat peringkat keempat dengan harga US$ 8,6 atau sekitar Rp 83.420 per kg. Berada di tepi hutan, kopi Manggarai juga memiliki cita rasa khas karena dibudidayakan secara alami. Petani hanya menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam budi daya tersebut. Kondisi inilah yang membuat kualitas kopi Manggarai tetap terjaga.
Petani
P
etani produsen kopi di Manggarai antara lain tergabung dalam Asosiasi Petani Kopi Manggarai (Asnikom) yang tersebar di 12 desa penghasil kopi di Manggarai dan Manggarai Timur. Asnikom merupakan produsen utama kopi di wilayah ini. Total produksi kopi dari Manggarai mencapai 4.000 ton arabika dan 5.000 ton robusta per tahun dalam bentuk green bean equivalent (GBE). Sebagian petani bergabung dalam UPH yang dibina Pemda bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember terutama dalam rangka peningkatan mutu kopi. Menurut data Dinas Perkebunan Manggarai (2008) petani yang menanam kopi di Manggarai kurang lebih sebanyak 18.113 orang dengan lahan seluas 6.803 ha. Dari luas tersebut, kopi jenis robusta berada di lahan seluas 4.260 ha dan jenis arabika di 2.542 ha. Adapun di Manggarai Timur terdapat 29.129 petani kopi dengan luas lahan kopi arabika 2.542 ha dan robusta 12.931 ha. Sebagian besar dari mereka adalah petani kecil.
Dukungan
V
ECO Indonesia mendukung pengembangan rantai kopi organik di wilayah Manggarai dan Manggarai Timur bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) Delsos Keuskupan Ruteng. Penerima manfaat program kopi di wilayah Manggarai ini sekitar 1.763 petani kopi. Dukungan yang diberikan meliputi aspek budi daya melalui pendekatan Sekolah Lapangan dan pascapanen melalui pelatihan dan pengenalan ICS. Sejak 2010, Delsos dan Asnikom sudah mengorganisir sekitar 20 Sekolah Lapangan kopi dengan jumlah 282 alumni. Para alumni SL mulai menerapkan budidaya kopi yang baik dan sebagian menjadi kader fasilitator Sekolah Lapangan. Terkait pemasaran, VECO Indonesia juga mendukung petani agar berhubungan langsung dengan pembeli, termasuk PT Indokom sehingga bisa mendapatkan harga lebih tinggi dan kepastian pembeli. Dukungan ini diberikan bersama pemerintah lokal maupun pihak swasta.
Kontak Delsos Keuskupan Ruteng Jl. Pelita No. 4 Ruteng Tromol Pos 801, Ruteng 86508, Flores, NTT Telp./Fax. 0385-21729 E-mail: delsosruteng@gmail.com VECO Indonesia Jl. Kerta Dalem No. 7, Sidakarya, Denpasar, Bali 80224, Indonesia Telp.: +62 361-7808264, 727378 Faks: +62 361-723217 E-mail: admin@veco-indonesia.net Website www.vecoindonesia.org